Tugas Promosi Kesehatan (Risky Yulianti 1120018)
Tugas Promosi Kesehatan (Risky Yulianti 1120018)
Npm : 1120018
Kelas: 1 A
Prodi : S1 Keperawatan
FAKULTAS KEPERAWATAN
TAHUN 2021
1. Bagaimana arah kebijakan pemerintah indonesia dalam penanggulangan kesehatan
masyarakat, terutama dalam kaitan kasus pandemi covid-19 ?
Penangan pandemi dapat dimulai dengan optimalisasi kebijakan jaga jarak. Salah
satunya pemerintah dapat memberhentikan kegiatan produksi, namun tetap memberi
kompensasi biaya gaji pekerja untuk perusahaan. Kebijakan ini dapat mengurangi
kemungkinan pemecatan dan biaya mencari pekerja baru (job turnover cost). Kebijakan
sejenis ini pernah diberlakukan Jerman dalam program Kurzarbeit. Melalui pemberhentian
produksi sementara dengan kompensasi, pemerintah dapat menjaga kelangsungan bisnis dan
keselamatan para pekerja secara bersamaan.
Kebijakan serupa juga dapat diberlakukan di Indonesia untuk beberapa sektor yang
dianggap bisa ditunda produksinya. Penghentian kegiatan ekonomi untuk sementara tanpa
lockdown mungkin belum lazim didengar. Namun penghentian ini dapat berdampak positif
untuk perekonomian jangka panjang. Correia, Luck, dan Verner menemukan bahwa
penghentian kegiatan ekonomi untuk sementara yang cepat dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi saat masa pandemi telah usai. Pengorbanan jangka pendek diperlukan untuk
keberlangsungan perekonomian dalam jangka panjang.
Langkah berikutnya yang bisa dilakukan pemerintah adalah memastikan bahwa suplai
dan distribusi barang pokok dan obat tercukupi. Pemerintah bisa memastikan stok dengan
mengecek keadaan serta mengalokasikan dana untuk memenuhi permintaan pasar dalam
waktu genting. Selain itu, pemerintah perlu memperkuat pengawasan pasar daring untuk
mencegah praktik manipulasi harga (price gouging). Pencegahan manipulasi harga
diberlakukan untuk memastikan bahwa setiap masyarakat dapat memenuhi kebutuhan utama
mereka dalam periode jaga jarak, yaitu masker dan makanan pokok. Pengawasan ini juga
perlu diikuti dengan penegakan hukum.
Selain menerapkan kebijakan jaga jarak, pemerintah pada 19 Maret 2020 menyatakan
akan mengambil kebijakan tes massal. Namun, keputusan melakukan tes massal ini
seyogianya disertai prosedur-prosedur yang jelas. Memetakan siapa saja yang perlu dites
menjadi tugas mendesak bagi pemerintah untuk meningkatkan presisi hasil tes. Pelacakan
riwayat interaksi pasien positif perlu dioptimalkan agar tidak terjadi kasus tak terdeteksi yang
malah menimbulkan pandemi lebih luas lagi. Melakukan tes hanya kepada orang-orang yang
menunjukkan gejala cenderung lebih hemat. Namun, adanya pasien positif tanpa gejala perlu
diperhitungkan agar tidak memperparah pandemi.
2. Jelaskan tentang peran organisasi kesehatan baik nasional maupun internasional
dalam penanganan kasus covid-19 di indonesia!
Bersama-sama, UNDP, WHO dan IOM akan menyediakan total 33 ventilator selama
empat minggu dengan perkiraan biaya 762.460 dolar AS. WHO akan berkontribusi 27
ventilator didukung melalui kemitraan dengan Pemerintah Jepang, dan masing-masing tiga
dari IOM dan UNDP. Operasi pengadaan logistik dilakukan oleh UNDP.
Pengiriman pertama — yang mencakup dua ventilator masing-masing dari WHO dan
IOM dan satu dari UNDP — akan diserahkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB). Ventilator akan dikirim ke fasilitas kesehatan yang sangat membutuhkan di seluruh
Indonesia.
Meskipun banyak pasien yang terinfeksi COVID-19 tidak memerlukan perawatan di rumah
sakit, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan memerlukan
penggunaan ventilator untuk membantu mengatur pernapasan.
Dukungan BNPB ini tidak terlepas dari hasil rapat koordinasi yang membahas
penyebaran virus korona pada 28 Januari 2020 lalu. BNPB pun segera bergerak cepat dengan
melakukan rapat koordinasi dengan pelibatan berbagai pihak, termasuk lembaga usaha.
Tidak berhenti pada rapat koordinasi, BNPB juga membantu dalam penyiapan peralatan dan
perlengkapan fasilitas observasi di Pulau Natuna. BNPB menyiapkan tenda lapangan,
perlengkapan dan peralatan individu, toilet portabel, dan velbed.
Di samping itu, BNPB juga memfasilitasi kepulangan WNI yang saat akan berakhir masa
observasi pada 15 Februari 2020, seperti transpotasi, logistik dan tiket kepulangan ke wilayah
masing-masing. meskipun tidak terdeteksi penderita yang terpapar penyakit Covid-19, BNPB
dan kementerian dan lembaga terkait tetap waspada dan terus berkoordinasi. Salah satu
tujuan koordinasi ini untuk mencari kesenjangan di lapangan untuk segera evaluasi dan
ditingkatkan, misalnya alat pelindung diri, rumah sakit rujukan, atau standard operating
procedure penanganan darurat.
Pada salah satu kesempatan dalam rapat koordinasi dalam menghadapi kesiapsiagaan
wabah virus korona, tiga hal yang perlu mendapatkan perhatian publik. Ketiga hal tersebut
yaitu penyakit yang ditimbulkan oleh virus itu sendiri, disinformasi dan kepanikan sosial.
Dalam perspektif kesehatan publik, konteks tersebut perlu mendapatkan perhatian dari
berbagai pihak sehingga tidak terjebak masuk dalam situasi krisis yang bisa berujung
bencana.
3. Sebutkan beberapa program Promkes yg ada diwilayah puskesmas dan rumah sakit
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit
4. Kesehatan keluarga dan Reproduksi
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
1. PROMOSI KESEHATAN
Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya
paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan
kesehatan, faktor genetik dan prilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang
diakibatkan oleh lingkungan dan bersifat fisik, kimia dan biologi.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan sektor lain yang
bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan
pemukiman yang berlaku.
Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukimam yang
Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sasaran sanitasi perumahan,
kelompok masyarakat, tempat pembuatan makanan, perusahaan dan tempat-
tempat umum.
1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan minumam
3. Pengawasan pembuangan kotoran manusia
4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
5. Penyehatan pemukimam
6. Pengawasan sanitasi tempat umum
7. Pengamanan polusi industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitasi
3. PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksiknya
yang berasal dari sumber penularan atau reservoir yang ditukarkan atau di transmisikan
kepada penjamu yang rentan.
Kejadian luar biasa adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian
umum dan mungkin menimbulkan kehebohan atau ketakutan dikalangan masyarakat, atau
menurut pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang brrarti dari
kejadian kesakitan atau kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun
waktu tertentu.
Wabah penyakit menular adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka ( Undang-
undang no.4 tahun 1984 tentang wabah penyakit yang menular ).
Cara Penularan Penyakit Menular, dikenal beberapa cara penularan penyakit menular
yaitu :
Kesehatan keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan sejahtera dari suami
istri, anak dan anggota keluarga lainnya ( UU RI no 23 tahun 1992 ).
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan
hanya bebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya ( WHO ).
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan memecahkan masalah
kesehatan keluarga dan masalah reproduksi.
Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas
serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima
tahun dan anak usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang. Prioritas pelayanan KIA
dewasa ini adalah meningkatkan derajat anak dan ibu dalam rangka menurunkan angka
kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA puskesmas terdiri dari :
Tujuan Umumnya :
Agar terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik
dalam hal waktu dan jarak kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam
lingkungan yang kondusif dan sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat dengan gizi
dan persiapan menyusui yang baik.
Tujuan Khususnya :
Kesehatan Anak Usia Sekolah adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama. Anak usia sekolah ( 7-21
tahun ) sesuai proses tumbuh kembang di bagi 3 kelompok yaitu :
Tujuan umum
Tujuan khusus
Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat remaja sebagai unsur kesehatan keluarga
guna membina kesehatan diri dan lingkunganya dalam rangka meningkatkan ketahanan
diri, prestasi dan peran aktif nya dalam pembangunan nasional.
Tujuan Khusus
1. Sasarana Remaja
2. Sasaran Pembina Remaja
3. Sasaran Pengelola Kegiatan
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh bagi pengguna jasa pelayanan dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antara kehamilan guna
merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Tujuan Khusus
Tujuan Umum
Tujuan Khususnya :
Adalah pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan baik secara sendiri
ataupuan atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang
pelayanan kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dan menyembuhkanpenyakit yang ditemukan dari pengguna jasa pelayanan
kesehatan dengan tidak memandang umur dan jenis kelamin yang dapat di selenggarakan
pada ruang praktek.
Tujuan Umum pelayanan medik rawat jalan adalah terwujudnya pengguna jasa dan
keluarganya yang partisipatif, sehat sejahtera, badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap anggota keluarga hidup produktif secara sosial dan ekonomi dengan baik.
Tujuan Khusus
Adalah pelayanan gigi dan mulut yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan medik
ataupun kesehatan yang berwenang dalam bidang kesehatan gigi dan mulut yang
dilaksanakan sendiri atau bersama menurut fungsinya masing-masing guna
mengantisipasi proses penyakit gigi dan mulut dan permasalahannya secara keseluruhan
yang dapat dilaksanakan dalam prosedur pelayanan di kamar praktek dan dengan
pembinaan kesehatan wilayah setempat.
Tujuan Umum pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah meningkatnya partisipasi
anggota masyarakat dan keluarganya untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya
derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal.
Tujuan Khusus
Sasaran pada kelompok rentan untuk mendapatkan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut yaitu :