BAB 1
2031410081
1D-D3/22
PENGENALAN BENTUK ENERGI
Percobaan 1: Perubahan kerja menjadi panas.
I. Tujuan
a. Membedakan berbagai jenis energy
b. Membuktikan perubahan kerja (W) menjadi panas dan sebaliknya,
Sumber energy adalah benda atau makhluk yang dapat memberikan atau
menghasilkan energi, missal seperti matahari, panas bumi, angina, gas, listrik dan
sebagainya.
Satuan energy dalam satuan internasional adalah joule (J) ada juga satuan energy
yang lain adalah kalori, dimana 1 joule = 0,24 kalori dan 1 kalor = 4,2 joule.
a. Energi mekanik
b. Energi Listrik
c. Energi Kimia
d. Energi Nuklir
e. Energi cahaya
f. Energi Bunyi
g. Energy kalor
h. Energy potensial
i. Energy kinetic
Energy tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, namun energy dapat diubah dari satu
bentuk menjadi bentuk lain.
No Alat Bahan
.
1. Beaker glass 250 ml dan 1000 ml Air kran
2. Termometer 200°C Minyak goreng
3. Ultrasonic Vibrator
4. Stop Watch
5. Gelas ukur
Memasang termometer
Menuangkan Menuangkan air kran sebanyak 150
ke beaker glass pada
sebanyak 300 ml ml ke dalam beaker glass 250 ml
posisi ujung termometer
dan diletakkan ke dalam ultrasonic
air kran kedalam vibrator, pastikan air dalam beaker
tercelup (jangan
ultrasonic vibrator menyentuh dasar beaker
glass tercelup air
glass
V. Data pengamatan
a. Untuk Air
20
17 18
15 15 16
13 14
11 12
10 9 10
7 8
5 5 6
3 4
1 2
0 0
1 2 3 4 5 6
20
15
10 9
7 8
5 5 6
3 4
1 2
0 0
1 2 3 4 5 6
VI. Pembahasan
Perubahan energy dari kerja yang diberikan oleh gelombang ultrasonic dirubah
menjadi energy panas
Perubahan panas pada air
Q=M . C . ΔT
¿ 150.0405 kal
¿ 38.4276 kal
Pada perhitungan tersebut terlihat bahwa air membutuhkan Q yang lebih besar
dibandingan dengan air. Hal tersebut karena kalor jenis dari air lebih besar dibandingan
dengan minyak yang artinya zat tersebut (air) memerlukan kalor yang lebih besar/ waktu
yang lebih lama untuk menyerap kalor.
Pada percobaan kali ini dilakukan pengamatan mengenai perubahan kerja menjadi
panas, digunakan alat ultrasonic vibtaror untuk memanaskan bahan yaitu air dan minyak,
serta dilakukan juga pendinginan pada air dan minyak setelah bahan tersebut dipanaskan
menggunakan ultrasonic vibrator. Berikut adalah grafik perbandingan antara pemanasan
air dan minyak
10 10
5 5
0 0
1 2 3 4 5 6
Pada grafik tersebut terlihat perbedaan kurva antara pemanasan air dan minyak.
Pada air kenaikan suhu yang terjadi dari T0 – T25 tidak terlalu tinggi, sekitar 3°C.
Sedangkan pada minyak kenaikan yang terjadi dari T0-T25 cukup tinggi yaitu sekitar
6°C. Hal tersebut menunjukkan bahwa minyak lebih cepat menyerap kalor dibandingkan
dengan air, ini karena massa jenis minyak lebih kecil dibandingkan dengam kalor jenis
air, yaitu 0,12 kal/g°C sedangkan air 1 kal/g°C. Kalor jenis dari suatu bahan
mempengaruhi kecepatan bahan tersebut untuk menyerap panas/kalor, semakin kecil
kalor jenis suatu bahan maka makin cepat kemampuan bahan tersebut untuk menyerap
panas, sebaliknya jika kalor jenis suatu bahan semakin besar, maka makin lama pula
bahan tersebut menyerap panas. Jadi pengamatan yang dilakukan sudah sesuai dengan
teori yang ada.
