Anda di halaman 1dari 4

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN INDONESIA

Jakarta, 25 September 2020

“Aku Generasi Unggul Kebanggan Indonesia”

Essai ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan program Beasiswa Unggulan
Masyarakat Berprestasi 2020. Saya mengawali essai ini dengan memperkenalkan diri saya
terlebih dahulu. Nama saya Nabilah Syafinatunnajah anak ke-2 dari tiga bersaudara, saya lahir
di Jakarta pada tanggal 28 Juni 2001. Saat ini saya sedang menimba ilmu Pendidikan Olahraga
S-1 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (Angkatan 2020) yang merupakan sebuah
perguran tinggi swasta di Indonesia. Ibu saya hanyalah seorang guru di salah satu SDS di daerah
Ciganjur, dan ayah saya sudah tidak bekerja karena adanya pemutusan kerja akibat pademi
covid-19. Kakak lelaki saya yang harusnya punggung kedua dari ayah saya kini telah pergi jauh
menghadap sang illahi, dan kini saya telah menggantikan posisinya di mana saya adalah salah
satu harapan terbesar kedua orang tua saya untuk menganggkat derajat keluarga dan
membimbing adik saya sampai besar nanti.

Kemudian, saya akan memaparkan riwayat pendidikan saya. Saya bersekolah di


Madrasah Ibtidaiyah Madarijut Thalibin. Kemudian saya melanjutkan sekolah di Madrasah
Tsanawiyah Madarijut Thalibin yang berlokasi tempat bersebelahan dengan MI saya dahulu.
Sewaktu MTS saya mengikuti Ekstrakulikuler pencak silat dan saya mengikuti beberapa
kejuaraan silat selama 3 tahun itu, salah satunya saat saya terpilih dalam tim khusus untuk
mengikuti Kejuaraan Wilayah DKI Jakarta dan Alhamdulillah dalam kejuaraan itu saya
mendapatkan juara 3 Kelas C putri Se-Jakarta Selatan. Selama tiga tahun itu saya mengikuti
berbagai macam kejuaraan. Dari mengikuti berbagai kejuaraan itulah saya diterima di salah satu
Madrasah Aliyah Negeri terfavorit yaitu Madrasah Aliyah Negeri 13 Jakarta lewat Jalur Prestasi.
Di sekolah itulah saya terpilih mewakilkan sekolah di Pekan Olahraga Pemuda Tingkat Kota
Administrasi Jakarta Selatan 2017, namun dalam kejuaraan itu saya gagal membawa nama baik
sekolah saya kepodium tertinggi.
Semenjak kegagalan itu, saya bertekad untuk bisa lebih baik lagi dan ingin mencapai
target yaitu untuk membawa nama baik sekolah di kejuaraan lainnya. Saya terus berlatih,
berlatih, dan berlatih dan percaya pada diri bahwa saya bisa mencapai target itu. Alhamdulillah
di tahun 2018 saya terpilih kembali untuk mewakilkan sekolah di Kejuaraan ISTN Open 2018.
Dalam kejuaraan itu target saya untuk membawa nama baik sekolah tercapai, saya mendapat
juara 1. Pada bulan berikutnya, saya terpilih lagi untuk mewakili sekolah dalam kejuaraan
Gubernur Cup, namun dalam kejuaraan itu saya gagal di seperempat final karena saat itu kondisi
saya sedang tidak sehat. Kegagalan tersebut membuat saya harus lebih baik lagi. Pada tahun
yang sama, saya terpilih keempat kalinya untuk membawa nama baik sekolah di Kejuaraan
Pekan Olahraga Pemuda Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan 2018, Saya teringat
kegagalan pada tahun lalu. Ini membuat saya bersemangat untuk jauh lebih baik dari
sebelumnya, walaupun belum bisa mencapai podium satu namun saya bersyukur bisa membawa
nama baik sekolah di podium ketiga.

Pada semester akhir, saya fokus pada ujian kelulusan, namun disayangkan saya gagal
untuk bisa mengikuti SNMPTN (seleksi masuk PTN tanpa test) karena saya tidak termasuk
dalam 75% siswa terbaik di MAN. Dengan kegagalan itu saya mengikuti berbagai ujian test
Seleksi Masuk UIN, UNJ, dan SBMPTN namun dalam test tersebut, saya juga mengalami
kegagalan. Saya merasa sedih sekali, namun saya tidak mudah menyerah sebelum semua
kesempatan habis.

Saya terus belajar, dan percaya diri bahwa saya bisa kuliah di perguruan tinggi negeri,
walaupun seluruh teman dan keluarga sudah menyarankan untuk mendaftar ke perguruan tinggi
swasta dan melupakan impian saya bisa kuliah di PTN. Namun saya tetap memiliki semangat
yang tinggi untuk bisa kuliah di PTN. Kemudian dalam percobaan terakhir, saya mengikuti
Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN) jalur PMDK-PN dan lolos tahap 1 di
Politeknik Negeri Jakarta. Saya berhasil lolos pada prodi Administrasi Binis Terapan D-4.
Namun saat seleksi tahap 2, saya jatuh sakit yang membuat diri saya tidak bisa mengikuti seleksi
tersebut. Gagal target saya untuk masuk di PTN dan membanggakan kedua orang tua saya.

