Anda di halaman 1dari 4

Tasty Salty: 15 Jenis Garam dan Manfaatnya

Garam merupakan salah satu bumbu masak tertua yang digunakan oleh manusia. Rasa asin
merupakan salah satu dari 5 rasa dasar dalam indra pengecap manusia. Garam diproduksi di
pertambangan garam, melalui penguapan air laut, atau penguapan di mata air kaya mineral.

Garam terutama terdiri dari mineral utama, yaitu natrium (disebut juga sodium) dan klorida.
Selain kedua mineral ini, garam juga mengandung beberapa mineral lainnya seperti fosfor,
kalsium, kalium, seng, dan lain – lain. Garam dapur atau garam meja baisnaya juga diperkaya
dengan iodium, zat yang berguna untuk mencegah penyakit gondok.

Garam digunakan dimana saja, untuk masakan apa saja, dan ternyata juga memiliki banyak
manfaat bagi tubuh. Beberapa manfaat garam dikutip dari doktersehat adalah sebagai berikut:

Mengatasi Jerawat, Bau Mulut, dan Luka


Garam mengandung banyak mineral – mineral, sehingga larutannya bersifat hipertonis. Artinya,
larutan garam dapat menyerap cairan dengan kandungan mineral yang lebih rendah
daripadanya. Akibatnya, larutan garam dapat membantu membunuh kuman penyakit yang
bersarang di jerawat, mulut, dan luka. Hal ini karena larutan garam akan menyerap cairan pada
kuman, sehingga kuman akan mati dan tidak dapat berkembang biak. Larutan garam juga
membantu membawa kuman keluar dari gusi atau luka, sehingga lebih mudah dibersihkan.

Untuk kegunaan ini, buatlah larutan garam untuk mengompres jerawat, membersihkan luka,
atau berkumur.

Menghidrasi Tubuh
Garam di dalam tubuh membantu menjaga agar cairan tetap berada dalam tubuh. Disini, garam
bersifat menahan cairan. Karena itu, garam sangat penting, terutama bagi mereka yang sering
berolahraga. Olahraga akan mengeluarkan banyak keringat, yang berarti membuang garam
melalui permukaan tubuh. Apabila tidak diimbangi dengan asupan air dan garam yang cukup,
tubuh dapat mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, kini banyak produsen yang membuat air
kemasan yang bersifat isotonis bagi tubuh. Artinya, mengandung mineral dan garam seperti
cairan tubuh yang keluar akibat berolahraga, sehingga membantu mengisi kembali cairan tubuh
yang hilang.

Namun, bagi penderita hipertensi, asupan garam harus dibatasi. Karena, cairan yang ditahan
oleh garam dapat menambah volume darah, sehingga akan memperberat kerja jantung dan
hipertensi yang dialami.

Mencegah Diabetes dan Menjaga Kesehatan Kardiovaskular


Diet dengan kadar garam rendah dapat melemahkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Ini
mengurangi kemampuan tubuh untuk memetabolisme glukosa, memberikan tingkat energi
yang buruk ke hati, otot, dan sistem saraf, kemungkinan mengarah ke diabetes tipe 2. Selain
itu, Asupan kalsium, magnesium, dan natrium yang tidak adekuat dapat menyebabkan masalah
kesehatan.

Lalu, apakah ada garam khusus sesuai dengan kegunaan yang disebutkan diatas?

Jenis garam yang beredar di pasaran cukup bervariasi. Dulu, orang hanya mengenal garam
dapur dengan butiran yang agak kasar atau berbentuk balok, dan garam meja dengan butiran
yang halus dan warna putih bersih. Kini, terdapat banyak jenis garam ayng bisa dipilih. Berikut
15 jenis garam di dunia seperti dilansir oleh kompas.com:

Garam Laut

Garam laut dipanen dari air laut yang menguap, dan menjadi sumber dari garam dapur. Konon
semakin gelap warna garam laut, makin tinggi pula konsentrasi kotoran dan jejak nutrisnya,
seperti dilansir dari Healthline.  Ada pula yang menyebut bahwa garam laut menyimpan
sejumlah logam berat dan mikroplastik akibat pencemaran laut.  Tapi tidak perlu khawatir
karena beberapa peneliti percaya bahwa dampak kesehatan dari konsumsi garam laut masih
dalam taraf rendah. Garam laut biasa digunakan saat memasak.

