Anda di halaman 1dari 8

PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

RELE PROTEKSI

Oleh:
Ratna Nur Hamidah
(17050514037/TTL 2017)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
2020
A. APLIKASI RELE PROTEKSI PADA PEMBANGKITAN
1. Sistem Proteksi Generator
Macam-macam gangguan pada generator dapat di
diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Gangguan listrik,
2. gangguan mekanis/panas,
3. gangguan sistem.
Tabel 1. Macam-macam Rele Proteksi pada Generator dan Fungsinya
N
RELE PROTEKSI FUNGSI
O
1. Over current relay Memproteksi terhadap gangguan antar fase
dan melindungi dari adanya over loading
yang masuk ke dalam stator generator
2. Under voltage relay Melindungi apabila terjadi kerusakan pada
pembangkit (terjadi pengurangan tekanan
gas yang menyebabkan putaran generator
menurun) sehingga mengakibatkan
terjadinya penurunan tegangan
3. Over voltage relay 1.   Bila terpasang di titik netral generator
atau trafo tegangan yang dihubungkan
segitiga, untuk mendeteksi gangguan stator
hubung tanah
2.   Bila terpasang pada terminal generator
untuk mendeteksi tegangan lebih
4. Reverse power relay Mendeteksi daya balik sehingga mencegah
generator bekerja sebagai motor
5. Ground over current Melindungi sistem dari gangguan sehingga
relay menyebabkan arus yang terpaut jauh dari
tiap fase nya
6. Loss of excitation Mendeteksi hilangnya arus eksitasi pada
relay generator yang dapat menyebabkan
gangguan pada pembangkitan
7. Synchronizing relay Memberi signal kepada circuit breaker
pada panel synchronizing, jika pada saat
sinkronisasi tidak sesuai dengan set point
yang ada, sehingga generator tidak dapat
bekerja dengan pararel
8. Rele jarak (distance Mendeteksi gangguan 2 fasa/ 3 fasa di
relay) muka generator sampai batas
jangkauannya
9. Rele phasa urutan Mendeteksi arus urutan negatif yang
negatif (negative disebabkan oleh beban tidak seimbang dari
phase sequence batas-batas yang diijinkan
relay)
10. Rele keseimbangan Mendeteksi hilangnya tegangan dari trafo
tegangan (voltage tegangan ke pengatur tegangan otomatis
balance relay) (AVR) dan ke relay
11. Rele stator gangguan Mendeteksi gangguan hubung tanah pada
tanah(stator ground stator
fault relay)
12. Rele frekuensi Mendeteksi besaran frekuensi rendah/lebih
(frequency relay) di luar harga yang ditentukan
13. Rele differensial Mendeteksi gangguan hubung singkat pada
(differential relay) daerah yang diamankan

2. Sistem Proteksi Traformator Pembangkit


Transformator yang dimaksud dalam pembahasan ini
adalah sebagai berikut.
1. Transformator generator/transformator utama,
2. transformator bantu utama/transformator pemakaian sendiri,
3. transformator bantu cadangan/transformator start,
4. transformator lainnya yang digunakan untuk pemakaian
motor-motor bertegangan rendah.
Tabel 2. Rele Proteksi pada Tranformator Pembangkit dan Fungsinya
N
RELE PROTEKSI FUNGSI
O
1. Rele suhu Mendeteksi suhu minyak dan kumparan
secara langsung yang akan membunyikan
alarm serta mengeluarkan/mentripkan
PMT. Relay suhu ini dipasang pada semua
transformator
2. Rele beban lebih Mengamankan transformator terhadap
suhu yang berlebihan akibat beban lebih
3. Rele Bucholz Mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan
oleh loncatan bunga api dan pemanasan
setempat dalam minyak transformator
4. Rele tekanan lebih Bagi transformator tanpa konservator,
(sudden pressure dipasang relay tekanan mendadak yang
relay) dipasang pada tangki, dan bekerja dengan
pertolongan membran. Relay ini dipasang
pada semua transformator.
5. Rele arus lebih Mengamankan transformator terhadap
gangguan hubung singkat antar phasa di
dalam maupun di luar daerah pengamanan
transformator. Relay ini juga diharapkan
mempunyai sifat komplementer dengan
relay beban lebih. Relay ini berfungsi juga
sebagai pengaman cadangan bagi bagian
instalasi lainnya
6. Rele gangguan tanah Mengamankan transformator terhadap
hubung tanah, di dalam dan di luar daerah
pengamanan.
7. Rele differensial Mengamankan transformator terhadap
gangguan hubung singkat yang terjadi di
dalam daerah pengamanan transformator
8. Rele gangguan tanah Mengamankan transformator terhadap
terbatas (Restricted gangguan tanah dalam daerah pengamanan
earth fault relay) transformator khususnya untuk gangguan
di dekat titik netral yang tidak dapat
dirasakan oleh relay differensial
9. Rele fluksi lebih Mengamankan transformator generator.
Relay ini mendeteksi besaran fluksi
/perbandingan tegangan dan frekuensi

B. APLIKASI RELE PROTEKSI PADA SALURAN TRANSMISI


Sistem proteksi transmisi adalah proteksi yang dipasang pada
peralatan- peralatan listrik pada suatu transmisi tenaga listrik sehingga
proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik
(power plant) hingga saluran distribusi listrik (substation distribution)
dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik dengan aman.
Proteksi transmisi tenaga listrik diterapkan pada transmisi tenaga listrik
agar jika terjadi gangguan peralatan yang berhubungan dengan transmisi
tenaga listrik tidak mengalami kerusakan.
Transmisi tenaga listrik dibagi dalam beberapa kategori.
Kategori yang pertama yaitu transmisi dengan tegangan sebesar 500 kV
(TET), kategori yang kedua yaitu transmisi dengan tegangan sebesar
150 kV (TT), kemudian kategori yang ketiga yaitu transmisi dengan
tegangan sebesar 75 kV (TM) dan yang terakhir transmisi dengan
tegangan di bawah 75 kV (TR).
Gangguan pada transmisi tenaga listrik adalah sebagai berikut.
1. Gangguan transmisi akibat hubung singkat,
2. gangguan transmisi akibat sambaran petir,
3. gangguan transmisi akibat hilangnya salah satu kabel fasa disebabkan
oleh manusia.
Tabel 3. Rele Proteksi pada Saluran Transmisi dan Fungsinya
N
RELE PROTEKSI FUNGSI
O
1. Rele jarak (distance Sebagai pengaman utama (main
relay) protection) pada suatu sistem transmisi,
baik SUTT maupun SUTET, dan sebagai
cadangan atau backup untuk seksi didepan
2. Rele arus lebih (over Mengamankan peralatan listrik akibat
current relay) adanya gangguan phasa-phasa
3. Rele gangguan tanah Rele yang bekerja berdasarkan adanya
(ground fault relay) kenaikan arus yang melebihi suatu nilai
penyetelan pengaman tertentu dan dalam
jangka waktu tertentu bekerja apabila
terjadi gangguan hubung singkat fasa ke
tanah
4. Rele diferensial Mengamankan transformator tenaga
terhadap gangguan hubung singkat yang
terjadi didalam daerah pengaman
transformator, yang disambung ke instalasi
trafo arus ( CT ) dikedua sisi
5. Pemutus tenaga Memisahkan / menghubungkan satu
(PMT) bagian instalasi dengan bagian instalasi
lain, baik instalasi dalam keadaan normal
maupun dalam keadaan terganggu.
6. Kawat tanah Media pelindung kawat fasa dari sambaran
petir.
7. Sakelar pemisah Mengisolasikan peralatan listrik dari
(PMS) peralatan lain atau instalasi lain yang
betegangan.

