Anda di halaman 1dari 11

BAB V

USAHA KECIL DAN WARALABA (FRANCHISING)

TUJUAN

Mahasiswa sebagai calon manajer/praktisi bisnis mampu:


1. Menyebutkan tiga pihak utama dan masukan yang bisa mereka berikan pada pengusaha
tentang bagaimana pengusaha menjalankan usahanya.
2. Menjelaskan prosedur perizinan dan hal-hal lain yang harus dilakukan sebelum
pengusaha memulai usahanya.
3. Menjelaskan hal-hal harus yang mempengaruhi keberhasilan usaha kecil.
4. Menjelaskan pentingnya business plan dan hal-hal yang perlu dimasukkan di
dalamnya.
5. Menyebutkan sumber-sumber modal untuk suatu usaha kecil.
6. Menyebutkan pihak-pihak yang merupakan konsultan setelah usaha kecil mulai
berjalan.
7. Menjelaskan perbedaan antara usaha biasa (independent business) dengan usaha
waralaba.
8. Menjelaskan istilah-istilah penting dalam usaha waralaba.
9. Menyebutkan karakteristik-karakteristik yang penting untuk keberhasilan usaha
waralaba.
10. Menyebutkan keuntungan dan kerugian seorang franchisee jika ia memasuki usaha
waralaba.

ISTILAH-ISTILAHPOKOK

Usaha kecil Franchisor


SITU (Surat Izin Tempat Usaha) Business format franchise
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) Product or trade name franchise
TDP (Tanda Daftar Perusahaan) KMKUKM (Kredit Modal Kerja Usaha
Demographics (kondisi demografis Kecil dan Menengah)
konsumen) KPKU (Kredit Pengembangan Kemitraan
Business plan Usaha)
Franchising (usaha waralaba) KADIN (Kamar Dagang dan Industri)
Franchisee

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN


Bab V: Usaha Kecil dan Waralaba (Franchising) 42

PERSPEKTIF

Art Kea Internusa & Ikan Bakar Banyuwangi

PT. Art Kea Internusa (AKI) adalah suatu Contoh usaha kedua yaitu usaha warung
perusahaan yang menghasilkan aksesori rambut Ikan Bakar Banyuwangi (IBB) yang didirikan
untuk dewasa dan anak-anak. Tini R. Sardadi oleh Didik Ilham Juari di Jakarta. Usaha ini ia
–sang pendiri dan pemilik- memulai usahanya mulai dengan modal awal Rp 2 juta. Dengan
dari suatu industri rumah tangga dengan ketekunan dan ketelitiannya dalam berusaha,
mengha-silkan jepitan rambut dan bando dengan usaha yang ia jalankan tersebut sekarang
modal awal Rp 500.000. Usaha yang ia jalankan ber-omset sekitar Rp 730 juta setahun. Dalam
terus berkembang dan sekarang ia telah memiliki situasi ekonomi yang tidak menentu, Didik tetap
perusahaan yang menampung 500 karyawan di tenang karena ia mempunyai prinsip
kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ia “kehati-hatian yang cukup tinggi dalam hal
mempunyai pedoman dalam produksinya keuangan”. Ini bisa terlihat dari tiga warung
(meng-hasilkan aksesori rambut untuk dewasa yang dimilikinya yang statusnya masih kontrak..
dan anak) yaitu “kalau unik, pasti mereka beli”. Sumber: Majalah SWA 27 Mei 1998
Sumber: Majalah SWA 22 Juli 1998

