Selama ini kita mengenal garam yang dibuat oleh para petani garam di tambak - tambak garam yang letaknya tak jauh dari laut / pantai. Cara pembuatan garam di tambak tersebut adalah sebagai berikut: air laut dialirkan ke tambak, kemudian dibiarkan terpapar matahari selama beberapa hari sehingga air menguap dan hanya menyisakan garam yang siap dipanen beberapa hari kemudian. 1. Hampir semua orang pernah menambahkan garam dapur ke dalam makanannya ketika makanan itu terasa kurang enak. Hampir semua orang juga tahu bahwa garam harganya amat murah. Tapi apakah mereka semua tahu bagaimana garam dibuat? Tahukah kita bahwa keringat dan air mata kita mengandung garam? Nah, garam bisa dibuat dari keringat dan air mata lho. Caranya sederhana. Kumpulkan air mata orang-orang yang menangis dalam suatu wadah. Lalu biarkan wadah itu di bawah terik matahari. Suatu saat, walaupun air mata belum menguap semua, mulai terbentuk endapan, yaitu padatan di dasar wadah air mata tersebut. Mengapa terbentuk endapan? Karena pada saat itu, garam atau zat lain yang terkandung dalam air mata, tidak bisa semuanya larut dalam air karena jumlah air berkurang oleh penguapan, sehingga terjadilah endapan. Artinya, air yang tersedia sudah tidak sanggup lagi melarutkan semua garam yang ada. Bagaimana cara mengetahui bahwa yang mengendap itu adalah garam? Kita tahu caranya kalau kita mengetahui sifat garam. Ya, salah satu sifatnya adalah rasanya yang asin. Jadi, tanpa harus menunggu air matanya menguap semua, kita saring air mata yang telah mengandung endapan tersebut. Setelah itu, ambil secuil padatan endapan hasil penyaringan, lalu coba rasanya di lidah. 2. Membaca uraian di atas, beberapa di antara kita mungkin protes: Garam diambil dari air laut, bukan dari air mata! Ya, kita benar, anggaplah alinea di atas hanya canda ilmiah. Tapi proses pembuatannya tetap seperti di atas, yaitu air laut dibiarkan di bawah terik matahari agar menguap, hingga terbentuklah endapan berupa kristal garam. Yang menarik, tidak ada catatan sejarah tentang pembuatan garam dengan cara yang berbeda. Sepanjang sejarah peradaban manusia, garam dibuat dengan cara itu. Berbeda dengan cara pembuatan zat lain, misalnya asam sulfat, yang berubah caranya dengan perkembangan teknologi, pembuatan garam secara prinsip tetap tidak berubah.
1. Air Laut Dialirkan ke petak 2. Dijemur maka tertinggal garam 3. Di kemas siap di jual Mengapa selalu menggunakan tanda kutip pada kata dibuat atau pembuatan di atas? Seorang ahli kimia tidak menggunakan istilah pembuatan untuk proses di atas, melainkan pemisahan. Garam yang diperoleh dari air laut melalui proses pemisahan, karena garam dengan sifatnya yang asin itu sebetulnya telah ada dalam air laut. Yang dilakukan hanyalah memisahkannya dari air dan dari zat-zat lainnya yang juga terdapat dalam air laut. Suatu zat dikatakan dibuat melalui proses pembuatan jika zat itu diperoleh dari zat lain yang sifatnya berbeda. Sebagai contoh, asam sulfat yang cair dapat dibuat dari gas belerang trioksida, atau alkohol bisa dibuat dari minyak bumi. 3. Sekarang, kita sudah tahu bagaimana garam dapur diperoleh. Kita juga seharusnya sudah bisa membedakan istilah pembuatan dan pemisahan. Silakan cari zat-zat lain yang kita gunakan sehari-hari, dan coba temukan bagaimana zat-zat itu diperoleh atau dibuat. Coba pikirkan, apakah prosesnya berupa pemisahan atau pembuatan. 4. Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia. Bentuknya kristal putih, seringkali dihasilkan dari air laut. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl). 5. Garam sangat diperlukan tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi. Selain itu garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk mencegah penyakit gondok, garam dapur juga sering ditambahi Iodium.