Metode pelaksanaan yang akan kami lakukan pada pekerjaan Optimalisasi TPA Sampah Pelawi
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan. Berikut
uraian pada masing-masing tahapan pekerjaan :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan ini meliputi :
- Pembuatan Direksi Keet
Yang termasuk dalam bidang ini adalah Direksi Keet (kantor), gudang, barak kerja, bengkel
kerja dan fasilitas penunjang lainnya. Mengingat pentingnya hal ini, maka dalam hal ini Kami
(PT. FEBERCO) telah memiliki Direksi Keet dengan struktur knockdown, sehingga akan
dengan cepat dapat disiapkan dan disesuaikan dengan kondisi lokasi pembangunan.
Namun sebelumnya akan ada beberapa tahapan yang harus dipersiapkan seperti :
1) Penentuan posisi Direksi Keet. Mengingat penentuan posisi Direksi Keet harus berada
dilokasi yang tepat karena akan mempengaruhi aktivitas mobilisasi pekerja dan
material, sehingga tidak mengganggu dan membuat pekerjaan menjadi semakin efisien.
2) Menentukan luasan yang dibutuhkan. Mengingat waktu pelaksanaan yang singkat dan
tipe pekerjaan yang butuh koordinasi yang tinggi, maka besaran Direksi Keet akan di
analisis terlebih dahulu dengan perhitungan perkiraan jumlah tenaga kerja, jenis
material yang akan disimpan dan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
3) Melakukan pembersihan lokasi Pembangunan Direksi Keet. Setelah posisi dan luasan
Direksi Keet di setujui oleh direksi, maka tahap selanjutnya adalah pembersihan lokasi
yang telah dipilih. Pembersihan dilakukan untuk memberikan kenyamanan bekerja dan
kelancaran mobilisasi material.
- Papan Nama Proyek
Dengan pembangunan Direksi Keet maka pembuatan Papan Nama Proyek untuk informasi
kegiatan yang isinya : Nama Pemilik Proyek, Nama Pekerjaan, Lokasi Proyek, Nilai Proyek,
dan Waktu Pelaksanaan
- Pengadaan Air Kerja
Pada pekerjaan ini, kami menyiapkan penampungan air yang berada di lokasi
pembangunan. Berikut tindakan pendistribusian air kerja dan tindakan antisipasi
ketersediaan air kerja :
a. Di lokasi pekerjaan kami sediakan penampungan air dengan kapasitas yang dibutuhkan.
b. Untuk menjamin ketersediaan air kerja, kami akan siapkan bak penampung yang
sumber air didapat dari sumber air terdekat serta mobil tanki sebagai alat
pendistribusianya.
- Keamanan
Untuk menjaga keamanan saat pelaksanaan dilapangan akan disiagakan petugas pada
beberapa tempat pekerjaan. sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan aman
sampai selesai.
- Mobilisasi Personil dan Peralatan
Untuk jumlah Personil dan Peralatan disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
Jika diperlukan demi menciptakan sistem bekerja yang efektif maka kami siap menambah
pesonil dan peralatan kerja.
Untuk Mendatangkan (mobilisasi) alat alat berat kita melakukan pemberitahuan dan
permintaan persetujuan terhadap jenis/kapasitas alat berat yang akan digunakan kepada
konsultan pengawas oleh kontraktor. Sebelum dilakukan mobilisasi. Segala resiko yang
diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi menjadi tanggung jawab kontraktor.
- RK3K
Untuk RK3K, sebelum pelaksanaan pekerjaan akan kami susun struktur Organisasinya,
Pembuatan bangunan yang memenuhi syarat, yang antara lain bisa mengcover untuk
Ruangan Personil, Peralatan-peralatan K3, Rambu-Rambu2, Obat-obatan dan lain-lain yang
dibutuhkan.
Setiap tahapan dan jenis pekerjaan akan kami siapkan semua yang dibutuhkan untuk
memenuhi syarat sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan ini tidak ada atau tidak terjadi
kecelakaan kerja dan kesehatan seluruh personil yang terlibat tidak mengalami gangguan.
