Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DALAM

PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN SUPPOSITORIA


DAN OVULA DI APOTEK 183 PEMALANG

Diyas Riyantika,Anggy Rima Putri,A.Aniq Barlian


Email : diyasriyantika@gmail.com
Politeknik Harapan Bersama, Jalan Mataram No.9 Kota Tegal 52142, Indonesia
Telp (0284)3252000

Abstrak
Obat digunakan untuk pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi. Suppositoria adalah obat yang diberikan dengan cara dimasukkan kedalam dubur
sedangkan ovula adalah obat yang diberikan dengan cara dimasuk kan melalui vagina
menggunakan aplikator atau tanpa aplikator. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
gambaran pengetahuan pasien dalam penggunaan dan penyimpanan obat suppositoria dan ovula.
Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif kuantitatif. Teknik
sampling menggunakan Accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dijumpai di tempat
dan waktu penelitian yang ada yang memenuhi kriteria inklusi atau eksklusi. Data kemudian di
analisis dengan menggunakan analisis univariat dalam bentuk presentase.Dari penelitian ini
didapatkan sampel sebanyak 70 sampel dengan 40 responden suppositoria dan 30 responden ovula.
Hasil dari penelitian Gambaran Tingkat pengetahuan pasien dalam penggunaan dan penyimpanan
suppositoria dan ovula yaitu 49 % responden memiliki pengetahuan baik, 16 % responden
memiliki pengetahuan yang cukup, 35% responden memiliki pengetahuan kurang dalam
penggunaan dan penyimpanan suppositoria dan ovula.

Kata kunci : Pengetahuan, Suppositoria, Ovula, Penggunaan, Penyimpanan

1. Pendahuluan Ovula adalah salah satu bentuk


Pengetahuan adalah hasil sediaan farmasi yang digunakan
pengindraan manusia, atau hasil untuk obat luar, dalam hal ini
tau seseorang terhadap objek melalui vaginal yang ditujukan
melalui indra yang dimilikinya untuk mencapai efek lokal
(mata, hidung, telinga, dan maupun sistemik. Obat
sebagainya). Dengan sendirinya, suppositoria dan ovula
pada waktu pengindraan sampai merupakan jenis obat yang cara
menghasilkan pengetahuan pemakaian dan penyimpanannya
tersebut sangat dipengaruhi oleh secara khusus. Obat bentuk
intensitas perhatian dan persepsi suppositoria dan ovula memiliki
terhadap objek. Sebagian besar keuntungan yang tidak dimiliki
pengetahuan seseorang diperoleh obat yang digunakan secara
melalui indra pendengaran yaitu oral[2].
telinga dan indra penglihatan Kesalahan dalam penggunaan
yaitu mata[1]. obat melibatkan petugas apotek,
Suppositoria adalah sediaan padat pasien atau keluarganya.
berbentuk torpedo yang Kesalahan yang terjadi misalnya
digunakan melalui anus dan dapat dalam menggunakan suppositoria
larut pada suhu tubuh. yaitu pelebelan pada etiket obat
suppositoria rute pemberiaanya yang tidak jelas sehingga beresiko
dimasukkan di dalam dubur atau dibaca keliru oleh pasien,
lubang yang ada di dalam tubuh. penyimpanan yang tidak sesuai
menyebabkan suppositoria diberi nilai 1 dan jika tidak diberi
menjadi lembek, penggunaan nilai 0. Pengumpulan data primer
suppositoria yang harusnya diperoleh dengan cara
melalui dubur tapi dimakan menyebarkan kuisoner yang diisi
dengan bubur, dan setelah langsung oleh responden.
penggunaan diharuskan berbaring kemudian data yang didapat
selama 30 menit sampai satu dianalisis menggunakan analisis
jam[3]. univariat.

2. Metode Penelitian 3. Hasil dan Pembahasan


Jenis Penelitian ini bersifat Responden dalam penelitian ini
kuantitatif dengan rancangan dibedakan berdasarkan usia dan
deskriptif, penelitian dilakukan jenis kelamin. Bersadarkan hasil
untuk memperoleh gambaran penelitian dapat dilihat pada tabel
pengetahuan pasien dalam 1 bahwa responden terbanyak
penggunaan dan penyimpanan adalah usia 36-45 tahun dan 26-35
suppositoria dan ovula di Apotek tahun, sedangkan jenis kelamin
Kimia Farma 183 Pemalang. responden terbanyak adalah
Penelitian ini dilakukan mulai dari perempuan.
bulan Desember 2017 sampai Responden terbanyak dengan
Januari 2018. Populasi adalah rentan usia 36-45 tahun dan 26-35
pasien yang mendapatkan tahun, karena menurut Yuliani
suppositoria atau ovula. Teknik (2014) dengan rentan usia tersebut
pengambilan sampel pada masuk dalam katagori dewasa
penelitian ini adalah yang sadar dan peduli terhadap
menggunakan Accidental kesehatan diri sendiri[4].
sampling yang memenuhi kriteria Sedangkan menurut Rosjidi
inklusi sebanyak 70 orang. (2014) perempuan lebih
Instrumen penelitian yang cenderung memperhatikan
digunakan adalah kuisoner yang kesehatan baik untuk diri sendiri,
berisi pertanyaan tentang maupun keluarganya[5].
pengetahuan ( penggunaan dan
penyimpanan). Jika jawaban ya

Tabel 1. Karakteristik Responden


Karakteristik Responden Frekuensi %

Usia
17-25 tahun 6 9%
26-35 tahun 23 33%
36-45 tahun 24 34%
46-55 tahun 17 24%
Jenis Kelamin
Perempuan 45 64%
Laki-laki 25 36%

