Anda di halaman 1dari 1

Dia orang satu-satunya yang membuat ke selaku tersenyum di kampus.

Tanpa harus
berbuat banyak hal, tanpa harus bertingkah konyol dia bisa membuat aku tersenyum dan
tertawa dengan kepolosannya. Aku tak mengeti kenapa rasa nyaman itu timbul walau
sebelumnya kita tak pernah dekat. Aku tak mengerti setiap bertemu dada ini terasa sesak,
jantung berdegup kencang. Aku tau ini bukan sembarang rasa, mungkin ini yang namanya cinta,
tanpa melihat kekurangan, tanpa melihat kelebihan aku jatuh cinta padanya yang menurutku
dia sosok lelaki yang baik untukku.
Awalnya dia tak tau tentang perasaan aku ini, sampai pada suatu hari aku
mengungkapkan perasaanku padanya dan BUMMMM setelah itu semua berubah seketika.
Sikapnya tak jauh berubah dari biasanya hanya saja aku merasa kita sedikit terjarak. Jangankan
untuk menyapa dan berbincang untuk melihatnya saja aku tak punya nyali rasanya. Belum lagi
penyesalan yang tak dapat aku jelaskan rasanya.
Ingin rasanya aku tak berharap banyak perasaanku ini akan mendapat respon baik, tapi
aku tak bias membohongi perasaanku. aku inginkan dia jadi milikku, aku ingin punya tempat
special di hatinya. Walau aku tau, aku bodoh mengharap lebih darinya.
Semua aku lakukan dengan inisiatif sendiri, dari membawakan makanan sampai
memberikan info seputer pelajaran kepadanya semua itu untuk menarik perhatiannya, tapi
sepertinya itu semua nihil sepetinya yang aku lakukan itu sia-sia. Dia sama sekati tiak merespon
apa yang sudah aku lakukan dia hanya berterimakasi.
Rasa cemburu saat melihat ada wanita yang membajak handphonennya dan
mengupload foto keakun social medianya walau aku aku mereka tak lebih dari teman karena
akupun mengenal wanita itu tapi hati ini serasa di cambuk 100x. sepanjang perjalanan aku
selalu memikirkan hal itu sakit rasanya.

Anda mungkin juga menyukai