Anda di halaman 1dari 3

1.

) Menurut Al- Quran surah tersebut di atas menjelaskan bahwa hakikat manusia yaitu :
a) Sebagai hamba Allah
Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi Allah SWT. Sebagai
seorang hamba maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT dengan cara
menjalani segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
b) Sebagai al-Nas
Dalam Al- Quran manusia juga disebut dengan Al- Nas. Kata Al- Nas dalam Al-
Quran cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan
manusia lain atau dalam masyarakat. Manusia sebagaimana disebutkan dalam ilmu
pengetahuan, adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa keberadaan
manusia lainnya.
c) Sebagai Khalifah Allah
Telah disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya, manusia
diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi.
d) Sebagai Bani Adam
Manusia disebut sebagai Bani Adam atau keturunan Adam agar tidak terjadi
kesalahpahaman bahwa manusia merupakan hasil evolusi kera sebagaimana yang
disebutkan oleh Charles Darwin. Islam memandang manusia sebagai bani Adam
untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan dan hubungannya dalam masyarakat.
e) Sebagai Al-Insan
Dalam Al-Quran manusia juga disebut sebagai Al-Insan merujuk pada
kemampuannya dalam menguasai ilmu dan pengetahuan serta kemampuannya untuk
berbicara dan melakukan hal lainnya.

Hubungannya dengan QS. Adz-Dzariyaat adalah :


 Tujuan utama Allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia dapat
menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah
beribadah dan menyembah Allah SWT, menjalani perintahnya serta menjauhi
laranganNya. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini ;
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah
Aku.” (QS Adz Zariyat :56).

2). Tanggung Jawab manusia manjadi Khalifah di muka bumi :


Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah kepada manusia.
yaitu:

 Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia mengabdi kepada
Allah dan tidak mau mengabdi kepada selain Allah.
 Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada Allah
bahwa hanya Dialah Tuhannya.
 Menjadi Khalifah Allah, yaitu perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi
yang telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan
bumi. Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau
Presiden tetapi yang dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin
Islam yang mampu memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah diajarkan
Rosulullah kepada umat manusia.
3.) 4 hak kehambaan yang diberikan kepada manusia adalah :
 Bila bisa taat, lihatlah anugerah-Nya padamu, bukan melihat amalmu
 Bila maksiat, segera bertaubat
 Bila dapat nikmat, langsung syukuri, jangan ditunda.
 Bila dapat cobaan, sabar dan ridha.

4.) Peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologis dan psikologis adalah :

 Struktur individu, yaitu segala ciri dan sifat kepribadian yang tetap. Sifat tersebut
bergantung pada struktur anatomis individu yang dipengaruhi oleh keturunan seperti
pemarah, cerdas dan lain-lain.
 Temporer (keadaan sementara), yaitu suatu kondisi yang dialami oleh setiap individu
pada waktu tertentu. Stimulus makanan pada orang lapar, akan lain dibandingkan
dengan orang yang masih kenyang.
 Aktivitas yang sedang berlangsung, yaitu aktivitas individu yang sedang dalam
keadaan mencapai tujuan. Stimulus yang mengganggu aktivitas yang sedang
berlangsung membuat individu akan melawan atau paling tidak akan acuh. Akan
tetapi jikalau stimulusnya sejalan dengan aktivitas yang sedang berjalan, maka akan
terjadi reaksi kompromi.
 Respon atau reaksi. Terjadinya respon atau reaksi akan bergantung pada stimulus itu
sendiri,. Jika stimulusnya kuat, akan cepat memberi reaksi. Tetapi jika stimulusnya
lemah, akan lemah pula reaksinya.
Berdasarkan tinjauan sosiologis, status dan peran manusia yakni manusia sebagai
seorang individu selain merupakan hasil bentukan dari dirinya sendiri adalah juga
merupakan hasil bentukan dari lingkungan dan masyarakat tempatnya berada.
Terbentuknya sikap terbuka individu tidak hanya mempengaruhi sikap dan juga
perilakunya individunya sendiri tetapi juga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku
oran lain. Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan manusia lainnya.
Berdasarkan tinjauan psikologis, status dan peran manusia dapat mengacu pada
perilaku manusia merupakan perwujudan dari dorongan dalam diri manusia. Perilaku
manusia yang muncul baik untuk individunya sendiri maupun terhadap kelompok
merupakan cerminan kebutuhan manusia itu sendiri.

5.) Menurut Al-Quran, peranan akal bagi manusia adalah :


 Melalui akal, lahir kemampuan menjangkau pemahaman sesuatu yang pada gilirannya
mengantar pada dorongan berakhlak luhur. Ini dapat dinamai al-‘aql al-wazi’, yakni
akal pendorong.
 Akal juga digunakan untuk memperhatikan dan menganalisis sesuatu guna
mengetahui rahasia-rahasia yang terpendam untuk memperoleh kesimpulan ilmiah
dan hikmah yang dapat ditarik dari analisis tersebut. Kerja akal di sini membuahkan
ilmu pengetahuan sekaligus perolehan hikmah yang mengantar pemiliknya
mengetahui dan mengamalkan apa yang diketahuinya. Ini dinamai al’aql al-mudrik,
yakni akal penjangkau (pengetahuan).
Dengan uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa akal yang dimaksud oleh al-
Qur’an adalah akal yang mengantar manusia meraih pengetahuan dan hikmah serta
mengantarnya menuju akhlak luhur serta pemeliharaan kesucian nurani.

Azmi, M. N., & Zulkifli, M. (2018). MANUSIA, AKAL DAN KEBAHAGIAAN (Studi Analisis
Komparatif antara Al-Qur’an dengan Filsafat Islam).

Anda mungkin juga menyukai