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN


Bab V: Usaha Kecil dan Waralaba (Franchising) 43

A. USAHA KECIL DAN PEMBENTUKANNYA

M
enurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang
Usaha Kecil, usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala
kecil dan memenuhi kriteria sbb: kekayaan bersih usaha paling banyak Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu
milyar rupiah); merupakan milik warga negara Indonesia; dan berdiri sendiri, bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
berafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau
usaha besar.
Untuk memulai suatu usaha kecil, seorang pengusaha seringkali memerlukan
pertimbangan yang cukup matang. Jika pertimbangan yang ada kurang matang, seringkali
suatu usaha berhenti di tengah jalan. Ada tiga pihak utama yang bisa memberikan
berbagai masukan sebelum seorang pengusaha menjalankan usahanya, yaitu:
1. Pengacara/notaris.
Seorang pengacara/notaris akan memberi masukan tentang bentuk organisasi (badan
hukum) yang bisa digunakan dan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan hukum
seperti kontrak perjanjian, kesepakatan kerja bersama, dll.
2. Akuntan.
Seorang akuntan akan sangat membantu dalam memberi masukan tentang hal-hal
sebagai berikut: segala hal yang berkaitan dengan pajak, modal yang diperlukan untuk
memasuki usaha, metode pengadaan peralatan (beli atau sewa beli/leasing), dan
memproyeksi cash flow (aliran kas).
3. Konsultan asuransi
Pihak ketiga ini mungkin jarang sekali diminta nasihatnya karena sifat usaha kecil di
Indonesia yang mayoritas belum memerlukan jasa seorang konsultan asuransi. Tapi,
dalam perkembangannya nanti, pihak ketiga ini mungkin diperlukan jika pengusaha
menginginkan jaminan atas gedung dan peralatan yang dia gunakan dalam usaha.
Lebih lagi, jika usaha kecil tersebut merupakan usaha perasuransian, maka peran
seorang konsultan asuransi ini akan sangat vital.

Pada dasarnya ada dua sifat usaha yang bisa dijalankan oleh seorang pengusaha
kecil yaitu usaha yang bersifat formal dan usaha yang bersifat informal. Suatu usaha bisa
dikatakan formal jika usaha ini memenuhi segala persyaratan perizinan yang ditentukan
oleh pemerintah, sementara usaha kecil dikatakan bersifat informal jika usaha ini tidak
memenuhi persyaratan perizinan (legalitas) yang diberlakukan oleh pemerintah. Contoh
sederhana untuk usaha informal adalah warung penjual pisang goreng pinggir jalan.
Salah satu keuntungan yang bisa didapat dengan pengurusan perizinan usaha
adalah perusahaan bisa dengan lebih mudah mendapatkan dana dari para kreditur untuk
pengembangan usahanya. Secara prinsip, ada empat macam perizinan yang diperlukan
suatu usaha kecil yaitu: SITU, SIUP, TDP, dan izin khusus dari instansi terkait. Keempat
bentuk perizinan ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN


Bab V: Usaha Kecil dan Waralaba (Franchising) 44

Perizinan ini dapat diperoleh dari Pemerintah Daerah tempat usaha kecil tersebut
berada.
2. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Perizinan ini dapat diperoleh dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
3. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Perizinan ini dapat diperoleh dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
4. Izin lain yang berkaitan dengan bentuk usaha yang dijalankan.
Perizinan ini misalnya berbentuk izin dari DLLAJR untuk suatu usaha angkutan.

B. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA

Harus disadari bahwa tidak setiap hal yang dilakukan suatu perusahaan akan
berhasil. Ada beberapa kriteria yang mempengaruhi keberhasilan usaha kecil yaitu:
pengalaman, modal, lokasi, strategi dalam pengadaan peralatan, kondisi demografis
konsumen, strategi dalam manajemen persediaan, kondisi pesaing, kondisi organisasi (jika
pengusaha memulai usaha dengan membeli perusahaan lain), dan administrasi di bidang
keuangan.

1. Pengalaman
Pengalaman seorang pengusaha sangat menentukan keberhasilannya di bidang yang
ia tekuni. Meskipun tanpa pengalaman orang masih bisa belajar dari pengalaman
orang lain, tapi proses ini memakan waktu, lagipula pengalaman tersebut seringkali
bersifat unik untuk tiap orang. Oleh karena itu, pengalaman seorang dalam bidang
keuangan, humas, pemasaran, manajemen, dll sangat berarti bagi perkembangan
perusahaan. Makin banyak pengalaman seorang pengusaha, makin cepat pula ia akan
bisa membuat usahanya maju dan berkembang.