Garam Himalaya
Garam himalaya adalah garam berwarna merah muda yang berasal dari tambang garam Khewra di
pegunungan Himalaya, Pakistan.  Garam ini mengandung sedikit zat besi sehingga membuatnya
berwarna merah muda. Garam ini merupakan salah satu garam yang cukup populer karena disebut
lebih sehat daripada garam dapur lainnya. Di dalam terdapat kandungan mineral alami yang cukup
kaya, seperti kalsium, kalium dan magnesium. Garam diekstraksi dengan tangan dan
diproses secara minimal untuk menghasilkan produk yang tidak dimurnikan yang
bebas dari aditif dan dianggap jauh lebih alami daripada garam meja.

Meskipun begitu, garam Himalaya biasanya tidak diperkaya dengan iodium, sehingga
anda tetap perlu mengombinasikan penggunaannya dengan garam beryodium.
Yodium merupakan mineral yang penting untuk menjaga fungsi tiroid. Kekurangan
yodium dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, mengganggu
kecerdasan, serta menimbulkan penyakit gondok.

Garam Meja
Garam meja kerap disebut sebagai garam beryodium. Butiran garam meja sangatlah halus dan
mengandung kalium iodida serta zat anti penggumpalan.  Zat inilah yang dapat mengeluarkan rasa
logam saat garam digunakan dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, disarankan menggunakan
garam meja dalam jumlah cukup terutama jika memasak resep gurih.

Garam Kosher
Garam Kosher tidak memiliki zat anti gumpal, sehingga bentuknya seringkali terlihat tidak halus atau
kasar. Seperti garam Himalaya, Kosher salt juga tidak mengandung iodium, sehingga rasanya lebih
lezat dan tidak meninggalkan rasa logam apabila digunakan dalam jumlah banyak.

Garam Celtic
Garam celtic merupakan salah satu jenis garam laut yang populer di Prancis.  Umumnya garam ini
berwarna keabuan dan mengandung sedikit air yang membuatnya cukup lembap. Jika dibandingkan
dengan garam meja biasa, garam celtic lebih rendah natriumnya.  Gunakan garam celtic untuk
drizzling pada sayuran atau daging panggang. Bisa juga digunakan untuk drizzling atau taburan
makanan laut.

Fleur de Sel
Fleur de sel atau biasa disebut sebagai kaviar garam merupakan salah satu jenis garam yang
harganya cukup mahal.  Garam ini hanya diproduksi di pantai Britanny Prancis selama bulan Mei
hingga September. Dalam laman Food Republic juga disebutkan bahwa garam fleur de sel hanya
diekstraksi pada hari yang cerah, sehingga kristalnya pun jadi lebih tipis dan cenderung kering. 
Garam ini fleur de sel sangat cocok digunakan sebagai drizzling makanan gurih dan manis.
Rasanya tidak terlalu asin dan cantik warnanya, yakni abu-abu kebiruan.

7. Flake salt Flake salt merupakan salah satu jenis garam laut yang masih jarang ditemui di
Indonesia. Biasanya garam ini diambil dan ditambang di sekitar pesisir Inggris.  Sama seperti garam
laut lainnya, flake salt juga mudah larut dalam air dan hidangan. Flake salt akan makin sempurna
jika digunakan sebagai taburan akhir pada daging dan dicampur dengan rempah-rempah lainnya.
Garam ini bisa juga ditambahkan pada masakan yang dipanggang. 

Garam Kala Namak


Garam kala namak atau garam hitam adalah campuran dari garam himalaya, arang, kulit kayu,
jamu, dan biji-bijian yang dibakar dalam tungku selama 24 jam.  Berkat proses pembakaran, garam
kala namak jadi memiliki aroma belerang yang mirip dengan telur. Rasa garamnya sendiri
cenderung mirip umami atau bumbu penyedap.  Gunakan garam kala namak untuk membumbui
masakan terutama hidangan vegan supaya rasanya lebih nikmat dan beraroma. 

