Anda di halaman 1dari 2

Nama : Delia Putri Hedianti

NO. Presensi : 22
Kelas : B01 Ganjil
Matkul : Dasar-dasar mikrobiologi akuatik
1. Sebutkan nama bakteri pada udang!
 Aeromonas spp., Vibrio spp., Leucothrix spp. dan Mycobacterium,
Salmonella spp.
2. Apakah nama penyakit pada udang?
 AHPND adalah penyakit yang disebabkan adanya infeksi bakteri
vibrio parahaemolyticus (Vp AHPND) yang mampu memproduksi
toksin dan menyebabkan kematian pada udang dengan mortalitas
mencapai 100%.
 Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella spp ini disebut
sebagai Salmonellosis.
3. Bagaimana cara mengidentifikasi bakteri dan alat yang dipakai untuk
memeriksanya?
 Cara mengedentifikasi bakteri vibrio parahaemolyticus
1. Udang yang telah diambil dari penjual seafood sebanyak 20
sampel dimasukkan dalam boks pendingin hingga tiba di
laboratorium.
2. Beberapa udang dimasukkan ke dalam plastik dan digerus dalam
keadaan tertutup. Lebih kurang 2 gram cuplikan sampel
dimasukkan ke dalam tabung yang berisi 20 mL medium APW + 3
% NaCl, diinkubasi pada suhu 35 ˚C selama 8 jam.
3. Biakan dari APW selanjutnya diambil dengan menggunakan
jarum inokulasi, dibuat penipisan Koch pada medium (TCBS) + 3
% NaCl dalam cawan Petri, dan diinkubasi pada suhu 35 ˚C selama
18 jam.
4. Koloni tersangka V. parahaemolyticus pada medium TCBS
adalah koloni berwarna kehijauan, bulat, dan agak keruh. Koloni
ini selanjutnya dibiakkan pada
5. Hasil positif dari TSIA adalah warna merah / basa pada
permukaan / slant agar dan warna kuning / asam pada bagian
bawah / butt agar, tak terlihat gas dan H2S.
6. Hasil positif dari SIM adalah adanya lingkaran merah bila diberi
regen Kovacs, pertumbuhan tampak menyebar, dan tidak ada H2S.
 Alat- alat yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri
vibrio parahaemolyticus
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah otoklaf, inkubator,
tabung reaksi, cawan Petri, kompor listrik, jarum inokulasi, gelas
Becker, kapas, lampu spirtus, plastik, penggerus, boks pendingin.

 Dengan metode PCR (polymerase Chain reaction) untuk


mendeteksi ada tidaknya penyakit AHPND yang
disebabkan adanya infeksi bakteri vibrio parahaemolyticus.
 Alat- alat yang digunakan metode PCR
1. Mesin PCR
2. Tabung eppendorf 0.2 ml
3. Mikropipet
4. Pipet Tip
5. Sentrifuga
 Langkah kerja metode PCR
1. Siapkan tabung eppendorf untuk PCR dan mikropipet
beserta tip-nya.
2. Nyalakan mesin PCR sebelum menyiapkan komponen
reaksi.
3. Masukkan ke dalam tabung eppendorf berturut-turut: - air
deion - DNA target - primer - PCR mix (buffer, dNTPs,
MgCl2, enzim Taq polymerase) yang telah disiapkan untuk
semua kelompok.
4. Sentrifuga tabung eppendorf sebelum memulai PCR.
5. Masukkan tabung eppendorf ke dalam mesin PCR.
Mulailah reaksi sesuai dengan siklus yang diinginkan
(Denaturasi awal pada suhu 94oC 2 menit, Diikuti 30 siklus:
denaturasi selama 15 detik pada suhu 95oC, penempelan
primer 30 detik pada 55oC dan pemanjangan primer pada
suhu 72oC selama 2 menit; siklus ini diikuti pemanjangan
primer pada suhu 72oC selama 7menit

Anda mungkin juga menyukai