Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PROMOSI KESEHATAN

“PERAN ORGANISASI NASIONAL DAN DUNIA MENGENAI KESEHATAN “

Dosen pengampu : Arieni Ramadhan, S.Kep., Ners, MHPE

Nama : Risky Yulianti

Npm : 1120018

Kelas: 1 A

Prodi : S1 Keperawatan

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG

TAHUN 2021
1. Bagaimana arah kebijakan pemerintah indonesia dalam penanggulangan kesehatan
masyarakat, terutama dalam kaitan kasus pandemi covid-19 ?

Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk menangani pandemi


ini. Tetapi dalam implementasinya, Pemerintah Indonesia masih berfokus pada kebijakan
pencegahan dan pembatasan. Prioritas pemerintah masih belum jatuh terhadap cara
penanggulangan dan perbaikan. Contoh kebijakan penanggulangan yang ada bisa dilihat
dalam pemberian paket bantuan berupa subsidi ke masyarakat kurang mampu. Subsidi yang
ada diberikan untuk memastikan bahwa mereka tetap bisa hidup dengan normal meskipun
tidak bekerja secara langsung. Langkah ini memang perlu diapresiasi, mengingat kerentanan
mereka dalam konteks sosio-ekonomi. Namun, langkah ini dianggap belum dapat
menanggulangi dampak pandemi Covid-19 dalam jangka panjang.

Penangan pandemi dapat dimulai dengan optimalisasi kebijakan jaga jarak. Salah
satunya pemerintah dapat memberhentikan kegiatan produksi, namun tetap memberi
kompensasi biaya gaji pekerja untuk perusahaan. Kebijakan ini dapat mengurangi
kemungkinan pemecatan dan biaya mencari pekerja baru (job turnover cost). Kebijakan
sejenis ini pernah diberlakukan Jerman dalam program Kurzarbeit. Melalui pemberhentian
produksi sementara dengan kompensasi, pemerintah dapat menjaga kelangsungan bisnis dan
keselamatan para pekerja secara bersamaan.

Kebijakan serupa juga dapat diberlakukan di Indonesia untuk beberapa sektor yang
dianggap bisa ditunda produksinya. Penghentian kegiatan ekonomi untuk sementara tanpa
lockdown mungkin belum lazim didengar. Namun penghentian ini dapat berdampak positif
untuk perekonomian jangka panjang. Correia, Luck, dan Verner menemukan bahwa
penghentian kegiatan ekonomi untuk sementara yang cepat dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi saat masa pandemi telah usai. Pengorbanan jangka pendek diperlukan untuk
keberlangsungan perekonomian dalam jangka panjang.

Langkah berikutnya yang bisa dilakukan pemerintah adalah memastikan bahwa suplai
dan distribusi barang pokok dan obat tercukupi. Pemerintah bisa memastikan stok dengan
mengecek keadaan serta mengalokasikan dana untuk memenuhi permintaan pasar dalam
waktu genting. Selain itu, pemerintah perlu memperkuat pengawasan pasar daring untuk
mencegah praktik manipulasi harga (price gouging). Pencegahan manipulasi harga
diberlakukan untuk memastikan bahwa setiap masyarakat dapat memenuhi kebutuhan utama
mereka dalam periode jaga jarak, yaitu masker dan makanan pokok. Pengawasan ini juga
perlu diikuti dengan penegakan hukum.

Selain menerapkan kebijakan jaga jarak, pemerintah pada 19 Maret 2020 menyatakan
akan mengambil kebijakan tes massal. Namun, keputusan melakukan tes massal ini
seyogianya disertai prosedur-prosedur yang jelas. Memetakan siapa saja yang perlu dites
menjadi tugas mendesak bagi pemerintah untuk meningkatkan presisi hasil tes. Pelacakan
riwayat interaksi pasien positif perlu dioptimalkan agar tidak terjadi kasus tak terdeteksi yang
malah menimbulkan pandemi lebih luas lagi. Melakukan tes hanya kepada orang-orang yang
menunjukkan gejala cenderung lebih hemat. Namun, adanya pasien positif tanpa gejala perlu
diperhitungkan agar tidak memperparah pandemi.
2. Jelaskan tentang peran organisasi kesehatan baik nasional maupun internasional
dalam penanganan kasus covid-19 di indonesia!

Pengiriman ventilator pertama yang diadakan oleh Program Pembangunan


Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi
Internasional untuk Migrasi (IOM) tiba di Jakarta hari ini. Pengiriman ini adalah bagian dari
upaya bersama oleh tiga organisasi PBB untuk memberikan bantuan kepada Pemerintah
Indonesia untuk menanggulangi COVID-19.

Bersama-sama, UNDP, WHO dan IOM akan menyediakan total 33 ventilator selama
empat minggu dengan perkiraan biaya 762.460 dolar AS. WHO akan berkontribusi 27
ventilator didukung melalui kemitraan dengan Pemerintah Jepang, dan masing-masing tiga
dari IOM dan UNDP. Operasi pengadaan logistik dilakukan oleh UNDP.

Pengiriman pertama — yang mencakup dua ventilator masing-masing dari WHO dan
IOM dan satu dari UNDP — akan diserahkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB). Ventilator akan dikirim ke fasilitas kesehatan yang sangat membutuhkan di seluruh
Indonesia.

“Dampak pandemi COVID-19 di Indonesia membutuhkan dukungan dan kemitraan semua


pihak. Peralatan medis, yang dibeli oleh UNDP sebagai bagian dari inisiatif bersama dengan
WHO dan IOM, akan membantu mengatasi salah satu kebutuhan yang paling mendesak dan
akan memberikan perawatan kesehatan vital bagi para korban COVID-19. Sebagai tambahan,
UNDP bersama dengan Sistem Pembangunan PBB akan mengintensifkan dukungannya
untuk membantu mengatasi dampak sosio-ekonomi pandemi pada masyarakat Indonesia dan
mempersiapkan pemulihan hijau berkelanjutan dalam kemitraan erat dengan Pemerintah.
Pengiriman pertama ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan perawatan
kepada mereka yang paling membutuhkan dan untuk memastikan tidak ada seorangpun yang
tertinggal, ”kata Kepala Perwakilan UNDP, Bapak Christophe Bahuet.

Meskipun banyak pasien yang terinfeksi COVID-19 tidak memerlukan perawatan di rumah
sakit, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan memerlukan
penggunaan ventilator untuk membantu mengatur pernapasan.

PERAN ORGANISASI KESEHATAN NASIONAL DALAM MENANGGULANGI


COVID -19

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dukungan kepada


kementerian dan lembaga dalam penanganan potensi wabah penyakit virus korona atau
Covid-19. Berbagai upaya dilakukan BNPB berlandaskan Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana, salah satunya pada konteks bencana non-alam
berupa wabah penyakit.

Dukungan BNPB ini tidak terlepas dari hasil rapat koordinasi yang membahas
penyebaran virus korona pada 28 Januari 2020 lalu. BNPB pun segera bergerak cepat dengan
melakukan rapat koordinasi dengan pelibatan berbagai pihak, termasuk lembaga usaha.
Tidak berhenti pada rapat koordinasi, BNPB juga membantu dalam penyiapan peralatan dan
perlengkapan fasilitas observasi di Pulau Natuna. BNPB menyiapkan tenda lapangan,
perlengkapan dan peralatan individu, toilet portabel, dan velbed.

Di samping itu, BNPB juga memfasilitasi kepulangan WNI yang saat akan berakhir masa
observasi pada 15 Februari 2020, seperti transpotasi, logistik dan tiket kepulangan ke wilayah
masing-masing. meskipun tidak terdeteksi penderita yang terpapar penyakit Covid-19, BNPB
dan kementerian dan lembaga terkait tetap waspada dan terus berkoordinasi. Salah satu
tujuan koordinasi ini untuk mencari kesenjangan di lapangan untuk segera evaluasi dan
ditingkatkan, misalnya alat pelindung diri, rumah sakit rujukan, atau standard operating
procedure penanganan darurat.