2. Modal
Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah modal. Tanpa modal, tidak mungkin
seorang pengusaha mengembangkan usahanya secara signifikan. Bahkan tanpa modal,
tidak mungkin suatu usaha kecil bisa berdiri. Oleh karena itu, ketersediaan modal
sangat berarti bagi seorang pengusaha.

3. Lokasi
Lokasi usaha sangat berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Pemilihan lokasi
yang keliru bisa menyebabkan ketidakefisienan dalam perusahaan itu. Dalam
pemilihan lokasi, ada beberapa pertimbangan yang bisa digunakan antara lain:
kedekatan dengan pasar, kedekatan dengan bahan baku untuk produksi, ketersediaan
tenaga kerja di suatu tempat, dll.

4. Strategi pengadaan peralatan


Ada beberapa strategi yang bisa dijalankan dalam pengadaan peralatan kerja. Dua
diantaranya yaitu membeli tunai dan dengan sewa-beli (leasing). Seorang pengusaha

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN


Bab V: Usaha Kecil dan Waralaba (Franchising) 45

perlu benar-benar mempertimbangkan cara yang tepat buat pengusaha tersebut


sehingga ia bisa mencapai efisiensi tinggi dalam usahanya.

5. Kondisi demografis konsumen


Kondisi demografis konsumen (Demographics) adalah data-data tentang proporsi usia,
pendapatan, status pernikahan, dan kebiasaan-kebiasaan khusus orang yang tinggal di
daerah tertentu. Faktor ini perlu benar-benar dipahami karena akan sangat berpengaruh
dalam penentuan produk/jasa yang akan ditawarkan, strategi pemasaran yang dipakai,
dll.

6. Strategi manajemen persediaan


Seorang pengusaha harus memilih apakah ia akan menetapkan tingkat persediaan yang
tinggi atau rendah. Tingkat persediaan yang tinggi akan membawa beberapa
konsekuensi sebagai berikut: biaya penyimpanan tinggi, administrasi lebih rumit,
investasi menganggur lebih besar, dll. Tapi ada satu hal yang bisa dicapai dengan
tingkat persediaan yang tinggi yaitu pelayanan pada konsumen akan tetap terjaga
karena seberapapun yang diminta konsumen akan bisa dipenuhi oleh perusahaan. Di
sisi lain, tingkat persediaan yang rendah akan membuat perusahaan bisa menggunakan
dananya dengan seefiesien mungkin, tapi membawa efek perusahaan tidak bisa
mengantisipasi fluktuasi permintaan yang terjadi dengan baik. Seorang pengusaha
perlu benar-benar menentukan/memilih strategi mana yang akan dia lakukan berdasar
dari sifat barang/jasa yang dijual dan ramalan yang dia buat atas permintaan pasar.

7. Pesaing
Satu hal ini sangat penting karena kondisi pesaing akan mempengaruhi strategi yang
akan digunakan oleh suatu perusahaan. Oleh karena itu, seorang pengusaha perlu terus
melakukan pemantauan atas pesaing yang ada.

8. Kondisi organisasi
Faktor ini berlaku bagi pengusaha yang membeli usaha kecil dari orang lain dan bukan
memulai usaha dari awal. Oleh karena itu, seorang pengusaha yang akan membeli
usaha orang lain perlu benar-benar memperhatikan kondisi usaha yang dibelinya.
Salah satu contoh pertanyaan yang bisa dipakai untuk menilai adalah apakah alat-alat
yang digunakan masih bisa dipergunakan dengan baik?

