Anda di halaman 1dari 1

TANGGAPAN SAYA TENTANG PUTUSAN MK TENTANG HAK

ANGKET DPR KEPADA KPK

MK menolak permohonan uji materi yang diajukan sejumlah pegawai KPK terhadap Hak
Angket, yang mana telah diputuskan KPK bisa menjadi objek angket oleh DPR RI.

"Saya merasa agak kecewa karena judicial review tentang putusan MK tentang hak angket DPR
kepada KPK ditolak. MK menilai KPK sebagai lembaga eksekutif sehingga DPR bisa
menggunakan Hak Angket ke Komisi Antirasuah ,"

Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak gugatan uji materi yang mempermasalahkan
langkah DPR membentuk Pansus Hak Angket KPK.

Putusan MK itu berkaitan dengan tiga gugatan uji materi Pasal 79 ayat 3 Undang-undang MPR,
DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) terkait dengan penggunaan Hak Angket DPR terhadap Komisi
Pemberantasan Korupsi

"Saya menilai putusan perkara itu bertentangan dengan empat putusan MK sebelumnya. Empat
putusan MK sebelumnya menyatakan KPK sebagai lembaga independen dan bukan bagian dari
eksekutif. Karena itu, tak seharusnya DPR menggunakan Hak Angket terhadap KPK kalau yang
saya tangkap putusannya ditolak limitatif, artinya penanganan perkara (penyelidikan, penyidikan
dan penuntutan) mestinya tak bisa diangket"

DPR mempunyai hak untuk meminta pertanggungjawaban kepada KPK. Hal ini sama seperti
KPK yang memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab kepada public

"Menurut saya Secara tugas dan fungsi, Kepolisian, Kejaksaan dan KPK merupakan lembaga
yang berada di ranah eksekutif,"

MK mengakui, secara kelembagaan, KPK bersifat independen dalam melaksanakan tugas dan


wewenangnya. Namun, sebagai lembaga penunjang, tugas dan fungsi KPK masuk ke ranah
eksekutif. Pengambilan putusan MK ini diiringi kemunculan dissenting opinion dari sebagian
anggota Majelis Hakim MK. Lima dari 9 hakim konstitusi menilai KPK sebagai lembaga
eksekutif.

Tiga perkara gugatan uji materi tersebut terdaftar dengan nomor: 36/PUU-XV/2017, 37/PUU-
XV/2017, dan 40/PUU-XV/2017. Ketiga pihak penggugat adalah Forum Kajian Hukum dan
Konstitusi (FKHK), Direktur Eksekutif Lira Institute Horas AM Naiborhu dan Forum Pegawai
KPK.

Anda mungkin juga menyukai