Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KOMPONEN-KOMPONEN HATCHERY IKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Produksi Benih

Dosen: Dr. Ir. Agoes Soeprajitno, M.S.

Oleh:

Brian Jusuf Adhitama

185080507111006

B02 / 29

PROGAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas yang telah
diberikan oleh dosen pengajar dalam mata kuliah Manajemen Produksi Benih.

Apabila dalam penyampaiannya masih terdapat kekurangan, saya mohon


maaf sebesar-besarnya. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
butuhkan agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya.


Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan, pelajaran serta manfaat bagi
kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Pacitan, 12 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................................3
BAB 2 ISI...............................................................................................................................4
2.1 Pembenihan...............................................................................................................4
2.2 Persyaratan Umum Pembenihan Ikan.................................................................4
2.2.1 Persyartan Teknis Lokasi dan Sumber Air..................................................4
2.2.2 Sarana dan Prasarana Pembenihan Ikan.....................................................5
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................xii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perikanan budidaya di Indonesia kini semakin berkembang. Produktivitas


perikanan budidaya meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2020 nilai produksi
perikanan budidaya di Indonesia sebanyak 18,44 juta ton. Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP) menargetkan meningkatnya produksi perikanan budidaya
di tahun 2021 mencapai sekitar 19,47 juta ton. Produksi perikanan budidaya
yang mencapai belasan juta ton pertahun dan akan terus meningkat tak pelak
memberikan kontribusi besar ada kebutuhan gizi masyarakat. Hal ini sejalan
dengan naiknya konsumsi ikan per kapita dari waktu ke waktu. Sehingga tak
heran, sektor perikanan semakin diakui berperan penting dalam memenuhi
produksi.

Bagian paling penting dalam industri akuakultur adalah sektor


pembenihan. Pembenihan menjadi faktor penentu proses produksi perikanan
budidaya, baik budidaya air tawar, air payau maupun air laut. Untuk menunjang
dan mendukung keberhasilan industrialisasi perikanan budidaya diperlukan
sarana dan prasarana yang baik. Sarana dan prasarana dibutuhkan agar
tercapainya kesuksesan dalam proses pembenihan (KKP, 2014)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pembenihan?


2. Apa saja persyaratan umum pembenihan ikan?
3. Apa saja sarana dan prasaranan dari pembenihan ikan?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui pengertian pembenihan
2. Untuk mengetahui persyaratan umum pembenihan ikan
3. Untuk mengetahui sarana dan prasarana dari pembenihan ikan

3
BAB 2
ISI

2.1 Pembenihan

Pembenihan merupakan suatu usaha atau kegiatan mengembangbiakan/


memperbanyak/ mebenihkan ikan secara alami, semi buatan dan buatan.
Kegiatan pembenihan dilakukan dengan tujuan untuk menunjang kegiatan
pembesaran ikan dan menghindari kepunahan komoditas ikan tertentu.
Pembenihan ikan diawali dengan pengelolaan induk ikan yang benar, seleksi
induk, sesuai dengan standar Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan
proses pemijahan induk, penetasan telur dan perawatan larva serta pendederan
benih sesuai dengan kebutuhan produksi sehingga dapat diperoleh hasil
budidaya yang optimal.

Untuk mendukung keberhasilan budidaya pembesaran ikan perlu adanya


ketersediaan benih. Benih ikan merupakan salah satu faktor penentu dalam
usaha peningkatan produksi budidaya perikanan. Pembinaan dan pelatihan
kepada petani ikan perlu dilakukan agar benih-benih ikan dapat dijamin
pengadaanya, baik spesies, jumlah, mutu, ukuran, waktu yang tepat dan harga
yang sesuai. Perlu adanya sentral-sentral produksi dan distribusi benih
(hatchery) ditingkat petani pembenih ikan. Pembinaan dari instansi terkait dapat
meningkatkan keterampilan sumberdaya manusia (Afriani, 2016).

2.2 Persyaratan Umum Pembenihan Ikan

Faktor penentu keberhasilan dan keberlanjutan usaha pembenihan ikan


adalah kondisi unit pembenihan yang memenuhi kelayakan bioteknis yang
meliputi lokasi, sumber air, tenaga kerja dan kelayakan sarana dan prasarana.
Faktor-faktor tersebut merupakan persyaratan penting untuk menjamin
kelancaran manajemen operasional serta menghindari resiko kegagalan usaha
pembenihan.

2.2.1 Persyartan Teknis Lokasi dan Sumber Air

Lokasi pembenihan harus berada pada lokasi yang terhindar dari


kemungkinan banjir, erosi dan cemaran limbah industri, pertambangan dan
pemukiman. Sumber air yang digunakan juga harus sesuai dengan kebutuhan

4
dan pertumbuhan ikan yang dipelihara dan tersedia sepanjang tahun. Lokasi
pembenihan juga harus memiliki akses yang terjangkau, tersedia sarana dan
prasaraan seperti jaringan listrik, saranan komunikasi dan transportasi. Lokasi
memiliki aspek legalitas sesuai peruntukannya (KKP, 2014).