- Untuk lokasi pekerjaan ini, sepanjang jalan yang akan dilakukan perbaikan jalan dengan
menggunakan materil timbunan pilihan. Dengan urutan kerja sebagai berikut :
• Dump Truck membawa material dari hasil galian dan menumpukkan atau
menempatkan material tersebut dilokasi jalan yang akan dilakukan penimbunan.
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, permukaan jalan yang akan ditimbun harus sudah
sesuai dengan spesifikasi atau ketentuan yang sudah ada.
• Selanjutnya Motor Grader Meratakan Material yang sudah ada yang ditumpuk oleh
Dump truck dengan ketebalan dan kemiringan yang sesuian dengan gambar.
• Kemudian Vibro Roller melakukan pemadatan untuk permukaan yang sudah
diratakan oleh Motor Grader, sambil permukaan jalan disiran air dengan
menggunakan Water tanker untuk menjaga kelembapan material dan untuk
mencapai kapadatan yang optimal. Dalam pelaksanaan pemadatan dilakukan
dengan ketebalan perlayer sesuai dengan spesifikasi.
Geotekstil yang dikirim ke lokasi proyek harus dengan pembungkus untuk melindungi
material tersebut terutama dari sinar matahari. Penyimpanan dan pemasangan
gulungan geotextile tersebut tidak boleh mengakibatkan kerusakan fisik.
Siapkan lahan, singkirkan benda-benda tajam seperti tunggul pohon, sisa sisa akar
pohon yang dapat mengakibatkan kerusakan pada material geotekstil. Ratakan,
kemudian padatkan serta cek elevasi tanah dasar.
Siapkan geotektil yang akan digelar, potong-potong berdasarkan ukuran yang telah
ditentukan, bentuk panel-panel yang mudah untuk dipindahkan ke lokasi yang telah
ditentukan.
Gambar 5. Pekerjaan Penyiapan Geotektil
Gelar panel geotektil pada lokasi yang sudah disiapkan. Panel-panel geotektil
disambung dengan cara dijahit dengan menggunakan mesin jahit portable.
Setelah bekisting dan panel-panel geotektil siap, mulai dilakukan pengurugan tanah di
dalam geotektil tersebut, ratakan kemudian padatkan sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan oleh pemberi tugas.
Gambar 8. Pekerjaan Pengurugan Tanah dan Pemadatan
Setelah urugan di dalam geotektil mencapai elevasi yang telah ditentukan, panel
geotektil kemudian dilipat kedalam dan dijahit menjadi satu kesatuan seperti pada
gambar.
Ulangi prosedur 3 dan seterusnya untuk digunakan pada bantalan selanjutnya sampai
mencapai elavasi yang ditentukan. Setelah mencapai elevasi yang telah ditentukan,
bantalan geotektil dapat dicover dengan tanah setempat untuk menghindari paparan
langsung dari sinar ultraviolet dalam jangka panjang.
Gambar 10. Pekerjaan Tanggul Tanah dengan Geotektil
• Bekesting yang dibuat diupayakan harus rapat dan kedap air, terutama pada
sambungan. Dengan tujuan pada saat pengecoran beton tidak ada cairan atau
adukan beton yang mengair keluar karena bocor.
• Pemakaian bekisting dapat digunakan sebanyak 3 kali penggunaan.
• Pemasangan bekisting akan dipasang kokoh dan tidak melendut.
• Bekisting yang dipasang dibuat per segmen dengan panjang maksimal per segmen
adalah 5 meter.
o Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrator maka pelat beton tersebut
ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang
dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah
terjadinya retak rambut.
o Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan
setengah mengeras ±3-4 jam sesudah pengecoran. Pada hari kedua setelah
pengecoran selesai, dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas
plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu.
Gambar 16. Proses Pembatan Alur (Grooving)
o Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekisting) samping dibuka
dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal
melintang karena plat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang.
o Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar/memasang
plastik di atas lantai kerja yang juga dilekatkan pada mal memanjang. Kemudian
sebagai pemisah antara dua plat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor)
dilekatkan gabus (styrofoam) dengan tebal 0,5 cm untuk membentuk deletasi (celah)
untuk muai dan susut plat beton. Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan
pada satu sisi jalan dengan lebar dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana
jalan itu.
o Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana,
pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi. Hanya
saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah
ada plat beton yang telah dicor. Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem
yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang sudah dicor diletakkan di
atasnya besi siku sebagai landasan dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud
agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan plat beton yang sudah dicor.
o Bila ditentukan sambungan dibentuk dengan penggergajian (saw joints), maka harus
disediakan peralatan gergaji dalam jumlah dan kapasitas yang memadai untuk
membentuk sambungan, Gergaji beton terdiri dari gergaji bermata intan dan
berpendingin air atau dengan abrasive wheel sesuai ukuran yang ditentukan, dan
paling sedikit satu gergaji selalu siap dioperasikan (standby) dengan cadangan pisau
gergaji secukupnya, serta fasilitas penerangan untuk pekerjaan malam.
Gambar 17. Proses Penggergajian (Saw Joints)
6) Finishing pada pondasi dan perapihan lokasi sekitar galian yang telah dipasang.
e. Setelah selesai pengecoran dan kekuatan/umur beton telah tercapai baru kita pasang
perlengkapannya seperti reflector, terminal end/ujung. Pada bagian lengan beam
dipasang reflektor jenis eginering grade berwarna merah dan sebaliknya putih, dengan
posisi warna merah berada disebelah kiri searah jalur lalu lintas.
f. Dan yang terakhir dilakukan pengelasan pada baut-bautnya dengan las listrik untuk
menghindari pencurian komponen pagar pengaman jalan/ Guardrail.
Gambar 1. Bronjong
Adapun Tahapan Pemasangan Bronjong adalah sebagai berikut :
1. Pembersihan lereng atau lokasi yang akan dipasang bronjong dari segalah tumbuh-
tumbuhan, dll.
2. Kemudian diteruskan dengan pemasangan Bouplank.
3. Kemudian dilanjutkan dengan Galian Tanah dengan kedalaman sesuai gambar untuk
lapisan awal.
4. Setelah Galian tanah selesai dilajutkan pemasangan Geotextile Non Woven, yang terlebih
dahulu sudah dipotong dan dijahit sesuai dengan ukuran panjang yang akan dipasang
beronjong dan disesuaikan dengan keadaan lokasi.
5. Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan Beronjong.
6. Kemudian bronjong yang sudah terpasang dipancang dengan Pipa GIP dia. 1,5 inchi pada
titik-titik dan kedalaman yang telah ditentukan/sesuai gambar.
7. Setelah itu dilanjutkan dengan pengisian bronjong dengan batu kali/batu gunung sampai
penuh.
8. Kemudian bronjong yang terisi penuh ditutup dan diikat dengan menggunakan kawat yang
sudah disiapkan
9. Kemudian diteruskan dengan pengurugan dengan tanah bagian bronjong arah kelereng
yag kosong.
10. Tahapan-tahapan diatas dilakukan perlapis dengan panjang perlapis 20-30 meter dan
disesuaikan dengan keadaan lokasi sampai lapisan tertinggi.
- Pekerjaan Galian
Pekerjaan galian dilakukan setelah penetapan titik gapura ditentukan, maka setelah
dipastikan titik sdh tepat selanjutnya memulai galian. Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan
yang ada pada di gambar rencana.
- Pekerjaan Kolom
Pekerjaan kolom dilakukan setelah pekerjaan pondasi tetapi pembesiannya dilakukan
secara bersamaan dengan pembesian pondasi. Pembesian pada kolom diikat kedalam
pondasi untuk membuat posisi kolom menjadi lebih kokoh. Saat pembesian selesai maka
proses selanjutnya pemasangan mal bekisting dengan ukuran yang telah disesuaikan.
Pengecoran dilakukan saat bekisting telah terpasang dengan kuat dan sempurna. Setelah
dipastikan cor pada kolom mengeras maka bekisting dilepas dan dilakukan pemolesan pada
kolom yang tidak rata.
Gambar 4. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom
- Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan plester berfungsi untuk melapisi permukaan dinding, pekerjaan pertama yaitu
penyiraman air pada dinding dengan air secukupnya lalu melakukan pelasteran dengan
adukan secara perlahan dan merata sampai seluruh permukaan dinding tertupi.
- Pekerjaan Pengecatan
Pada tahap pengecatan merupakan tahap terakhir dalam pekerjaan konstruksi. Untuk
pengecatan terbagi menjadi beberapa tahap. Berikut tahap-tahap pekerjaan pengecatan
dinding :
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan dinding dibersihkan dulu dari kotoran berupa
minyak, debu, plastik, kertas dll. Permukaan dinding yang lubang atau retak harus ditambal
dulu sesuai dengan material dinding yang akan dicat. Dinding baru diplamir hingga
permukaannya rata dan halus. Jika semua permukaan dinding sudah rata dan halus
pengecatan dilakukan untuk lapis pertama dimulai dari bidang yang luas dan mulai dari
bagian atas menuju ke bawah. Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air
sebanyak 20 %. Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai
dari tempat yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke bawah. Pada tahap ini
campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama. Lapisan ketiga dikerjakan
setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah kering. Pada tahap ini cat emulsi
diencerkan sebagaimana pada lapis pertama. Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish
harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran
dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
- Pekerjaan Portal
Portal berfungsi sebagai pagar pembatas atau sebagai pintu gerbang yang ada di gapura
TPA. Pembuatan Portal pada gerbang TPA ini menggunakan pipa besi yang dirakit dengan
cara di las menyesuaikan gambar kerja yang telah ada.
Kemudian setelah selesai dilanjutkan dengan pemasangan Merk/Tulisan sesuai yang telah
ditentukan.
V. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
- Material Batu kali didatangkan ke lokasi proyek dengan menggunakan Dump Truck;
- Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan batu kali, tenaga kerja diwajibkan
menggunakan APD dilengkapi dengan tali pengaman;
- Batu kali kemudian dipasang dengan hati – hati dengan memperhatikan aspek
keselamatan para pekerja;
- Sebelum permukaan bidang pasangan batu diplester, terlebih dahulu bidang yang akan
diplester harus dibersihkan dari segala macam kotoran;
- Pertemuan bidang plesteran vertikal dan horizontal harus lurus, rata (tidak
bergelombang) dan tidak retak;
- Pada bagian sudut atas plesteran dibuatkan benangan sepanjang saluran, benangan
harus tajam dan lurus serta tidak mudah terkelupas;
- Pada tahap akhir pemasangan batu kali dilakukan perapian dan pembersihan di
sekitar lokasi tersebut.
2) Pekerjaan Pipa Rembes PVC 2” + Ijuk
Cara pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
- Tukang akan memasang pipa rembes PVC 2” dan Ijuk pada bagian tertentu
sebelum pemasangan batu kali;
- Pipa rembes tersebut dipasang dan direkatkan bersama ijuk dengan alat bantu;
- Pekerjaan pipa rembes akan dilaksanakan sedemikian rupa hingga selesai.
- Pekerjaan plesteran ini dilaksanakan pada siaran Batu Kali dan Ban/Topi dinding
penahan tanah;
- Setelah dilaksanakan pekerjaan pasangan batu kali maka dilakukan plesteran
terhadap permukaan siaran batu kali tersebut;
- Seluruh permukaan siaran dan Ban/ Topi dinding penahan tanah diplester dengan
adukan semen dan pasir, kemudian diratakan dengan jidar kayu hingga
permukaan tersebut rata dan padat;
- Pada tahap finishing dilakukan pembersihan dan perapian dilokasi pekerjaan
tersebut dengan mengangkut sisa – sisa material keluar lokasi proyek.
