Anda di halaman 1dari 2

PSBB Transisi: Beberapa Peraturan yang Ditetapkan

(Excerpt)

(Quotes)

Mulai dari Senin, 12 Oktober 2020, DKI Jakarta telah menetapkan masa PSBB Transisi. Masa ini
akan berlangsung selama 2 pekan, hingga tanggal 25 Oktober 2020. Alasan dilonggarkannya
PSBB adalah karena jumlah kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota selama PSBB Ketat dinilai
melambat.

Sejumlah aturan telah ditetapkan selama menjalani masa PSBB Transisi ini. Dilansir dari
Kompas.com, berikut sejumlah aturan selama masa PSBB Transisi di DKI Jakarta:

Sekolah Belum Boleh Menjalankan Pembelajaran Tatap Muka


Selama masa PSBB Transisi ini, sekolah belum bisa melakukan tatap muka. Meski demikian,
dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 101 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Gubernur Nomor 79 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol
Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 telah
dijelaskan mengenai aturan perlindungan kesehatan masyarakat di lingkungan sekolah. Di
antaranya adalah kewajiban diterapkannya protokol kesehatan di lingkungan atau institusi
pendidikan lain, mewajibkan peserta didik dan tenaga mengajar memakai masker, mengukur suhu
tubuh, dan sebagainya. Tentunya, penerapan peraturan ini akan dilakukan apabila pembelajaran
tatap muka sudah dimulai.

Perkantoran
Selama masa PSBB transisi, perkantoran di sektor esensial bisa beroperasi dengan kapasitas
sesuai kebutuhan.

Adapun 11 sektor esensial tersebut yakni kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman,
energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, industri
strategis, pelayanan dasar, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital
nasional dan objek tertentu, dan/atau kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, perkantoran di
sektor tidak esensial diperbolehkan buka dengan maksimal 50 persen kapasitas.

Semua perkantoran wajib mengikuti ketentuan protokol kesehatan tambahan sebagai berikut:
 Membuat sistem pendataan pengunjung di perusahaan yang sekurang-kurang dari
nama pengunjung, nomor induk kependudukan (NIK), nomor ponsel, waktu
berkunjung / bekerja. Sistem pendataan dapat berbentuk manual atau digital.
 Menyerahkan data pengunjung secara tertulis kepada Pemprov DKI melalui Dinas
Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (DTKTE) sebagai penyelidikan penyelidikan
epidemiologi.
 Melakukan jam kerja dan sif kerja dengan jeda minimal antarsif 3 (tiga) jam
Larangan aktivitas di RTH dan RPTRA
Anak-anak berusia 9 tahun dan orang tua di atas 60 tahun dilarang beraktivitas di Ruang Terbuka
Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) selama PSBB masa transisi. Alat
permainan dan kebugaran di RPTRA juga dilarang digunakan.

Aturan ganjil genap Selama masa PSBB transisi, Pemprov DKI Jakarta tidak memberlakukan sistem
ganjil genap. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan. "Tidak ada
kebijakan yang mengatur ganjil genap, jadi mobil bisa seperti biasa," kata Anies.

Taman rekreasi Pada masa PSBB transisi, taman rekreasi di Jakarta boleh dibuka, tetapi pembelian
tiket harus dilakukan secara online. Taman rekreasi diperkenankan beroperasi mulai pukul 08.00
hingga 17.00 WIB. Pembatasan pengunjung taman rekreasi juga diterapkan, yakni maksimal 25
persen dari kapasitas. Saat PSBB transisi ini, anak di bawah 9 tahun dan orang tua di atas 60 tahun
dilarang masuk taman rekreasi.

Angkutan umum Pembatasan kapasitas dan waktu operasional angkutan umum dan transportasi
massal diberlakukan sesuai pengaturan Dinas Perhubungan (Dishub) atau Kementerian
Perhubungan (Kemenhub). Dengan demikian, aturan saat PSBB transisi di Jakarta kembali ke Surat
Keputusan Dishub Provinsi DKI Jakarta Nomor 156 Tahun 2020 tentang petunjuk pelaksanaan
PSBB bidang Transportasi. Berdasarkan SK 156 Tahun 2020, jumlah kapasitas untuk bus besar
Transjakarta hanya diisi 60 orang, bus sedang maksimal 30 orang, dan bus kecil diisi 15 orang.
Pada bus besar dan sedang, pengaturan duduknya dibatasi yakni satu baris kursi hanya boleh diisi
dua orang. Posisi duduknya dipisah oleh gang atau lorong. Jadi jumlah kapasitas bus tergantung
dari berapa jumlah barisnya. Untuk bus kecil dengan kursi berhadapan, seperti angkot dan mikrolet,
hanya diisi enam orang. Satu pengemudi, dua penumpang di sisi kiri belakang, dan tiga penumpang
di sisi kanan belakang. Dengan demikian, tidak ada penumpang di sebelah pengemudi. Bus kecil
berkursi empat baris hanya bisa diisi enam orang: pengemudi, satu penumpang di baris ke dua, dan
dua penumpang di baris ketiga dan keempat. Sedangkan yang berkursi lima baris ditambah dua
penumpang di baris kelima. Adapun bajaj selama PSBB transisi hanya boleh membawa satu
penumpang. Jam operasional Transjakarta dan angkutan umum reguler mulai pukul 05.00 hingga
19.00 WIB.

Tempat hiburan dan karaoke Tempat hiburan malam, spa, griya pijat, dan karaoke di Jakarta belum
diizinkan buka selama masa PSBB transisi. Anies menilai aktivitas di tempat hiburan berisiko tinggi
terhadap penularan virus corona.

Tempat ibadah Mengutip Pergub 101/2020, tempat ibadah wajib melaksanakan perlindungan
kesehatan, di antaranya: Membatasi jumlah pengguna tempat ibadah paling banyak 50 persen dari
kapasitas Memberlakukan pengukuran suhu Mengimbau pengguna tempat ibadah membawa alat
ibadah sendiri Melakukan pembatasan jarak minimal 1 meter Membersihkan tempat ibadah dan
melakukan disinfeksi pada lantai, dinding, dan perangkat bangunan tempat ibadah sebelum dan
setelah kegiatan Khusus tempat ibadah raya harus melakukan pencatatan pengunjung

Anda mungkin juga menyukai