9. Administrasi keuangan
Kebijakan dalam administrasi keuangan yang tepat dan akurat akan sangat membantu
perusahaan. Untuk inilah suatu perusahaan seringkali memerlukan seorang akuntan
untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan finansial ini.

C. BUSINESS PLAN

Satu hal yang perlu disusun seorang pengusaha sebelum ia menjalankan


usahanyaadalah business plan. Business plan pada dasarnya adalah gambaran

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN


Bab V: Usaha Kecil dan Waralaba (Franchising) 46

komprehensif tentang faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi keberhasilan usaha


yang akan dijalankan. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari business plan
yang yang disusun dengan baik, yaitu:
1. Business plan mencakup sasaran yang jelas dan spesifik yang disusun oleh pengusaha
dan cara-cara untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Business plan mencakup peramalan atas kondisi bisnis yang akan mempengaruhi
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
3. Business plan mencakup data yang bisa digunakan investor untuk mengevaluasi
risiko dan hasil yang bisa diperolehnya jika investor tersebut ingin menginvestasikan
modalnya pada perusahaan tertentu.
4. Business plan membantu pengusaha mengevaluasi perkembangan usaha yang
dijalankannya.

Dengan mengacu pada arti penting (manfaat) dari business plan tersebut di atas,
maka suatu business plan perlu mencakup hal-hal di bawah ini:
1. Pernyataan misi.
Pernyataan misi adalah pernyataan yang menggambarkan alasan mengapa seorang
pengusaha menekuni usaha tertentu dan apa yang akan dilakukan supaya ia lebih
unggul dari pesaing.
2. Rencana pemasaran.
Rencana pemasaran akan mencakup beberapa faktor di bawah ini:
• Pasar sasaran.
• Rencana lokasi usaha.
• Keunikan citra (image) perusahaan.
• Rencana periklanan.
• Susunan ruang (layout) & alat kantor.
3. Rencana pembelian bahan baku/barang dagangan.
4. Rencana bentuk organisasi.
5. Rencana keuangan (dalam bentuk pro forma financial statement).

D. SUMBER MODAL

Ada beberapa sumber modal yang bisa diandalkan oleh pengusaha kecil, yaitu:
tabungan pribadi pengusaha, kredit bank, kredit dari BUMN, departemen sosial, penjualan
saham, dan modal ventura.

1. Tabungan pribadi pengusaha


Tabungan pribadi merupakan sumber yang paling sering digunakan.
Seorang pengusaha seringkali memulai usahanya dengan menggunakan uang
pribadinya. Makin besr proporsi dana pribadi yang digunakan dalam usaha, makin
besar kontrol pengusaha atas usaha yang dimilikinya.

2. Kredit bank yang meliputi:

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN


Bab V: Usaha Kecil dan Waralaba (Franchising) 47

• Kredit komersial
Kredit Komersial merupakan kredit yang diberikan oleh bank-bank pada
masyarakat umum (tidak khusus untuk pengusaha kecil). Kredit ini
biasanya mempunyai tingkat bunga lebih tinggi dari kredit-kredit lain di
bawah ini.
• KMKUKM (Kredit Modal Kerja Usaha Kecil dan Menengah)
Kredit ini diberikan pada pengusaha kecil dan menengah dan mempunyai
batas pemberian kredit Rp 3 milyar dengan tingkat bunga lebih rendah
dari dari tingkat bunga umum (kredit komersial).
• KPKU (Kredit Pengembangan Kemitraan Usaha)
Kredit ini diberikan untuk pengusaha kecil dengan batas pemberian
kredit Rp 50 juta dengan tingkat bunga lebih rendah dari dari tingkat
bunga umum (kredit komersial).

3. Kredit dari BUMN


Kredit ini berupa kredit lunak dari BUMN kepada pengusaha kecil dengan
persyaratan sbb: Pengusaha tersebut memiliki SITU, SIUP, TDP, dan izin lain dari
pihak terkait untuk berusaha; tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah 6%; ada
tenggang waktu 3 tahun sebelum pengusaha mengansur hutangnya. Bagi
pengusaha yang tidak memiliki SITU, SIUP, TDP, izin lain dari pihak terkait,
dokumen-dokumen ini bisa diganti dengan surat keterangan dari kepala
kelurahan/kepala desa tempat usaha tersebut dijalankan.