Namun seperti pepatah “Banyak Jalan Menuju Rhoma”, oleh karna itu saya percaya
bahwa sukses terlahir bukan dari Perguruan Tinggi Negeri saja. Akhirnya Saya bangkit dari
keterpurukan, yaitu dengan mendaftar di salah satu perguruan tinggi swasta di daerah Cirendeu
yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta dan mengambil prodi Pendidikan Olahraga dengan
beasiswa ikatan keluarga muhammadiyah sehingga mendapatkan pengurangan biaya
perkuliahan. Alasan saya mengambil jurusan pendidikan olahraga karena saya merasa bahwa
jurusan olahraga merupakan passion dan tujuan utama saya. Hal ini disebabkan pendidikan
olahraga di desa-desa sangatlah minim ilmu, pengalaman dan prestasi. Anak-anak mempuyai
bakat, namun tidak adanya wadah untuk menyalurkan bakat tersebut. Dari hal itulah, membuat
saya terpanggil untuk membuat wadah di mana anak anak tersebut dapat menyalurkan bakatnya
dan menjadi atlet-atlet yang berprestasi sehingga membanggakan nama Indonesia di kanca
Nasional dan Internasional.

Semua itu memang tidaklah mudah, tapi saya tetap percaya dan yakin bahwa saya bisa
menjadi salah satu orang yang membawa perubahan pada dunia olahraga yang ada di Indonesia.
Maka dari itu saya terus berusaha semaksimal mungkin dalam mempelajari ilmu-ilmu tentang
olahraga, terkhusus sekarang minimnya guru olahraga di Indonesia dikarenakan pendidikan
olahraga hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Misalnya saja, disekolah-
sekolah kebanyakan guru olahraga bukan dari lulusan prodi pendidikan olahraga tetapi dari
berbagai prodi karena pendidikan olahraga tidak dijadikan mata pelajaran utama. Padahal
pendidikan olahraga dapat membentuk diri pribadi yang bugar dengan pola hidup yang sehat,
dan membentuk karakter pribadi yang disiplin dan sportifitas karena di dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang kuat. Padahal dengan tubuh yang sehat,jiwa yang kuat menjadi faktor utama
siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal tersebut membuat saya
tertantang, untuk mengubah image pendidikan olahraga yang dipandang sebelah mata.

Saya berharap setiap sekolah memiliki guru olahraga yang berasal dari prodi olahraga.
Untuk memenuhi harapan tersebut, saya mulai dari diri saya sendiri, yaitu dengan mengambil
prodi olahraga yang nantinya akan saya terapkan setelah saya lulus dan menjadi guru disalah satu
sekolah swasta maupun negeri. Dalam perjalanan mempelajari ilmu olahraga, saya belajar dan
banyak meminta bantuan kepada dosen serta teman-teman se-prodi untuk membahas bagaimana
cara dalam melakukan gerakan olahraga tertentu yang saya kurang pahami pada saat pelajaran
berlangsung. Hal itu saya lakukan supaya memahami lebih dalam lagi. Untuk menuju harapan
saya tersebut, dari sekarang saya sudah turun di beberapa sekolah SD untuk mengajarkan pencak
silat. Anak-anak SD berada pada masa tumbuh kembang yang harus kita salurkan bakat yang
mereka miliki. Untuk itu saya ingin membuat wadah di mana bakat anak-anak ini bisa
tersalurkan sehingga bakat mereka tidak sia-sia. Dengan ilmu dan pengalaman yang saya dapat,
saya salurkan walau terbilang tidak mudah. Namun dengan metode pengajaran atau pelatihan
yang menarik dapat menarik perhatian para murid. Kesabaran dan kekonsistenan yang saya
pegang ini mengantarkan anak-anak yang saya latih berhasil mendapat juara 1 pada kejuaraan
O2SN 2017 dan masih banyak kejuaraan yang lainnya yang berhasil yang diraih oleh anak didik
saya.
Saya juga memikirkan karir saya, selain menimba ilmu pendidikan dan menyalurkan ilmu,
saya juga mengikuti organisasi tapak suci. Di situ saya berlatih dan tetap mengasah bakat yang
saya punya. Saya berharap dengan mengikuti tapak suci ini saya bisa berjuang membawa nama
baik universitas di kejuaraan nanti. Harapan terbesar saya,agar bisa melanjutkan kuliah saya
mencari setiap peluang beasiswa untuk meringankan beban kedua orang tua saya. Karena saya
tahu sangat berat bagi kedua orang tua saya untuk bisa membiayai kuliah saya ini. Dengan
tujuan, cita-cita, serta harapan yang saya punya saya rasa siap untuk berjuang meraih itu semua.
Dan itulah alasan saya mendaftar program Beasiswa Unggulan ini dan saya percaya akan kata-
kata “jika niat kita baik dalam mengejar sesuatu, maka Tuhan pun akan membantu serta
mempermudahnya”
Saya yakin dengan adanya Beasiswa Unggulan ini bisa meningkatan motivasi saya
untuk mencapai cita-cita dan menjadi generasi penerus bangsa yang unggul dan
berkualitas. Oleh karena itu, saya berharap Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan permohonan
beasiswa yang saya ajukan ini dan berharap dapat memilih saya sebagai salah satu penerima
Beasiswa Unggulan ini. Sebagaimana saya yakin bahwa saya akan menjadi generasi penerus
bangsa yang unggul, berkualitas, dan menjadi salah satu orang yang berartisipasi aktif dalam
kemajuan Negara Indonesia ini. Demikian karangan essay ini saya buat dengan keadaan yang
sebenar-benarnya. Atas pehatian dan kebijaksanaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai