STUDI KELAYAKAN
PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT SUMBER HIDUP
GEREJA PROTESTAN MALUKU
DI KOTA AMBON
Abstract
This study aims to determine the feasibility of developing a GPM
Rumah Sakit Sumber Hidup (RSSH). To achieve the above objectives the
Capital Budgeting Approach is used which includes the Calculation of Payback
Period, Calculation of Net Present Value and Internal Rate of Return. In the
Calculation used moderate, pessimistic, and optimistic conditions.
The results obtained are that the mederat and optimistic scenario of the
development effort is feasible to be carried out, whereas in the pessimistic
scenario the effort to develop RSSH is not feasible in calculating the Payback
Period and the internal rate of return. While the current value approach (NPV) is
feasible.
Based on the results of these calculations it can be concluded that the
effort to develop RSSH is feasible to be carried out because the calculation
results show profitable results.
70
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
pendanaan maka manajer rumah sakit yang akan dikeluarkan. Sedangkan bisnis
dapat mengetahui apakah pengembangan adalah usaha yang dijalankan yang tujuan
investasi yang dilakukan memiliki manfaat utamanya untuk memperoleh keuntungan.
bagi rumah sakit yaitu keuntungan dari Dengan demikian, dapat disimpulkan
pengembangan investasi. Tingkat pengem- bahwa pengertian Studi Kelayakan Bisnis
balian adalah keuntungan yang diperoleh (SKB) adalah suatu kegiatan yang
perusahaan, individu dan institusi dimana mempelajari secara mendalam tentang
tingkat pengembalian akan dipakai sebagai suatu usaha atau bisnis yanga akan
dasar perhitungan dalam rangka mengkaji dijalankan, dalam rangka menentukan
kelayakan usulan proyek layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
(investasi).Dengan melakukan Husein Umar (Sunyoto 2014:2),
pengembangan investasi manajer bisa studi kelayakan bisnis merupakan
mengetahui bagaiamana tingkat penelitian terhadap rencana bisnis yang
pengembalian investasi yang dilakukan. tidak hanya menganalisis layak atau
Hal terpenting berkaitan dengan tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga
penyusunan anggaran modal untuk saat dioperasionalkan secara rutin dalam
membangun pengembangan investasi rangka pencapaian keuntungan yang
adalah mengevaluasi resiko. Risiko dalam maksimal untuk waktu yang tidak
berinvestasi biasanya dikaitkan dengan ditentukan. Studi kelayakan biasanya
kemungkinan atau probabilitas terjadinya digolongkan menjadi dua bagian yang
peristiwa di luar yang diharapkan dimana berdasarkan pada orientasi yang
jika seorang pengusaha ingin diharapkan oleh satu perusahaan yaitu
mendirikan usaha tentu akan berdasarkan orientasi laba dan orientasi
mengharapkan keuntungan dari investasi tidak pada laba (sosial).
tersebut dan menghindari risiko. Namun, Penelitian ini mencoba untuk
semakin besar kemungkinan rendahnya menganalisis bagaimana tingkat kelayakan
keuntungan bahkan sampai rugi, semakin investasi dan risiko investasi pada proyek
besar risiko usaha tersebut dalam pembangunan Rumah Sakit Sumber
melakukan pengembangan investasi. Hidup (selanjutnya disingkat RSSH
Proyek investasi pada umumnya GPM) di Kota Ambon. RSSH GPM
membutuhkan dana yang tidak sedikit dan memberikan pelayanan berupa UGD 24
berpengaruh bagi perusahaan dalam Jam, pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
jangka waktu yang panjang, karena itu Serta fasilitas penunjang yang berupa
perlu dilakukan studi kelayakan bisnis Pelayanan Operasi (OK), Pelayanan
agar dana yang telah diinvestasikan tidak Bersalin, Pelayanan Laboratorium,
terbuang percuma. Studi kelayakan bisnis Pelayanan Radiologi, Pelayanan Rekam
dapat diartikan sebagai penelitian tentang Medik, dan Fasilitas Ambulance 24 Jam
akan didirikan atau perluasan suatu proyek serta alat penunjang medis lainnya. Selain
guna mengetahui apakah layak atau fasilitas penunjang yang disediakan RSSH
tidaknya proyek tersebut dilaksanakan atau GPM, petugas kesehatan pada rumah sakit
menguntungkan. Studi kelayakan bisnis ini juga telah berusaha sebaik-baiknya
bila dilakukan secara professional akan memberikan pelayanan kepada pasien,
dapat berperan penting dalam proses tetapi masih sering terjadi ketidakpuasan
pengambilan keputusan investasi. pasien dan keluarganya. Kepuasan akhir
Menurut Kasmir & Jakfar merupakan resultan dari berbagai
(2012:6), Kelayakan artinya penelitian komponen layanan kedokteran, dan
yang dilakukan secara mendalam untuk ketidakpuasan pasien dipengaruhi oleh
menentukan apakah usaha yang akan berbagai faktor masukan seperti: karakter
dijalankan akan memberikan manfaat yang petugas kesehatan yang sering kali tidak
lebih besar dibandingkan dengan biaya terkontrolkan emosinya dalam melayani
71
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
pasien, alat-alat yang dipakai untuk ketidakpastian. Kondisi ini ada yang
diagnosis dan juga proses pengobatan dapat diramalkan akan terjadi atau
dalam memperoleh kesembuhan seorang memang dengan sendirinya terjadi
pasien juga belum memadai, serta tanpa dapat diramalkan. Dalam hal
keterlambatan waktu untuk memeriksa ini, fungsi studi kelayakan adalah
yang dilakukan oleh dokter, dan juga untuk meminimalkan risiko yang tidak
jumlah kamar pasien yang tidak terlalu kita inginkan, baik risiko yang dapat
banyak. dikendalikan maupun yang tidak dapat
Seperti umumnya proyek, untuk dikendalikan.
mendapatkan persetujuan dibangun, harus 2. Memudahkan perencanaan:
dibuktikan kelayakan proyek tersebut. Perencanaan meliputi berapa jumlah
Salah satu aspek yang ditinjau dalam studi dana yang diperlukan, kapan usaha
kelayakan adalah bahwa proyek tersebut akan dijalankan, dimana lokasi proyek
memiliki nilai manfaat yang lebih besar akan dibangun, siapa-siapa yang akan
dari biaya, untuk itu dilakukan analisis melaksanakannya, berapa besar
ekonomi pada pembangunan RSSH GPM keuntungan yang akan diperoleh serta
Ambon. Dalam penelitian ini, peninjauan bagaimana mengawasi jika terjadi
aspek ekonomi dilakukan untuk menilai penyimpangan.
biaya-biaya yang terkait pada proyek. 3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan;
Kriteria penilaian yang akan digunakan Dengan adanya berbagai rencana yang
yaitu NPV (Net Present Value), IRR sudah disusun akan sangat
(Internal Rate of Return), dan PP (Payback memudahkan pelaksanaan bisnis. Para
Period). pelaksana yang mengerjakan bisnis
Berdasarkan uraian di atas, tersebut telah memiliki pedoman yang
rumusan masalah sebagai berikut yaitu: harus dikerjakan.Kemudian pengerjaan
Apakah proyek Pembangunan RSSH GPM usaha dapat dilakukan secara
layak secara finansial dan memenuhi sistematik, sehingga tepat sasaran
kriteria dalam analisis kelayakan investasi dan sesuai dengan rencana yang sudah
proyek? Tujuan dari penelitian ini adalah disususn.Rencana yang sudah disusun
mengetahui besarnya nilai kelayakan dijadikan acuan dalam mengerjakan
investasi dari proyek pembangunan setiap tahap yang sudah direncanakan.
