Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN STUDI KASUS

TATA LAKSANA DIET PADA PASIEN


Kasus 3
“DIARE DAN GIZI BURUK”

Disusun Oleh
Kelompok 14:
1. Esi Purnama Sari (10021181823021)
2. Irene Indah Natalya Tamba (10021381823044)
3. Endah Permata Sari (10021381823061)
4. Della Yustriany (10021381823075)
5. Harpi Juanga (10021181823005)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2020
BAB I. PENDAHULUAN

ASSESMENT GIZI

A. Identitas Pasien

Nama : An. W No. RM : 336899


Umur :6 tahun 4 bulan Ruang : Kantil C5
Sex : Perempuan Tgl Masuk : 9 Desember 2007
Pekerjaan :- Tgl Kasus :10 Desember 2007
Pendidikan : TK Alamat :Kalibagor 5/I Kalibagor Banyumas
Diagnosis Medis :diare cair akut tanpa dehidrasi
Agama : Islam
Gizi buruk

B. Data Subyektif
1. Riwayat Penyakit

Diare (rujukan dari Puskesmas Kalibagor dengan


Keluhan utama diagnose BB menurun), perut sakit dan terasa
kembung

Riwayat penyakit sekarang 1 TSMRS, BB tidak naik, yaitu tetap 13 kg


1 BSMRS, anak mulai kelihatan lemas dan layu, BB
menurun, selanjutnya diperiksakan ke Puskesmas,
mendapatkan terapi vitamin dan obat penambah
nafsu makan. Hasilnya nafsu makan anak
meningkat namun BB belum meningkat.
6 HSMRS, anak demam, batuk (-), pilek (-), nafsu
makan dan minum (+) normal, BAB/BAK tidak ada
kelainan.
5 HSMRS, demam mulai turun, diare > 3x dengan
konsistensi cair dan banyak, ampas (+), lendir (-),
anak diperiksakan ke puskesmas namun keluhan
tidak membaik.
2 HSMRS, diare darah (+)
1 HSMRS, anak makin diare, >3x dengan
konsistensi cair dan banyak, ampas (+), lendir (-),
pada BAB ada darah sedikit berwarna merah segar,
anak gelisah dan tidak bisa tidur malam hari,
selanjutnya anak diperiksakan ke puskesmas dan
kemudian dirujuk ke RSU Banyumas dengan
diagnose BB tidak naik.
HMRS, keluhan tidak membaik, anak dibawa ke RS
Banyumas
Hari studi kasus, diare belum membaik >5x dalam
sehari, cair dan banyak serta ada darah, nafsu
makan rendah.

PKTB masa pengobatan 6 bulan, dinyatakan


sembuh, BGM sejak usia 3 tahun, riwayat demam,
Riwayat penyakit dahulu
batuk, pilek, muntah dan diare (2x/bulan) @ 1
minggu.

TB (+), PKTB pada saudara pasien (+), Ht (+), DM


Riwayat penyakit keluarga
(-)

2. Riwayat Gizi

Penghasilan : tidak menentu


Data sosio
Jumlah anggota keluarga : 7 orang
ekonomi
Suku : Jawa
Jumlah jam kerja : - Jumlah jam tidur
Aktivitas fisik sehari : > 9 jam
Jenis OR : Frekuensi : -
Makanan : - Penyebab : -
Alergi makanan Jenis diet khusus : - Alasan : -
Yang menganjurkan : -
Nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (+) cair, diare (+) cair,
Masalah GI konstipasi (-), anoreksia (+), perubahan
pengecapan/penciuman (+).
Jenis penyakit : TB paru Modifikasi diet : TETP
Penyakit kronik Jenis dan lama pengobatan : pengobatan TB paru 1 tahun,
INH, obat penambah nafsu makan
Kesehatan mulut Sulit menelan (+), stomatitis (-), gigi lengkap (-)
Vitamin/mineral/suplemen gizi lain : vitamin B6
Pengobatan
Frekuensi dan jumlah : -
Tetap (tidak naik, tidak turun) Selama : 1 tahun
Perubahan BB
terakhir
Mempersiapkan Fasilitas memasak :sederhana
makanan Fasilitas menyimpan makanan :lemari makan
Riwayat / pola Makan utama 3-4 kali sehari dengan beberapa kali makanan
makan selingan. Waktu makan pasien teratur, yaitu pagi, siang dan
sore. Kebiasaan makan minum pasien <6 gelas per hari.
Asupan harian tidak seimbang, terkadang pasien hanya
mengkonsumsi nasi dengan kecap.
Bahan makanan yang sering dikonsumsi :
- Makanan pokok : nasi (3-4x/hari) @50-75 gram
- Lauk hewani : telur ayam 1x/minggu, sebanyak 1 butir
Ayam, daging(3x/bulan, sebanyak @ ½
butir/potong)
- Lauk nabati : tempe dan tahu (1-2x/hari)
- Sayur-sayuran : kangkung, labu siam (1-2x/hari)
- Buah-buahan : papaya, pisang (1x/minggu)
- Snack : makanan ringan anak, permen, coklat (4x/hari)
- Minuman : air putih
Kesimpulan :

Pasien adalah seorang anak berusia 6 tahun 4 bulan yang terdiagnosis diare dengan
BB menurun, perut sakit dan terasa kembung.Pernah terkena PKTB, namun sudah
sembuh.mengalami BGM sejak berusia 3 tahun. Pasien disarankan mengonsumsi
obat penambah nafsu makan.Kebiasaan makan pasien yaitu Makan utama 3-4 kali
sehari dengan beberapa kali makanan selingan.Serta kebiasaan minum kurang dari
6 gelas perhari.

C. Data Obyektif
1. Antropometri

TB/PB Lingkar Kepala Tinggi lutut Berat Badan LLA


cm Cm Cm Kg cm
102 46 - 13 46

Kesimpulan:
Berdasarkan WHO Anthro, status gizi pasien termasuk gizi buruk.

2. BIokimia
Parameter Nilai Normal Awal masuk RS Keterangan
9 Desember 2007
WBC 4-11.103/mm3 11,7 Normal
RBC 3,8-5,8.103/mm3 5,09 Normal
Hb 13-18 g/dl 3,5 Rendah
Hct 40-54% 40,6 Normal
PLT 150-450.103/mm3 252 Normal
Limfosit 20-40% 26,2 Normal
Monosit 5-18% 4,4 Rendah
Granulosit 50-70% 69,4 Normal
GDS <200 mg/dl 64 Normal
Na 135-155 142 Normal
K 3,6-5,5 3,5 Rendah
Cl 94-111 114 Lebih
Kesimpulan :

Pemeriksaan darah yang dilakukan menunjukkan sebagian besar nilai biokimia


darah normal, hanya tiga parameter yang nilainya berada di bawah normal yaitu Hb,
monosit, dan K. Hb dan monosit merupakan indikator anemia, sedangkan K
merupakan indikator keseimbangan cairan tubuh. Sedangkan Cl nilainya berada di
atas normal.Cl juga merupakan indikator keseimbangan cairan tubuh.

D. Pemeriksaan Fisik Klinis

Aspek Nilai Normal 25-11-2007 26-11-2007


Diare, lemas, perut BAB cair >7x berdarah, BAK
sakit, perut kembung, (+), nyeri tekan (+), muntah
mual, muntah, lidah (-), mual (+), lemas, perut
S -
terasa pahit, nafsu sakit dan terasa kembung,
makan turun, sulit nafsu qmakan turun, sulit
menelan menelan
Lemah, kesan gizi kurang,
KU:lemah, tampak gizi
leher:lnn tbb, dada:sim, KG
kurang, CM. leher:lnn
(-), retr (-), I/S1 tunggal, S2
ttb. Abd:datar, supel,
split tak konstan,
nyeri tekan (+) kuadran
P/sonor,vesikuler +/+, RBK
epigastrum, H/L ttb,
O - +/+, abd:supel, T/E (+) N, BU
ekstremitas:akral
(+) naik, H/L ttb, NT (+) r.
hangat, perfusi baik,
Epigastrik. Ext: akral hangat,
muscle wasting (+),
perfusi baik, nadi kuat,
kepala:mesocephal, CA
kepala:mesocephal, CA -/-,
-/-, SI -/-
SI -/-
T 120/80 mmHg -
N 60-100x/menit 96
RR 20-40x/menit 26
T 36-370C 36,7
Edema - - -
Kesimpulan:
Pasien dalam keadaan compos mentis namun tampak lemas.Pemeriksaan
menunjukkan nilai yang normal.

E. Anamnesa gizi
Hasil Recall 24 jam diet : Diet RS
Tanggal : 10 Desember 2007
Diet RS : Diet BB 1500 Kkal

Keterangan Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)


Asupan oral 769,3 23,2 34,3 94,4
Kebutuhan 1500 25 50 220
% Asupan 51% 92% 68% 42%
Kesimpulan :
Diet yang diberikan adalah diet tinggi kalori tinggi protein atau yang disebut sebagai
diet standar D. berdasarkan recall 24 jam asupan makan harian pasien belum baik,
hal ini berdasarkanasupan makanan oral pasien belum mencukupi dengan rincian
asupan energi memenuhi 51% dari kebutuhan, protein 25%, lemak 50%, dan
karbohidrat 220%.

F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan feses (10/12) :
Warna : kuning coklat
Konsistensi : cair
Darah : (-)
Nanah : (-)
Leukosit : (-)
Eritrosit : (-)
E. coli : (-)
E. histolytica : (-)
Telur cacing ascaris : (+)
Telur cacing ankylostoma : (-)
Telur cacing trichiuris : (-)
Serat tumbuhan : (+)
Kesimpulan :

Pemeriksaan menunjukkan keberadaan telur cacing ascaris. Cacing ascaris


merupakan indikator penyebab diare

G. Terapi Obat
Obat Fungsi Interaksi dengan zat gizi Solusi
pengobatan sebaiknya diminum
gonore, setelah makan
infeksi kulit
dan jaringan Konsumsi pada saat
Viccilin lunak, Infeksi perut kosong dapat
saluran meningkatkan absorpsi
kemih, infeksi
Salmonella
dan shigella
mengatasi -Lacto B tidak diberikan Sebaiknya sebelum
diare, dapat pada orang yang pemberian obat
mencegah memiliki lactose diberikan edukasi
intoleransi intoleran. mengenai larangan
Lacto B laktosa, -lacto B tidak dapat mengonsumsi lacto
mengatasi dikonsumsi bersaamaan b bersamaan
infeksi dengan vitamin c karena dengan vitamin c
saluran dapat menyebabkan
kencing. pembentukan batu ginjal
BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI

1. NI-3.1: Kekurangan asupan cairan berkaitan dengan peningkatan pengeluaran


cairan tubuh yang dibuktikan dengan adanya pengeluaran feses dengan konsistensi
cair yang akut melalui hasil pemeriksaan feses.
2. NI-5.10.1: kekurangan intake mineral kalium berkaitan dengan penurunan retensi
kalium dalam tubuh yang dibuktikan dengan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh
3. NI-5.2: protein-energi malnutrition berkaitan dengan penurunan kemampuan jantung
dalam memompa darah sebagai agen transport berbagai komponen penting yang
dibutuhkan tubuh yang dibuktikan dengan status gizi pasien yang buruk.
BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI
A. PERENCANAAN
1. Tujuan diet
a. Memberikan asupan makanan yang mencukupi kebutuhan tanpa memberatkan
untuk mencegah penurunan berat badan lebih lanjut
b. Menurunkan total air dan natrium dalam tubuh dengan menurunkan asupan
keduanya supaya asupannya tidak berlebihan
2. Syarat dan prinsip diet
a. Energi cukup untuk mencegah penurunan berat badan
b. Protein cukup 1 g/kgBB
c. Lemak cukup 25% dari total kebutuhan energi
d. Karbohidrat cukup
e. Vitamin dan mineral cukup
f. Natrium maksimal 600 mg per hari (setara 1,5 gram garam)
g. Cairan dibatasi maksimal 1000 ml/hari (kebutuhan cairan 0,5 ml/kkal)
h. Makanan dengan porsi kecil dan sering (3 kali makan utama 3 kali selingan),
bentuk makanan diberikan sesuai daya terima pasien
i. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
3. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi
BB Ideal : 2n+8 = 2(6)+8 = 20 kg
Kebutuhan energi anak laki-laki usia 4-6 tahun = 1400

Protein = 1 g /kgBB/hari
= 1 g x 13 = 13g
= 52kcal
Lemak = 25%x total kalori
= 25% x 1400 kcal = 350 kcal
= 38.8g
Karbohidrat = 1400 –52 – 350 = 998 kcal
= 249.5g
Natrium = 600 mg/hari
Cairan = 0,5 ml/kkal = 0,5 ml x 1400
= 700 ml/hari

4. Terapi diet
a. Jenis diet : Nasi anak standar D (diet TKTP)
b. Bentuk makanan : lunak
c. Cara pemberian : Oral

Pembahasan Preskripsi Diet :


Perhitungan energi sesuai dengan syarat dan prinsip diet. Jumlah energi yang
dibutuhkan adalah 1400 kcal, protein 13 gram, lemak 38.8 gram, dan karbohidrat
249.5 gram. Untuk mencukupi kebutuhannya, pasien diberikan diet nasi anak
standar D (diet TKTP).Asupan energi pasien harus mencukupi kebutuhan untuk
mencegah penurunan BB lebih lanjut.Makanan diberikan dalam porsi kecil tapi
sering yaitu dengan membaginya ke dalam 3 kali makan utama dan 3 kali makan
selingan supaya tidak memberatkan kerja jantung.Bentuk makanan diberikan
sesuai daya terima pasien yaitu bentuk makanan lunak.Pasien juga perlu
menghindari makanan yang menimbulkan gas untuk mencegah rasa tidak enak di
perut.

5. Rencana monitoring dan evaluasi


Anamnesis Yang diukur Pengukuran Evaluasi/ target
(jangka waktu)
Antropometri Berat Badan Setiap hari Tidak terjadi
penurunan berat
badan
Biokimia Hb,monosit,k Sesuai keputusan Membaik,
dokter Normal
Fisik dan Klinis Tensi, nadi, respirasi, Setiap hari Normal
dan suhu
Asupan Gizi Asupan energi, Setiap hari Asupan minimal
karbohidrat, protein, 90%
lemak

6. Rencana Konsultasi Gizi


Masalah Gizi Tujuan Materi Konseling
Kelebihan asupan cairan Menurunkan asupan cairan Jumlah asupan cairan yang
mencukupi kebutuhan
harian dan menekankan
kepada pasien untuk
membatasi asupan cairan
Penurunan kebutuhan Menurunkan asupan Jumlah natrium yang
natrium natrium harian mencukupi kebutuhan
harian dan menekankan
kepada pasien untuk
membatasi asupan garam
Protein-energi malnutrition Mencegah penurunan BB Menekankan kepada pasien
lebih lanjut untuk memperhatikan
asupannya supaya
mencukupi kebutuhan untuk
mencegah penurunan BB
lebih lanjut

B. IMPLEMENTASI
1. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
- Jenis Diet/Bentuk Makanan/Cara Pemberian: nasi anak standar D (diet
TKTP)/biasa/oral
- Parenteral Gizi: -
Energi Protein (g) Lemak (g) KH (g) Cairan Na (mg)
(kkal) (ml)
standar 1400 25 50 220 1450 900
diet RS
( AKG )
Infus - - - - - -
Kebutuhan 1400 13 38,8 249,5 700 600
(planning)
% standar/ 100 % 52% 77,6% 113,4% 48,27% 66,6%
kebutuhan

2. Rekomendasi Diet
- Standar Diet
STANDAR DIET RS REKOMENDASI STANDAR
DIET
Makan Pagi
- Nasi Nasi 100 g Nasi 125 g
- Lauk hewani Ayam 50 g Ayam 50 g
- Lauk nabati - -
- Sayur Sayur 60 g Sayur 50 g
- Susu/teh Susu cair 50 g Susu cair 20 g
Selingan pagi Roti 50 g Roti 75 g
Makan siang
- Nasi Nasi 100 g Nasi 150 g
- Lauk hewani Daging 50 g Daging 25 g
- Lauk nabati Tahu dan tempe 50 g Tahu dan tempe 20 g
- Sayur Sayur 50 g Sayur 50 g
- Minyak Minyak 10 g Minyak 5 g
Selingan sore Buah 100 g Buah 100 g
Makan malam
- Nasi Nasi 100 g Nasi 150 g
- Lauk hewani Telur 50 g Telur 25 g
- Lauk nabati Tempe 50 g Tempe 50 g
- Sayur Sayur 50 g Sayur 50 g
- Minyak Minyak 10 g Minyak 5 g
- Gula Gula 10 g Gula 10 g
Selingan malam - -
Nilai gizi Energi 1406,0 kcal Energi 1411,4 kcal
Protein 54,2 g Protein 48,6 g
Lemak 65,8 g Lemak 47,4 g
Karbohidrat 151 g Karbohidrat 197,4 g
Na 600 mg Na 600 mg
Cairan 700 ml Cairan 700 ml

1. Penerapan Diet Berdasarkan Rekomendasi


Pemesanan diet: diet nasi anak standar D (diet TKTP)
Diet yang diberikan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan energi harian untuk
mencegah penurunan berat badan lebih lanjut dengan tanpa memberatkan kerja
jantung. Maka dari itu makanan diberikan secara bertahap dalam porsi kecil dan
sering yaitu 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan. Selain itu dipilih
makanan dengan kadar lemak yang rendah dan dalam porsi yang sesuai
kebutuhan. Lauk hewani dan susu dipilih yang kadar lemaknya rendah. Sayur
dipilih sayur yang tidak menimbulkan gas seperti bayam, kangkung, kacang
buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam, dan tauge. Sayur-sayur
tersebut tidak menyebabkan perut kembung yang dapat menyebabkan
ketidaknyamanan terutama pada organ pencernaan.

2. Penerapan Konseling
Memberikan pengertian kepada pasien untuk menurunkan asupan cairan dan
natrium harian berkaitan dengan edema paru yang menunjukkan adanya
penimbunan cairan berlebih sehingga asupan cairan dan natrium perlu dibatasi.
Pasien juga diberitahu jumlah asupan cairan dan natrium yang mencukupi
kebutuhan harian, darimana saja sumbernya dan bagaimana memenuhi
kebutuhan tersebut. Menekankan kepada pasien untuk memperhatikan
asupannya supaya mencukupi kebutuhan untuk mencegah penurunan BB lebih
lanjut

BAGIAN 5. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Pasien adalah anak berusia 6 tahun 4 bulan yang mengidap penyakit diare
akut yang disertai keluarnya darah melalui feses yang menunjukkan adanya
retensi cairan dan kalium sehingga asupan keduanya perlu ditingkatkan
2. Pasien nampak sangat kurus dan berdasarkan pengukuran dengan WHO
Anthro termasuk gizi buruk
3. Kebiasaan makan pasien adalah 3 kali makan utama dan sering
mengkonsumsi snack. Beberapa jenis sayur dan buah disukai. Pasien
mengalami kekurangan cairan yang diakibatkan oleh diare akut yang dialami
nya dengan konsistensi diare nya cair sehingga pasien harus menambah
asupan cairan 700 ml/hari.
B. SARAN
1. Pasien perlu diberikan diet TKTP sesuai kecukupan kebutuhan hariannya
untuk mencegah penurunan berat badan lebih lanjut. Diet TKTP perlu
diberikan secara bertahap dan sesuai dengan daya terima pasien sehingga
diet diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 3 kali makan utama dan 3
kali makan selingan
2. Pemilihan makanan yang rendah lemak, mudah dicerna, serta tidak
menimbulkan gas supaya lebih mudah dicerna
3. Asupan cairan dan kalsium perlu dibatasi untuk mengurangi retensi cairan
dan kalium ditingkatkan

Anda mungkin juga menyukai