VI. PEKERJAAN AKHIR
Untuk pelaksanaan pekerjaan akhir maka sudah seharusnya Penyedia melakukan pembersihan lokasi
proyek dari sisa – sisa material yang berserakan dengan mengangkut sisa material tersebut dengan
Dump truck kemudian dibuang ke tempat yang telah ditentukan. Dari sudut pandang lain bahwa,
Pelaporan dan Dokumentasi foto sangat penting sebagai suatu informasi yang dapat menggambarkan
suatu proses konstruksi yang telah dilaksanakan oleh Penyedia. Karena laporan dan dokumentasi
yang disampaikan kepada PPK secara kontinu dapat memberikan manfaat dalam tertibnya
administrasi kegiatan proyek terkait. Maka untuk itu, penyedia diwajibkan menyusun laporan secara
kontinu dan hasil foto dokumentasi dari mulai 0% (nol persen) sampai dengan 100%(seratus persen).
Selanjutnya penyedia jasa harus mengajukan permintaan pemeriksaan hasil pekerjaan kepada PPK,
kemudian PPK akan memerintahkan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) untuk memeriksa
dokumen administrasi dan lapangan pekerjaan tersebut. Apabila disetujui PPHP, maka akan
dilaporkan kepada PPK, untuk selanjutnya penyedia jasa dapat melakukan serah terima pertama
pekerjaan (PHO) kepada PPK. Adapun untuk tahapan – tahapan mulai pekerjaan sampai dengan
serah terima pekerjaan dapat dilihat pada bagan alir berikut ini :
Mulai
Program Mobilisasi
Pelaksanaan Pekerjaan
Selesai
ADMINISTRASI DAN AS BUILT DRAWING
Dari hasil pengukuran serta data lapangan yang didapat dan dokumen gambar prarencana dibuat maka dibuat shop
drawing yang akan menjadi pedoman pelaksanaan di lapangan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kemudian diajukan
untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas (MK).
Flow Chart penyiapan Gambar Kerja dan Asbuilt Drawing sebagai berikut :
USULAN SHOP
DRAWING
• Pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat
(RKS) pelaksanaan, agar didapat hasil dan mutu yang dapat dipertanggung
jawabkan.
• Untuk mencegah ketidaksesuaian pekerjaan terhadap RKS, maka prosess
pengendalian mutu pekerjaan dilakukan mulai dari awal pekerjaan hingga akhir
pekerjaan tersebut.
KELUHAN
PELANGGAN
OK
PERSETUJUAN
HASIL PENANGANAN
OUTPUT
Form :
SISTEM KENDALI MUTU
FLOW CHART INSPEKSI & TEST PEKERJAAN
INPUT
RENCANA
RENCANA ITP DATA PENDUKUNG
MINGGUAN ITP
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PROSES
PELAKSANAAN
ITP
TINDAKAN
PERBAIKAN
OUTPUT
Form :
SISTEM KENDALI MUTU
FLOW CHART PENGUJIAN BAHAN/MATERIAL
INPUT
SAMPLE MATERIAL
/ MOCK UP
OK
PERSETUJUAN
EVALUASI
OUTPUT
SURAT PENGAJUAN
SISTEM KENDALI MUTU
FLOW CHART JMF (MIX DESIGN)
INPUT
SAMPLE MATERIAL
NOT OK
TES MATERIAL
PROSES
OK
PROPORSI
CAMPURAN
PERSETUJUAN JMF
OUTPUT
Form:
SISTEM KENDALI MUTU
FLOW CHART TRIAL MIX
INPUT
PERSETUJUAN OK
HASIL TRIAL
EVALUASI HASIL
TRIAL
Form:
OUTPUT
Form:
SISTEM KENDALI MUTU
FLOW CHART CHECK PEMBESIAN DOWEL/TIE BAR
MULAI
TIDAK SESUAI
CHECK JARAK
SESUAI
DIPERBAIKI
SELESAI
SISTEM KENDALI MUTU
FLOW CHART PEMERIKSAAN BEKISTING
MULAI
BEKISTING BALOK,
KOLOM, PLAT
TIDAK SESUAI
CHECK POSISI
SESUAI
DIPERBAIKI
TIDAK SESUAI
CHECK DIMENSI
SESUAI
DIPERBAIKI
SESUAI DIPERBAIKI
SELESAI
SISTEM KENDALI MUTU
FLOW CHART PENGENDALIAN MUTU BETON
MULAI
BETON READYMIX
ON SITE
BENDA UJI
RENDAM TOLAK
COR BETON
SELESAI
SISTEM KENDALI MUTU
FLOW CHART PEMELIHARAAN BETON
MULAI MULAI
SELESAI SELESAI
SISTEM KENDALI MUTU
FORM INSPEKSI & TEST BAHAN/BARANG/KOMPONEN (IN COMING)
Alat Ukur
No. Uraian Check List Toleransi
Inspeksi
Referensi
A. PENERIMAAN
ITP No.
