Anda di halaman 1dari 7

BAB 18

Jumlah Uang Beredar dan Permintaan Uang

Nama: Aisyah primasari


Nim: 01021381621212

Mata Kuliah: Teori Ekonomi Makro I

Universitas Sriwijaya Fakultas Ekonomi Jurusan


Ekonomi Pembangunan 2018
18-1 Jumlah Uang Beredar
Untuk memahami jumlah uang beredar, kita harus memahami interaksi antara
mata uang dan rekening giro dan bagaimana kebijakan Bank Sentral mempengaruhi dua
komponen jumlah uang beredar ini.

Jumlah Uang Beredar= Mata Uang + Rekening Giro


M = C + D

Perbankan Dengan Cadangan 100 persen


Deposito yang diterima bank tapi belum dipinjamkan disebut cadangan
(reserves). Misalkan semua deposito disimpan sebagai cadangan : bank menerima
deposito, menempatkan uang dalam cadangan, dan meninggalkan uang sampai deposan
melakukan penarikan atau menulis cek.
Dalam sistem perbankan cadangan-100-persen, semua deposito disimpan dalam
cadangan; sehingga sistem perbankan tidak mempengaruhi jumlah uang beredar.

Contoh Neraca Bank Cadangan 100 persen


Aset Kewajiban
Cadangan Deposito
$1,000 $1,000

Perbankan dengan Cadangan-Fraksional


Sepanjang jumlah deposito baru hampir sama dengan jumlah penarikan, bank
tidak perlu menyimpan semua depositonya dalam cadangan. Catatan : rasio
depositocadangan (reserve-deposit ratio) adalah bagian deposito yang bank cadangkan.
Cadangan berlebih (excess reserves) adalah cadangan di atas cadangan yang
disyaratkan.
Perbankan cadangan-fraksional (Fractional-reserve banking), sistem di mana
bank hanya menyimpan sebagian depositonya dalam cadangan. Pada sistem ini, bank
menciptakan uang.
Proses mentransfer dana dari penabung ke peminjam disebut perantara
keuangan (financial intermediation).
Penciptaan Uang dan Likuiditas (tapi bukan penciptaan kekayaan)

Model Jumlah Uang Beredar


Tiga variabel eksogen :
➢ Basis moneter (monetary base) B adalah jumlah dolar yang dipegang
oleh publik sebagai mata uang C dan oleh bank sebagai cadangan R.
➢ Rasio deposito-cadangan (reserve-deposit ratio) rr adalah bagian
deposito D yang bank simpan dalam cadangan R.
➢ Rasio deposito-uang kartal (currency-deposit ratio) cr adalah jumlah
Uang kartal C yang orang pegang dalam bentuk rekening giro D.

Definisi jumlah uang beredar dan basis moneter :


M =C+D
B =C+R
Mencari M sebagai fungsi dari 3 variabel eksogen :
M/B = C/D + 1
C/D + R/D
Membuat substitusi untuk pecahan-pecahan di atas, kita peroleh :
cr + 1 xB
cr + rr
Pengganda uang
M= m x B
Jumlah Uang Beredar= Pengganda Uang x Basis Moneter
Karena memiliki dampak pengganda terhadap jumlah uang
beredar, basis moneter kadang disebut uang berdaya-tinggi (high-powered
money).
Mari kita kembali ke tiga variabel eksogen kita untuk melihat bagaimana
perubahannya menyebabkan jumlah uang beredar berubah:
1. Jumlah uang beredar M adalah proporsional terhadap basis moneter B. Jadi,
kenaikan basis moneter meningkatkan jumlah uang beredar dalam persentase
yang sama.
2. Semakin kecil rasio deposito-cadangan rr (R/D), semakin banyak pinjaman yang
bank buat, dan semakin banyak uang yang bank ciptakan dari setiap dolar
cadangan.
3. Semakin kecil rasio deposito-uang kartal cr (C/D) , semakin sedikit dolar pada
basis moneter yang dipegang publik, semakin besar cadangan, dan semakin
banyak uang yang bank ciptakan. Jadi, penurunan rasio deposito-uang kartal
meningkatkan pengganda uang dan jumlah uang beredar.

Tiga Instrumen kebijakan Moneter


1) Operasi pasar-terbuka (open-market operations), pembelian dan penjualan
obligasi pemerintah).
2) Persyaratan cadangan (Reserve requirements), instrumen yang paling jarang
digunakan).
3) Tingkat diskonto (Discount rate) di mana bank-bank anggota—tidak memenuhi
persyaratan cadangan—bisa meminjam dari the Fed.

18-2 Permintaan Uang

Teoro Klasik Permintaan Uang

Menurut teori kuantitas uang, (M/P)d = kY, di mana k adalah konstanta


mengukur berapa banyak yang orang ingin pegang untuk setiap dolar pendapatan.

Teori Keynesian tentang Permintaan Uang

Lalu kita mengadopsi fungsi permintaan uang yang lebih realistis, di mana
permintaan untuk keseimbangan uang riil bergantung pada i dan Y: (M/P)d = L(i, Y).

Teori Portofolio dari Perimtaan uang

Ini menekankan peran uang sebagai penyimpan nilai; orang menyimpan uang
sebagai bagian portofolio aset mereka. Intinya : uang memberikan risiko dan
pengembalian berbeda dibanding aset lain. Uang memberikan pengembalian nominal
aman, sementara investasi lain bisa turun baik secara riil dan nominal. (M/P)d= L (rs,
rb, Pe, W), di mana rs adalah pengembalian yang diharapkan di pasar saham, rb adalah
pengembalian yang diharapkan pada obligasi, Pe adalah tingkat inflasi yang diharapkan,
dan W adalah kekayaan riil.

Teori Transaksi dari Permintaan Uang.

Ini menekankan peran uang sebagai media pertukaran; ini menyatakan uang
adalah aset yang didominasi dan menekankan orang memegang uang, tak seperti aset
lain, untuk melakukan pembelian. Ini menjelaskan mengapa orang memegang ukuran
uang yang sempit seperti mata uang atau rekening cek.

Model Manajemen Kas Baumol-Tobin

Model Baumol-Tobin menganalisis biaya dan manfaat dari memegang uang.


Manfaatnya adalah kenyamanan: orang-orang memegang uang agar tidak perlu pergi ke
bank setiap kali mereka ingin membeli sesautu. Biaya kenyamanan ini adalah hilangnya
bunga yang akan mereka terima jika uang itu mereka simpan di bank yang akan
menghasilkan uang.

Biaya Total = Bunga yang hilang + Biaya perjalanan


Biaya Total = iY/(2N) FN
Semakin banyak jumlah perjalanan N, semakin kecil bunga yang hilang, dan
semakin besar biaya pergi ke bank.
Hanya ada satu nilai N yang meminimalkan biaya tottal. Nilai
optimal dari N dinotasikan N*.
N* = iY/2F

Pemegangan Uang Rata-rata = Y/2(N*)

= YF/2i

Biaya memegang uang : bunga yang hilang, biaya perjalanan ke bank, dan biaya
total bergantung pada jumlah perjalanan N. Salah satu nilai dari N dinotasikan N*,
meminimalkan biaya total.
Salah satu implikasi model Baumol-Tobin adalah bahwa setiap perubahan biaya
tetap pergi ke bank F mengubah fungsi permintaan uang—yakni, mengubah kuantitas
uang yang diminta untuk tingkat bunga dan pendapatan tertentu.

Inovasi keuangan, Aktiva yang Segera dapat Diuangkan (Near Money), dan
Kematian Agregat Moneter

Aset dikelompokkan ke dalam dua kategori :


1) UANG: Aset yang digunakan sebagai media pertukaran dan
penyimpan nilai (mata uang, rekening cek)
2) Aktiva yang segera dapat diuangkan (NEAR MONEY) : Aset yang
digunakan sebagai penyimpan nilai (saham, obligasi, dan rekening
tabungan).

➢ Near money terdiri dari aset yang telah memiliki likuiditas uang (contoh,
cek yang bisa ditulis terhadap rekening reksa dana).

➢ Near money menyebabkan ketidakstabilan permintaan uang dan bisa


memberi sinyal yang salah tentang permintaan agregat.

➢ Salah satu responsnya adalah menggunakan definisi yang luas tentang


uang yang mencakup near money, tapi sulit memilih jenis aset apa yang
sebaiknya dikelompokkan bersama.
18-3 Kesimpulan

Uang adalah jantung analisis makroekonomi. Model-model jumlah uang beredar


dan permintaan uang dapat membantu memperjelas determinan tingkat harga
jangkapanjang dan sebab-sebab fluktuasi ekonomi jangka-pendek. Munculnya aktiva
yang segera dapat diuangkan (near money) dewasa ini menunjukkan bahwa masih
banyak yang harus dipelajari. Membangun model mikroekonomi dari uang dan near
money yang dapat diandalkan tetap menjadi tantangan utama bagi para ahli
makroekonomi.

Anda mungkin juga menyukai