4. Departemen sosial
Departemen ini memberi kredit bagi para pengusaha kecil yang masih
sangat lemah. Pengusaha yang masih sangat lemah tersebut biasanya belum layak
untuk mendapatkan kredit dari BUMN ataupun perbankan, padahal mereka sangat
memerlukan modal tersebut. Oleh karena itu mereka bisa minta bantuan dari
Departemen Sosial dengan rekomendasi dari Departemen Koperasi dan Pengusaha
Kecil Menengah.

5. Modal ventura
Modal ventura adalah suatu bentuk pembiayaan oleh perusahaan modal
ventura kepada badan usaha (perusahaan) kecil yang berupa penyertaan modal
untuk jangka waktu sementara. Balas jasa yang didapat oleh perusahaan modal
ventura ini adalah bagi hasil, jika merusahaan yang dibiayai untung, dan berbagi
beban jika rugi.
Sifat investasi modal ventura ini mengandung risiko lebih besar
dibandingkan kredit atau pinjaman biasa, karena penyertaan modal ventura pada
usaha-usaha kecil, umumnya tanpa jaminan, tanpa bunga, dan bersifat penyertaan
sementara. Oleh karena itu, perusahaan modal ventura akan mengawasi terus
menerus kegiatan perusahaan yang dibiayai. Contoh perusahaan modal ventura di
Indonesia antara lain: PT. Astra Mitra Ventura, PT. Sarana Bali Ventura, dan PT.
Sarana Yogya Ventura.

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN


Bab V: Usaha Kecil dan Waralaba (Franchising) 48

E. KONSULTAN

Setelah usaha dijalankan, jika pengusaha menghadapi permasalahan yang


memerlukan jasa konsultan, pengusaha bisa menghubungi Departemen Koperasi dan
Pengusaha Kecil Menengah dan KADIN.

1. Departemen Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah


Departemen ini memiliki Proyek KKB (Klinik Konsultasi Bisnis) yang bertujuan
untuk memberi jasa konsultasi pada para pengusaha kecil dan menengah. Pengusaha
yang mengalami kesulitan, bisa menghubungi Klinik KKB yang terdekat dengan
lokasi usahanya. Di Yogyakarta, Klinik KKB ini terletak di Jl. Perkapalan. Di
samping itu, departemen ini juga menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi
pengusaha kecil yang meliputi bidang: teknologi, manajemen organisasi,
permodalan, pemasaran, dan kemitraan.

2. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)


KADIN adalah wadah komunikasi dan konsultasi antar pengusaha Indonesia dan
antara pengusaha Indonesia dan pemerintah mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan masalah perdagangan, perindustrian, dan jasa. Pengusaha yang mengalami
kesulitan dalam usahanya juga bisa datang ke KADIN setempat dan meminta jasa
konsultasi.Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1987
tentang Kamar Dagang dan Industri, KADIN mempunyai kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
• Penyebarluasan informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah di bidang
ekonomi kepada pengusaha Indonesia;
• Penyampaian informasi mengenai permasalahan dan perkembangan
perekonomian dunia, yang berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi dan
dunia usaha nasional kepada pemerintah dan pengusaha;
• Penyaluran aspirasi dan kepentingan para pengusaha di bidang
perdagangan, perindustrian, dan jasa dalam rangka keikutsertaannya
dalam pembangunan di bidang ekonomi;
• Penyelenggaraan pendidikan, latihan, dan kegiatan-kegiatan lain yang
bermanfaat dalam rangka pembinaan dan pengembangan kemampuan
pengusaha Indonesia.
PERSPEKTIF (2)
Usaha Waralaba Di Indonesia