RSSH GPM berdasarkan kriteria penilaian 4. Memudahkan pengawasan; Dengan
investasi. Adapun manfaat yang telah dilaksanakannya suatu usaha atau
didapatkan dari penelitian ini adalah : (1). proyek sesuai dengan rencana yang
Sebagai bahan evaluasi bagi proyek untuk sudah disusun, maka akan
mengetahui tentang studi kelayakan pada memudahkan perusahaan untuk
proyek pembangunan RSSH GPM melakukan pengawasan terhadap
berdasarkan analisis terhadap aspek jalannya usaha. Pengawasan ini perlu
finansialnya.(2). Memberikan tambahan dilakukan agar pelaksanaan usaha
ilmu pengetahuan sehingga dapat tidak melenceng dari rencana yang
dijadikan sebagai bahan referensi telah disusun.
khususnya mengenai analisis terhdap aspek 5. Memudahkan pengendalian; Jika
finansial suatu proyek. dalam pelaksanan pekerjaan telah
Menurut Kasmir & Jakfar dilakukan pengawasan, maka apabila
(2012:13), ada lima tujuan dari studi terjadi suatu penyimpangan akan
kelayakan bisnis, yaitu : mudah terdeteksi, sehingga akan dapat
1. Menghindari resiko kerugian; Untuk dilakukan pengendalian atas
mengatasi risiko kerugian dimasa penyimpangan tersebut. Tujuan
yang akan datang, karena di masa yang pengendalian adalah untuk
akan datang ada semacam kondisi mengembalikan pelaksanaan pekerjaan
72
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
73
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
dalam suatu periode tertentu. Cash flow pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga
menggambarkan berapa uang yang masuk kerja, dan biaya pemasaran. Menurut
(cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis Syahyunan (2014:164), Cash Flow atau
pemasukan tersebut. Cash flow juga arus kas pada suatu investasi dapat
menggambarkan berapa uang yang keluar dibedakan atas 3 (tiga) bagian yaitu :
(cash out) serta jenis-jenis biaya yang a. Arus kas awal (Intial Cash Flows); Arus
dikeluarkan. kas yang terjadi pada awal investor
Uang masuk dapat berupa melaksanakan pendirian atau
pinjaman dari lembaga keuangan atau pembangunan sebuah usaha/
hibah dari pihak tertentu.Uang masuk juga proyek.Arus kas awal ini lazim
dapat diperoleh dari penghasilan atau didefinisikan terjadi pada periode ke-0
pendapatan yang diperoleh dari yang dan pengeluaran kas yang bersangkutan
berhubungan langsung dengan usaha yang berkaitan dengan pelaksanaan pendirian
sedang dijalankan seperti penjualan.Uang atau pembangunan sebuah usaha/
masuk juga bisa pula berasal dari proyek investasi.
pendapatan lainnya yang bukan dari usaha b. Arus kas operasi (operating cash flows);
utama. Arus kas yang terjadi pada sebuah
Uang keluar merupakan sejumlah investasi/ proyek atau perusahaan yang
uang yang dikeluarkan perusahaan dalam sudah dan sedang beroperasi. Untuk
suatu periode, baik yang langsung menghitung arus kas operasi dapat
berhubungan dengan usaha yang dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:
dijalankan, maupun yang tidak ada 1. Apabila pembiayaan investasi/
hubungan sama sekali dengan usaha proyek menggunakan 100% modal
utama. Uang keluar ini merupakan biaya- sendiri, artinya tanpa modal
biaya yang harus dikeluarkan perusahaan pinjaman, maka perhitungan arus
untuk berbagai keperluan yang berkaitan kas operasi dapat dilakukan dengan
dengan kegiatan usaha, seperti menggunakan rumus sebagai berikut:
pembayaran cicilan utang dan bunga
Arus Kas Operasional = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi + bunga (1-pajak)
74
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
Investasi
Payback Period =
Investasi kas bersih per tahun
Untuk menilai kelayakan suatu usaha b. Metode Internal Rate of Return (IRR),
atau proyek dari segi Payback Period Metode ini digunakan untuk mencari
adalah: tingkat bunga yang menyamakan nilai
Jika : PP ˃ umur ekonomis proyek, sekarang dari arus kas yang diharapkan
maka tidak layak. di masa datang, atau penerimaan kas,
Jika : PP ˂ umur ekonomis proyek, dengan mengeluarkan investasi awal
maka layak (Umar, 2005). IRR adalah salah satu
75
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
76
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
study (studi kasus), case study adalah c) Tingkat inflasi di Indonesia tahun
penelitian yang dilakukan secara intensif, 2010-2018.