Lokasi pembenihan ikan harus berada di lokasi yang daerahnya terbebas


dari banjir, pengikisan daerah pantai, cemaran limbah industri, cemaran limbah
pertanian, cemaran limbah pertambangan dan cemaran limbah pemukiman serta
tidak berada dekat dengan kawasan budidaya. Hal tersebut dimaksudkan untuk
menghindari resiko kerugian dan kegagalan operasional suatu unit pembenihan
akibat adanya kontaminasi cemaran dari lingkungan sekitar dan terjadinya infeksi
pada induk dan benih di unit pembenihan apabila di kawasan budidaya tersebut
terjadi wabah penyakit. Lokasi unit pembenihan juga harus berada di daerah
yang mudah dijangkau serta tersedia sarana dan prasaran yang menunjang
seperti jaringan listrik, sarana komunikasi dan transportasi.

Persyaratan air yang digunakan dalam proses produksi benih harus layak
dan sesuai dengan kebutuhan hidup dan pertumbuhan ikan yang dipelihara.
Kualitas dan kuantitas sumber air sangat berpengaruh terhadap mutu benih ikan
serta kelangsungan usaha pembenihan. Ketersediaan sumber air yang
digunakan untuk proses pembenihan harus ada sepanjang tahun. Sumber air
juga harus terbebas dari cemaran mikroorganisme pathogen, bahan organik dan
bahan kimia. Penggunaan filter dapat meminimalisir masuknya limbah dari
sumber air ke dalam kolam pembenihan.

2.2.2 Sarana dan Prasarana Pembenihan Ikan


Kelayakan sarana dan prasarana suatu unit pembenihan ikan menjadi
faktor yang cukup penting dalam penerapan CPIB, karena kelayakan sarana dan
prasarana akan mempengaruhi operasional unit pembenihan secara optimal.
Kelayakan sarana dan prasarana yang dimaksud adalah kesesuaian
ketersediaan sarana dan prasarana pemebnihan yang mencakup jumlah, kondisi
dan kemampuan.

A. Ruang

Kelayakan sarana dan prasarana bangunan bagi unit pembenihan ikan


dalam rangka penerapan CPIB antara lain:

5
 Bangsal Panen/Ruang Pengemasan
Berfungsi sebagai tempat melakukan pemanenan dan pengemasan benih
 Kantor/Ruang Administrasi
Berfungsi untuk melakukan pencataan administrasi dan penyimpanan
dokumne
 Ruang Laboratorium
Berfungsi untuk mengamati kualitas air dan pengamatan biologis

Gambar 1. Laboratorium

 Ruang Mesin
Berfungsi untuk tempat pompa, genset dan blower agar tidak korosit dan
dari tindakan tidak bertanggung jawab.
 Tempat Penyimpanan Alat
Berfungsi untuk menyimpan peralatan pada unit pembenihan agar terjaga
kebersihannya.
 Tempat Penyimpanan Pakan
Berfungsi untuk menyimpan pakan sebelum paka diberikan ke ikan.
 Tempat Penyimpanan Bahan Kimia dan Obat-obatan
Berfungsi untuk menjaga bahan kimia dan obat-obatan dalam kondisi
yang baik.
B. Bak
 Bak Pengendapan, Sarana Filtrasi dan Bak Tandon
Unit pembenihan ikan yang memperoleh air dari perairan umum (laut,
sungai, saluran irigasi), diharuskan memiliki sarana pengendapan, filtrasi
dan bak tandon yang berfungsi untuk mengendapkan menyaring dan
menyimpan air, sehingga diperoleh air yang bermutu dalam jumlah yang
cukup.

6
Gambar 2. Kolam Penampungan

 Bak Karantina
Berfungsi sebagai tempat penampungan induk baru yang baru datang,
guna mencegah masuknya penyakit baru.

Gambar 3. Bak Karantina

 Bak Pemeliharaan Induk


Berfungsi untuk pemeliharaan induk ikan dalam proses pematangan
gonad.

Gambar 4. Bak Pemeliharaan Induk

7
 Bak Pemijahan dan Penetasan
Berfungsi sebagai tempat untuk memijahnya induk dan menetaskan telur.
Penempatan bak harus berada di tempat khusus dan terkontrol.

Gambar 5. Bak Pemijahan dan Penetasan Telur

 Bak Pemeliharaan Benih


Berfungsi sebagai tempat pemeliharaan larva ikan hingga menjadi benih
siap tebar.