Pada salah satu kesempatan dalam rapat koordinasi dalam menghadapi kesiapsiagaan
wabah virus korona, tiga hal yang perlu mendapatkan perhatian publik. Ketiga hal tersebut
yaitu penyakit yang ditimbulkan oleh virus itu sendiri, disinformasi dan kepanikan sosial.

Dalam perspektif kesehatan publik, konteks tersebut perlu mendapatkan perhatian dari
berbagai pihak sehingga tidak terjebak masuk dalam situasi krisis yang bisa berujung
bencana.

3. Sebutkan beberapa program Promkes yg ada diwilayah puskesmas dan rumah sakit

1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit
4. Kesehatan keluarga dan Reproduksi
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
1. PROMOSI KESEHATAN

Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya memberikan pengalaman belajar atau


menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dalam berbagai tatanan
dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi dan melakukan edukasi
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku dengan melakukan advokasi,
pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali, menjaga
atau memelihara,meningkatkan dan melindungi kesehatannya.tujuannya untuk
Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara prilaku sehat, serta berperan sdalam upaya mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal.

Sasaran dari promosi kesehatan adalah :

1) Pelaksanaan posyandu dan pembinaan kader


2) Penyuluhan kesehatan
3) Prilaku hidup bersih dan sehat
4) Advokasi program dan program prioritas
5) Promosi kesehatan tentang narkoba
6) Promosi tentang kepesertaan jamkesmas
7) Pembinaan dana sehat
2. KESEHATAN LINGKUNGAN

Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya
paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan
kesehatan, faktor genetik dan prilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang
diakibatkan oleh lingkungan dan bersifat fisik, kimia dan biologi.

Sejalan dengan kebijaksanaan ‘ Paradigma Sehat ‘ yang mengutamakan upaya-upaya


yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Maka upaya kesehatan lingkungan sangat
penting. Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para staf puskesmas
akan berhasil baik apabila masyarakat berperan serta dalam pelaksanaannya harus
mengikut sertakan masyarakat sejak perencanaan sampai pemeliharaan.

 Tujuan Umum

Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas lingkungan


yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko
kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat
keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

 Tujuan Khusus
 Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
 Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan sektor lain yang
bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
 Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan
pemukiman yang berlaku.
 Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukimam yang
 Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sasaran sanitasi perumahan,
kelompok masyarakat, tempat pembuatan makanan, perusahaan dan tempat-
tempat umum.

Kegiatan-kgiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan Puskesmas meliputi :

1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan minumam
3. Pengawasan pembuangan kotoran manusia
4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
5. Penyehatan pemukimam
6. Pengawasan sanitasi tempat umum
7. Pengamanan polusi industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitasi
3. PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksiknya
yang berasal dari sumber penularan atau reservoir yang ditukarkan atau di transmisikan
kepada penjamu yang rentan.

Kejadian luar biasa adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian
umum dan mungkin menimbulkan kehebohan atau ketakutan dikalangan masyarakat, atau
menurut pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang brrarti dari
kejadian kesakitan atau kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun
waktu tertentu.

Wabah penyakit menular adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka ( Undang-
undang no.4 tahun 1984 tentang wabah penyakit yang menular ).

Program Pencegahan adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar


didalam masyarakat yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada
host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.

Cara Penularan Penyakit Menular, dikenal beberapa cara penularan penyakit menular
yaitu :

1. Penularan secara kontak


2. Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan minuman yang tercemar
3. Penularan melalui vektor
4. Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik dan tato

Surveilans epidemiologi Penyakit Menular adalah suatu kegiatan pengumpulan data


atau informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan atau kematian dan penyebarannya
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secara sistematik, terus menerus dengan
tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Program Pemberantasan Penyakit Menular : 1. Program imunisasi

1. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC


2. Program malaria dengan angka insiden malaria ( AMI )
3. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan pneumonia
4. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
5. Program rabies
6. Program surveilans
7. Pemberantasan P2B2 demam berdarah
4. KESEHATAN KELUARGA DAN REPRODUKSI

Kesehatan keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan sejahtera dari suami
istri, anak dan anggota keluarga lainnya ( UU RI no 23 tahun 1992 ).
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan
hanya bebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya ( WHO ).

Tujuan Umum

Meningkatkan kesadaran kemandirian wanita dan keluarganya dalam mengatur


biologik keluarga termasuk fungsi reproduksi nya serta berperan aktif dalam mencegah
dan menyelesaikan masalah kesehatan keluarga serta meningkatkan kualitas hidup
keluarga.

Tujuan Khusus

Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan memecahkan masalah
kesehatan keluarga dan masalah reproduksi.

Memberikan informasi, edukasi terpadu mengenai seksualitas dan kesehatan


reproduksi, manfaat dan resiko dari : obat, alat, perawatan, tindakan serta kemampuan
memilih kontrasepsi dengan tepat.

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas


2. Melaksanakan pelayanan kontrasepsi yang aman dan efektif
3. Kehamilan dan persalianan yang direncanakan dan aman
4. Pencegahan dan penanganan pengguguran kandungan yang tidak dikehendaki.
5. Pelayanan infertilitas
6. Informasi secara menyeluruh tentang pengaruh defisiensi hormon di usia lanjut

Kebijakan Penyelenggaraan Pembinaan kesehatan keluarga dan reproduksi sesuai dengan


intervensi nasional. Kegiatan Pelayanan reproduksi adalah :

1. Kesehatan Ibu dan Anak


2. Kesehatan Anak Usia Sekolah
3. Kesehatan Remaja
4. Keluarga Berencana
5. Kesehatan Usia Lanjut

Indikator keberhasilan program diwilayah kerja dinilai dari :

1. Angka Kematian Bayi


2. Angka kematian Ibu
3. Presentase ibu hamil yang mempunyai berat badan dan tinggi yang normal
4. Presentase ibu hamil dengan anemia
5. Presentase balita dengan berat badan dan tinggi sesuai

Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas
serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima
tahun dan anak usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang. Prioritas pelayanan KIA
dewasa ini adalah meningkatkan derajat anak dan ibu dalam rangka menurunkan angka
kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA puskesmas terdiri dari :

Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah puskesmas

Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah

Tujuan Umumnya :

Agar terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik
dalam hal waktu dan jarak kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam
lingkungan yang kondusif dan sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat dengan gizi
dan persiapan menyusui yang baik.

Tujuan Khususnya :

 Memberikan pelayanan kebidanan dasar kepada ibu hamil termasuk KB berupa


pelayanan antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas serta perawatan
bayi baru lahir.
 Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan
neonatal serta m,erujuk ke fasilitasa rujukan primer sesuai kebutuhan.
 Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan penanganan kedaruratan
kebidanan neonatal
 Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
 Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam
upaya KIA
 Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh bayi baru lahir yang
meliputi usaha pernafasan spontan, menjaga bayi tetap hangat, menyusui dini dan
eksklusif, mencegah interaksi serta tata laksana neonatal sakit.
 Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra sekolah
yang meliputi perawatan bayi baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian
imunisasi dan upaya perbaikan gizi.
 Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang
pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi perkembangan motorik,
kemampuan berbicara dan kognitif serta sosialisasi dan kemandiriran anak.
 Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke fasilitas
rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya.

Kesehatan Anak Usia Sekolah adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama. Anak usia sekolah ( 7-21
tahun ) sesuai proses tumbuh kembang di bagi 3 kelompok yaitu :

1. Pra remaja ( 7-9 tahun )


2. Remaja ( 10-19 tahun )
3. Dewasa muda ( 20-21 tahun )

Tujuan umum

Meningkatkan derajat peserta didik, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan


perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.

Tujuan khusus

 masyarakat sekolah di tingkat pendidik dasar sampai dengan tingkat pendidikan


menengah Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsisp hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan
kesehatan sekolah, perguruan agama, rumah tangga maupun di lingkungan
masyarakat.
 Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalah gunaan
narkotika dan bahan berbahaya, alkohol, rokok dan sebagainya.
 Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi peserta didik
sekolah dan diluar sekolah.
 Terciptanya lingkungan kehidupan sehat di sekolah.
 Sasarannya adalah termasuk perguruan agama beserta lingkunganya.

Kesehatan Remaja adalah pembinaan yang meliputi perencanaan, penilaian,


bimbingan dan pengendalian segala upaya untuk meningkatkan status kesehatan remaja
dan peningkatan peran serta aktif remaja dalam perawatan kesehatan diri dan kesehatan
keluarga dengan dukungan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

Tujuan umum

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat remaja sebagai unsur kesehatan keluarga
guna membina kesehatan diri dan lingkunganya dalam rangka meningkatkan ketahanan
diri, prestasi dan peran aktif nya dalam pembangunan nasional.

Tujuan Khusus

 Meningkatkan pengetahuan remaja tentang perkembangan biologik yang terjadi


pada dirinya.
 Menurunnya angka kehamilan dikalangan remaja
 Menurunnya angka kematian bayi dan ibu akibat kehamilan remaja
 Menurunnya angka kejadian penyakit akibat hubungan seksual di kalangan remaja
 Meningkatnya peran serta aktif keluarga dan masyarakat dalam upaya pembinaan
kesehatan remaja

Sasaran untuk wilayah puskesmas adalah :

1. Sasarana Remaja
2. Sasaran Pembina Remaja
3. Sasaran Pengelola Kegiatan

Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.

Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan


usia subur dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak
antara kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional.

Tujuan Umum

Terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh bagi pengguna jasa pelayanan dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antara kehamilan guna
merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Tujuan Khusus

 Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada pasangan


usia subur dan keluarganya.
 Memberikan pertolongan pertama penanganan efek samping dan kegagalan
metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan.
 Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metode kontrasepsi.
 Menigkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan.
 Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam
upaya KB.
 Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia subur
serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan
fungsi reproduksinya.

Sasaran pelayanan KB adalah :

1. Pasangan usia subur


2. Calon pasangan usia subur
3. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa menopause
4. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
5. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan puskesmas yang dalam fase
intervensi pelayanan KB

5. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Adalah kegiatan mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan


pengelilaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif
masyarakat. Program baik berupa Upaya dan Pencegahan dan penangulangan Perbaikan
Gizi di Puskesmas meliputi :

1. Upaya perbaikan gizi keluarga


2. Upaya perbaikan gizi Institusi
3. Upaya penanggulangan kelainan gizi
4. Pencegahan dan penanggulangan gangguan akibat kekurangan yodium
5. Pencegahan dan penanggulangan anemia besi
6. Pencegahan dan penanggulangan kurang kalori energi protein dan kurang energi
kronis
7. Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A
8. Pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi mikro lain
9. Pencegahan dan penenggulangan masalah gizi lebih

Tujuan Umum

Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat.

Tujuan Khususnya :

 Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh


anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan benar sesuai dengan
gizi seimbang.
 Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari berbagai
institusi pemerintah dan swasta
 Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi puskesmas lain dalam
merencanakan, melaksankan, membina, memantau dan mengevaluasi upaya
perbaikan gizi masyarakat.
 Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga terhadap
pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi.
 Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan dan pelaporan masalah gizi dan
tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.

Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko menderita


kelainan gizi antara lain :

1. Bayi, anak balita, anak prasekolah dan anak usia sekolah.


2. Wanita usia subur termasuk calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui
dan usia lanjut.
3. Semua penduduk rawan gizi.
4. Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi.
5. Pekerja penghasil rendah.

