Anda di halaman 1dari 16

SAMPLING DAN BESAR SAMPEL

PADA PENELITIAN CROSS


SECTIONAL
-KELOMPOK 1-
KELOMPOK 1:
1. Vira Triasya 10021281924039
2. Chelline Nandya 10021281924040
3. Alya Avani 10021281924041
4. UThfi Aulia Fitriani 10021281924043
5. Nyayu Hanun 10021281924044
6. Indah Listari Salsabila 10021281924045
7. UTiya Alfa Hikmah 10021281924048
8. Brilianne Alliyah Novrado 10021381924049
PENGERTIAN CROSS SECTIONAL
Cross sectional adalah suatu bentuk studi observasional
yang bertujuan untuk mencari/ mempelajari hubungan
antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel
tergantung (efek), dengan cara pendekatan, observasi,
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat atau
point time approach (Sastroasmoro & Ismael, 2014;
Notoatmodjo, 2012).
PeneliTian Cross-secTional digunakan jika :

Ingin diketahui prevalensi


penyakit maupun faktor
risiko yang berkembang
dimasyarakat.

Angka kejadian penyakit


yang diteliti tinggi.
POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI SAMPEL

Populasi adalah keseluruhan Sampel adalah sebagian


objek penelitian. Apabila dari populasi yang dapat
seseorang ingin meneliti dijangkau serta memiliki
semua elemen yang ada sifat yang sama dengan
dalam wilayah penelitian populasi yang diambil
tersebut, maka penelitiannya sampelnya tersebut
merupakan penelitian
populasi
ALASAN PENGGUNAAN SAMPEL DALAM
PENELITIAN

Ukuran Penelitian yang Sumber daya


tidak mungkin
populasi 2 menggunakan 4 yang lebih
terlalu besar efisien
populasi

Efisiensi Efisiensi
1 biaya 3 waktu 5
TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling adalah teknik yang dipergunakan untuk
mengambil sampel dari populasi (Setiadi, 2013).

Sampling Acak Sampling Tidak Acak


(Random Sampling) (Non-Random Sampling)
Artinya setiap Merupakan cara
anggota dari populasi pengambilan sampel
peluang yang sama secara tidak acak di mana
untuk dipilih sebagai masing-masing anggota
sampel. tidak memiliki peluang
yang sama untuk terpilih
anggota sampel.
SAMPLING ACAK
(RANDOM SAMPLING)
Pengambilan acak Pengambilan acak Pangambilan acak
sederhana (Simple random sistematis (Systematic berdasarkan area (Cluster
sampling) random sampling) sampling)
Merupakan sistem Merupakan sistem Merupakan sistem
pengambilan sampel pengambilan sampel pengambilan sampel
secara acak dengan yang dilakukan dengan yang dibagi
menggunakan undian menggunakan selang berdasarkan areanya
atau tabel angka interval tertentu secara
random. berurutan
Sampling Tidak Acak
(Non-Random Sampling)
Pengambilan sesaat Pengambilan menurut
(Accidental sampling) jumlah (Quota sampling)
Merupakan teknik pengambilan Merupakan pengambilan
sampel yang dilakukan
anggota sampel
dengan tiba-tiba berdasarkan
berdasarkan jumlah yang
siapa yang ditemui oleh peneliti. diinginkan oleh peneliti.
Kelebihan dari pengambilan
Kelebihan dari pengambilan
sesaat ini adalah kepraktisan
menurut jumlah ini adalah
dalam pemillihan anggota sampel.
praktis karena jumlah sudah
Kekurangannya adalah belum
ditentukan dari awal. Sedangkan,
tentu responden memiliki
kekurangannya adalah bias,
karakteristik yang dicari oleh
belum tentu mewakili seluruh
peneliti
anggota populasi.
Sampling Tidak Acak
(Non-Random Sampling)
Pengambilan menurut Pengambilan beruntun
tujuan (Purposive (Snow-ball sampling)
sampling)
Merupakan pemilihan anggota Merupakan teknik pengambilan
sampel yang didasarkan atas sampel yang dilakukan dengan
tujuan dan pertimbangan sistem jaringan responden.
tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan
Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah bisa
mendapatkan responden
menurut tujuan ini adalah
yang kredibel di bidangnya.
tujuan dari peneliti dapat Sedangkan, kekurangannya
terpenuhi. Sedangkan, adalah memakan waktu yang
kekurangannya adalah belum cukup lama dan belum tentu
tentu mewakili keseluruhan mewakili keseluruhan variasi
variasi yang ada. yang ada.
Sampel pada Penelitian Cross Sectional
Dalam penelitian, kriteria sampel termasuk kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel
tersebut dapat digunakan (Hidayat, 2007).

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel


penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang
penyebabnya antara lain;
a) Adanya hambatan etik, menolak menjadi responden,
b) Keadaan yang tidak mendukung untuk dilakukan penelitian dan
c) Trdapat kondisi atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun
interpretasi hasil penelitian.

Besar populasi kurang dari 10.000, penentuan jumlah sampelnya dapat


dihitung dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2002):
Menentukan Besar Sampel Penelitian pada
Penelitian Cross Sectional

Keterangan :
Jika besar populasi (N) diketahui: n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
Z = score Z, berdasarkan nilai α yang
diinginkan
α = derajat kepercayaan
d = toleransi kesalahan
P = proporsi kasus yang diteliti dalam
Jika besar populasi (N) TIDAK diketahui: populasi, jika p tidak diketahui maka
gunakan p terbesar. p terbesar yaitu p = 0.5
1-p = q, yaitu proporsi untuk terjadinya suatu
kejadian. Jika penelitian ini menggunakan p
terbesar, maka q = 1-p = 1=0.5
Batas toleransi kesalahan dinyatakan dengan prosentase.
Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel
menggambarkan populasi. Misalnya penelitian dengan
batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%.
Pada penelitian ini, ditentukan bahwa batas toleransi
kesalahan adalah 5% = 0.05.
= 219 orang (angka minimal)

ConToh:
Misalnya, kita ingin mencari sampel minimal untuk suatu penelitian
mencari faktor determinan pemberian ASI secara eksklusif. Untuk
mendapatkan nilai p, kita harus melihat dari penelitian yang telah ada
atau literatur. Dari hasil hasil penelitian Suyatno (2001) di daerah Demak-
Jawa Tengah, proporsi bayi (p) yang diberi makanan ASI eksklusif sekitar
17,2 %. Ini berarti nilai p = 0,172 dan nilai q = 1 – p. Dengan limit dari error
(d) ditetapkan 0,05 dan nilai Alfa = 0,05, maka jumlah sampel yang
dibutuhkan sebesar:

= 219 orang (angka minimal)


Jika tidak diketemukan nilai p dari penelitian atau
literatur lain, maka dapat dilakukan maximal
estimation dengan p = 0,5. Jika ingin teliti teliti
maka nilai d sekitar 2,5 % (0,025) atau lebih kecil
lagi. Penyederhanaan Rumus diatas banyak
dikenal dengan istilah Rumus Slovin.
Thank you!
-kelompok 1-

Anda mungkin juga menyukai