Anda di halaman 1dari 5

57

TAHAP PENGIKHTISARAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

A. NERACA SALDO ATAU DAFTAR SISA

Neraca Saldo atau daftar sisa adalah laporan tentang saldo-saldo semua perkiraan yang terdapat pada
buku besar. Jumlah angka yang terdapat dalam neraca sisa merupakan saldo normal tiap perkiraan
buku besar, yakni :
1. Akun atau Rekening Aktiva / Harta bersaldo normal debit, tetapi untuk Rekening Akumulasi
penyusutan aktiva tetap bersaldo normal kredit
2. Akun atau Rekening Kewajiban / Utang bersaldo normal kredit
3. Akun atau Rekening Ekuitas / Modal bersaldo normal kredit, tetapi untuk rekening Prive bersaldo
normal debit
4. Akun atau Rekening Pendapatan bersaldo normal kredit
5. Akun atau Rekening Beban bersaldo normal debit

Buku Besar ( dalam ribuan )


Kas 101
Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
201 1 20.000 20000
7 1 10.000 10.000
Des 20 2.000 8.000
22 450 7.550
23 700 8.250
30 250 8.000
30 150 7.850
31 600 7.250

Piutang Usaha 102


Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
201 7 1.500 1.500
7 23 700 800
Des 24 3800 4.600

Perlengkapan kantor 103


Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
201 5 4.000 4.000
7
Des

Peralatan kantor 107


Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
2017 1 10.000 10.000
Des

Utang Usaha 201


Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
58
201 5 4.000 4.000
7 2 2.000 2.000
Des 0

Modal 301
Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
201 1 20.000 20.000
7
Des

Prive 303
Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
201 31 600 600
7
Des

Pendapatan Usaha 401


Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
201 7 1.500 1.500
7 24 3.800 4.300
Des

Beban Listrik 501


Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
201 30 250 250
7
Des

Beban Air 502


Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
201 30 150 150
7
Des

Beban Gaji 503


Tgl Keterangan Ref D K Saldo
D K
201 22 450 450
7
Des

Jadi Neraca Saldo dari saldo buku besar adalah

Perusahaan salon “ PARAS “


Neraca Saldo
Peiode 31 Desember 2017
Nomor Nama Akun Debet Kredit
Akun
101 Kas Rp7.250.000,00
102 Piutang Usaha Rp4.600.000,00
59
103 Perlengkapan Kantor Rp4.000.000,00
107 Peralatan Kantor Rp10.000.000,00
201 Utang Usaha Rp2.000.000,00
301 Modal Rp20.000.000,00
303 Prive Rp600.000,00
401 Pendapatan Rp4.300.000,00
501 Beban Listrik Rp250.000,00
502 Beban air Rp150.000,00
503 Beban gaji Rp450.000,00
Jumlah Rp27.300.000,00 Rp27.300.000,00

B. JURNAL PENYESUAIAN

Jurnal penyesuaian (Adjustment journal) adalah penyesuaian tentang catatan-catatan atau


fakta yang sebenarnya pada akhir periode. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari
neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode. Tujuan dari penyusunan jurnal penyesuaian
antara lain :
1. Agar setiap perkiraan riil, khususnya perkiraan harta dan utang menunjukkan jumlah
yang sebenarnya pada akhir periode
2. Agar setiap perkiraan nominal, yaitu perkiraan pendapatan dan beban menunjukkan
besarnya pendapatan dan beban yang harus diakui pada akhir periode
Pada dasarnya pencatatan jurnal penyesuaian bersumber dari neraca saldo serta
keterangan-keterangan pada akhir periode. Saldo-saldo di dalam neraca saldo yang memerlukan
jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut :

No Macam Penyesuaian Jurnal Penyesuaian


a. Pemakaian perlengkapan (Jumlah yang disesuai Beban perlengkapan Rp. xxx
kan adalah jumlah yang terpakai) Perlengkapan Rp. xxx
b. Piutang pendapatan/pendapatan yang masih Piutang …… Rp. xxx
harus diterima Pendapatan ….. Rp. xxx
c. Utang beban/beban yang masih harus dibayar Beban .… .. Rp. xxx
Utang .…… Rp. xxx
d. Utang pendapatan/pendapatan diterima di muka
1) Saat penerimaan dicatat sebagai utang .... diterima di muka Rp. xxx
(jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang Pendapatan .… Rp. xxx
sudah terlampaui)
2) Saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan Pendapatan .… Rp. xxx
(jumlah yang disesuaikan adalah jumlah yang .... diterima di muka Rp. xxx
belum terlampaui)
e. Beban dibayar di muka
1) Saat pembayaran dicatat sebagai harta Beban .… Rp. xxx
(jumlah yang disesuaikan adalah jumlah yang .... dibayar di muka Rp. xxx
sudah terlampaui)
2) Saat pembayaran dicatat sebagai beban .... dibayar di muka Rp. xxx
(jumlah yang disesuaikan adalah jumlah yang Beban .… Rp. xxx
belum terlampaui)
f. Kerugian piutang/piutang yang tidak tertagih Beban kerugian piutang Rp. xxx
Cadangan kerugian piutang Rp. xxx
g. Penyusutan aktiva tetap Beban penyusutan .… Rp. xxx
Akumulasi penyusutan..… Rp. xxx

Perusahaan salon “ PARAS “


Neraca Saldo
60
Peiode 31 Desember 2017
Nomor Nama Akun Debet Kredit
Akun
101 Kas Rp7.250.000,00
102 Piutang Usaha Rp4.600.000,00
103 Perlengkapan Kantor Rp4.000.000,00
107 Peralatan Kantor Rp10.000.000,00
201 Utang Usaha Rp2.000.000,00
301 Modal Rp20.000.000,00
303 Prive Rp600.000,00
401 Pendapatan Rp4.300.000,00
501 Beban Listrik Rp250.000,00
502 Beban air Rp150.000,00
503 Beban gaji Rp450.000,00
Jumlah Rp27.300.000,00 Rp27.300.000,00

DATA penyesuaian akhir periode 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut

Persediaan perlengkapan salon yang masih tersisa  pada tanggal 31 Desember


berjumlah Rp3.000.000,00.

Perhitungan mencari perlengkapan yang dipakai:

Cari dalam periode yang bersangkutan saldo perlengkapan.

Saldo perlengkapan sebesar ……………....................................Rp4.000.000,00

Yang terpakai…………………………………………………........Rp……………

Sisa……………………………………………………………........Rp3.000.000,00

Jadi yang terpakai Rp1.000.000,00 inilah yang menjadi beban perlengkapan sehingga
Ayat jurnal penyesuaian adalah:

Beban Perlengkapan Rp1.000.000,00 ( D )


Perlengkapan Rp1.000.000,00 ( K )

C. NERACA LAJUR ATAU KERTAS KERJA

Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang
direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat
perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara yang sistematis.
Tujuan Penyusunan neraca lajur diantaranya :
a. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
b. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data
penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal
c. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat
jurnal penyesuaian.
Bentuk neraca lajur
Bentuk neraca lajur yang lazim digunakan dalam praktik suatu perusahaan adalah bentuk neraca
lajur 10 kolom, yaitu :
Nama Perusahaan
Neraca Lajur
61
Per…………………………………
Ayat Neraca Saldo
Neraca Saldo Laba – Rugi Neraca
No Nama Perkiraan Penyesuaian Disesuaikan
D K D K D K D K D K

Adapun Prosedur Penyusunan Neraca Lajur terdiri atas 5 langkah sebagai berikut :
1. Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam akun atau rekening buku besar ke dalam kolom
Neraca Saldo pada formulir neraca lajur, jumlah debit, dan jumlah kredit harus sama.
2. Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data pada akhir peridoe (data neraca saldo dan
data penyesuaian) dan memasukkan ke dalam neraca lajur kolom Ayat Penyesuaian.
3. Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom Neraca Saldo dengan kolom Ayat Penyesuaian,
dan mengisi kolom Neraca Saldo Disesuaikan (NSD).
4. Memindahkan jumlah-jumlah yang ada di dalam kolom Neraca Saldo Disesuaikan ke dalam kolom
Laba – Rugi dan kolom Neraca.
a. Untuk akun/rekening riil atau neraca yakni akun Harta, Utang dan Modal, harus dipindahkan
ke dalam neraca lajur kolom Neraca.
b. Untuk akun/rekening nominal atau rugi-laba yakni akun Pendapatan dan Beban, harus
dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Laba – Rugi.
5. Menjumlahkan kolom laba-rugi dan neraca.
Jika dalam kolom laba-rugi lebih besar sebelah Kredit, berarti “Laba” dan jumlah laba
dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit. Dan sebaliknya, jika jumlah dalam kolom laba-rugi
lebih besar sebelah Debit berarti “Rugi” jumlah rugi dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.

Anda mungkin juga menyukai