Gambar 6. Bak Pemeliharaan Benih

 Bak Kultur Pakan Hidup


Berfungsi sebagai tempat penyimpanan pakan alam yang hidup.
 Sarana Pengolahan Limbah
Berfungsi sebagai sarana pengolahan limbah hasil proses pembenihan.

8
C. Peralatan dan Mesin

Kelayakan sarana dan prasara peralatan dan mesin yang ada di unit
pembenihan ikan, merupakan suatu keharusan dalam rangka menunjang
keberhasilan operasional unit pembenihan. Kelayakan saran dan prasarana
tersebut antara lain:

 Peralatan Produksi
 Peralatan Panen
 Peralatan Mesin
 Peralatan Laboratorium

D. Sarana Biosecurity

Kelayakan sarana biosecurity merupakan keharusan dalam penerapan


CPIB di unit pembenihan ikan. Sarana yang diperlukan untuk penerapan
biosecurity antara lain:

 Pagar Keliling
Berfungsi sebagai membatasi keluar dan masuknya manusia, hewan dan
kendaraan yang dapat membawa organisme pathogen ke lingkungan
pembenihan.

Gambar 7. Pagar Keliling

 Sekat Antar Unit Produksi


Berfungsi untuk menghindari kontaminasi antar unit produksi.
 Sarana Sterilisasi Roda Kendaraan di Pintu Masuk Unit Pembenihan

9
Pada pintu masuk utama unit pembenihan, harus disediakan sarana
sterilisasi bagi roda kendaraan yang akan masuk kedalam lingkungan unit
pembenihan skala besar. Sarana celup roda umumnya terbuat dari
semen/beton dengan ukuran luas dan kedalaman disesuaikan dengan
lebarnya jalan serta kendaraan.
 Sarana Sterilisasi Alas Kaki
Berfungsi sebagai tempat mencuci kaki agar tidak ada bakteri yang
masuk ke dalam lingkungan budidaya yang dibawa oleh petugas.
 Sarana Sterilisasi Tangan
Berfungsi sebagai tempat mencuci tangan agar tidak ada bakteri yang
masuk ke dalam lingkungan budidaya yang dibawa oleh petugas.
 Pakaian dan Perlengkapan Kerja Personil Unit Reproduksi
Pakaian dan perlengkapan kerja personil unit produksi merupakan dan
perlengkapan yang khusus digunakan oleh personil di ruang produksi.
Pakaian dan perlengkapan kerja harus terbuat dari bahan yang tidak
membahyakan pemakaian dan harus selalu bersih.

Gambar 8. Sarana Sterilisasi dan Perlengkapan

10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Pembenihan merupakan suatu usaha atau kegiatan mengembangbiakan/
memperbanyak/ mebenihkan ikan secara alami, semi buatan dan buatan.
b. Faktor penentu keberhasilan dan keberlanjutan usaha pembenihan ikan
adalah kondisi unit pembenihan yang memenuhi kelayakan bioteknis
yang meliputi lokasi, sumber air, tenaga kerja dan kelayakan sarana dan
prasarana.
c. Lokasi pembenihan ikan harus berada di lokasi yang daerahnya terbebas
dari banjir, pengikisan daerah pantai, cemaran limbah industri, cemaran
limbah pertanian, cemaran limbah pertambangan dan cemaran limbah
pemukiman serta tidak berada dekat dengan kawasan budidaya.
d. Kualitas dan kuantitas sumber air sangat berpengaruh terhadap mutu
benih ikan serta kelangsungan usaha pembenihan. Ketersediaan sumber
air yang digunakan untuk proses pembenihan harus ada sepanjang
tahun. Sumber air juga harus terbebas dari cemaran mikroorganisme
pathogen, bahan organik dan bahan kimia.
e. Sarana dan prasarana pada pembenihan ikan sangat mempengaruhi
keberhasilan usaha pembenihan ikan.

3.2 Saran

Saran saya, dengan diketahui sifat-sifat seksualitas ikan diatas


pembudidaya harus mengerti tentang proses reproduksi dan sifat-sifat
seksualitas ikan. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai produksi dari usaha
budidaya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Afriani, D. T. (2016). Peranan pembenihan ikan dalam usaha budidaya ikan. Warta


Dharmawangsa, (49).

Indonesia, S. N. (2014). Cara Pembenihan Ikan yang Baik. Jakarta: Badan Standarisasi


Nasional, 17.

KKP. (2014). Pembenihan Akuakultur. Jakarta. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya.

Direktorat Perbenihan, Sub Direktorat Standardisasi dan sertifikasi.  2013 "Lampiran


Permen KP Nomor PER./MEN/2012 Tentang Cara Pembenihan Ikan Yang
Baik" 

xii

Anda mungkin juga menyukai