teperinci dan mendalam terhadap suatu d) Data tarif kamar RSSH GPM
individu, lembaga atau gejala tertentu Berdasarkan data yang telah
dengan daerah atau subjek yang sempit. terkumpul dilakukan pengembangan
Langkah pertama yang dilakukan dalam asumsi, yang merupakan perkiraan-
penelitian ini adalah melakukan kajian dari perkiraan yang akan digunakan dalam
beberapa literatur berupa buku, jurnal dan penelitian, seperti:
artikel yang berkaitan dengan analisis a) Umur ekonomis atau usia pakai
kelayakan investasi, khususnya pada bangunan RSSH GPM diasumsikan 30
proyek pembangunan rumah sakit. Hal ini tahun.
bertujuan untuk memberikan informasi b) Tarif Sewa Kamar RSSH GPM
tentang analisis kelayakan investasi dari ditetapkan berdasarkan survei dengan
sudut pandang finansial. rumah sakit setipe.
Sumber data dalam penelitian c) Tingkat suku bunga Bank Indonesia
adalah sumber dimana data dapat tahun 2010-2018.
diperoleh. Sedangkan Teknik d) Tingkat inflasi di Indonesia tahun
pengumpulan data merupakan cara-cara 2010-2018.
yang dilakukan dalam mengumpulkan data e) Tingkat keuntungan didasarkan pada
yang diperlukan dalam penelitian. Berikut rate of return proyek sejenis.
dijabarkan data-data yang diperlukan
dalam penelitian ini beserta sumber dan HASIL DAN PEMBAHASAN
teknik pengumpulannya: Banyak cara Pelayanan yang diberikan oleh
yang dapat dilakukan untuk RSSH GPM mencakup pelayanan berupa
mendapatkan data sekunder salah satunya UGD 24 Jam, pelayanan rawat inap dan
dengan melakukan studi kepustakaan rawat jalan. Serta fasilitas penunjang yang
dengan membaca dan mempelajari buku, berupa Pelayanan Operasi (OK), Pelayanan
penelitian terdahulu, Cara lainnya adalah Bersalin, Pelayanan Laboratorium,
melakukan studi lapangan untuk Pelayanan Radiologi, Pelayanan Rekam
mendapatkan data skunder yang Medik, dan Fasilitas Ambulance 24 Jam
dibutuhkan dalam penelitian dengan cara serta alat penunjang medis lainnya. Selain
mendatangi pihak RSSH GPM. Adapun fasilitas penunjang yang disediakan RSSH
sumber data yang dibutuhkan : GPM, petugas kesehatan pada rumah sakit
a) Data Rincian Anggaran Biaya (RAB) ini juga telah berusaha sebaik-baiknya
RSSH GPM Ambon. b.Gambar kerja memberikan pelayanan kepada pasien,
RSSH GPM Ambon tetapi masih sering terjadi ketidakpuasan
b) Tingkat suku bunga Bank Indonesia pasien dan keluarganya. Adapun kinerja
tahun 2010-2018. pelayanan RSSH GPM tergambar dari
tabel dibawah ini.
Tabel 1
Perkembangan Pelayanan RSSH GPM
Periode 2016-2018
Pasien
Pasien R Jumlah Jumlah
T Keluar
Rawat Rawat Pasien Mati Pasien
Tahun (Hidup +
Inap Jalan > 48 Jam Mati
Mati)
2 3
3,097 179 201 2,896
2016 ,905
2 4
3,114 194 226 2,888
2017 ,012
77
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
2 4
3,211 238 2,901
2018 ,128 201
Sumber : RSSH GPM, 2019
Grafik.1
Capaian Bed Occupancy Rate (BOR) RSSH GPM
Periode Tahun 2012-2017
BOR
80
71.71 75.15
67.83 68.58
60
55.55
40 37.18
20
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
78
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
Grafik.2
Capaian Long Of Stay Rate (LOS) RSSH GPM
Periode Tahun 2012-2017
79
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
tidak digunakan untuk merawat pasien sebuah tempat tidur tidak digunakan oleh
rawat inap. Capaian TOI yang cenderung pasien rawat-inap. Ini menunjukan
menurun ini menunjukan bahwa selang tingginya minat masyarakat untuk
waktu tidak terpakainya tempat tidur di menjadikan RSSH GPM sebagai rumah
RSSH GPM dari waktu ke waktu semakin sakit untuk mereka jalani perawatan bila
pendekbahkan hanya 1 hari lebih saja sakit.
Grafik.4
Capaian Bed Turn-Over Rate (BTO) RSSH GPM
Periode Tahun 2012-2017
80
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
Tabel 3
Proyeksi Banyaknya Kunjungan Pasien RSSH GPM
Tahun 2020-2024
Jumlah Pasien
No Tahun
Rawat Jalan Rawat Inap
1 2020 3,372 4,334
2 2021 3,540 4,551
3 2022 3,717 4,779
4 2023 3,903 5,018
5 2024 4,098 5,268
Sumber : Data diolah
Tabel di atas menunjukan bahwa pemasaran dilakukan dengan baik.
jumlah kunjungan pasien baik rawat jalan Salah satu upaya yang dilakukan adalah
maupun rawat inap memiliki lewat pelayanan BPJS.
kecenderungan terjadi kenaikan setiap a. Analisis Aspek Keuangan
tahunnya. Adanya kesadaran yang tinggi Total investasi yang diperoleh,
dari masyarakat terhadap pentingnya manajemen RSSH GPM menggunakan 3%
kesehatan menjadi salah satu alasan atau sebesar Rp 325.000.000 untuk
kenaikan ini. Peningkatan proyeksi investasi pada modal kerja dan sisanya
kunjungan pasien bisa tercapai atau dapat sebesar Rp 6.175.000.000 digunakan untuk
diperoleh apabila usaha-usaha investasi pada aktiva tetap.
81
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
Tabel 4
Initial Cash Flow
No Jenis AKtiva Biaya (Rp)
1 Investasi Modal Kerja 325,000,000
2 Investasi Aktiva Tetap 6,175,000,000
Total 6.500.000.000
Sumber : Data diolah
Adapun operational cash flow perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5
Operational Cash Inflow
Net cash 2020 2021 2022 2023 2024
inflow
Laba 1,233,616,604 2,249,369,605 3,437,241,543 4,888,340,922 6,650,656,522
setelah
pajak
Depresiasi 434,088,450 477,497,295 525,247,025 577,771,727 635,548,900
Total 1,667,705,054 2,726,866,900 3,962,488,568 5,466,112,649 7,286,205,422
Proceeds
Sumber : Data diolah
Nilai residu aktiva tetap diperkirakan sebesar Rp 300.000.000
Tabel 6
Hasil Rekapitulasi Analisis Kelayakan Investasi (Kondisi Moderat)
Metode N Standar Keterangan
Penilaian
Payback Period 3ilai
tahun, 8 bulan, Umur ekonomis PP < UE
(PP) 28 Hari 5 tahun Investasi layak
Net Present Rp 4,992,137,297 NPV (+) NPV +
Value (NPV) Investasi layak
Internal Rate of 18,57% OC : 8% IRR > OC
Return (IRR) Investasi layak
Sumber : Data diolah
82
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
Tabel 7.
Hasil Rekapitulasi Analisis Kelayakan Investasi (Kondisi Pesimis)
Metod Nilai Standa Keterangan
e Penilaian
Payback Period 5 tahun, 3 bulan r
Umur ekonomis PP > UE
(PP) dan 12 hari 5 tahun Investasi tidak layak
Net Present Rp 1,550,408,686 NPV (+) NPV +
Value (NPV) Investasi layak
Internal Rate of 2,57% OC : 8% IRR < OC
Return (IRR) Investasi tidak layak
Sumber : Data diolah
83
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
Tabel 8.
Hasil Rekapitulasi Analisis Kelayakan Investasi (Kondisi Optimis)
Metod N Sta Kete
e Penilaian
Payback Period 2 tahun ilai
1 bulan 17 ndar
Umur ekonomis PP rangan
< UE
(PP) hari 5 tahun Investasi layak
Net Present Rp 5,616,970,257 NPV (+) NPV +
Value (NPV) Investasi layak
Internal Rate of 27,44% OC : 8% IRR > OC
Return (IRR) Investasi layak
84
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
85