Anda di halaman 1dari 2

Nama : Khafid T.

Rahman

Kelas : PKA 2015

NIM : 15030194015

Penerapan Pembelajaran Yang Sudah Sesuai Dengan


Perkembangan Kognitif Anak SMP
Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan
dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Dalam tahap perkem-bangannya, peserta didik
SMP berada pada tahap periode perkembangan Operasional formal (umur 11/12-18
tahun). Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir
abstrak dan logis. Model berpikir ilmiah dengan tipe hipotetico-
deductive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik
kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa.

Contoh penerapan pembelajaran yang sudah sesuai dengan perkembangan kognitif anak
SMP

Sosok yang sangat berperan penting untuk mengembangkan fungsi kognitif anak
terutama dalam belajar adalah seorang guru. Guru dapat  melakukuan beberapa hal yang
dapat membantu siswa untuk memahami pelajaran. Berikut adalah beberapa praktek
pembelajaran yang sudah sesuai dengan perkembangan kognitif anak SMP :

1. Di dalam kelas, guru membuat kelompok diskusi sehingga anak-anak mempunyai


peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
2. Membuat pembelajaran relevan dan mengaktifkan pengetahuan sebelumnya. Jadi
penggunaan organisator awal (analogi, elaborasi) dengan siswa dapat membantu
mengaktifkan pengetahuan mereka terdahulu.
3. Mengorganisasikan informasi. Guru mengorganisasikan materi dengan baik,
sehingga akan lebih mudah dipelajari dan diingat daripada materi yang kurang
terorganisir.
4. Menggunakan tekhnik bertanya. Guru menyajikan pertanyaan sebelum
mengenalkan bahan pengajaran dapat membantu siswa mempelajari bahan yag
terkait dengan pengajaran tersebut.

Contoh penerapan pembelajaran yang belum sesuai dengan perkembangan kognitif anak
SMP
1. Perbedaan individu pada siswa perlu diperhatikan karena faktor ini sangat
mempengaruhi keberhasilan belajar. Terkadang para guru menyamaratakan setiap
kemampuan peserta didik, sehingga tidak semua peserta didik dapat menyerap
seluruh materi yang disampaikan.
2. Keterlibatan siswa secara aktif amat diperlukan. Masih banyak pembelajaran yang
berpusat kepada guru. Sehingga para siswa cenderung hanya menjadi pendengar.
3. Pembelajaran hendaknya dibantu dengan benda-benda konkret. Terdapat beberapa
materi yang mungkin akan lebih bermakna ketika dalam penyampaian materi
disertai benda konkretnya. Sehingga penyampaian materi tidak hanya bergantung
pada buku.

Anda mungkin juga menyukai