6. PENYEMBUHAN PENYAKIT DAN PELAYANAN KESEHATAN


Pelayanan Medik Rawat Jalan

Adalah pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan baik secara sendiri
ataupuan atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang
pelayanan kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dan menyembuhkanpenyakit yang ditemukan dari pengguna jasa pelayanan
kesehatan dengan tidak memandang umur dan jenis kelamin yang dapat di selenggarakan
pada ruang praktek.

Tujuan Umum pelayanan medik rawat jalan adalah terwujudnya pengguna jasa dan
keluarganya yang partisipatif, sehat sejahtera, badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap anggota keluarga hidup produktif secara sosial dan ekonomi dengan baik.

Tujuan Khusus

 Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh


anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatannya sendiri terutama melalui
peningkatan kesehatan dasar dan pencegahan penyakit.
 Meningkatkan kesehatan pengguna jasa pelayanan dan komunikasi yang dilayani
oleh puskesmas.
 Terselenggaranya pelayanan medik yang berkualitas serta melibatkan partisipasi
keluarga terhadap perawatan.
 Menurunnya angka morbidilitas penyakit di wilayah kerja puskesmas.
 Sasaran pelayanan medik rawat jalan yang diselenggarakan puskesmas adalah
semua anggota masyarakat dengan tidak memandang umur, dan tidak
membedakan strata sosial.

Pelayanan Kedaruratan Medik

Adalah pelayanan medik terdepan yang merupakan penatalaksanaan kecelakaan dan


keadaan kedaruratan medik berkenaan dengan perubahan keadaan baik fisiologik,
anatomik dan mental psikologikal dari pengguna jasa pelayanan yang terjadi mendadak
yang tindakan mengatasinya harus segera dilaksanakan di mulai dari tempat kejadian
sampai dengan pelayanan medik untuk menyelamatkan kehidupan.

Tujuan pelayanan kecelakaan dan kedaruratan medik adalah memberikan pertolongan


medik segera dengan menyelesaikan masalah kritis yang ditemukan untuk mengambil
fungsi vital tubuh serta meringankan penderitaan dari pengguna pelayanan.

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Adalah pelayanan gigi dan mulut yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan medik
ataupun kesehatan yang berwenang dalam bidang kesehatan gigi dan mulut yang
dilaksanakan sendiri atau bersama menurut fungsinya masing-masing guna
mengantisipasi proses penyakit gigi dan mulut dan permasalahannya secara keseluruhan
yang dapat dilaksanakan dalam prosedur pelayanan di kamar praktek dan dengan
pembinaan kesehatan wilayah setempat.
Tujuan Umum pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah meningkatnya partisipasi
anggota masyarakat dan keluarganya untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya
derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal.

Tujuan Khusus

 Meningkatnya kesadaran, sikap dan prilaku masyarakat dalam kemampuan


pemeliharaan diri di bidang kesehatan gigi dan mulut dalam mencari pertolongan
sedini mungkin.
 Meningkatkan kesehatan gigi pengguna jasa pelayanan, keluarga dan
komunikasinya.
 Terselenggaranya pelayanan medik gigi dan mulut yang berkualitas serta
melibatkan partisipasi keluarga terhadap perawatan.
 Menurunnya prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat
terutama pada kelompok masyarakat yang rawan.

Sasaran pada kelompok rentan untuk mendapatkan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut yaitu :

1. Anak sekolah dasar


2. Kelompok ibu hamil dan menyusui
3. Anak pra sekolah
4. Kelompok masyarakat lain berpenghasilan rendah
5. Lansia

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih


menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak
hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai tetapi juga dari segi
tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus
dari pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan serta komitmen untuk merubah
sistem pelayanan kesehatan yang dinilai buruk oleh masyarakat, selain itu puskesmas juga
memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai