Anda di halaman 1dari 3

dilakukan untuk menghindari kesalahan penulisan

resep dan pemalsuan resep. Skrining farmasetik

bertujuan untuk apakah bentuk sediaan obat pada

resep sudah sesuai dengan pasien (tepat sediaan)

Sedangakn skring klinis bertujuan untuk mengetahui

adanya alergi yang terjadi akibat efek samping,

interaksi obat, dan mengetahui kesesuaian dosis,

jumlah obat, dan tepat indikasi. Setelah dilakukan

skrining resep, maka dilakukan pembelian harga

resep

untuk resep umum,

setelah dilakukan

pembelian harga, pihak pelayanan menanyakan

kembali ke pasien apakah harga tersebut diterima

atau tidak. Jika harga tersebut diterima, maka

dilakukan penyediaan obat yang diminta dalam

resep oleh asisten apoteker. Sedangkan untuk resep

BPJS, hanya

diperiksa kelengkapannya yang

meliputi foto copy kartu BPJS dan persyaratan

lainnya. Setelah obat dipersiapkan atau diracik,

dilakukan pemeriksaan kembali kesesuaian obat

yang disiapkan dengan yang ada diresep. Setelah

dilakukan

pemeriksaan,
selanjutnya

apoteker

mengecek kembali kesesuaian obat yang disediakan

dengan obat yang tertera dalam resep, kemudian

mencocokkan dengan nama pasien, umur, serta

jenis penyakit. Setelah itu apoteker memberikan

pelayanan informasi obat sambil memberikan obat,

meliputi aturan pakai, cara pakai, efek samping obat,

interaksi obat, penyimpanan dan informasi lain yang

dianggap perlu diberitahukan

kepada pasien.

Selanjutnya apoteker menanyakan kembali apakah

pasien telah mengerti atau ada yang kurang jelas.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) yang telah dilakukan di Rumah Sakit Islam Faisal,

maka dapat disimpulkan bahwa

1. Rumah Sakit Islam Faisal merupakan rumah sakit

swasta yang menyediakan pelayanan kesehatan umum

dan BPJS dan termasuk dalam rumah sakit tipe.

2. Pengelolaan perbekalan farmasi meliputi perencanaan,


pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,

pengendalian, pencatatan dan pelaporan, pemusnahan

atau penghapusan, monitoring dan evaluasi.

5.2 Saran

a. Untuk Akademi Farmasi Yamasi Makassar

1. Memperpanjang waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Agar mahasiswal bisa benar-benar mengetahui.

2. Lebih mempererat hubungan kerjasama antara pihak

Institusi dengan Rumah Sakit Islam Faisal.

b. Untuk Rumah Sakit lslam Faisal

1. Perlunya penambahan jumlah tenaga kefarmasian di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Faisal guna

meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang

optimal.

2. Pelayanan kesehatan yang diberikan selama ini telah

Terlaksana dengan baik, ini dapat diketahui dari

tingginya etos kerja yang diperlihatkan oleh semua

pegawai, sehingga hal tersebut harus dapat

dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai