Anda di halaman 1dari 7

1.

Jangan lihat ke atas


Yang pertama kalau mau bahagia, tidak boleh melihat orang yang
berada di atas kita, nikmatnya. Contoh: Anda hanya punya sepeda
untuk transportasi sehari-hari. Anda tidak boleh memandang orang
yang sudah punya motor dan mobil.

Kalau ada Lamborghini parkir depan sekolah, kita gak perlu tahu siapa
yang keluar dari dalamnya.

Kalau ada tetangga punya Kawasaki Ninja, kita jangan kepo dari mana
dia dapat. Kalau mau tanya harga boleh, dengan syarat;

 ada keinginan untuk membelinya dalam waktu dekat, dan


 sudah ada dananya.
Nabi Muhammad bersabda:

‫ا ْنظُرُ وا ِإلَى مَنْ ُهوَ َأسْ َف َل ِم ْن ُك ْم وَ اَل تَ ْنظُرُ وا ِإلَى مَنْ ُهوَ َفوْ َق ُك ْم َف ِإنَّ ُه َأ ْج َد ُر َأنْ اَل‬ 
‫تَزْ دَرُ وا ِنعْ َم َة اللَّ ِه‬

Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang
ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan
nikmat Allah. (Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Melihat orang yang di atas kita hanya akan membuat leher pegal,
dengki, iri, kufur nikmat dan yang terburuk adalah menyalahkan takdir
Allah

Solusinya, lihat ke bawah aja.

Kita cuma punya sepeda, orang lain gak punya kendaraan apa-apa.
Orang lain, kakinya bermasalah sebelah. Orang lain gak bisa berjalan.

Bertemanlah dengan mereka. Engkau akan bersyukur karena punya


kaki dan sepeda untuk digowes. Jangan terlalu sering bergaul dengan
orang yang lebih kaya. Lagi pula, kebanyakan orang kaya adalah
penghuni neraka.  😀

2. Jangan bandingkan dirimu dengan orang


lain
Tips bahagia yang kedua, jangan samakan atau bedakan diri kita
dengan siapapun. Biarkah segalanya berjalan natural. Kita bukanlah
mereka, mereka bukan kita.

Perbedaan adalah Sunnatullah


Yang jadi masalah kan, kita suka membanding-bandingkan. “Dia
makan nasi, sama kayak saya, tapi kok gantengnya beda?”

“Heran … dulu kita sekelas bareng, tapi kamu bisa punya jabatan lebih
dulu.”

Orang tua juga sering melakukan dosa yang sama antar anak. Si ade
ranking satu terus, kenapa si kakak selalu jeblok. Padahal yang bodoh
adalah ayah-ibu mereka, tidak tahu bakat dan keahlian anak. Tanpa
disadari, ortu adalah penyebab kesedihan anak.

Allah berfirman:

ٍ ‫وَ اَل تَتَ َمنَّوْ ا مَا َفضَّ َل اللَّ ُه ِب ِه بَعْضَ ُك ْم عَ لَى ب‬


‫َعْض‬

Janganlah kalian mengharapkan Karunia Allah yang terdapat pada


orang lain. (An-Nisa: 32)

3. Jangan lihat masa lalu


Waktu adalah makhluk Allah yang paling cepat. Sedetik lalu dia pergi,
tidak akan pernah lagi kita bertemu dengannya.
Menggunakan wahana apapun, kita tidak akan pernah mampu
mengejarnya.

Karenanya, mengejar waktu yang telah berlalu adalah perbuatan sia-


sia. Apalagi, mengejarnya ingatan nostalgia, kenangan dan perasaan.
Percuma.

Inilah alasan kita dilarang menengok kebelakang.

Mengingat dulu kita pernah menolong fulan, sekarang dia mendzalimi


kita. Hanya akan membuat kita menyesal telah berbuat baik. Akhirnya,
muncul rasa tidak ikhlas, riya bahkan dendam.

Mengenang dulu betapa manisnya pacaran. Kok setelah nikah, gak


enak kayak dulu. Hanya akan menjebak kita pada dosa dan
melunturkan manisnya iman. Apalagi kalau pacarnya yang dulu, nikah
sama orang lain.

Membayangkan enaknya dulu jadi anak orang kaya, dulu penghasilan


bersih 10jt perhari. Hanya akan menghapus iman kepada takdir.

4. Jangan kaitkan kebahagiaan dengan


orang lain
Ada fenomena menarik dikalangan pemuda saat patah hati, lamaran
ditolak. Biasanya mereka menangis karena merasa, “saya tidak bisa
hidup tanpa dirinya”. “tidak ada wanita lain sebaik dia.”

Siapa lah kita ini. Tidak bisa menolak cinta yang masuk ke dalam hati.
Tapi gak begitu juga kali.

Inilah sikap mengkaitkan kebahagiaan dengan orang lain.


Menganggap kalau bukan dengan doi, kita akan menderita. Justru
kebiasaan menutup diri ini yang sebenarnya menghalangi datangnya
kebahagiaan lain.
Padahal yang membuat kita bahagia adalah Allah, bukan siapapun.

‫وَ َأنَّ ُه ُهوَ َأضْ َحكَ وَ َأ ْب َكى‬

Allah lah yang menjadikan seseorang tertawa dan menangis, (An-


Najm: 43)

Perasaan tidak ada orang lain lagi yang pantas bersanding bersama
kita adalah akibat kurang piknik. Imam Syafii dalam syairnya berkata:

‫سافر تجد عوض ًا عمَّن تفارق ُه‬

Bersafarlah, kan kau temukan pengganti dia yang telah berpisah


dengan mu.

5. Hidup sederhana
Ada quotes menarik yang sering saya baca di media sosial, “bahagia
itu sederhana …”.

Ternyata ada benarnya juga.

Sederhana adalah istilah lain untuk bahagia. Bahagia adalah


sederhana, sederhana adalah bahagia. Kalau mau bahagia harus
sederhana.

Yang bikin hidup menderita, terhimpit dan tertekan sebenarnya bukan


kebutuhan hidup tapi gaya hidup.

Udah bagus punya sofa peninggalan orang tua, pake diganti dengan
model terbaru hanya karena udah gak zaman dan
gak matching dengan design ruangan.

Kasus serupa sering terjadi pada aksesoris dan gadget. Kalau udah
punya tas, gak usah beli baru selama gak butuh mendesak.
Punya smartphone gak usah ganti-ganti selama masih bisa untuk
komunikasi. Jangan sampai karena gak kuat gaming, atau punya
teman kameranya lebih bening, lantas maksa-maksa beli baru.

Ingat rumus fisika P = F?

Gaya sama dengan tekanan. Artinya, semakin banyak gaya semakin


tertekan.

Dengan hidup sederhana, secara tidak langsung kita


telah menyederhanakan masalah jadi lebih mudah.

6. Berbaik sangka pada Allah


Ada satu tips mujarab kalau mau hidup bahagia, berpikir positif bahwa
kita berada dijalan yang benar karena Allah selalu memberikan
kebaikan.

Misalnya kita terjebak macet. You tau lah, panas dan membosankan.


Kalau kita berpikir macet itu menyita waktu, pasti yang ada hanya
kesal.

Coba husnudzon, Allah memberikan kita kebaikan. Bisa jadi kita gak


kena macet, tapi gak selamanya jalan lancar cepat mengantarkan kita
ke rumah. Bisa jadi bablas ke rumah sakit.

Tidak selamanya lamaran ditolak itu buruk. Bisa jadi Allah sedang
siapkan pengganti yang lebih baik secara fisik dan akhlak.

Dengan begini, semua yang kita hadapi akan terasa ringan karena
bagaimanapun jalan ceritanya, akan selalu happy ending.

Bahkan jika harus mati pun, kita tetap dianjurkan husnudzon kepada


Allah. Dalam beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
dan Abu Daud, Rasulullah bersabda:
‫اَل يَمُوتَنَّ َأ َح ُد ُك ْم ِإاَّل وَ ُهوَ ي ُْح ِسنُ الظَّنَّ ِباللَّ ِه‬

Janganlah seorang pun di antara kalian yang mati kecuali dalam


keadaan berhusnudzon kepada Allah.

7. Qonaah
Kalau kita perhatikan, perasaan tidak bahagia bisa disebabkan 2
faktor. Pertama, eksternal. Contohnya; penyakit, kecelakaan, cinta
ditolak dsb. Kedua, internal.

Pada dasarnya, faktor eksternal hanyalah pemicu. Terkadang, tidak


ada faktor eksternal pun, internal bermasalah sendiri.

Faktor itu adalah hati. Dia qonaah atau tidak.

Sekalipun tidak punya isteri, tidak punya tangan dan kaki, tunanetra,
tapi kalau hati qonaah, semua itu bukan masalah.

Qonaah adalah ridho terhadap segala yang telah Allah berikan.

Tanpa qonaah; paras menawan, jabatan terpandang dan hartawan


tidak mampu menutupi galau dan gelisah.

Cukuplah hadits berikut menggambarkan betapa besarnya qonaah.

ْ َ‫ َف َك َأنَّمَا ِحيْز‬، ‫س ِد ِه ِع ْن َد ُه ُقوْ تُ يَوْ ِم ِه‬


‫ت‬ َ ‫مَنْ َأصْ بَحَ ِم ْن ُك ْم آ ِمنًا ِفي ِسرْ ِب ِه ُمعَا ًفى ِفي َج‬
‫لَ ُه ال ُّد ْنيَا ِب َح َذا ِفي ِْر َها‬

Siapa diantara kalian yang banung di pagi hari dalam kondisi aman,
tubuhnya sehat, dan memiliki makanan untuk hari tersebut. Maka
seakan-akan dunia seluruhnya telah diberikan untuknya. (Al-Bukhari
dan At-Thirmidz)
Seharusnya setiap orang yang hidup dalam keadaan tentram tanpa
rasa takut dibom/dibunuh setiap saat sebagaimana di Palestina, sehat
badannya dan memiliki persediaan untuk makan walau satu hari.
Patutlah ia merasa dunia sudah diberikan untuk dirinya seorang.

Karenanya, tidak pantas orang di atas merasa sedih. Berbahagialah.

Keadaan kita masih jauh lebih baik dari orang lain. Buktinya, Anda bisa
browsing dan baca artikel di blog ini. Orang lain, mau makan sehari
sekali saja masih searcing di tumpukan sampah.

Akhirnya, kebahagiaan ini saya serahkan kepada Anda. Karena derita


dan bahagia itu pilihan. Tapi sebelumnya, saya ingin sampaikan
perkataan bijak Imam Syafii;

‫ فما لحوادث الدنيا بقاء‬# ‫وال تجزع لحادثة الليالي‬

‫ فأنت ومالك الدنيا سواء‬# ‫إذا ما كنت ذا قلب قنوع‬

Jangan kau risaukan malapetaka # karena semua musibah hanya


sementara.

Jika hatimu penuh qonaah # maka engkau dan raja sungguhan tidak
ada bedanya.

Anda mungkin juga menyukai