PENDAHULUAN
Adapun rumusan masalah dari penelitian yang berjudul Pengaruh Pola Makan
Terhadap Jumlah Hemoglobin adalah :
1. Semua masyarakat, agar bisa mengatur pola makan dan mencegah penyakit
anemia.
2. Semua masyarakat, agar bisa meningkatkan kekebalan tubuh sehingga persentase
terkena penyakit malnutrisi menurun
BAB II
Landasan Teori
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis
makanan dengan informasi gambaran dengan meliputi mempertahankan kesehatan, status
nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan yang tidak sehat pada
manusia terjadi karena kurangnya pengetahuan gizi, sehingga manusia tidak mampu
memenuhi keanekaragaman zat makanan yang dibutuhkan untuk proses pembentukan
Hemoglobin.
Pola makan memiliki tiga komponen penting, yaitu jenis, frekuensi, dan jumlah.
a. Jenis Makanan
Makanan yang dikategorikan sebagai makanan sehat adalah makanan yang mengandung
unsur-unsur zat yang dibutuhkan tubuh dan tidak mengandung bibit penyakit atau racun.
Namun, makanan yang dikategorikan sehat ini sangat berhubungan dengan sikap dan pola
makan setiap orang. Jadi, makanan yang mengandung unsur-unsur bergizi harus disertai
dengan upaya menjaga kebersihan dan kesehatan orang yang mau memakannya.
1. Unsur-unsur zat makanan yang sehat diperlukan agar tubuh dapat beraktivitas dengan
normal. Unsur-unsur makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat, seperti
protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air dengan takaran yang seimbang.
2. Manfaat unsur-unsur makanan zat-zat yang dikandung dalam makanan mempunyai fungsi
atau manfaat tersendiri bagi tubuh kita. Zat-zat yang dibutuhkan tubuh berfungsi sebagai zat
tenaga, sebagai pembangun, sebagai pengatur, dan sebagainya.
Zat tenaga, zat tenaga biasa berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein. Unsur-
unsur ini biasa terdapat pada nasi, jagung, daging, telur, dan sebagainya.
Zat pembangun, dalam makanan terdapat zat yang disebut dengan zat pembangun.
Unsur-unsur makanan yang mengandung zat pembangun adalah protein, mineral, dan
air. Unsur-unsur ini harus seimbang agar kesehatan seseorang terjaga dengan baik.
Zat pengatur, makanan yang terdapat zat pengatur adalah mineral, vitamin, dan air.
Zat-zat ini mudah diperoleh dalam makanan yang Anda makan.
Pola makan menurut Lie Goan Hong (1985 dalam Matondang,2007) adalah berbagai
informasi yang memberikan gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan
yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan mempunyai ciri khas untuk suat
kelompok masyarakat tertentu.
Pola makan adalah gambaran mengenai jenis makanan dan frekuensi makan yang
dikonsumsi dan berlaku berulang - ulang dan terus menerus(Mulia, 2010).
Baliwati (2004 dalam Okviani, 2011) mengatakan bahwa pola makan atau pola
konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi
seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.
Handjani (1996 dalam Sari, 2012) mengemukakan pengertian pola makan yaitu
tingkah laku manusia atau sekelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan akan
makanan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pilihan makanan yang
menggambarkan konsumsi makan harian meliputi jenis makanan, jumlah makanan,
dan frekuensi makan.
Pola makan yang terbentuk sangat erat kaitannya dengan kebiasaan makan seseorang.
Secara umum faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola makan adalah sebagai berikut :
1.Faktor ekonomi
Variabel ekonomi yang cukup dominan dalam mempengaruhi kosumsi pangan adalah
pendapatan keluarga dan harga. Meningkatnya akan pendapatan akan meningkatkan peluang
untuk membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik,sebaliknya penurunan
pendapatan akan menyebabkan menurunnya daya beli pangan baik secara kulaitas maupun
kuantitas.
2.Faktor sosio budaya
Kebudayaan suatu masyarakat mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk
mempengaruhi seseorang dalam memilih dan mengolah pangan yang akan dikosumsi.
Kebudayaan menuntun orang dalam cara bertingkah laku dan memenuhi kebutuhan dasar
biologinya, termasuk kebutuhan terhadap pangan.
3.Agama
Pantangan yang didasari agama, khususnya Islam disebut haram dan individu
yang melanggar hukumnya berdosa. Konsep halal dan haram sangat mempengaruhi
pemilihan bahan makanan yang akan dikosumsi.
4.Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan pengetahuan, akan
berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi.
5.Lingkungan
Faktor lingkungan cukup besar pengaruhnya terhadap pembentukan perilaku makan.
Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, serta adanya promosi
melalui media elektronik maupun cetak.