Jumlah perusahaan yang membeli lisensi Menurut studi Lembaga Pendidikan dan
waralaba dari luar negeri semakin merebak. Pengembangan Manajemen (LPPM) yang
Bidang Usahanya pun bermacam-macam, mulai bekerjasama dengan International Labour
dari restoran, kafe, makanan siap santap (fast Organization (ILO) dengan tajuk A Base Line
food), pertokoan, hotel, parcel, produk tekstil, Study for Franchise Promotion in Indonesia,
pialang properti hingga jasa binatu (laundry). pada 1991 jumlah franchisor asal lokal

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN


Bab V: Usaha Kecil dan Waralaba (Franchising) 49

(Indonesia) mencapai 21 (77,7%), sedangkan Department of Commerce memang menunjukkan,


franchisor asing hanya 6 (22,3%). Kemudian tingkat kesuksesan franchisee mencapai 95%.
pada 1994 perkembangannya cukup mengejutkan. Sedangkan bisnis independen, tanpa terkait
Franchisor lokal turun menjadi 18 (20,9%), dengan perusahaan lain, tingkat keberhasilannya
sementara asing melonjak menjadi 68 (79,1%). rata-rata cuma 35%.
"Indonesia telah diserbu franchisor asing," kata Dari penelitian tersebut terlihat ada
Amir Karamoy, Chairman AK & Partners konsistensi yang menunjukkan, tingkat
Franchise Consultant. keberha-silan bisnis franchise sangat tinggi.
Tapi, tidak semua usaha waralaba itu Maka, tidak heran kalau banyak orang yang
sukses. McDonalds, Country Kitchen, dan Hard terpukau akan keberhasilan bisnis franchise dan
Rock Cafe adalah contoh usaha-usaha yang mencoba melakukannya sendiri. "Padahal, selain
sukses. Sementara itu ada Burger King yang faktor merek yang terkenal, sistem yang andal,
kurang begitu berhasil. Menurut penilaian Amir juga perlu dilihat apakah pasarnya akan mampu
Karamoy, kegagalan franchisee di Indonesia menyerap," kata Amir Karamoy. Selain itu, perlu
karena kebanyakan mereka menganggap, kalau adanya penyesuaian dengan kondisi domestik.
sebuah franchise sukses di luar negeri, otomatis Sumber: SWA online:
akan sukses di sini. Studi yang dilakukan US http://www.swa.co.id/95/04/SIGI02.APR.htm

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN


Bab V: Usaha Kecil dan Waralaba (Franchising) 50

F. USAHA WARALABA (FRANCHISING)

Usaha waralaba (franchising) adalah kesepakatan bisnis untuk memproduksi dan


menjual suatu produk atau jasa di dalam rangka mengembangkan suatu usaha secara
eksklusif dengan pembinaan dan komitmen khusus. Franchise adalah izin yang dijual oleh
suatu perusahaan (franchisor) pada perusahaan lain (franchisee), yang memperbolehkan
perusahaan yang membeli untuk memproduksi dan menjual produk atau jasa dengan
persyaratan-persyaratan tertentu.
Perjanjian ini melibatkan dua pihak yaitu: franchisor sebagai pemilik merk yang
mempunyai sistem manajemen serta teknologi yang sudah teruji keberhasilannya sesuai
dengan pengalamannya dan franchisee yaitu perusahaan yang mendapat izin franchisor
untuk memanfaatkan property right (merk, logo, dll), transfer sistem manajemen,
teknologi, dan pengalamannya. Untuk itu franchisor mendapatkan imbalan berupa
franchise fee, royalti, dll.
Secara umum, terdapat dua jenis usaha waralaba, yaitu: business format franchise
dan product or trade franchise. Business format franchise adalah suatu waralaba dengan
ketentuan franchisor memberi franchisee rencana yang menyeluruh dan komprehensif
untuk mengoperasikan suatu usaha. Product or trade name franchise adalah suatu
waralaba dengan ketentuan franchisor mengijinkan franchisee untuk menjual produk
dengan menggunakan merk dagang dan logo franchisor.
Agar menghasilkan sinergi yang luar biasa, franchisee harus mempuyai jiwa
wirausaha yang tinggi, reputasi yang baik, etika dan moral bisnis yang tinggi, serta
franchisee harus menjalankan seluruh ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama,
sedangkan franchisor harus mempunyai reputasi dan kekuatan secara global.
Sebelum memasuki bidang usaha ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yang
meliputi: keuntungan yang bisa didapat franchisee, kerugian yang mungkin ditanggung
franchisee, karakteristik para pengusaha waralaba yang sukses untuk dipelajari dan ditiru,
hal-hal yang perlu ditpertimbangkan dalam memilih franchisor, dan hal-hal yang perlu
dilakukan franchisee sebelum memilih franchisor. Rincian faktor-faktor tersebut dapat
dilihat pada pedoman sebelum melakukan usaha waralaba berikut:

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN


Bab V: Usaha Kecil dan Waralaba (Franchising) 51

Keuntungan franchisee
❖ Franchisee mendapatkan reputasi baik dari franchisor
❖ Program periklanan yang bersifat sangat luas
❖ Franchisee mendapatkan bantuan konsultasi tentang pemilihan lokasi usaha
❖ Franchisee mendapatkan bantuan dalam pengadaan alat usaha
❖ Franchisee mendapatkan model ideal untuk usaha yang akan dijalankan
❖ Franchisee mendapatkan bantuan dalam bentuk pelatihan karyawan dan manajemen
Kerugian franchisee
❖ Sebagian laba diserahkan ke franchisor pada interval waktu tertentu
❖ Segala aktivitas franchisee harus disetujui franchisor (misalnya penentuan lokasi usaha,
meubel yang digunakan, seragam karyawan, menu yang ditawarkan, jam kerja, dll)
❖ Franchisee harus memberi laporan secara periodik pada franchisor
❖ Karyawan dituntut berpenampilan dan berperilaku tertentu sesuai keinginan franchisor
Karakteristik para pengusaha waralaba yang sukses:
❖ Mereka menyukai bidang usaha franchisor
❖ Mereka mempunyai latar belakang, pengalaman, dan pendidikan yang cukup
❖ Mereka bersedia menerima kritik, menerima saran dari franchisor, dan bekerja dengan cara
standar yang sudah ditentukan
❖ Mereka mau bekerja secara tim dengan tim franchisor ataupun para franchisee yang lain
❖ Mereka mempunyai disiplin tinggi
❖ Mereka bekerja dengan lebih pintar (work smarter)
❖ Mereka menghormati dan melaksanakan kontrak dengan baik
Panduan dalam memilih franchisor
❖ Bisnisnya sukses dan sudah teruji keberhasilannya
❖ Mempunyai kekuatan dalam segmen tertentu baik secara regional ataupun secara global
❖ Mengutamakan franchisee sebagai sumber penghasilan franchisor
❖ Mempunyai divisi khusus yang menangani international franchising
❖ Mengutamakan pengembangan sumber daya manusia dan teknologi
Hal-hal yang perlu dilakukan franchisee sebelum memilih franchisor
❖ Melakukan riset pasar
❖ Mengevaluasi manajemen puncak franchisor
❖ Mempelajari kondisi keuangan franchisor
❖ Memperoleh informasi pada franchisee yang sudah lama
❖ Mempelajari kontrak yang akan dilaksanakan
❖ Menanyakan tentang pelatihan yang diperlukan
❖ Mengetahui siapa yang menjadi pesaing
❖ Melakukan negosiasi perjanjian yang akan dibuat terutama dalam hal franchisee fee, royalty
fee, dan marketing fee.

Tim Bisnis Pengantar STIE YKPN

Anda mungkin juga menyukai