Garam Hawaii

Mulanya garam Hawaii hanya digunakan untuk prosesi pemberkatan, tapi kini mulai dimanfaatkan
untuk drizzling hidangan laut dan daging.  Garam ini digunakan untuk membumbui masakan pulau
tradisional seperti pipikaula dan poke di Hawaii.  Ada dua jenis garam Hawaii yang tersedia di
pasaran, yakni garam lava dan garam alaea.  Garam lava merupakan campuran dari garam laut dan
arang sehingga berwarna hitam dan sedikit memiliki rasa belerang. Sementara garam alaea ialah
garam laut yang dicampur dengan tanah liat alaea. Campuran inilah yang dapat membuat garam
alaea jadi berwarna merah dan lembut rasanya.

10. Garam cyprus hitam lava  Dari segi tampilan, garam ini mirip dengan garam kala namak tapi
sebetulnya asal dan rasanya berbeda.  Garam cyprus berasal dari laut Mediterania yang dicampur
dengan arang aktif sehingga berwarna hitam gelap.  Biasanya garam ini digunakan untuk taburan
akhir hidangan karena rasanya yang cukup ringan atau tidak terlalu asin.  11. Garam truffle Garam
truffle merupakan campuran garam laut dan jamur ascomycetes. Campuran inilah yang membuat
garam truffle jadi memiliki serbuk hitam. Umumnya garam truffle digunakan untuk membumbui dan
menyedapkan makanan, baik tumisan maupun hidangan berkuah atau panggang. Jenis garam ini
memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjaga sistem
kekebalan tubuh.  

Garam Asap (Smoked Salt)


Smoked salt merupakan salah satu jenis dari varian garam laut. Dalam laman Country Living
disebutkan bahwa, smoked salt ialah garam laut yang dipanggang di atas api selama dua minggu
dengan menggunakan batang kayu. Rasa dan warna garamnya bisa bervariasi, tergantung jenis
kayu yang digunakan dan lamanya waktu panggang.  Smoked salt digunakan untuk memperkuat
aroma dan rasa smokey pada masakan gurih maupun saus barbekyu. 

Garam pengawet (curing salt)


Jika biasanya garam digunakan untuk membumbui masakan, curing salt justru tidak begitu. Sesuai
dengan namanya, garam ini merupakan pengawet alami yang digunakan untuk mengawetkan
daging, unggas, atau hewan laut.  Bentuknya berupa butiran kasar dan berwarna merah muda.
Mengutip laman The Spruce Eats, curing salt umumnya terbuat dari garam dapur atau garam laut
yang dicampur dengan gula dan dilarutkan dalam air.  Hal ini bertujuan untuk menghasilkan cairan
yang bisa digunakan sebagai rendaman.  Konon dua campuran bahan ini bisa membuat masakan
lebih tahan lama dan gurih rasanya. 

Garam Tepung
Garam tepung atau bubuk garam adalah garam meja yang butiran jauh lebih halus daripada garam
biasanya.  Rasanya mirip seperti garam meja ataupun garam laut. Bahkan fungsinya pun sama
dengan jenis garam meja lainnya, yakni membumbui masakan baik hidangan berkuah atau
tumisan.  Bisa juga digunakan untuk menyedapkan kue atau adonan roti lainnya. Namun supaya
khasiat dan rasa dari garam tepung tidak berkurang, taburkan pada masakan yang hampir matang.

Garam laut Korea (Korean sogeum salt) Garam ini merupakan salah satu jenis garam laut Korea
yang dijual di Indonesia. Butirannya sedikit lebih besar daripada garam meja biasa.  Namun
kandungan sodiumnya lebih rendah daripada garam meja atau garam kosher. Garam ini digunakan
untuk membumbui masakan yang mau difermentasi, seperti kimchi.  

Anda mungkin juga menyukai