1. Persetujuan material Sertifikat
2. Jenis PC : type 1 / Floor Hardener Sesuai spesifikasi
3. Bahan tidak menggumpal / mengeras Sesuai spesifikasi
Nama
= 4. Pabrik disetujui Direksi Sertifikat
Vendor
Volume =
B. PERGUDANGAN
5 Gudang
Jarak tanah dgn alas
5.a Diberi alas papan / sesek
>20
5.b Ditumpuk maximal 10 zak Tidak ada toleransi
LOKASI :
Alat Ukur
No. Uraian Check List Toleransi
Inspeksi
Referensi
A. Pekerjaan Persiapan :
Gambar No.
Waterpas,
1. Periksa Elevasi, ketebalan, panjang, lebar, sesuai Shop Drawing
Meteran,Theodolit
2. Bahan timbunan harus sesuai spesifikasi teknis dan hasil pengujian Hasil Tes Tanah
Shop Drawing No. 3. Membersihkan lokasi timbunan dari sampah, sisa akar , tanaman dan kotoran
4. Mempersiapkan peralatan pemadatan dan material timbunan pilihan
B. Pekerjaan Timbunan :
Menimbun lokasi timbunan dengan material pilihan serta diratakan dengan
5.
grader ketebalan maks. 20 cm
6. Meratakan dan memadatkan tanah urug dengan alat pemadat.
7. Mengetes kepadatan tanah urug dengan sand cone Sand Cone
Diatas lapisan yang telah dipadatkan , ratakan kembali timbunan dengan
8.
ketebalan maksimum 20 cm
Waterpass,Sand
9. Periksa hasil timbunan dan pemadatan sesuai bentuk dan elevasi rencana
Cone
C. Pekerjaan Akhir :
Theodolit,Water
LOKASI 10. Cek ulang ketepatan elevasi timbunan
Pass
11. Cek Pembersihan dan Perapihan Lokasi
Keterangan PARAF PETUGAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 A= Diterima REKOMENDASI KONTRAKTOR KONSULTAN
R= Ditolak Paraf Paraf
Rata Tes
Gambar/ X= Alat t : 20 t : 20 X=
Sesuai Bersih dan Sand Sesuai Bersih
cm cm
Shop Dwg Y= Siap Padat Cone Y=
Kep.Pelaks Teknisi
CHECK
ana Lab
RECHECK QC Inspoctor
CROSSCHE
Tanggal QE
CK
Keselamatan K3 yang digunakan :
1.Helm Pengaman Catatan :
2.Sepatu
3.Rompi scothlight
SISTEM KENDALI MUTU
FORM INSPEKSI & TEST PELAKSANAAN PEKERJAAN (IN FINAL)
Alat Ukur
No. Uraian Check List Toleransi
Inspeksi
Referensi
A. Pengecekan Hasil Pekerjaa n
ITP No.
1. Gambar rencana (shop drawing) yang disetujui
2. Cek Visual
3. Cek elevasi Sesuai gambar Alat Ukur
5. Foto
6. Uji Kerataa n ( IRI ) 4 mm/Km Roghoness
LOKASI :
Shop
Drawing
RECHECK
CROSS QE
QC
CHECK
Keselamatan K3 yang digunakan : Catatan :
1. Helm
2. Sepatu
3. Masker
Demikian Metode Pelaksanaan yangi kami buat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan
nanti.
~~~ J.rr.0;:f)
<., r .,., l;)r" v-r//'
·r