Anda di halaman 1dari 12

BAB V

PENGUJIAN KADAR AIR


AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS

5.1 Teori Ringkas

Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air

yang dikandung agregat dengan agregat dalam keadaan kering.kadar air

dinyatakan dalam persen (%). Kadar air yang dikandung agregat dapat

mempengaruhi kuat tekan beton atau dengan kata lain faktor air semen

(fas) dapat mempengaruhi kuat tekan beton.

Berat air yang terkandung dalam agregat besar sekali pengaruhnya

pada pekerjaan yg menggunakan agrega terutama beton. Dengan

diketahui kadar air yang terkandung dalam agregat, maka perencanaan

mix desain menjadi lebih akurat karna adanya faktor koreksi kadar air

campuran beton terhadap tegangan tekan rencana yang akan dicapai.

Jika agregatnya tidak jenuh air, maka agregat akan menyerap air

campuran beton yang menyebabkan kurangnya air untuk proses

pengerasan.

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang cara uji kadar air

agregat dengan pengeringan adalah SNI 1971 : 2012 dengan

spesifikasi:

a. Kadar air agregat halus 3 – 5 %

b. Kadar air agregat kasar 0.5 – 2.0 %

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-1
5.1.1 Maksud

Pengujian ini di maksudkan untuk mengetahui kadar air yang

terkandung dalam agregat.

5.1.2 Peralatan

a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

b. Cawan

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-2
c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu

5.1.3 Benda Uji

a. Agregat Kasar / Batu Pecah

b. Agregat Halus

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-3
5.1.4 Prosedur Percobaan

1. Timbang benda uji (A)

2. Masukkan benda uji kedalam oven yang suhunya 110 0 C

selama 24 jam sehingga diperoleh berat konstan (kondisi tanpa

air dalam pori).

3. Keluarkan benda uji dari oven, dan dinginkan.


4. Timbang benda uji dalam keadaan kering oven.

5.1.5 Perhitungan

Berat Awal−Berat Kering


Kadar Air= x 100 %
Berat Kering

5.1.6 Pelaporan

Hasil dilaporkan dalam bilangan desimal sampai dua angka

dibelakang koma.

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-4
5.3. Alur Bagan Pengujian Kadar AirAgregat kasar dan Halus

Siapkan alat dan bahan

Timbang benda uji ( Kerikil dan Pasir)

Masukkan benda uji kedalam oven dan atur suhu oven 1100
50 C selama 24 jam sehingga diperoleh berat konstan
(kondisi tanpa air dalam pori)

Keluarkan benda uji dari oven lalu dinginkan, kemudian


timbang benda uji kering oven.

Analisa data

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-5
5.4. Analisis Data

A. Berat Air
Rumus :
Berat Air = Berat Awal - Berat Akhir

1. Kerikil

Sampel I
Berat Air = 500 - 495,40
= 4,60 gram

Sampel II
Berat Air = 500 - 496,90
= 3,10 gram
2. Pasir
Sampel I
Berat Air = 500 - 480
= 20 gram

Sampel II
Berat Air = 500 - 475,80
= 24,20 gram
B. Kadar Air
Rumus :

Berat Awal - Berat Kering


Kadar Air = x 100 %
Berat kering

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-6
1. Kerikil
Sampel I
500 - 495,4
Kadar Air = × 100%
495,4

= 0,93 %

Sampel I
500 - 496,9
Kadar Air = × 100%
496,9

= 0,62 %

2. Pasir
Sampel I
500 - 480 × 100%
Kadar Air =
480

= 4,17 %

Sampel I
500 - 475,8 × 100%
Kadar Air =
475,8

= 5,09 %
C. Kadar Air Rata - Rata
Rumus :

A+B
Kadar air rata - rata =
2

Dimana :

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-7
A = Kadar Air Sampel I (%)
B = Kadar air Sampel II (%)
1. Kerikil

0,93 + 0,62
Kadar air rata - rata =
2
= 0,78 %
2. Pasir

4,17 + 5,09
Kadar air rata - rata =
2
= 4,63 %

LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN


JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT KASAR

(SNI 1965:2008)

Material : Batu Pecah Maksimum 20 mm Asisten : Azizah Sahidin, ST

Tanggal : 31 Oktober 2019 Kelompok : XII (Dua Belas)

Sumber : Tombongi

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-8
      I II
Berat benda uji gram A 500 500
Berat benda uji kering oven gram B 495,4 496,9
Berat Air gram C= ( A - B ) 4,60 3,10
Kadar Air % (C/B)*100 0,93 0,62

Kadar Air Rata- rata % 0,78

PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT HALUS

(SNI 1965:2008)

Material : Pasir Asisten : Azizah Sahidin, ST

Tanggal : 31 Oktober 2019 Kelompok : XII (Dua Belas)

Sumber : Tombongi

      I II
Berat benda uji gram A 500 500
Berat benda uji kering oven gram B 480 475,8
Berat Air   gram C= ( A - B ) 20 24,2
Kadar Air % (C/B)*100 4,17 5,09

Kadar Air Rata- rata % 4,63

5.5. Kesimpulan

1. Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat

air yang dikandung dengan agregat dalam keadaan kering,

dan dinyatakan dalam persen.

2. Pada pengujian ini untuk mengetahui kadar air yang

terkandung dalam agregat

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-9
3. Dari hasil pengujian kadar air di peroleh

a) Kadar Air Agregat Kasar : 0,78 %

b) Kadar Air Agregat Halus : 4,63 %

5.6. Dokumentasi

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-10
(Melakukan Penyaringan Agregat)

(Melakukan Penimbangan Agregat Sebelum Dikeringkan)

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-11
(Melakukan Pengeringan Menggunakan Oven Dengan Suhu 110 0 ± 50 C )

(Melakukan Penimbangan Agregat Kering)

Laboratorium Struktur dan Bahan Beton


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar V-12

Anda mungkin juga menyukai