Berdasarkan hasil penelitian banyak dibandingkan pada ovula.


yang bisa dilihat pada tabel 2 Obat jenis suppositoria dapat
bahwa responden yang digunakan baik laki-laki maupun
menggunakan suppositoria lebih perempuan serta obat jenis
suppositoria lebih bervariasi terbatas dengan indikasi infeksi
dengan beberapa indikasi, pada vagina yang disebabkan oleh
dibandingkan ovula yang hanya jamur dan bakteri.
digunakan oleh perempuan dan

Tabel 2. Bentuk Sediaan Obat


Bentuk Sediaan Obat Frekuensi %
Suppositoria 40 57%
Ovula 30 43%

Menurut peneliti pengetahuan kefarmasian mengenai informasi


yang baik dalam penggunaan dan obat yang akan digunakan dan
penyimpanan suppositoria dan memahami, sehingga hal tersebut
ovula dikarenakan beberapa menjadikan tingkat pengetahuan
faktor misalnya bertanya secara dan pemahaman responden jadi
detail pada petugas tenaga lebih baik.

Tabel 3. Pengetahuan Penggunaan dan Penyimpanan Suppositoria dan


Ovula
Pengetahuan Frekuensi %
Suppositoria
Baik 19 48%
Cukup 7 17%
Kurang 14 35%
Ovula
Baik 15 50%
Cukup 4 13%
Kurang 11 37%

Pengetahuan yang dimiliki oleh menjelaskan informasi kepada


responden mempengaruhi cara pasien secara detail untuk
pada penggunaan dan meminimalisasikan kesalahan
penyimpanan obat jenis dalam penggunaan dan
suppositoria dan ovula. penyimpanannnya[6]. Selain
Pengalaman yang dimiliki penjelasan tenaga kefarmasian
responden mempengaruhi dalam media internet serta peran
hal penggunaan dan keluarga mempengaruhi
penyimpanan, peran tenaga pengetahuan dari responden
kefarmasian memberikan dan

.
Jawaban
Jawaban Responden %
Pertanyaan kuisoner yang
diharapkan Suppositoria Ovula
Ya Tidak Ya Tidak
Penggunaan
Apakah anda pernah Ya 50 % 50 % 50% 50%
menggunakan suppositoria atau
ovula sebelumnya?
Apakah anda tahu bagaimana Ya 62.5 % 37.5 60% 40%
cara menggunakannya %
suppositoria atau ovula?
Apakah anda mendapat informasi Ya 67.5% 32.5 67% 33%
penggunaan suppositoria atau %
ovula?
Apakah anda tahu apa yang Ya 65% 35% 60% 40%
dilakukan setelah menggunakan
suppositoria atau ovula?
Penyimpanan
Apakah anda tahu cara Ya 70 % 30 % 73% 37%
penyimpanan suppositoria atau
ovula?
Apakah anda pernah mendapat Ya 70 % 30% 56% 44%
informasi bagaimana
penyimpanan suppositoria atau
ovula?
Apakah anda tahu tempat Ya 67.5% 32.5 63% 37%
penyimpanan suppositoria atau %
ovula?
Apakah anda tahu suhu Ya 55% 45% 53% 47%
penyimpanan suppositoria atau
ovula? .

4. Kesimpulan
Hasil penelitian berdasarkan pengetahuan yang kurang.
data dari sebaran kuesioner
terhadap responden disimpulkan 2. Dari total 30 responden
sebagai berikut : yang diteliti 50% mengetahui
1. Dari total 40 responden cara penggunaan dan
yang diteliti 48% mengetahui penyimpanan ovula yang benar
cara penggunaan dan 13% memiliki pengetahuan
penyimpanan suppositoria yang tingkat pengetahuan yang
benar, 17% memiliki tingkat cukup dan 37% memiliki
pengetahuan yang cukup dan tingkat pengetahuan yang
35% memiliki tingkat kurang.

5. Daftar Pustaka
[1] [2]
Prof.Dr.Soekidjo N. 2012. Faesol Amin, dkk. 2009.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Pengaruh Kosentrasi Malam Putih
Edisi Revisi, Jakarta, Rineka (Cera Alba) pada Suppositoria
Cipta. Basis Lemak Coklat (Oleum
Cacao) Terhadap Laju Disolusi
Paracetamol. Jurnal Farmasi Kota Kupang. Jurnal Info
Indonesia Vol.6 No. 01. Kesehatan. Kupang : Poltekkes
Yogyakarta : Universitas Kemenkes Kupang.
[5]
Muhammadiyah Yogyakarta. Rosjidi, C. H. 2014.
[3]
Philip Wiffen, Marc Perempuan Lebih Rentan
Mitchell, and *Nicola Stoner. Terserang Penyakit
2007. Farmasi Klinis Oxford. Kardiovaskuler. Jurnal Florance,
Diterjemahkan oleh Maria Vol 7, No 1. Ponorogo :
Cecilia. N.S.H., Lilian, R.M. Universitas Muhammadiyah
2016. Jakarta : EGC Ponorogo.
[4] [6]
Yuliani Nyoman, dkk. 2014. El Manan. 2014. Buku Pintar
Tingkat Pengetahuan dan Swamedikasi. Cetakan Pertama.
Pemahaman Masyarakat Tentang Yogyakarta : Seambi Semesta
Penggunaan Obat yang Benar di Distribusi.

Anda mungkin juga menyukai