Anda di halaman 1dari 4

JAKHKJ Vol. 5, No.

2, 2019

STUDI KASUS EFEKTIVITAS INTERVENSI MASSAGE KAKI, AROMATERAPI SEREH &


KOMBINASI KEDUANYA TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA

Leo Rulino & Laras Santi


Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya
leorulino@gmail.com

Abstrak
Latar Belakang: Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur walaupun ada keinginan untuk
melakukannya. Lansia yang beresiko mengalami gangguan pola tidur yang disebabkan beberapa faktor
seperti misalnya perubahan pola sosial, pensiunan, pasangan hidup atau teman dekat, penggunaan obat-
obatan, penyakit yang dialami lansia, gangguan mood, ansietas, kepercayaan untuk tidur, kematian, dan
perasaan yang negatif merupakan indikator terjadinya insomnia. Penanganan insomnia dapat dilakukan
dengan terapi farmakologi seperti obat-obatan antistamin dan menggunakan terapi non farmakologi seperti
massage kaki dan aromaterapi sereh.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan study kasus. Teknik
sampling menggunakan purposive sampling, berjumlah 3 partisipan (1 partisipan diberikan intervensi
massage kaki, 1 partisipannya diberikan intervensi aromaterapi sereh, dan 1 partisipan diberikan kombinasi
dari kedua intervensi tersebut. Penelitian dilakukan di RT01/RW07 Kelurahan Papanggo Jakarta Utara.
Hasil: Berdasarkan hasil evaluasi ketiga partisipan, terlihat bahwa aromaterapi sereh lebih cepat mengatasi
insomnia daripada massage kaki. Namun kombinasi kedua intervensi memberikan efek yang lebih baik.
Kesimpulan: Insomnia ditandai dengan: (1) kesulitan untuk memulai tidur, (2) terbangun pada malam hari,
dan (3) sulit untuk tidur kembali ketika terbangun. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian
insomnia antara lain: (1) Lingkungan yang bising dan (2) Gejala akibat penyakit penyerta yang mengganggu
waktu tidur seperti poliuri dan polifagi pada diabetes mellitus. Intervensi romaterapi sereh lebih efektif
dibandingkan dengan massage kaki. Namun kombinasi keduanya dapat memberikan efek positif yang lebih
komprehensif pada insomnia.

Kata kunci: Massage Kaki, Aromaterapi Sereh, Insomnia, Lansia.

LATAR BELAKANG 2025, di perkirakan menjadi 1,3 miliar ditahun


Hasil dari sensus penduduk tahun 2010, 2050 (Murwani, 2011).
jumlah penduduk lansia di Indonesia 18,57 juta Lansia memiliki beberapa masalah yang
jiwa, kemudian bertambah 7,93% dari tahun berhubungan dengan penurunan fungsi
2000, dengan jumlah 14,44 juta jiwa. Jumlah fisiologisnya, salah satunya dalah insomnia.
penduduk lansia di Indonesia diperkirakan selalu Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur
meningkat sekitar 450.000 jiwa per tahunnya. walaupun ada keinginan untuk melakukannya.
Maka pada tahun 2025 jumlah lansia diIndonesia Insomnia dapat ditangani dengan dua cara, yaitu
akan berjumlah sekitar 34,22% juta jiwa (BPS, (1) terapi farmakologi, dengan obat-obatan seperti
2010). Antihistamin, Amitripilin, Tradozon, Klonazepam,
Di wilayah Asia Tenggara, jumlah lansia dan Zolpidem (Aziz, 2014), dan (2) terapi non
selalu meningkat dengan cepat dari 410 juta per farmakologi, seperti massage kaki dan
tahun 2007 meningkat sekitar 733 juta di tahun aromaterapi sereh.

42
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019

Penelitian menunjukkan bahwa massage HASIL & PEMBAHASAN


kaki dan aromaterapi adalah terapi yang efektif 1. Pengkajian
untuk mengatasi insomnia (Suardi, 2011; Kaina, Tabel 1. Data Pengkajian
2006; Aziz, 2014). Massage kaki dapat Partisipan 1 Partisipan mengalami kesulitan
merangsang dan menyegarkan bagian kaki tidur pada malam hari di sertai
sehingga akan memulihkan kembali sistem dengan bangun di tengah malam
keseimbangan dan membantu relaksasi. Teknik dan sulit tidur kembali karena
massage dititik tertentu dapat menghilangkan lingkungan terlalu bising.
sumbatan dalam darah, dan energi dalam tubuh Partisipan 2 Partisipan mengalami kesulitan
akan kembali lancar (Pamungkas, 2010). Terapi tidur selama satu bulan, dan
massage kaki adalah upaya penyembuhan yang menguat 5 hari terakhir. Partisipan
baik dan aman, serta tanpa efek samping. Rasa mengatakan bahwa kesulitan tidur
rileks dapat mengurangi stres dan dapat karena selalu terbangun untuk
melepaskan endorfin, dan zat kimia otak yang BAK di malam hari, dan sering
dapat menghasilkan rasa nyaman tersendiri (Azis, makan di malam hari. Ketika
2014). Sereh merupakan jenis rempah-rempah terbangun, maka pertisipan sudah
yang digolongkan seperti jenis rumput-rumputan, tidak bisa tidur lagi. Partisipan juga
bisa berguna sebagai obat tanaman herbal. mengeluh bahwa masih terasa
Kandungan utama dalam sereh adalah minyak lelah meski sudah tidur, serta
asitri yang terdiri dari sitrat, sitroneral, linalool, sering mengantuk di siang hari
geraniol, a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, Partisipan 3 Partisipan mengalami kesulitan
feladren beta, p-simen, limonen, cis-osimen, tidur, sering terbangun lebih awal
terpinol, sitronelal, borneol, dan farsenol. dari yang diinginkan, dan sulit
Aromaterapi sereh juga dapat memberikan efek untuk tidur kembali. Kesulitan
vasodilator yang membantu meningkatkan tidur terkadang disertai dengan
kualitas tidur yang adekuat (Azis 2014). sakit kepala dan pusing, merasa
tidak puas setelah tidur malam
METODE hari.
Rancangan yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode studi kasus. Hasil pengkajian partisipan 1 sesuai
Pendeketan studi kasus deskriptif dimaksudkan dengan teori yang di kemukakan oleh Kaplan dan
untuk mendeskripsikan secara sistematis dan Sadock, (2010), bahwa insomnia merupakan
akurat suatu situasi atau area populasi tertentu gangguan tidur bersifat sementara ataupun
yang bersifat faktual. persisten yang paling sering terjadi kesulitan
Peneliti melakukan studi kasus dengan untuk memulai tidur karena lingkungan yang
memberikan intervensi massage kaki dan bising dan sulit untuk memulai tidur kembali.
aromaterapi sereh kepada 3 partisipan (lansia Pada partisipan 2, hasil pengkajian sesuai
yang mengalami insomnia), yang dibagi menjadi: dengan teori yang di kemukakan oleh Herdman
Partisipan 1 diberikan intervensi Massage Kaki, (2013), bahwa gangguan pola tidur adalah
Partisipan 2 diberikan intervensi Aromaterapi gangguan kuantitas dan kualitas waktu tidur
Sereh, dan Partisipan 3 diberikan Kombinasi akibat faktor eksternal. Partisipan 2 adalah
kedua Intervensi tersebut. penderita diabetes mellitus, oleh karena itu
Penelitian dilakukan di RT 001/RW 07 mengalami poliguria (sering BAK), dan polifagia
Kelurahan Papanggo Jakarta Utara pada Bulan (sering lapar). DM merupakan faktor eksternal
Juni 2019.
43
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019

dari gangguan pola tidur yang dialami oleh sitroneral, lonalol, geraniol, a-pinen, kamfen,
partisipan 2. sabinen, mirsen, psimen, limonen, cisosimen,
Dari hasil pengkajian ketiga partisipan terpinol, sitronelal, borneol, dan farsenol, yang
pada tabel 1, data yang serupa adalah: (1) memiliki efek menenangkan, menyeimbangkan,
kesulitan untuk memulai tidur, (2) terbangun stimulansia, antidepresan, dan vasodilator yang
pada malam hari, dan (3) sulit untuk tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur,
kembali ketika terbangun. memberikan efek hangat, dan melemaskan otot
(Nuraini, 2014).
2. Diagnosa Keperawatan
Tabel 2. Diagnosa Keperawatan 4. Evaluasi
Partisipan 1 Tabel 5. Evaluasi Keperawatan
Gangguan Pola Tidur berhubungan
Partisipan 2 Partisipan 1 Setelah dilakukan
dengan faktor Menua
Partisipan 3 intervensi massage kaki 3 x 24 jam,
hasil evaluasi menunjukkan bahwa
Diagnosa keperawatan yang muncul Partisipan masih mengalami
pada ketiga partisipan adalah “Gangguan Pola gangguan tidur sesekali, namun
Tidur berhubungan dengan Faktor Menua. klien merasa sudah hampir bisa
Etiologi “Faktor Menua” sesuai dengan tidur meski masih sering
teori yang dikemukakan oleh (Sari, 2015), bahwa terbangun di malam hari.
penuaan adalah proses yang dinamis dan Partisipan mengetakan kualitas
kompleks yang dihasilkan oleh perubahan- tidur meningkat.
perubahan sel, fisiologis, berbagai penyakit atau Partisipan 2 Setelah dilakukan intervensi
keadaan patologik sebagai akibat penuaan, serta aromaterapi sereh selama 3 x 24
pengaruh fisiologis pada fungsi organ. jam, hasil evaluasi menunjukkan
bahwa partisipan merasakan rileks,
3. Intervensi & Implementasi nyaman, dan merasa ngantuk
Tabel 3. Intervensi Keperawatan sesaat setelah di berikan
Partisipan 1 Massage Kaki aromaterapi sereh. Partisipan
Partisipan 2 Aromaterapi Sereh sudah bisa tidur dengan nyaman
Partisipan 3 Massage Kaki & Aromaterapi Sereh dan nyenyak.
Partisipan 3 Setelah dilakukan intervensi
Intervensi keperawatan diberikan selama 3 x 24 jam, partisipan
berbeda-beda kepada setiap partisipan untuk mengatakan sudah bisa tidur
melihat efek dari masing-masing intervensi dimalam hari, meski tidak tepat
tersebut. Massage kaki dilakukan dengan waktu. Kualitas tidur meningkat,
menggunakan tangan manusia dan dapat di dan bangun dengan segar.
lakukan sendiri tanpa menggunakan bantuan fisik
dari oranglain. Massage pada otot-otot kaki dapat Dari hasil evaluasi ketiga partisipan pada
memperlancar sirkulasi darah, memperlancar tabel 4, ditemukan bahwa ketiga partisipan
aliran darah ke jantung (Pamungkas, 2010; mengalami perubahan setelah diberikan
Nuraini, 2014), intervensi. Pada partisipan1 yang diberikan
Aromaterapi sereh sebagai terapi non massage kaki, hasil evaluasi menunjukkan bahwa
farkamologis memiliki kandungan utama antara kualitas tidur meningkat, meski masih mengalami
lain: minyak asitri yang terdiri dari sitrat, gangguan tidur akibat sering terbangun di malam
hari.
44
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019

Hasil evaluasi partisipan 2 menunjukkan DAFTAR PUSTAKA


bahwa intervensi aromaterapi sereh membuat 1. Azis (2014) . Pengaruh Terapi Pijat (Massage)
partisipan merasa rileks, nyaman, dan merasa Terhadap Tingkat Insomnia Pada Lansia Di
mengantuk sesaat setelah diberikan aromaterapi. Unit Rehabilitaso Sosial Pucang Gading
Partisipan 2 juga sudah bisa tidur dengan nyaman Semarang. Jurnal keperawatan
dan nyenyak. 2. BPS (2010). Jumlah lansia meningkat, 19
Hasil evaluasi partisipan 3 menunjukkan Maret 2008, From : “hhtp//www.bps.go.id”
bahwa partisipan sudah bisa tidur dimalam hari 3. Herdman, H.T. (2012). Diagnosis
meski tidak tepat waktu. Kualitas tidur meningkat, Keperawatan, Defenisi dan Klasifikasi. Jakarta
serta dapat bangun dengan segar. : EGC
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut 4. Kaina.(2006) . Pengaruh Aromaterapi Dalam
terlihat bahwa aromaterapi sereh lebih cepat kehidupan .Yogyakarta : Gravindo Litera
mengatasi insomnia daripada massage kaki. Media.
Namun kombinasi kedua intervensi memberikan 5. Kaplan, H.I., Sadock, B.J. 2010. Retardasi
efek yang lebih baik. Mental dalam Sinopsis Psikiatri. Tangerang :
Binarupa Aksara.
KESIMPULAN 6. Murwani (2011) .Gerontik Konsep Dasar Dan
1. Insomnia ditandai dengan: (1) kesulitan untuk Asuhan Keperawatan Home Care Dan
memulai tidur, (2) terbangun pada malam Komunitas . Yogyakarta
hari, dan (3) sulit untuk tidur kembali ketika 7. Nuraini, Dian Nuris. (2014). Aneka daun
terbangun. khasiat untuk obat. Yogyakarta, penerbit:
2. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap Gava Media
kejadian insomnia antara lain: (1) Lingkungan 8. Pamungkas, 2010 . Masase pada kaki.
yang bising dan (2) Gejala akibat penyakit http://eprints.ums.ac.id/44707/1.
penyerta yang mengganggu waktu tidur 9. Suardi, D (2011). Peran dan dampak terapi
seperti poliuri dan polifagi pada diabetes komplementer/alternatife. Pusat
mellitus. Perhompunan Onkologi Indonesia
3. Intervensi romaterapi sereh lebih efektif 10. Sari, Reni Purnama (2015). Pengaruh
dibandingkan dengan massage kaki. Namun Aromaterapi Mawar Terhadap Peningkatan
kombinasi keduanya dapat memberikan efek Kualitas Tidur Pada Lanjut Usia.
positif yang lebih komprehensif pada http://eprints.ums.ac.id/34706/14/NASKAH%2
insomnia. 0PUBLIKASI.pdf
11.
SARAN
1. Menggunakan kombinasi terapi massage kaki
dan aromaterapi sereh sebagai terapi non
farmakologis untuk penderita insomnia.
2. Melakukan penelitian lanjutan untuk meneliti
efektivitas massage kaki dan aromaterapi
sereh dengan menggunakan desain quasi
eksperimen dan jumlah sampel yang lebih
banyak.

45
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892

Anda mungkin juga menyukai