Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU FIKIH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

NAMA : 1. SULKIFLI AL’QAZALI

2. KHADIJA

3. MUTMAINNAH HAJUM

PRODI : SOSIOLOGI AGAMA 2

DOSEN PENGAJAR : DR. Hj. Andi Nirwana, M. HI

JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadiran allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga dengan semangat yang ada pada penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta para pengikutnya. Yang selalu melimpahkan rahmat dan karunian-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar. Semoga dengan selesainya makalah ini
dapat menambah ilmu kita khususnya dalam hal makalah ilmu fikih.

Wassalamualaikum wr.wb

Gowa, 4 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4

A.Latar Belakang ......................................................................................................... 4

B.Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4-5

C.Tujuan ...................................................................................................................... 5

D.Manfaat .................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 6

A.Pengertian Fikih, Tujuan, Obyek .............................................................................. 6

B.Pengetian Ushul Fikih, Tujuan, Obyek ...................................................................... 6-8

C.Hubungan Antara Fikih dan Ushul Fikih ................................................................... 8-9

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 10

A.Kesimpulan .............................................................................................................. 10

B.Saran ........................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Fikih merupakan salah satu bidang studi agama islam yang paling terkenal atau dikenal oleh
masyarakat. Ini terjadi karena fikih terkaid langsung dengan kehiupan masyarakat, dan itu
terjadi dari sejak lahir sampai dengan meninggal dunia, manusia itu selalu berhubungan dengan
Fiqih.

Karena sifat dan fungsinya yang demikian itu maka fiqih dikategorikan sebagai ilmu al-hal.
Ilmu al-hal yaitu Ilmu yang berkaitan dengan tingkah laku kehidupan manusia, dan juga
termasuk ilmu yang wajib dipelajari oleh manusia, karena dengan Ilmu itu pula seseorang baru
bisa atau seseorang baru dapat melaksanakan kewajibannya men Fiqih merupakan salah satu
bidang studi Islam yang paling terkenal atau dikenal oleh masyarakat. Ini terjadi karena fiqih
terkait langsung dengan kehidupan masyarakat, dan itu terjadi dari sejak lahir sampai dengana
meninggal gabdi kepada Allah SWT melalui ibadah seperti dalam melaksanakan sholat, puasa,
zakat, haji, dan lain sebagainya.

Dari kumpulan hukum-hukum syariat yang berhubungan dengan tindakan manusia yang
diambil dari nash-nash yang ada atau dari pembentukan hukum berdasarkan dalil syarat yang
tidak ada nashnya, terbentukalah ilmu Fiqih. Ilmu Fiqih menurut syara’ adalah pengetahuan
tenyang hukum syariat yang sebangsa perbuatan yang diambil dari dalil-dalilnya secara detail.

Dan bahwa sumber pokok dalil-dalil tersebut serta sumber hukum syariat adalah al-Qur’an
kemudian al-Sunnah sebagai penjelas atas keglobalan al-Qur’an, pembatasan keumumannya,
pengikat kebebasannya dan sebagai penerangan serta penyempurna. Dari keseluruhan kaidah dan
hasil penelitian tentang hukum islam, maka terlahirlah Ushul Fiqih.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Pengertian Fikih, Tujuan, Obyek?

2. Apakah Pengertian Ushul Fikih, Tujuan, Obyek ?

4
3. Apakah Hubungan Fikih dengan Ushul Fikih?

C.TUJUAN

1. Dapat Mengetahui Pengertian Fikih, Tujuan, Obyek

2. Dapat Mengetahui Pengertian Ushul Fikih, Tujuan, Obyek

3. Dapat Mengetahui Hubungan Fikih dengan Ushul Fikih

D.MANFAAT

1. Untuk Mengetahui dan Memahami Pengertian Fikih, Tujuan, Obyek

2. Untuk Mengetahui dan Memahami Pengertian Ushul Fikih, Tujuan, Obyek

3. Untuk Mengetahui dan Memahami Hubungan Fikih dan Ushul Fikih

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN FIKIH, TUJUAN, OBYEK

• Pengertian Fikih

Fikih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas
persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi,
bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Allah, Tuhannya.

• Tujuan Fikih

Tujuan mempelajari fiqih ialah untuk menerapkan hukum syara’ pada setiap perkataan dan
perbuatan mukallaf, karena itu ketentuan- ketentuan itulah yang dipergunakan untuk
memutuskan segala perkara dan yang menjadi dasar fatwa, dan bagi setiap mkallaf akan
mengetahui hukum syara’ pada setiap perkataan dan perbuatan yang mereka lakukan.

Selain itu, tujuan mempelajari fiqih lainnya yaitu untuk menerapkan hukum- hukum syariat
islam terhadap perbuatan dan ucapan manusia,seperti rujukan seorang hakim dalam
keputusannya, rujukan seorang seorang Mufti dalam fatwanya, dan rujukan seorang mukallaf
untuk mengetahui hukum syariat dalam ucapan dan perbuatannya.

• Obyek Fikih

Obyek fikih adalah hukum yang berhubungan dengan perbuatan manusia beserta dalil-
dalilnya yang terinci. Adapun pendapat lain tentang objek fikih ialah hukum perbuatan mukallaf,
yakni halal, haram, ajib, mandub, makruh, dan mubah baserta dalil- dalil yang mendasari
ketentuan hukun tersebut. Fiqh membahas dalil-dalil tersebut untuk menetapkan hukum-hukum
cabang yang berhubungan dengan perbuatan manusia. Sedangkan ushul fiqh meninjau dari segi
penetapan hukum, klasifikasi argumentasi serta situasi dan kondisi yang melatarbelakangi dalil-
dalil tersebut.

B.PENGERTIAN USHUL FIKIH, TUJUAN, OBYEK

6
• Pengertian Ushul Fikih

Ushul fikih adalah dua kata yang secara istilah mengandung arti kumpulan kaidah-kaidah
yang bersifat kulliyah (universal) yang menjadi landasan metodologis penetapan hukum-hukum
fikih dari dalil-dalil syariat. Dengan demikian, ushul fikh merupakan instrumen dalam
mengetahui banar-salahnya suatu ketetapan hukum, atau untuk mengetahui kekuatan argumen
dari seorang mujtahid dalam menetapkan hukum serta perbedaannya dengan argumen lainnya
yang juga datangnya dari seorang mujtahid.

• Tujuan Ushul Fikih

Tujuan mempelajari ushul fiqih ialah untuk menerapkan kaidah- kaidah dan pembahasannya
terhadap dalil- dalil terperinci untuk mendatangkan hukum syariat islam yang diambil dai dalil-
dalil tersebut.

Jadi,dengan kaidah dan pembahasan ilmu Ushul Fiqih dapat dipahami nash- nash syar’iah
dan hukum- hukum yang dikandungnya. Dalam buku yang berjudul Fiqh Ushul Fiqh karya DRS.
H.A. Syafi’I Karim menyebutkan bahwa yang menjadi dasar dan pendorong bagi umat islam
untuk mempelajari ilmu Ushul Fiqh ialah untuk mengetahui hukum- hukum syariat Islam dengan
jalan yakin( pasti) atau dengan jakan zhan (dugaan atau perkiraan) dan untuk menghindari Taklid
(mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui alasan- alasannya).

• Obyek Ushul Fikih

Secara umum, sesuai dengan keterangan pengertian ushul fikih, maka yang menjadi obyek
pembahasannya meliputi:

1. Pembahasan tentang sumber-sumber dan dalil-dalil hukum

Pembahasan tentang dalil dalam ushul fikh adalah secara global, di sini dibahas tentang
macam-macamnya, rukun atau syarat masing-masing dari macam-macam dalil itu, kekuatan dan
tingkatan-tingkatannya. Jadi di dalam ilmu ushul fiqh tidak dibahas satu persatu dalil bagi setiap
perbuatan.

2. Pembahasan tentang hukum syara’ dan yang berhubungan dengannya, seperti hakim,
mahkum bih, mahkum fih, dan mahkum ‘alaih.

7
Pembahasan tentang hukum dalam ilmu ushul fiqh adalah secara umum, Tidak dibahas
secara terperinci hukum bagi setiap perbuatan. Pembahasn tentang hukum ini meliputi
pembahasan tentang macam-macam hukum dan syarat-syaratnya. Yang menetapkan hukum (al-
hakim), orang yang dibebani hukum (al-mahkum ‘alaih), syarat-syarat ketetapan hukum (al-
mahkum bih), dan macam-macamnya dan perbuatan-perbuatannya ditetapi hukum (al-mahkum
fih) serta syarat-syaratnya.

3. Pembahasan tentang cara/kaidah mengistinbathkan hukum syara’ dari sumber – sumber


dan dalil yang mengandungnya.

Pembahasan tentang kaidah (= teori yang diambil dari atau menghimpun masalah-masalah
fiqih yang bermacam-macam sebagai hasil ijtihad para mujtahid), yaitu yang digunakan sebagai
jalan untuk memperoleh hukum dari dalil-dalilnya, antara lain mengenai ragamnya,
kehujahannya dan hukum-hukum dalam mengamalkannya.

4. Pembahasan tentang ijtihad

Dalam pembahasan ini, dibicarakan tentang macam-macamnya, syarat-syarat bagi orang


yang boleh melakukan ijtihad, tingkatan-tingkatan orang dilihat dari kaca mata ijtihad dan
hukum melakukan ijtihad.

C.HUBUNGAN FIKIH DAN USHUL FIKIH

Hubungan ilmu fikih dengan ushul fikih adalah seberti hubungan ilmu manthiq (logika)
dengan filsafat, bahwa manthiq merupakan kaedah berfikir yang memelihara akal, agar tidak
terjadi kerancuan dalam berfikir. Juga seperti hubungan antara ilmu nahnu dengan bahasa arab,
dimana ilmu nahnu merupakan gramatika yang mengindari kesalahan seseorang di dalam
menulis dan mengucapakan bahasa arab. Demikian juga ushul fiki adalah merupakan kaidah
yang memelihara fuqaya agar tidak terjadi kesalahan di dalam mengistibatkan (menggali)
hukum.

Hubungan lain antara ilmu fikih dan ushul fikih dapat juga diibaratkan antara sebuah produk
dengan pabriknya.

8
Mobil yang kita kendarai setiap hari tidak akan dapat meluncur di jalanan kalau tidak ada
pabrik yang memproduksi mobil itu. Mobil adalah ilmu fiqih dan pabrik adalah Ilmu Ushul
Fiqih. Belajar fiqih pada dasarnya adalah wajib dilakukan oleh setiap orang termasuk orang yang
awam. Setidaknya pada wilayah-wilayah paling mendasar dan tidak harus pada wilayah yang
terlalu jauh. Misalnya setiap orang wajib tahu tata cara wudhu, mandi janabah, tayammun untuk
itu polisi mewajibkan para pengemudi memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Sedangkan belajar
Ilmu Ushul Fiqih hukumnya tidak wajib buat orang awam. Sebab Ilmu Ushul Fiqih itu bisa kita
ibaratkan seperti belajar ilmu untuk memproduksi mobil. Tentu untuk bisa mengemudi mobil
tidak harus belajar cara bagaimana membuat mobil itu. Membuat mobil adalah urusan pabrik
mobil, pengemudi hanya diwajibkan belajar bagamana cara memakai produknya, yaitu belajar
mengemudi mobil yang jauh lebih sederhana.

9
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Ilmu fikih adalah ilmu yang berbicara tentang hukum-hukum syar’i amali yang diambil dari
dalil-dalil yang tafsili yang terdapat dalam al-Qur’an, hadits, ijma dan qiyas. Pada pokoknya
yang menjadi objek pembahasan ilmu fiqih adalah perbuatan mukalaf dilihat dari sudut hukum
syara’ yang terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu ibadah, mu’amalah, dan ‘uqubah. Ilmu
fiqih sebagai suatu bidang keilmuan memiliki ciri khas, diantaranya: Al Ahkam (tentang hukum-
hukum), Asy Syar’iyah (yang diambil dari Syariat), Al ‘Amaliyah (berkenaan dengan amal
perbuatan), Al Muktasib Min Adillatiha At Tafshiliyyat (diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci
bagi hukum-hukum tersebut).

B.SARAN

Demikian makalah ini kami buat. Kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan baik
dari segi isi maupun penulisan. Untuk itu, kami meminta kritik dan saran dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami selaku penulis dan
umumnya bagi pembaca semua. Terima kasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Kelompok 1, 2021, Copy Sebagian di Google. Resensi dan Sasaran Resensi bagi
Pembaca. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Makassar. Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
2. http://pai.ftk.uin-alauddin.ac.id/artikel/detail_artikel/226
3. https://makalah-jadi.blogspot.com/2015/12/fiqih-ushul-fiqih-objek-pembahasan-
dan.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai