Anda di halaman 1dari 16

Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

STUDI KELAYAKAN
PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT SUMBER HIDUP
GEREJA PROTESTAN MALUKU
DI KOTA AMBON

Steven Siaila, Jo Borolla, Meiske Wenno

Abstract
This study aims to determine the feasibility of developing a GPM
Rumah Sakit Sumber Hidup (RSSH). To achieve the above objectives the
Capital Budgeting Approach is used which includes the Calculation of Payback
Period, Calculation of Net Present Value and Internal Rate of Return. In the
Calculation used moderate, pessimistic, and optimistic conditions.
The results obtained are that the mederat and optimistic scenario of the
development effort is feasible to be carried out, whereas in the pessimistic
scenario the effort to develop RSSH is not feasible in calculating the Payback
Period and the internal rate of return. While the current value approach (NPV) is
feasible.
Based on the results of these calculations it can be concluded that the
effort to develop RSSH is feasible to be carried out because the calculation
results show profitable results.

Keyword: RSSH Development Opportunity - Feasibility Analysis - Eligible To


Be Done

PENDAHULUAN Dalam upaya memberikan pelayanan yang


Kebutuhan masyarakat terhadap baik, maka rumah sakit memerlukan
pelayanan yang optimal dari rumah sakit berbagai macam alat penunjang kesehatan
terus mengalami peningkatan yang seperti peralatan medis dan gedung
selanjutnya menimbulkan tuntutan untuk sehingga rumah sakit merupakan rujukan
mengembangkan kualitas pelayanan atau yang paling utama bagi pelayanan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
diantaranya, pengembangan sarana dan Melakukan pengembangan
prasarana, sumber daya manusia dan investasi pada rumah sakit tentunya tidak
sebagainya. Fenomena yang terjadi dapat dilakukan sembarangan, seorang
sekarang banyak pasien yang manajer harus mampu meminimalkan
mengeluhkan bangunan dari rumah sakit risiko-risiko yang terjadi agar dapat
yang tidak terawat dan alat-alat medis menghasilkan analisa investasi yang
yang kurang atau belum canggih seperti baik dan cermat. Analisa investasi
rumah sakit yang sudah berkembang saat merupakan hal yang penting dilakukan
ini. Rumah sakit memiliki peran untuk bagi seorang manajer dalam sebuah rumah
melakukan perbaikan dalam pelayanannya sakit karena dengan melakukan analisis
seperti pengembangan gedung rumah sakit investasi manajer rumah sakit dapat
dan penambahan alat-alat medis. Semakin mengidentifikasi tingkat pengembalian
berkembangnya teknologi tentu peralatan investasi dan risiko dari investasi tersebut.
medis yang digunakan dalam sebuah Dengan adanya identifikasi tingkat
rumah sakit semakin canggih dan praktis. pengembalian, risiko dan sumber

70
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

pendanaan maka manajer rumah sakit yang akan dikeluarkan. Sedangkan bisnis
dapat mengetahui apakah pengembangan adalah usaha yang dijalankan yang tujuan
investasi yang dilakukan memiliki manfaat utamanya untuk memperoleh keuntungan.
bagi rumah sakit yaitu keuntungan dari Dengan demikian, dapat disimpulkan
pengembangan investasi. Tingkat pengem- bahwa pengertian Studi Kelayakan Bisnis
balian adalah keuntungan yang diperoleh (SKB) adalah suatu kegiatan yang
perusahaan, individu dan institusi dimana mempelajari secara mendalam tentang
tingkat pengembalian akan dipakai sebagai suatu usaha atau bisnis yanga akan
dasar perhitungan dalam rangka mengkaji dijalankan, dalam rangka menentukan
kelayakan usulan proyek layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
(investasi).Dengan melakukan Husein Umar (Sunyoto 2014:2),
pengembangan investasi manajer bisa studi kelayakan bisnis merupakan
mengetahui bagaiamana tingkat penelitian terhadap rencana bisnis yang
pengembalian investasi yang dilakukan. tidak hanya menganalisis layak atau
Hal terpenting berkaitan dengan tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga
penyusunan anggaran modal untuk saat dioperasionalkan secara rutin dalam
membangun pengembangan investasi rangka pencapaian keuntungan yang
adalah mengevaluasi resiko. Risiko dalam maksimal untuk waktu yang tidak
berinvestasi biasanya dikaitkan dengan ditentukan. Studi kelayakan biasanya
kemungkinan atau probabilitas terjadinya digolongkan menjadi dua bagian yang
peristiwa di luar yang diharapkan dimana berdasarkan pada orientasi yang
jika seorang pengusaha ingin diharapkan oleh satu perusahaan yaitu
mendirikan usaha tentu akan berdasarkan orientasi laba dan orientasi
mengharapkan keuntungan dari investasi tidak pada laba (sosial).
tersebut dan menghindari risiko. Namun, Penelitian ini mencoba untuk
semakin besar kemungkinan rendahnya menganalisis bagaimana tingkat kelayakan
keuntungan bahkan sampai rugi, semakin investasi dan risiko investasi pada proyek
besar risiko usaha tersebut dalam pembangunan Rumah Sakit Sumber
melakukan pengembangan investasi. Hidup (selanjutnya disingkat RSSH
Proyek investasi pada umumnya GPM) di Kota Ambon. RSSH GPM
membutuhkan dana yang tidak sedikit dan memberikan pelayanan berupa UGD 24
berpengaruh bagi perusahaan dalam Jam, pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
jangka waktu yang panjang, karena itu Serta fasilitas penunjang yang berupa
perlu dilakukan studi kelayakan bisnis Pelayanan Operasi (OK), Pelayanan
agar dana yang telah diinvestasikan tidak Bersalin, Pelayanan Laboratorium,
terbuang percuma. Studi kelayakan bisnis Pelayanan Radiologi, Pelayanan Rekam
dapat diartikan sebagai penelitian tentang Medik, dan Fasilitas Ambulance 24 Jam
akan didirikan atau perluasan suatu proyek serta alat penunjang medis lainnya. Selain
guna mengetahui apakah layak atau fasilitas penunjang yang disediakan RSSH
tidaknya proyek tersebut dilaksanakan atau GPM, petugas kesehatan pada rumah sakit
menguntungkan. Studi kelayakan bisnis ini juga telah berusaha sebaik-baiknya
bila dilakukan secara professional akan memberikan pelayanan kepada pasien,
dapat berperan penting dalam proses tetapi masih sering terjadi ketidakpuasan
pengambilan keputusan investasi. pasien dan keluarganya. Kepuasan akhir
Menurut Kasmir & Jakfar merupakan resultan dari berbagai
(2012:6), Kelayakan artinya penelitian komponen layanan kedokteran, dan
yang dilakukan secara mendalam untuk ketidakpuasan pasien dipengaruhi oleh
menentukan apakah usaha yang akan berbagai faktor masukan seperti: karakter
dijalankan akan memberikan manfaat yang petugas kesehatan yang sering kali tidak
lebih besar dibandingkan dengan biaya terkontrolkan emosinya dalam melayani

71
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

pasien, alat-alat yang dipakai untuk ketidakpastian. Kondisi ini ada yang
diagnosis dan juga proses pengobatan dapat diramalkan akan terjadi atau
dalam memperoleh kesembuhan seorang memang dengan sendirinya terjadi
pasien juga belum memadai, serta tanpa dapat diramalkan. Dalam hal
keterlambatan waktu untuk memeriksa ini, fungsi studi kelayakan adalah
yang dilakukan oleh dokter, dan juga untuk meminimalkan risiko yang tidak
jumlah kamar pasien yang tidak terlalu kita inginkan, baik risiko yang dapat
banyak. dikendalikan maupun yang tidak dapat
Seperti umumnya proyek, untuk dikendalikan.
mendapatkan persetujuan dibangun, harus 2. Memudahkan perencanaan:
dibuktikan kelayakan proyek tersebut. Perencanaan meliputi berapa jumlah
Salah satu aspek yang ditinjau dalam studi dana yang diperlukan, kapan usaha
kelayakan adalah bahwa proyek tersebut akan dijalankan, dimana lokasi proyek
memiliki nilai manfaat yang lebih besar akan dibangun, siapa-siapa yang akan
dari biaya, untuk itu dilakukan analisis melaksanakannya, berapa besar
ekonomi pada pembangunan RSSH GPM keuntungan yang akan diperoleh serta
Ambon. Dalam penelitian ini, peninjauan bagaimana mengawasi jika terjadi
aspek ekonomi dilakukan untuk menilai penyimpangan.
biaya-biaya yang terkait pada proyek. 3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan;
Kriteria penilaian yang akan digunakan Dengan adanya berbagai rencana yang
yaitu NPV (Net Present Value), IRR sudah disusun akan sangat
(Internal Rate of Return), dan PP (Payback memudahkan pelaksanaan bisnis. Para
Period). pelaksana yang mengerjakan bisnis
Berdasarkan uraian di atas, tersebut telah memiliki pedoman yang
rumusan masalah sebagai berikut yaitu: harus dikerjakan.Kemudian pengerjaan
Apakah proyek Pembangunan RSSH GPM usaha dapat dilakukan secara
layak secara finansial dan memenuhi sistematik, sehingga tepat sasaran
kriteria dalam analisis kelayakan investasi dan sesuai dengan rencana yang sudah
proyek? Tujuan dari penelitian ini adalah disususn.Rencana yang sudah disusun
mengetahui besarnya nilai kelayakan dijadikan acuan dalam mengerjakan
investasi dari proyek pembangunan setiap tahap yang sudah direncanakan.
RSSH GPM berdasarkan kriteria penilaian 4. Memudahkan pengawasan; Dengan
investasi. Adapun manfaat yang telah dilaksanakannya suatu usaha atau
didapatkan dari penelitian ini adalah : (1). proyek sesuai dengan rencana yang
Sebagai bahan evaluasi bagi proyek untuk sudah disusun, maka akan
mengetahui tentang studi kelayakan pada memudahkan perusahaan untuk
proyek pembangunan RSSH GPM melakukan pengawasan terhadap
berdasarkan analisis terhadap aspek jalannya usaha. Pengawasan ini perlu
finansialnya.(2). Memberikan tambahan dilakukan agar pelaksanaan usaha
ilmu pengetahuan sehingga dapat tidak melenceng dari rencana yang
dijadikan sebagai bahan referensi telah disusun.
khususnya mengenai analisis terhdap aspek 5. Memudahkan pengendalian; Jika
finansial suatu proyek. dalam pelaksanan pekerjaan telah
Menurut Kasmir & Jakfar dilakukan pengawasan, maka apabila
(2012:13), ada lima tujuan dari studi terjadi suatu penyimpangan akan
kelayakan bisnis, yaitu : mudah terdeteksi, sehingga akan dapat
1. Menghindari resiko kerugian; Untuk dilakukan pengendalian atas
mengatasi risiko kerugian dimasa penyimpangan tersebut. Tujuan
yang akan datang, karena di masa yang pengendalian adalah untuk
akan datang ada semacam kondisi mengembalikan pelaksanaan pekerjaan

72
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

yang melenceng ke rel yang Menurut Fahmi (2014:145),


sesungguhnya, sehingga pada akhirnya penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk
tujuan perusahaan akan tercapai. menilai biaya-biaya apa saja yang akan
Menurut Kasmir & Jakfar dikeluarkan dan seberapa besar biaya-
(2012:24), untuk memulai studi kelayakan biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian
suatu usaha pada umumnya dimulai dari juga meneliti seberapa besar pendapatan
aspek hukum. Tujuan dari aspek hukum yang akan diterima jika usaha dijalankan.
adalah untuk meneliti keabsahan, Dari banyaknya aspek penilaian kelayakan
kesempurnaan, dan keaslian dari bisnis, maka aspek keuangan dilihat
dokumen-dokumen yang dimiliki. sebagai aspek yang memiliki pengaruh
Penelitian keabsahan dokumen dapat besar karena keputusan keuangan bukan
dilakukan sesuai dengan lembaga yang hanya berdampak secara jangka pendek
mengeluarkan dan yang mengesahkan namun juga bisa berdampak secara jangka
dokumen yang bersangkut an. Adapun panjang.
dokumen yang perlu diteliti keabsahan, Menurut Kasmir & Jakfar
kesempurnaan dan keasliannya meliputi (2012:88), investasi yang dilakukan dalam
badan hukum, izin- izin yang dimiliki, berbagai bidang bisnis (usaha), tentu
sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang memerlukan sejumlah modal, disamping
mendukung kegiatan usaha tersebut. keahlian lainnya. Modal yang digunakan
Menurut William J. Stanton untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari
(Sunyoto 2014:32), pemasaran adalah prainvestasi, biaya investasi dalam
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang aktiva tetap, hingga modal kerja.Modal
dirancang untuk merencanakan, digunakan untuk membiayai biaya
menentukan harga, promosi dan investasi seperti pengurusan izin-izin dan
mendistribusikan barang-barang yang pembuatan studi usaha.Kemudian
dapat memuaskan keinginan dan mencapai selanjutnya yang harus dikeluarkan
pasar sasaran serta tujuan perusahaan. adalah untuk pembelian aktiva tetap
Pengertian pasar secara sederhana dapat seperti pembelian tanah, pendirian
diartikan sebagai tempat bertemunya para bangunan atau gedung, pembelian mesin-
penjual dan pembeli untuk melakukan mesin, dan aktiva tetap lainnya. Modal
transaksi. Pengertian ini mengandung arti juga digunakan untuk biaya operasi pada
pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu saat bisnis tersebut dijalankan, misalnya
sehingga memungkinkan pembeli dan untuk biaya bahan baku, gaji, dan biaya
penjual bertemu untuk melakukan operasi lainnya.
transaksi jual beli produk baik barang Kemudian modal kerja yaitu
maupun jasa. modal yang digunakan untuk membiayai
Pasar dan pemasaran merupakan operasional perusahaan selama perusahaan
dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu beroperasi. Jangka waktu penggunaan
sama lainnya. Pasar dan pemasaran modal kerja relatif pendek, yaitu untuk
memiliki tingkat ketergantungan yang satu atau beberapa siklus operasi
tinggi dan saling mempengaruhi satu perusahaan. Modal kerja digunakan
sama lainnya. Dengan kata lain, setiap untuk kepentingan membeli bahan baku,
adanya pasar selalu diikuti oleh pemasaran membayar gaji karyawan dan biaya
dan setiap kegiatan pemasaran adalah pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya.
untuk mencari atau menciptakan pasar Dilihat dari segi sumber asalanya, modal
(Kasmir & Jakfar 2012 : 43). Yang kaji dibagi dua macam yaitu: (Kasmir & Jakfar
dalam aspek pemasaran ini adalah: 2012 : 91).
Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, Bauran Menurut Kasmir & Jakfar
Pemasaran, (2012:95), Cash Flow merupakan arus kas
atau aliran kas yang ada diperusahaan

73
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

dalam suatu periode tertentu. Cash flow pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga
menggambarkan berapa uang yang masuk kerja, dan biaya pemasaran. Menurut
(cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis Syahyunan (2014:164), Cash Flow atau
pemasukan tersebut. Cash flow juga arus kas pada suatu investasi dapat
menggambarkan berapa uang yang keluar dibedakan atas 3 (tiga) bagian yaitu :
(cash out) serta jenis-jenis biaya yang a. Arus kas awal (Intial Cash Flows); Arus
dikeluarkan. kas yang terjadi pada awal investor
Uang masuk dapat berupa melaksanakan pendirian atau
pinjaman dari lembaga keuangan atau pembangunan sebuah usaha/
hibah dari pihak tertentu.Uang masuk juga proyek.Arus kas awal ini lazim
dapat diperoleh dari penghasilan atau didefinisikan terjadi pada periode ke-0
pendapatan yang diperoleh dari yang dan pengeluaran kas yang bersangkutan
berhubungan langsung dengan usaha yang berkaitan dengan pelaksanaan pendirian
sedang dijalankan seperti penjualan.Uang atau pembangunan sebuah usaha/
masuk juga bisa pula berasal dari proyek investasi.
pendapatan lainnya yang bukan dari usaha b. Arus kas operasi (operating cash flows);
utama. Arus kas yang terjadi pada sebuah
Uang keluar merupakan sejumlah investasi/ proyek atau perusahaan yang
uang yang dikeluarkan perusahaan dalam sudah dan sedang beroperasi. Untuk
suatu periode, baik yang langsung menghitung arus kas operasi dapat
berhubungan dengan usaha yang dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:
dijalankan, maupun yang tidak ada 1. Apabila pembiayaan investasi/
hubungan sama sekali dengan usaha proyek menggunakan 100% modal
utama. Uang keluar ini merupakan biaya- sendiri, artinya tanpa modal
biaya yang harus dikeluarkan perusahaan pinjaman, maka perhitungan arus
untuk berbagai keperluan yang berkaitan kas operasi dapat dilakukan dengan
dengan kegiatan usaha, seperti menggunakan rumus sebagai berikut:
pembayaran cicilan utang dan bunga

Arus Kas Operasional = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi

2. Apabila pembiayaan kas operasi dapat dilakukan dengan


investasi/proyek menggunakan menggunakan rumus sebagai berikut:
kombinasi modal sendiri dan c. Arus kas terminal (terminal cash
pinjaman, artinya pembiayaan flows); Arus kas yang terjadi pada saat
investasi/ proyek tidak seluruhnya sebuah investasi/ proyek sudah tiba
menggunakan modal sendiri pada akhir usia ekonomis, meliputi
melainkan ada menggunakan modal penerimaan nilai sisa investasi/ proyek
pinjaman, maka perhitungan arus dan pemulihan atau pengembalian
modal kerja.

Arus Kas Operasional = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi + bunga (1-pajak)

Secara umum, investasi perusahaan. Menurut Frank J. Fabozzi


merupakan penanaman modal (baik “investasi adalah proses pengolahan
modal tetap maupun modal tidak tetap) uang”.Menurut Halim (2005: 4), investasi
yang digunakan dalam proses produksi hakekatnya merupakan penempatan
untuk memperoleh keuntungan suatu sejumlah dana pada saat ini dengan

74
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

harapan untuk memperoleh di masa saham biasa (common stock) dan


mendatang. Lebih jauh lagi ekonom asal obligasi (bond).
Amerika Paul R. Krugman dan Maurice Beberapa indicator yang
Obstfeld (dalam Fahmi 2014 : 8), digunakan dalam melihat tingkat
mengatakan bahwa bagian output yang kelayakan suatu usaha adalah payback
digunkan oleh perusahaan-perusahaan period (PP), net present value (NPV),
swasta guna menghasilkan output di masa internal rate of return (IRR). Kriteria-
mendatang ini bisa disebut sebagai kriteria tersebut akan dijelaskan lebih rinci
investasi.Menurut Fahmi (2014: 8), pada poin-poin dibawah ini:
menyatakan dapat dipahami bahwa asal- a. Metode Payback Periode, adalah suatu
usul investasi tidak mesti berasal dari periode yang diperlukan untuk
bagian keuangan. Namun investasi juga menutup kembali pengeluaran
dapat berasal dari bagian pemasaran investasi (initial cash investment)
(misal, membuka jaringan distribusi baru), yang menggunakan aliran kas, dengan
bagian produksi (mengganti mesin lama kata lain payback period merupakan
dengan mesin baru), dan melibatkan rasio antara “initial cash investment”
berbagai bagian (meluncurkan produk dengan “cash inflow”-nya, yang
baru, mendirikan pabrik baru). hasilnya merupakan satuan waktu,
Sebuah investasi diperlukan Selanjutnya nilai rasio ini
untuk kegiatan berjaga-jaga dalam dibandingkan dengan maximum
menghadapi peristiwa usaha yang tidak payback period yang dapat diterima
terduuga, dan bisa juga untuk memenuhi (Umar, 2005). Jika “payback period”
kebutuhan hidup.Untuk memperoleh lebih pendek waktunya dari “maximum
investasi diperlukan modal dasar, yaitu payback period”-nya maka usulan
dapat berupa uang, motivasi atau investasi dapat diterima. Metode ini
semangat.Oleh karena itu sebuah investasi cukup sederhana sehingga mempunyai
tidak dapat terlepas dari suatu kegiatan beberapa kelemahan antara lain tidak
bisnis dan merupakan aspek yang memperhatikan konsep nilai waktu dari
utama untuk lahirnya suatu usaha. uang, di samping juga tidak
Menurut William F.S (Fahmi memperhatikan aliran kas masuk
2014:9), dikenal dua bentuk investasi setelah payback (Umar, 2005). Untuk
yaitu: mengatasi kelemahan karena
1. Real investment; Investasi nyata (real mengabaikan nilai waktu uang, metode
investment) secara umum melibatkan perhitungan payback period dicoba
aset berwujud, seperti tanah, mesin, diperbaiki dengan mempresentasikan
atau pabrik. arus kas, dan dihitung periode
2. Financial investment; Investasi paybacknya. Cara ini disebut sebagai
keuangan (Financial investment) discounted payback period (Sutojo,
melibatkan kon-trak tertulis, seperti 2002).

Investasi
Payback Period =
Investasi kas bersih per tahun

Untuk menilai kelayakan suatu usaha b. Metode Internal Rate of Return (IRR),
atau proyek dari segi Payback Period Metode ini digunakan untuk mencari
adalah: tingkat bunga yang menyamakan nilai
Jika : PP ˃ umur ekonomis proyek, sekarang dari arus kas yang diharapkan
maka tidak layak. di masa datang, atau penerimaan kas,
Jika : PP ˂ umur ekonomis proyek, dengan mengeluarkan investasi awal
maka layak (Umar, 2005). IRR adalah salah satu

75
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

metode untuk mengukur tingkat yang ditanamkan. Apabila NPV = 0,


investasi. Rumus yang dipakai yaitu : proyek kemungkinan dapat diterima
karena cash in flow yang akan diperoleh
sama dengan opportunity cost dari
Nilai IRR dapat dicari modal yang ditanamkan. Jadi semakin
menggunakan cara lain yaitu dengan besar nilai NPV, semakin baik bagi
cara coba-coba (trial and error). proyek tersebut untuk dilanjutkan
Caranya, hitung nilai sekarang dari arus (Rangkuti, 2004). Perhitungan NPV
kas dari suatu investasi dengan memerlukan dua kegiatan penting, yaitu
menggunakan suku bunga yang wajar, : (1) menaksir arus kas, dan (2)
misalnya 10%, lalu bandingkan dengan menentukan tingkat bunga yang
biaya investasi, jika nilai investasi lebih dipandang relevan. NPV dihitung
kecil, maka dicoba lagi dengan suku dengan menggunakan rumus sebagai
bunga yang lebih tinggi demikian berikut :
seterusnya sampai biaya investasi
menjadi sama besar. Sebaliknya,
dengan suku bunga wajar tadi nilai Dimana :
investasi lebih besar, coba lagi dengan P = aliran kas masuk
suku bunga yang lebih rendah sampai i = tingkat diskon
mendapat nilai investasi yang sama t = periode umur investasi
besar dengan nilai sekarang (Umar, C = investasi awal
2005). Decision rule metode ini Menurut Kuswadi (2007),
adalah “terima investasi yang langkah-langkah yang dilakukan dalam
diharapkan memberikan IRR ≥ tingkat perhitungan NPV yaitu :
bunga yang dipandang layak”. 1) Menentukan tingkat diskon (discount
Kelemahan metode IRR ini adalah rate) yang akan digunakan, dalam hal
bahwa i yang dihitung akan ini dapat dipakai :
merupakan angka yang sama untuk a) Biaya modal (cost of capital), atau
setiap tahun usia ekonomis dan bisa b) Tingkat keuntungan (rate of return)
diperoleh i yang lebih dari satu angka. yang dikehendaki.
Kelemahan lainnya adalah pada saat 2) Menghitung present value dari aliran
perusahaan harus memilih proyek yang kas dengan tingkat diskon tersebut.
bersifat mutually exclusive (Sutojo, 3) Menghitung present value dari
2002). Kriteria penilaian: Jika IRR besarnya investasi.
yang didapat ternyata lebih besar dari 4) Menghitung NPV menggunakan
“rate of return” yang ditentukan rumus pada persamaan 3. Hasil dari
maka investasi dapat diterima. perhitungan Net Present Value (NPV)
c. Metode Net Present Value (NPV); Net terhadap keputusan investasi yang
Present Value yaitu selisih antara akan dilakukan adalah Jika: NPV
Present Value dari investasi dengan bernilai positif , maka investasi layak;
nilai sekarang dari penerimaan- NPV bernilai negatif , maka investasi
penerimaan kas bersih (aliran kas tidak layak
operasional maupun aliran kas
terminal) di masa yang akan datang METODE
(Umar, 2005). Untuk menghitung nilai Penelitian ini dilakukan pada
sekarang perlu ditentukan tingkat bunga proyek pembangunan RSSH GPM yang
yang relevan. NPV > 0 berarti proyek berlokasi di Jl. Antony Rebok, Kota
tersebut dapat menciptakan cash inflow Ambon Provinsi Maluku. Jenis penelitian
dengan persentase lebih besar yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dibandingkan opportunity cost modal penelitian deskriptif yang disebut case

76
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

study (studi kasus), case study adalah c) Tingkat inflasi di Indonesia tahun
penelitian yang dilakukan secara intensif, 2010-2018.
teperinci dan mendalam terhadap suatu d) Data tarif kamar RSSH GPM
individu, lembaga atau gejala tertentu Berdasarkan data yang telah
dengan daerah atau subjek yang sempit. terkumpul dilakukan pengembangan
Langkah pertama yang dilakukan dalam asumsi, yang merupakan perkiraan-
penelitian ini adalah melakukan kajian dari perkiraan yang akan digunakan dalam
beberapa literatur berupa buku, jurnal dan penelitian, seperti:
artikel yang berkaitan dengan analisis a) Umur ekonomis atau usia pakai
kelayakan investasi, khususnya pada bangunan RSSH GPM diasumsikan 30
proyek pembangunan rumah sakit. Hal ini tahun.
bertujuan untuk memberikan informasi b) Tarif Sewa Kamar RSSH GPM
tentang analisis kelayakan investasi dari ditetapkan berdasarkan survei dengan
sudut pandang finansial. rumah sakit setipe.
Sumber data dalam penelitian c) Tingkat suku bunga Bank Indonesia
adalah sumber dimana data dapat tahun 2010-2018.
diperoleh. Sedangkan Teknik d) Tingkat inflasi di Indonesia tahun
pengumpulan data merupakan cara-cara 2010-2018.
yang dilakukan dalam mengumpulkan data e) Tingkat keuntungan didasarkan pada
yang diperlukan dalam penelitian. Berikut rate of return proyek sejenis.
dijabarkan data-data yang diperlukan
dalam penelitian ini beserta sumber dan HASIL DAN PEMBAHASAN
teknik pengumpulannya: Banyak cara Pelayanan yang diberikan oleh
yang dapat dilakukan untuk RSSH GPM mencakup pelayanan berupa
mendapatkan data sekunder salah satunya UGD 24 Jam, pelayanan rawat inap dan
dengan melakukan studi kepustakaan rawat jalan. Serta fasilitas penunjang yang
dengan membaca dan mempelajari buku, berupa Pelayanan Operasi (OK), Pelayanan
penelitian terdahulu, Cara lainnya adalah Bersalin, Pelayanan Laboratorium,
melakukan studi lapangan untuk Pelayanan Radiologi, Pelayanan Rekam
mendapatkan data skunder yang Medik, dan Fasilitas Ambulance 24 Jam
dibutuhkan dalam penelitian dengan cara serta alat penunjang medis lainnya. Selain
mendatangi pihak RSSH GPM. Adapun fasilitas penunjang yang disediakan RSSH
sumber data yang dibutuhkan : GPM, petugas kesehatan pada rumah sakit
a) Data Rincian Anggaran Biaya (RAB) ini juga telah berusaha sebaik-baiknya
RSSH GPM Ambon. b.Gambar kerja memberikan pelayanan kepada pasien,
RSSH GPM Ambon tetapi masih sering terjadi ketidakpuasan
b) Tingkat suku bunga Bank Indonesia pasien dan keluarganya. Adapun kinerja
tahun 2010-2018. pelayanan RSSH GPM tergambar dari
tabel dibawah ini.

Tabel 1
Perkembangan Pelayanan RSSH GPM
Periode 2016-2018
Pasien
Pasien R Jumlah Jumlah
T Keluar
Rawat Rawat Pasien Mati Pasien
Tahun (Hidup +
Inap Jalan > 48 Jam Mati
Mati)
2 3
3,097 179 201 2,896
2016 ,905
2 4
3,114 194 226 2,888
2017 ,012

77
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

2 4
3,211 238 2,901
2018 ,128 201
Sumber : RSSH GPM, 2019

Tabel diatas diketahui bahwa menejemen. Selain itu manajemen juga


jumlah pasien baik rawat inap maupun perlu melakukan penilaian atas kinerja
rawat jalan di RSSH GPM mengalami keuangannya per periode sehingga
peningkatan tiap tahun. Hal ini berdasarkan hasil kinerja tersebut tim
mengindiasikan bahwa kinerja manajemen manajemen dapat mengetahui maju
dalam memberikan pelayanan kepada mundurnya perusahaan tersebut yang
pasien di nilai baik sehingga tingkat nantinya akan berguna bagi perusahaan di
kunjungan terus mengalami peningkatan. masa yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut Capaian pelayanan sebuah rumah
menejemen yang handal sangat dibutuhkan sakit diukur dengan capaian Bed
oleh pihak RSSH GPM dimana Occupancy Rate (BOR); Leght Of Stay
kelansungan hidup perusahaan dalam (LOS); Turn-over Internal (TOI) dan Bed
jangka panjang tergantung pada suatu Tur-over (BTO) dengan rincian sebagai
keputusan yang diambil oleh tim berikut.

Grafik.1
Capaian Bed Occupancy Rate (BOR) RSSH GPM
Periode Tahun 2012-2017

BOR
80
71.71 75.15
67.83 68.58
60
55.55
40 37.18

20

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Indicator BOR yang jasa kesehatan mereka. Kondisi ini terus


mengindikasikan tingkat pemanfaatan mengalami perkembangan menaik hingga
tempat tidur telah mencapai angka sesuai tahun 2017. Hasil yang dicapai
standar yang ditetapkan yakni 75 -85 %. menunjukan peningkatan mulai dari 37,18
Perkembangan bor yang sangat tinggi yang % di tahun 2012 menjadi 75,15 % di tahun
terjadi sejak tahun 2013 terjadi sebagai 2017. Keadaan ini menunjukan bahwa
gambaran adanya peningkatan pilihan dalam setahun 75 % tempat tidur
masyarakat untuk menjadikan RSSH GPM dimanfaatkan untuk melayani pasien.
sebagai fasilitas pilihan untuk pelayanan

78
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

Grafik.2
Capaian Long Of Stay Rate (LOS) RSSH GPM
Periode Tahun 2012-2017

Indikator LOS yang merupakan membutuhkan pelayanan yang semakain


indicator lama tinggal pasien dengan lama pula. Capaian LOS menunjukan
standar 3-6 hari. Di RSSH GPM fluktuatif angka yang agak tinggi kendati masih
dimana dari 3,79 hari di tahun 2012 berada dibawah batas maksimum capaian
menaik perlahan hingg atahun 2014 pada LOS yakni 6 hari. Tingginya capaian LOS
posisi 4,22 hari dan selanjutnya turun ini erat kaitanya dengan adanya pasien
perlahan menjadi 4.11 hari di tahun 2015; dengan jenis penyakit tertentu yang pada
4,04 hari di tahun 2016 dan 4,05 hari di kenyataanya menjalani rawat-inap yang
tahun 2017. Kendati masih berada di posisi cukup lama mulai dari 2 minggu hingga 1
standar yang ditetapkan, tetapi capaian ini bulan. Keadaan ini mau tidak mau turut
berdampak kurang baik karena pasien lebih memberi kontribusi pada tingginya capaian
lama tinggal di rumah sakit tentu LOS pada RSSH GPM.
Grafik.3
Capaian Turn-Over Interval Rate (TOI) RSSH GPM
Periode Tahun 2012-2017

TOI adalah indicator yang menunjukan bahwa hampir setiap waktu


menunjukan angka selang waktu dimana RSSH GPM melayani pasien rawat inap
sebuah tempat tidur dari selesai dipakai dan jarang terjadi tempat tidur yang tidak
hingga dipakai kembali, Standar capaianya terisi lebih dari 2 hari. Jadi dapat dikatakan
adalah 1 – 3 ahari. Angka yang dicapai bahwa sepanjang hari pada tahun 2017
RSSH semula 6,54 hari di tahun 2012 tidak ada fasilitas tempat tidur pada
menjadi 1,32. Jadi indicator ini berbagai ruang rawat inap di RSSH GPM

79
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

tidak digunakan untuk merawat pasien sebuah tempat tidur tidak digunakan oleh
rawat inap. Capaian TOI yang cenderung pasien rawat-inap. Ini menunjukan
menurun ini menunjukan bahwa selang tingginya minat masyarakat untuk
waktu tidak terpakainya tempat tidur di menjadikan RSSH GPM sebagai rumah
RSSH GPM dari waktu ke waktu semakin sakit untuk mereka jalani perawatan bila
pendekbahkan hanya 1 hari lebih saja sakit.

Grafik.4
Capaian Bed Turn-Over Rate (BTO) RSSH GPM
Periode Tahun 2012-2017

BTO adalah indicator yang menunjukan nbahwa kepecayaan orang


menunjukan jumlah sebuah tempat tidur untuk mengunjungi RSSH GPM guna
digunakan untuk melayani pasien rawat menikmati pelayanan kesehatan sangat
inap dengan standar 40-50 kali. Hasil tinggi bahkan ketika upaya untuk
perhitungan menunjukan BTO yang memenuhi permintaan mengakibatkan
dicapai mengalami peningkatan yang terlampauinya standar BTO.Pelampauan
signifikan. Tahun 2012 BTO-nya 48 kali BTO ini menunjukan tingginya
terus menaik menjadi 68,87 kali di tahun pemanfaatan tempat tidur untuk melayani
2017. Bila dihubungkan dengan standar pasien rawat-inap di RSSH GPM
penggunaan sebesar 40-50 kali Nampak Adapun kondisi keuangan RSBR
bahwa pelayanan yang diberikan telah dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
melampaui standar. Kondisi ini
Tabel 2
Perkembangan Keuangan RSSH GPM
Periode Tahun 2013-2018
%
Tahun Penerimaan %
Total Biaya % Laba
%
2013 8,301,530,000 7,819,210,000 482,320,000
4 4 1
2014 11,982,430,000 11,440,990,000 541,440,000
4.34 6.32 2.26
1 1 -
2015 13,319,390,000 13,544,980,000 -225,590,000
1.16 8.39 141.66
1 9 -
2016 14,828,220,000 14,783,220,000 45,000,000
1.33 0.14 119.95
2 2 5
2017 15,132,138,713 15,084,607,978 47,530,734.97
0.05 0.04 0.62
3 2 1
2018 15,636,827,691 15,513,078,659 123,749,032
0.34 0.84 60.36
Sumber : Laporan Rugi/Laba RSSH GPM Tahun 2013-2018

80
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

Perkembangan keuangan RSSH mengalami penurunan 7,1 % menjadi 2,04.


GPM sejak tahun 2013-2018 terindikasi Tahun 2017-2018 perkembangan
mengalami perkembangan yang membaik mengalami peningkatan menjadi 1,29 %
di akhir tahun 2017-2018. Secara umum sedangkan total biaya mengalami
penerimaan dan pengeluaran RSSH GPM peningkatan sebesar 0,8 %.
mengalami kecenderungan yang searah Mencermati perkembangan seperti
tetapi ketika mengalami kenaikan maka di atas, Nampak bahwa RSSH GPM
penerimaan mengalami penerimaan yang mengalmi poerbaikan dalam pengelolaan
lebih tinggi yakni tahun 2013-2014 pelayanan jasa dengan mengedepankan
penerimaan naik sebesar 44,34 % prinsi efisiensi sehingga memungkinkan
sementara total biaya meningkat sebesar untuk mengalami pengembangan di masa
46,32 %. Akan tetapi ketika terjadi yang akan datang.
penruanan maka penuruan total biaya lebih
besar terbukti di tahunn 2013 ke tahun Analisis Kelayakan Bisnis
2014 penurunan penerimaan menjadi Pembangunan Gedung Baru RSSH
sebesar 11,16 % (atau menurun sebesar GPM
22,18 %) sedangkan total biaya menjadi Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
18,39 % (menurun 27,93 %). Tahun 2015 Menentukan jumlah peluang
penerimaan mengalami kenaikan 0,17 % pangsa pasar yang akan diperoleh oleh
menjadi 11,33 % sedangkan total biaya RSSH GPM, diperlukan proyeksi dari
mengalami penurunan sebesar 9,25 % jumlah kunjungan pasien baik rawat inap
menjadi 9,14 %. Selanjutnya tahun 2016- maupun rawat jalan dari tahun 2020-2024
2017 terjadi penurunan sebesar 9,28 % adalah sebagaimana tabel berikut ini:
menjadi 2,05 % sedangkan total biaya

Tabel 3
Proyeksi Banyaknya Kunjungan Pasien RSSH GPM
Tahun 2020-2024
Jumlah Pasien
No Tahun
Rawat Jalan Rawat Inap
1 2020 3,372 4,334
2 2021 3,540 4,551
3 2022 3,717 4,779
4 2023 3,903 5,018
5 2024 4,098 5,268
Sumber : Data diolah
Tabel di atas menunjukan bahwa pemasaran dilakukan dengan baik.
jumlah kunjungan pasien baik rawat jalan Salah satu upaya yang dilakukan adalah
maupun rawat inap memiliki lewat pelayanan BPJS.
kecenderungan terjadi kenaikan setiap a. Analisis Aspek Keuangan
tahunnya. Adanya kesadaran yang tinggi Total investasi yang diperoleh,
dari masyarakat terhadap pentingnya manajemen RSSH GPM menggunakan 3%
kesehatan menjadi salah satu alasan atau sebesar Rp 325.000.000 untuk
kenaikan ini. Peningkatan proyeksi investasi pada modal kerja dan sisanya
kunjungan pasien bisa tercapai atau dapat sebesar Rp 6.175.000.000 digunakan untuk
diperoleh apabila usaha-usaha investasi pada aktiva tetap.

81
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

Tabel 4
Initial Cash Flow
No Jenis AKtiva Biaya (Rp)
1 Investasi Modal Kerja 325,000,000
2 Investasi Aktiva Tetap 6,175,000,000
Total 6.500.000.000
Sumber : Data diolah
Adapun operational cash flow perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5
Operational Cash Inflow
Net cash 2020 2021 2022 2023 2024
inflow
Laba 1,233,616,604 2,249,369,605 3,437,241,543 4,888,340,922 6,650,656,522
setelah
pajak
Depresiasi 434,088,450 477,497,295 525,247,025 577,771,727 635,548,900
Total 1,667,705,054 2,726,866,900 3,962,488,568 5,466,112,649 7,286,205,422
Proceeds
Sumber : Data diolah
Nilai residu aktiva tetap diperkirakan sebesar Rp 300.000.000

Tabel 6
Hasil Rekapitulasi Analisis Kelayakan Investasi (Kondisi Moderat)
Metode N Standar Keterangan
Penilaian
Payback Period 3ilai
tahun, 8 bulan, Umur ekonomis PP < UE
(PP) 28 Hari 5 tahun Investasi layak
Net Present Rp 4,992,137,297 NPV (+) NPV +
Value (NPV) Investasi layak
Internal Rate of 18,57% OC : 8% IRR > OC
Return (IRR) Investasi layak
Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dibandingkan dengan umur proyek (5


didapatkan bahwa : tahun) dengan PP: 3 tahun, 8 bulan, 28
a) Prediksi Net Cash Flow dalam kurun hari, sehingga investasi layak dilakukan.
waktu 2020-2024 dalam kondisi c) Analisis dengan Metode Net Present
moderat.Kondisi moderat Value (NPV) dalam kondisi moderat.
menggambarkan indikasi seperti kondisi d) Menghitung selisih nilai investasi saat
normal diterimanya pendapatan dari ini dengan nilai sekarang penerimaan-
biaya rawat inap dan rawat jalan baik penerimaan kas bersih di masa
pasien non BPJS maupun BPJS mendatang akan didapatkan Net
ditambah laba terjadi kenaikan setiap Present Value.
tahun. e) Berdasarkan hasil analisis yang
b) Analisis dengan Metode Payback dilakukan dengan memakai formulasi
Period (PP) dalam kondisi moderat. Net Present Value (NPV), maka
Initial outlays (Io) dikurangi net cash diperoleh nilai dari NPV yaitu
flow (proceeds) merupakan formulasi sebesar Rp Rp 4,992,137,297. Hasil ini
dari perhitungan Payback Period (PP), mempunyai arti bahwa manfaat yang
maka terbukti bahwa kurun waktu diterima lebih tinggi daripada biaya
pengembalian investasi lebih pendek yang dikeluarkan sehingga hasil

82
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

penelitian ini menunjukkan bahwa Berdasarkan analisis terhadap


investasi pada proyek ini dapat besarnya data IRR yaitu 18,57% lebih
dikatakan layak. tinggi dari Opportunity Cost (OC) 8%
f) Analisis dengan Metode Internal Rate artinya secara relatif hasil yang diterima
of Return (IRR) dalam kondisi moderat. dari investasi lebih tinggi dari biaya-biaya
modal yang harus ditanggung.

Tabel 7.
Hasil Rekapitulasi Analisis Kelayakan Investasi (Kondisi Pesimis)
Metod Nilai Standa Keterangan
e Penilaian
Payback Period 5 tahun, 3 bulan r
Umur ekonomis PP > UE
(PP) dan 12 hari 5 tahun Investasi tidak layak
Net Present Rp 1,550,408,686 NPV (+) NPV +
Value (NPV) Investasi layak
Internal Rate of 2,57% OC : 8% IRR < OC
Return (IRR) Investasi tidak layak
Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel di atas, c) Analisis dengan Metode Net Present


didapatkan bahwa : Value (NPV) dalam kondisi pesimis.
a) Prediksi Net Cash Flow selama tahun Berdasarkan hasil perhitungan maka
2020-2024 dalam kondisi pesimis. proyek ini layak untuk dilakukan
Dalam kondisi pesimis apabila karena mendatangkan NPV yang
pendapatan diturunkan sebesar 5% positif bagi perusahaan. Walaupun
dibandingkan pada saat kondisi terjadi penurunan penerimaan pasien
moderat, berpengaruh terhadap yang diikuti oleh menurunnya
menurunnya jumlah penerimaan pendapatan RSSH GPM, kondisi
pasien, biaya pengobatan dan lain-lain investasi yang ditanamkan masih
serta pengeluaran jasa pelayanan, masuk ke dalam hitungan layak untuk
operasional dan lain-lain; namun disisi dilakukan dengan jumlah NPV sebesar
lain masih mampu memberikan Rp 1,550,408,686
kontribusi bagi investasi yang telah d) Analisis dengan Metode Internal Rate
ditanamkan. of Return (IRR) dalam kondisi
b) Analisis dengan Metode Payback pesimis. IRR pada konsisi pesimis
Period (PP) dalam kondisi pesimis. adalah sebesar 2,27% jika
Berdasarkan data yang ada terutama dibandingkan dengan tingkat
dilihat dari perkembangan Net Cash Opportunity Cost (OC) yang besarnya
Flow dalam waktu 5 tahun, 8%; maka IRR lebih rendah
selanjutnya dapat diketahui bahwa dibandingkan dengan tingkat
dalam kondisi yang pesimis Payback Opportunity Cost (OC). Dari
Period ini telah lebih dari umur perbandingan ini, maka dapat
ekonomis proyek yaitu 5 tahun, PP : 5 dinyatakan bahwa pengembangan
tahun 3 bulan dan 12 hari sehingga hasil investasi RSSH GPM tidak layak
ini menunjukkan bahwa dalam kondisi untuk dilakukan.
pesimis, proyek investasi ini tidak layak
dilakukan.

83
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

Tabel 8.
Hasil Rekapitulasi Analisis Kelayakan Investasi (Kondisi Optimis)
Metod N Sta Kete
e Penilaian
Payback Period 2 tahun ilai
1 bulan 17 ndar
Umur ekonomis PP rangan
< UE
(PP) hari 5 tahun Investasi layak
Net Present Rp 5,616,970,257 NPV (+) NPV +
Value (NPV) Investasi layak
Internal Rate of 27,44% OC : 8% IRR > OC
Return (IRR) Investasi layak

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel di atas, Cost (OC). Berdasarkan perbandingan ini,


didapatkan bahwa : maka dapat dinyatakan bahwa investasi
a. Prediksi Net Cash Flow selama tahun terhadap pengembangan RSSH GPM
2020-2024 dalam kondisi optimis. Net adalah layak dilakukan.
Cash Flow pada kondisi optimis dengan Berdasarkan hasil penelitian ini,
kenaikan 5% dari kondisi moderat maka studi kelayakan proyek memberikan
memberikan prediksi indikasi dalam masukan/informasi kepada decision maker
kondisi ini penerimaan pasien, biaya dalam rangka memutuskan dan menilai
pengobatan dan lainnya serta laba dari alternatif proyek investasi yang akan
tahun ke tahun semakin bertambah. dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan
b. Analisis dengan Metode Payback dapat dijadikan salah satu pertimbangan
Period (PP) dalam kondisi optimis. dalam memutuskan kelayakan investasi
Hasil perhitungan terhadap masa pembangunan gedung baru RSSH GPM
pengembalian pengembangan investasi Ambon.
RSSH GPM dengan menggunakan
formulasi Payback Period (PP) adalah PENUTUP
2 tahun 1 bulan 17 hari masih lebih Bertolak dari pembahasan yang
kecil jika dibandingkan umur ekonomis telah dikemukakan pada bab-bab
proyek yaitu selama 5 tahun, maka terdahulu, dapat dikemukakan beberapa
investasi adalah layak. kesimpulan, antara lain sebagai berikut.
c. Analisis dengan Metode Net Present 1. Rumah Sakit Sumber Hidup GPM
Value (NPV) dalam kondisi optimis. (RSSH GPM, adalah rumah sakit
Perhitungan NPV dari proyek swasta nasional yang memiliki posisi
pengembangan investasi dengan yang strategis dalam menjalankan
menggunakan discount rate (i) usahanya karena di pusat kota Ambon.
sebesar 8 % pada skenario optimis 2. Berdasarkan capaian kinerja pelayanan
Net Present Value yang dihasilkan jasa RSSH GPM, dapat dikemukakan
dengan kondisi yang optimis adalah bahwa rumah sakit ini mengalami
positif sebesar Rp 5,616,970,257. capaian kinerja pelayanan yang
Berdasarkan hasil NPV yang semakin baik dari waktu ke waktu dan
positif maka proyek pengembangan berpotensi untuk dikembangkan
investasi ini layak untuk dikembangkan. menjadi rumah sakit yang yang
Analisis dengan Metode Internal memiliki fasilitas pelayanan yang lebih
Rate of Return (IRR) dalam kondisi memadai.
Optimis. IRR pada konsisi optimis adalah 3. Hasil analisis kelayakan investasi
sebesar 27,44% jika dibandingkan dengan menggunakan kriteris Pay Back Period
tingkat Opportunity Cost (OC) yang Method, NPV, dan IRR menunjukan
besarnya 8%; maka IRR lebih tinggi bahwa pada kondisi moderat dan
dibandingkan dengan tingkat Opportunity optimis usaha pengembangan RSSH

84
Jurnal SOSOQ Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019

GPM layak untuk dilaksanakan. Hanya Cimahi.


pada kondisi pesimistis rencana http://media.sipil.ft.uns.ac.id
pengembangan RSSH GPM tidak layak Republik Indonesia. 2015, Peraturan
untuk dilaksanakan. Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015
Tentang Rumah Sakit. Sekretariat
DAFTAR PUSTAKA Negara. Jakarta.
Adi Arwati, Ni Ketut., 2015. Studi Sinaga, Dadjim. 2009. Studi Kelayakan
Kelayakan Pengembangan Investasi Bisnis Dalam Ekonomi Global:
Pada Sakit Gigi dan Mulut FKG Teori dan Aplikasinya dalam
Universitas Maha-saraswati. Evaluasi Proyek. Jakarta : Mitra
https://www.unud.ac.id Wacana Media
Amir, Taufiq M., 2011. Manajemen Sucipto, Agus., 2010. Analisis Kelayakan
Strategik : Konsep dan Aplikasi. Investasi Proyek Pembangunan
Depok : PT Rajagrafindo Persada. Rumah Sakit Mojokerto Medical
http://jurnal Center. repository.wima.ac.id
pnj.com/index.php/politeknologi/art Sucita ., Budi Broto,Agung;. 2010.
icle/view/482 Analisis Investasi Proyek RS
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Internasional MH. Thamrin.
Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta Bogor.
: Erlangga. Suliyanto ., Suroso,Agus; Yunanto, Ary;
Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Purnomo,Ratno. 2012. Analisis
Bisnis. Jakarta : Prenada Media Strategi dan Kelayakan Investasi
Grup Pembangunan Paviliun pada RSUD
Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Banyumas.
Proyek. Yogyakarta: PT. Andi http://www.journal.unipdu.ac.id
Louisa Magdalena, Charliene., SU, Suratman. 2001. Studi Kelayakan Proyek:
Suparmi., 2003. Studi Kelayakan Teknik dan Prosedur Penyusunan
Peningkatan Rawat Inap Oesao Laporan.Yogyakarta : J & J
Menjadi RSUD Tipe D Kabupaten Learning
Kupang. https:// Sutojo, S. 2002. Studi Kelayakan Proyek :
reposirory.ugm.ac.id Konsep, Teknis, dan Kasus. Edisi
Mannan, Endang Fitriyah. 2010. Metode Baru. Jakarta : PT Damar Mulia
Penelitian. Retensi Pustakawan Pustaka.
Universitas Indonesia. Umar. 2005. Study Kelayakan Bisnis.
Ratnayanti,R., 2009. Analisis Kelayakan Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Investasi pada Rumah Sakit X di Yulina Pramono, Andini., 2008. Analisis
Cimahi. Kesiapan RS Muhammadiyah Sura-
http://media.sipil.ft.uns.ac.id baya Menjadi Rumah Sakit
Ratnayanti,R., 2009. Analisis Kelayakan Umum Kelas C. http://journal.
Investasi pada Rumah Sakit X di unair.ac.id

85

Anda mungkin juga menyukai