FARMAKOLOGI II
Tim Penyusun :
Obat – obat yang digunakan pada terapi dapat dibagi dalam tiga golongan
besar sebagai berikut :
1. Obat farmakodinamis
2. Obat kemoterapeutis
3. Obat diagnostik
adalah suatu dampak atau pengaruh yang merugikan dan tidak diinginkan, yang timbul
sebagai hasil dari suatu pengobatan atau intervensi lain seperti pembedahan atau efek
yang tidak diinginkan dari pengobatan seperti rambut rontok disebabkan oleh
kemoterapi dan kelelahan yang disebabkan oleh terapi radiasi, dl
adalah situasi di mana suatu obat mempengaruhi aktivitas obat lain yang digunakan
secara bersamaan, yaitu meningkatkan atau menurunkan efeknya, atau menghasilkan
efek baru yang tidak diinginkan atau direncanakan.
adalah tingkat merusaknya suatu zat jika dipaparkan terhadap organisme . Toksisitas
dapat mengacu pada dampak terhadap seluruh organisme, seperti hewan, bakteri, atau
tumbuhan, dan efek terhadap substruktur organisme, seperti sel ( sitotoksisitas) atau
organ tubuh seperti hati ( hepatotoksisitas).
adalah takaran obat yang menimbulkan efek farmakologi (khasiat) yang tepat dan aman
bila dikonsumsi oleh pasien.
adalah takaran dosis tertinggi yang masih boleh diberikan kepada pasien dan tidak
menimbulkan keracunan.
adalah dosis yang diberikan berdasarkan petunjuk umum pengobatan yang biasa
digunakan, referensinya bisa berbeda-beda, dan sifatnya tidak mengikat, selagi ukuran
dosisnya diantara dosis maksimum dan dosis minimum obat.
adalah waktu dari saat obat diberikan hingga mencapai kadar yang optimal dalam
plasma dalam tubuh dan menghasilkan efek terapi. Onset sangat tergantung pada rute
pemberian dan farmakokinetik obat.
yaitu perbandingan antara ED 50 dan LD 50 . Dosis yang menghasilkan efek pada 50%
dari jumlah binatang dan dosis yang mematikan 50% dari jumlah binatang. Indeks
terapi merupakan ukuran keamanan untuk menentukan dosis obat.
Usaha atau daya menyembuhkan suatu penyakit atau suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian
kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.