C. APLIKASI RELE PROTEKSI PADA SALURAN DISTRIBUSI


Rele pada jaringan distribusi tenaga listrik digunakan untuk
mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari
atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan.
Pada dasarnya gangguan yang sering terjadi pada saluran
distribusi 20 kV dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu gangguan
dari dalam sistem dan gangguan dari luar sistem. Gangguan yang berasal
dari luar sistem disebabkan oleh sentuhan daun/pohon pada penghantar,
sambaran petir, manusia, binatang dan lain-lain. Sedangkan gangguan
yang datang dari dalam sistem dapat berupa kegagalan dari fungsi
peralatan jaringan, kerusakan dari peralatan jaringan, kerusakan dari
peralatan pemutus beban dan kesalahan pada alat pendeteksi.
Gangguan yang terjadi pada jaringan distribusi adalah sebagai
berikut.
1. Dari jenis gangguan:
a. Gangguan hubung singkat tiga fasa,
b. gangguan hubung singkat dua fasa,
c. gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah.
2. Dari lamanya gangguan:
a. Gangguan permanen,
b. gangguan temporer.
Tabel 4. Rele Proteksi pada Saluran Distribusi
N
RELE PROTEKSI FUNGSI
O
1. Rele gangguan tanah Pengaman utama terhadap gangguan
(ground fault relay) hubung singkat fasa ke tanah untuk sistem
yang ditanahkan langsung atau melalui
tahanan rendah.
2. Rele gangguan tanah Mengamankan peralatan listrik akibat
berarah adanya gangguan phasa-phasa maupun
phasa ke tanah.
3. Rele arus lebih Mengamankan peralatan listrik akibat
(Over current relay) adanya gangguan phasa-phasa
4. Pemutus balik Pelengkap untuk pengaman terhadap
otomatis (PBO) gangguan temporer dan membatasi luas
daerah yang padam akibat gangguan
5. Arrester atau Alat pelindung bagi peralatan sistem
Lightning Arrester tenaga listrik terhadap surja atau petir
dengan cara membatasi surja tegangan
lebih yang datang dan mengalirkannya ke
tanah
6. Saklar seksi Pengaman seksi Jaringan Tegangan
otomatis (SSO) Menengah, alat pemutus rangkaian/beban
untuk mengurangi luas daerah yang padam
karena gangguan
7. Fuse Memutuskan saluran apabila terjadi
gangguan beban lebih maupun adanya
gangguan hubung singkat.
8. Pemutus tenaga Memutuskan saluran secara keseluruhan
(PMT) pada tiap output.
9. Pemisah (PMS) Saklar yang didesain untuk memutus
rangkaian pada kondisi tanpa beban.
10. Pemisah beban (load Saklar yang didesain untuk memutus arus
break switch, LBS) beban yang besarnya tidak lebih dari arus
gangguan.

D. APLIKASI RELE PROTEKSI PADA INSTALASI PEMANFAATAN


TENAGA LISTRIK
Tabel 5. Rele Proteksi pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
N
RELE PROTEKSI FUNGSI
O
1. ELCB (Earth Pengaman manusia dari tegangan sentuh
Leakage Circuit dan arus listrik yang bocor atau sengatan
Breaker) listrik di suatu rangkaian instalasi listrik
2. Thermal overload Pengaman yang bekerja memutuskan arus
relay listrik yang mengalir ketika suhu suatu
rangkaian meningkat
REFERENSI

Azmi, A & Hamdami, E. (2016). Koordinasi Rele Pada Jaringan Transmisi 150
kV. Jom FTEKNIK Vol. 3 No. 2.

Febrianto, Ilham. (2010). Sistem Proteksi pada Generator PT. Pertamina EP


Asset 1 Field Jambi dengan Menggunakan Deif GPC 3. Teknik Elektro,
Universitas Pertamina, Jakarta.

Kuat, E. (2018). Rele Proteksi pada Saluran Transmisi dan Gardu Induk. (online)
(https://rikikhomarudin09.wordpress.com/2018/02/08/rele-proteksi-pada-
saluran-transmisi-dan-gardu-induk/). Diakses pada 14 Oktober 2020.

Kusumandaru, D. (2015). Alat-alat Pengaman pada Rangkaian Listrik. (online)


(https://kusumandarutp.blogspot.com/2015/10/alat-alat-pengaman-pada-
rangkaian.html). Diakses pada 16 Oktober 2020.

Pradonggo, A dkk. (2017). Studi Perencanaan Setting Rele Proteksi pada Saluran
Transmisi 150 kV pada Gardu Induk (Gi) Pasir Putih PT. Pln (Persero)
Unit Pelayanan Transmisi Pekanbaru. Jurnal Teknik Vol. 1 No. 2, pp 73-
80.

Stalony, V. (2010). Sistem Proteksi Generator Sinkron Berkapasitas Besar


Berdasarkan Standar IEEE Std 242-2001. (online).
(https://ugmmagatrika.wordpress.com/2014/04/09/sistem-proteksi-
generator-sinkron-berdasarkan-standar-ieee-std-242-2001/). Diakses pada
14 Oktober 2020.

Setiawan, A. (2014). Media Pembelajaran Sistem Proteksi Distribusi Jaringan


Listrik Berbasis Adobe Flash. (online). (http://eprints.uny.ac.id/22212
/1/Agung%20Hari%20S%2010506134026.pdf). Diakses pada 14
Oktober 2020.

Unknown. (2012). Peralatan Proteksi pada Transmisi. (online). (http://


dikaelektro1.blogspot.com/2012/04/peralatan-proteksi-pada-transmisi.
html). Diakses pada 14 Oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai