Disusun Oleh
Kelompok 14:
1. Esi Purnama Sari (10021181823021)
2. Irene Indah Natalya Tamba (10021381823044)
3. Endah Permata Sari (10021381823061)
4. Della Yustriany (10021381823075)
5. Harpi Juanga (10021181823005)
ASSESMENT GIZI
A. Identitas Pasien
B. Data Subyektif
1. Riwayat Penyakit
2. Riwayat Gizi
Pasien adalah seorang anak berusia 6 tahun 4 bulan yang terdiagnosis diare dengan
BB menurun, perut sakit dan terasa kembung.Pernah terkena PKTB, namun sudah
sembuh.mengalami BGM sejak berusia 3 tahun. Pasien disarankan mengonsumsi
obat penambah nafsu makan.Kebiasaan makan pasien yaitu Makan utama 3-4 kali
sehari dengan beberapa kali makanan selingan.Serta kebiasaan minum kurang dari
6 gelas perhari.
C. Data Obyektif
1. Antropometri
Kesimpulan:
Berdasarkan WHO Anthro, status gizi pasien termasuk gizi buruk.
2. BIokimia
Parameter Nilai Normal Awal masuk RS Keterangan
9 Desember 2007
WBC 4-11.103/mm3 11,7 Normal
RBC 3,8-5,8.103/mm3 5,09 Normal
Hb 13-18 g/dl 3,5 Rendah
Hct 40-54% 40,6 Normal
PLT 150-450.103/mm3 252 Normal
Limfosit 20-40% 26,2 Normal
Monosit 5-18% 4,4 Rendah
Granulosit 50-70% 69,4 Normal
GDS <200 mg/dl 64 Normal
Na 135-155 142 Normal
K 3,6-5,5 3,5 Rendah
Cl 94-111 114 Lebih
Kesimpulan :
E. Anamnesa gizi
Hasil Recall 24 jam diet : Diet RS
Tanggal : 10 Desember 2007
Diet RS : Diet BB 1500 Kkal
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan feses (10/12) :
Warna : kuning coklat
Konsistensi : cair
Darah : (-)
Nanah : (-)
Leukosit : (-)
Eritrosit : (-)
E. coli : (-)
E. histolytica : (-)
Telur cacing ascaris : (+)
Telur cacing ankylostoma : (-)
Telur cacing trichiuris : (-)
Serat tumbuhan : (+)
Kesimpulan :
G. Terapi Obat
Obat Fungsi Interaksi dengan zat gizi Solusi
pengobatan sebaiknya diminum
gonore, setelah makan
infeksi kulit
dan jaringan Konsumsi pada saat
Viccilin lunak, Infeksi perut kosong dapat
saluran meningkatkan absorpsi
kemih, infeksi
Salmonella
dan shigella
mengatasi -Lacto B tidak diberikan Sebaiknya sebelum
diare, dapat pada orang yang pemberian obat
mencegah memiliki lactose diberikan edukasi
intoleransi intoleran. mengenai larangan
Lacto B laktosa, -lacto B tidak dapat mengonsumsi lacto
mengatasi dikonsumsi bersaamaan b bersamaan
infeksi dengan vitamin c karena dengan vitamin c
saluran dapat menyebabkan
kencing. pembentukan batu ginjal
BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI
Protein = 1 g /kgBB/hari
= 1 g x 13 = 13g
= 52kcal
Lemak = 25%x total kalori
= 25% x 1400 kcal = 350 kcal
= 38.8g
Karbohidrat = 1400 –52 – 350 = 998 kcal
= 249.5g
Natrium = 600 mg/hari
Cairan = 0,5 ml/kkal = 0,5 ml x 1400
= 700 ml/hari
4. Terapi diet
a. Jenis diet : Nasi anak standar D (diet TKTP)
b. Bentuk makanan : lunak
c. Cara pemberian : Oral
B. IMPLEMENTASI
1. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
- Jenis Diet/Bentuk Makanan/Cara Pemberian: nasi anak standar D (diet
TKTP)/biasa/oral
- Parenteral Gizi: -
Energi Protein (g) Lemak (g) KH (g) Cairan Na (mg)
(kkal) (ml)
standar 1400 25 50 220 1450 900
diet RS
( AKG )
Infus - - - - - -
Kebutuhan 1400 13 38,8 249,5 700 600
(planning)
% standar/ 100 % 52% 77,6% 113,4% 48,27% 66,6%
kebutuhan
2. Rekomendasi Diet
- Standar Diet
STANDAR DIET RS REKOMENDASI STANDAR
DIET
Makan Pagi
- Nasi Nasi 100 g Nasi 125 g
- Lauk hewani Ayam 50 g Ayam 50 g
- Lauk nabati - -
- Sayur Sayur 60 g Sayur 50 g
- Susu/teh Susu cair 50 g Susu cair 20 g
Selingan pagi Roti 50 g Roti 75 g
Makan siang
- Nasi Nasi 100 g Nasi 150 g
- Lauk hewani Daging 50 g Daging 25 g
- Lauk nabati Tahu dan tempe 50 g Tahu dan tempe 20 g
- Sayur Sayur 50 g Sayur 50 g
- Minyak Minyak 10 g Minyak 5 g
Selingan sore Buah 100 g Buah 100 g
Makan malam
- Nasi Nasi 100 g Nasi 150 g
- Lauk hewani Telur 50 g Telur 25 g
- Lauk nabati Tempe 50 g Tempe 50 g
- Sayur Sayur 50 g Sayur 50 g
- Minyak Minyak 10 g Minyak 5 g
- Gula Gula 10 g Gula 10 g
Selingan malam - -
Nilai gizi Energi 1406,0 kcal Energi 1411,4 kcal
Protein 54,2 g Protein 48,6 g
Lemak 65,8 g Lemak 47,4 g
Karbohidrat 151 g Karbohidrat 197,4 g
Na 600 mg Na 600 mg
Cairan 700 ml Cairan 700 ml
2. Penerapan Konseling
Memberikan pengertian kepada pasien untuk menurunkan asupan cairan dan
natrium harian berkaitan dengan edema paru yang menunjukkan adanya
penimbunan cairan berlebih sehingga asupan cairan dan natrium perlu dibatasi.
Pasien juga diberitahu jumlah asupan cairan dan natrium yang mencukupi
kebutuhan harian, darimana saja sumbernya dan bagaimana memenuhi
kebutuhan tersebut. Menekankan kepada pasien untuk memperhatikan
asupannya supaya mencukupi kebutuhan untuk mencegah penurunan BB lebih
lanjut
A. KESIMPULAN
1. Pasien adalah anak berusia 6 tahun 4 bulan yang mengidap penyakit diare
akut yang disertai keluarnya darah melalui feses yang menunjukkan adanya
retensi cairan dan kalium sehingga asupan keduanya perlu ditingkatkan
2. Pasien nampak sangat kurus dan berdasarkan pengukuran dengan WHO
Anthro termasuk gizi buruk
3. Kebiasaan makan pasien adalah 3 kali makan utama dan sering
mengkonsumsi snack. Beberapa jenis sayur dan buah disukai. Pasien
mengalami kekurangan cairan yang diakibatkan oleh diare akut yang dialami
nya dengan konsistensi diare nya cair sehingga pasien harus menambah
asupan cairan 700 ml/hari.
B. SARAN
1. Pasien perlu diberikan diet TKTP sesuai kecukupan kebutuhan hariannya
untuk mencegah penurunan berat badan lebih lanjut. Diet TKTP perlu
diberikan secara bertahap dan sesuai dengan daya terima pasien sehingga
diet diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 3 kali makan utama dan 3
kali makan selingan
2. Pemilihan makanan yang rendah lemak, mudah dicerna, serta tidak
menimbulkan gas supaya lebih mudah dicerna
3. Asupan cairan dan kalsium perlu dibatasi untuk mengurangi retensi cairan
dan kalium ditingkatkan