Kalau ada Lamborghini parkir depan sekolah, kita gak perlu tahu siapa
yang keluar dari dalamnya.
Kalau ada tetangga punya Kawasaki Ninja, kita jangan kepo dari mana
dia dapat. Kalau mau tanya harga boleh, dengan syarat;
ا ْنظُرُ وا ِإلَى مَنْ ُهوَ َأسْ َف َل ِم ْن ُك ْم وَ اَل تَ ْنظُرُ وا ِإلَى مَنْ ُهوَ َفوْ َق ُك ْم َف ِإنَّ ُه َأ ْج َد ُر َأنْ اَل
تَزْ دَرُ وا ِنعْ َم َة اللَّ ِه
Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang
ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan
nikmat Allah. (Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Melihat orang yang di atas kita hanya akan membuat leher pegal,
dengki, iri, kufur nikmat dan yang terburuk adalah menyalahkan takdir
Allah
Kita cuma punya sepeda, orang lain gak punya kendaraan apa-apa.
Orang lain, kakinya bermasalah sebelah. Orang lain gak bisa berjalan.
“Heran … dulu kita sekelas bareng, tapi kamu bisa punya jabatan lebih
dulu.”
Orang tua juga sering melakukan dosa yang sama antar anak. Si ade
ranking satu terus, kenapa si kakak selalu jeblok. Padahal yang bodoh
adalah ayah-ibu mereka, tidak tahu bakat dan keahlian anak. Tanpa
disadari, ortu adalah penyebab kesedihan anak.
Allah berfirman:
Siapa lah kita ini. Tidak bisa menolak cinta yang masuk ke dalam hati.
Tapi gak begitu juga kali.
Perasaan tidak ada orang lain lagi yang pantas bersanding bersama
kita adalah akibat kurang piknik. Imam Syafii dalam syairnya berkata:
5. Hidup sederhana
Ada quotes menarik yang sering saya baca di media sosial, “bahagia
itu sederhana …”.
Udah bagus punya sofa peninggalan orang tua, pake diganti dengan
model terbaru hanya karena udah gak zaman dan
gak matching dengan design ruangan.
Kasus serupa sering terjadi pada aksesoris dan gadget. Kalau udah
punya tas, gak usah beli baru selama gak butuh mendesak.
Punya smartphone gak usah ganti-ganti selama masih bisa untuk
komunikasi. Jangan sampai karena gak kuat gaming, atau punya
teman kameranya lebih bening, lantas maksa-maksa beli baru.
Tidak selamanya lamaran ditolak itu buruk. Bisa jadi Allah sedang
siapkan pengganti yang lebih baik secara fisik dan akhlak.
Dengan begini, semua yang kita hadapi akan terasa ringan karena
bagaimanapun jalan ceritanya, akan selalu happy ending.
7. Qonaah
Kalau kita perhatikan, perasaan tidak bahagia bisa disebabkan 2
faktor. Pertama, eksternal. Contohnya; penyakit, kecelakaan, cinta
ditolak dsb. Kedua, internal.
Sekalipun tidak punya isteri, tidak punya tangan dan kaki, tunanetra,
tapi kalau hati qonaah, semua itu bukan masalah.
Siapa diantara kalian yang banung di pagi hari dalam kondisi aman,
tubuhnya sehat, dan memiliki makanan untuk hari tersebut. Maka
seakan-akan dunia seluruhnya telah diberikan untuknya. (Al-Bukhari
dan At-Thirmidz)
Seharusnya setiap orang yang hidup dalam keadaan tentram tanpa
rasa takut dibom/dibunuh setiap saat sebagaimana di Palestina, sehat
badannya dan memiliki persediaan untuk makan walau satu hari.
Patutlah ia merasa dunia sudah diberikan untuk dirinya seorang.
Keadaan kita masih jauh lebih baik dari orang lain. Buktinya, Anda bisa
browsing dan baca artikel di blog ini. Orang lain, mau makan sehari
sekali saja masih searcing di tumpukan sampah.
Jika hatimu penuh qonaah # maka engkau dan raja sungguhan tidak
ada bedanya.