Pada grafik pendinginan air dan minyak diatas terlihat bahwa air membutuhkan
rentang waktu yang lebih lama untuk dingin (kembali pada suhu awal) dibandingkan
dengan minyak. Hal tersebut berkaitan dengan massa jenis bahan tersebut, minyak
memiliki kalor jenis yang lebih kecil (0,12 kal/g°C) dibandingkan dengan air (1 kal/g°C).
Pada teori dijelaskan bahwa semakin besar kalor jenis suatu zat, maka semakin kecil
kemampuan zat tersebut untuk melepas kalor, begitupun sebaliknya jika kalor jenis suatu
zat lebih kecil, maka semakin besar kemampuan zat tersebut untuk melepas kalor.
Dengan demikian percobaan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori yang ada.
VII. Kesimpulan
a. Berbagai jenis energy
Pada percobaan kali ini digunakan alat ultrasonic vibtaror, yaitu alat yang
menghasilkan gelombang ultrasonic yang merupakan energy kinetic untuk
dirubah menjadi panas/ kalor menggunakan media air. Perhitungan untuk
mengetahui seberapa besar kalornya dapat dilihat seperti pada perhitungan
berikut:
Q=M . C . ΔT
¿ 150.0405 kal
Untuk perubahan dari panas menjadi kerja seperti pada energy listrik,
panas yang dihasilkan menyebabkan benda elektronik menyala atau dalam kata lain
diperlukan panas untuk melakukan kerja tersebut.
Percobaan 2: Penentuan energi dalam
I. Tujuan
a. Merumuskan neraca energy yang disusun dari hukum 1 Termodinamika
b. Menghitung energy dalam pada system yang tertutup (proses yang tidak mengalir)
Persamaan tersebut berarti bahwa energy yang diberikan system akan diserap oleh
lingkungan dan sebaiknya. Energy yang diserap dan dilepakan dapat sama ataupun
berbeda bentuknya.
Energy panas dalam percobaan kali ini, diperoleh dari sumber energy listrik yang
dapat dihitung berdasarkan besaran listrik seperti:
Jumlah energy listrik yang diberikan system dapat dihitung dengan persamaan:
Q=V . I . t
No Alat Bahan
.
1. Alat pengubah arus atau sumber listrik DC, 1 buah Air
2. Alat pengukur arus dan tegangan, 1 buah
3. Kalorimeter tara kalor listrik, 1 unit
4. Stop Watch, 1 buah.
Merangkai alat:
Memasukkan air Pengatur
1. Sumber listrik DC sebanyak 50mL ke tegangan diatur
2. Alat pengukur arus kalorimeter. Baca dan pada posisi
catat suhu yang teta,pil di terendah (4,5
3. Kalorimeter kalorimeter volt)
4. Termometer
V. Data pengamatan
Tegangan 4 V
tegangan
keluaran kuat arus
waktu (s) temperatur (°C) (v) (ampere) m.c.ΔT V.I.t
3 (menit) 37.50 4.29 0.31 793.9342 239.382
6 44.10 4.30 0.31 663.2868 479.88
9 49.30 4.31 0.31 522.5896 721.494
12 54.10 4.31 0.31 482.3904 961.992
15 58.50 4.30 0.29 442.1912 1122.3
18 62.50 4.24 0.31 401.992 1419.552
21 66.20 4.28 0.31 371.8426 1671.768
24 69.50 4.27 0.31 331.6434 1906.128
27 72.60 4.29 0.30 311.5438 2084.94
30 75.70 4.28 0.31 311.5438 2388.24
33 78.50 4.25 0.31 281.3944 2608.65
36 81.40 4.25 0.32 291.4442 2937.6
39 84.30 4.20 0.33 291.4442 3243.24
42 87.00 4.26 0.33 271.3446 3542.616
45 89.50 4.26 0.33 251.245 3795.66
48 91.80 4.25 0.33 231.1454 4039.2
51 94.20 4.24 0.33 241.1952 4281.552
54 96.00 4.26 0.33 180.8964 4554.792
Tegangan 6 V
Tegangan
keluaran kuat arus
waktu (s) temperatur (°C) (v) (ampere) m.c.ΔT V.I.t
1618.017
3 (menit) 45.70 5.90 0.41 8 435.42
6 50.10 5.93 0.41 442.1912 875.268
9 53.30 5.92 0.40 321.5936 1278.72
12 58.10 5.91 0.41 482.3904 1744.632
15 64.40 5.98 0.41 633.1374 2206.62
18 70.30 5.90 0.42 592.9382 2676.24
21 77.90 5.92 0.42 763.7848 3132.864
24 85.10 5.87 0.42 723.5856 3550.176
27 91.60 5.93 0.43 653.237 4130.838
30 96.70 5.89 0.43 512.5398 4558.86
33 98.70 5.90 0.42 200.996 4906.44
Tegangan 8 V
tegangan
keluaran kuat arus
waktu (s) temperatur (°C) (v) (ampere) m.c.ΔT V.I.t
3 (menit) 53.40 7.60 0.59 2391.852 807.12
6 71.40 7.64 0.59 1808.964 1622.736
9 86.40 7.61 0.59 1507.47 2424.546
12 97.20 7.60 0.59 1085.378 3228.48
VI. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dibahas tentang penentuan energy dalam, dimana dari
energy listrik berubah menjadi energy panas. Zat yang digunakan dalam percobaan
adalah air yang diukur panas yang keluar menggukan alat kalori meter dengan tegangan
(volt) yang berbeda beda. Contoh:
a. Panas (kalor)
Diket :
M = 100.498 gram
C = 1 kal/g°C
ΔT = ( 37.50 – 29.6 ) °C
Q=M . C . ΔT
¿ 793.9342 kal
b. Listrik (joule)
Diket :
V = 4.29 Volt
I = 0.31 Ampere
Q=V . I . t
¿ 239.382 Joule
Membuktikan bahwa 1 joule = 0,24 kalor sesuai dengan teori yang ada
Kalor ke joule
1 joule
793.9342 kal× =3308.0591 joule
0,24 kal
Joule ke kalor
0,24 kal
239.382 joule × =57.4516 kal
1 joule
Perhitungan percobaan tersebut ternyata tidak sesuai dengan teori bahwa 1 joule =
0,24 kalor, hal tersebut mungkin terjadi karena tegangan yang diberikan tidak sesuai,
atau bisa juga dikarenakan massa air yang kurang atau berlebihan sehingga
menyebabkan adanya penyimpangan.
VII. Kesimpulan
a. Merumuskan neraca energy yang disusun dari hukum 1 Termodinamika
Neraca energy yaitu pernyataan dari perubahan jumlah energy yang terdapat
dalam system dalam interval waktu tertentu dimana perhitungannya berupa
pengurangan antara jumlah energy yang berupa kalor yang dipindahkan kedalam
system melalui daerah batas dengan interval waktu tertentu dengan jumlah energy
berupa panas yang dipindahkan keluar system melalu daerah bahas dengan interval
waktu tertentu.
∆ E sistem=Ein−Eout
∆ Ssystem=sin−Sout +Sgen
∆ U =Q+W
b. Menghitung energy dalam pada sistem tertutup
Energi dalam suatu zat disebut sebagai energy yang dihasilkan oleh fenomena
internal zat tersebut.
Q= ΔU +W
Dimana ΔU adalah perubahan energy yag terjadi pada sistem tertutup selama
sistem menerima sejumlah energy panas sebesar Q dan melakukan kerja sebesar W.