SYLVI HARMIARDILLAH
SAMPLING
Yaitu proses menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi.
Teknik sampling merupakan cara-cara yg ditempuh
dalam pengambilan sampel agar memperoleh
sampel yg benar-benar sesuai dengan keseluruhan
subjek penelitian
Cara pengambilan sampel dapat digolongkan
menjadi 2 yaitu Probability sampling dan
Nonprobability sampling
SAMPLING
Probability Sampling
Prinsip utama probability sampling adalah subjek dalam populasi
mempunyai kesempatan yg sama untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai
sampel
Setiap bagian populasi mungkin berbeda satu dengan yg lain namun
selalu ada populasi parameter (karakteristik populasi) sehingga
mempunyai kesempatan menjadi sampel yg representatif
Peneliti tidak bisa memutuskan bahwa sampel A lebih baik dari sampel B
untuk penelitian
Peneliti juga tidak dapat mengikutsertakan orang yg dipilih sebagai subjek
karena tidak menyukai atau sulit dilibatkan
SAMPLING (PROBABILITY
SAMPLING)
Simple Random Sampling
Pemilihan sampel dengan cara ini merupakan jenis probabilitas
yg paling sederhana yaitu setiap elemen diseleksi secara acak
Diperlukan kerangka sampel agar kesempatan yg sama untuk
setiap sampel dapat terpenuhi
Beberapa teknik yg bisa dilakukan antara lain:
Teknik pengundian sampel
Metode acak sederhana
Computerize
Misalnya: Peneliti ingin mengambil sampel 30 dari 100 populasi
yg tersedia, maka secara acak peneliti dapat mengambil 30
sampel melalui lemparan dadu atau pengambilan nomor yg
ditulis dalam secarik kertas
SAMPLING (PROBABILITY
SAMPLING)
Stratified Random Sampling (Bertingkat)
Stratied artinya strata (kelas) atau kedudukan subjek
(seseorang) dimasyarakat
Jenis sampling ini digunakan untuk mengetahui
keberagaman variabel tetapi masih memiliki bagian
atau strata yg homogen
Misalnya: Peneliti merencanakan ada 100 sampel,
maka peneliti akan mengelompokkan 25 subjek secara
acak dalam 4 kelas berdasarkan latar pendidikan “Tidak
sekolah, Pendidikan dasar, Pendidikan menengah dan
Pendidikan tinggi”
Pada jenis sampling ini harus diyakinkan bahwa semua variabel yg diidentifikasi dapat
mewakili populasi agar mencapai sampel yg representative
SAMPLING (PROBABILITY SAMPLING)
Cluster Sampling
Berarti pengelompokkan sampel berdasarkan kelompok wilayah atau lokasi populasi
Digunakan untuk populasi yg cukup heterogen Random wilayah
Jenis sampling ini digunakan dalam beberapa situasi seperti:
Jika simple random sampling tidak memungkinkan
Peneliti tidak mengetahui alamat dari populasi secara pasti dan tidak memungkinkan
menyusun sampling frame (daftar subjek dalam suatu populasi yg dapat disampel)
Misalnya:
Peneliti ingin meneliti anak yg mengalami stress hospitalisasi, maka peneliti mengambil
sampel pada klien anak berdasarkan tempat klien dirawat (Rs A, Rs B, Rs C)
Peneliti ingin meneliti perilaku self care pasien DM yg mengikuti PROLANIS, maka peneliti
mengambil sampel klien DM berdasarkan lokasi wilayah Puskesmas penyelenggara PROLANIS
SAMPLING (PROBABILITY SAMPLING)
Sistematic Sampling
Pengambilan sampel secara sistematik dapat dilaksanakan jika tersedia daftar
subjek yg dibutuhkan, pengambilan sampel secara sistematik dengan jarak N/n
Misalnya: Peneliti menentukan jumlah populasi adalah 1200 dan sampel yg
dipilih adalah 50, maka sertiap kelipatan 24 orang akan menjadi sampel (1200 :
50 = 24), maka sampel yg diambil adalah responden nomor 24, 48, 74, dst…)
SAMPLING (PROBABILITY SAMPLING)
SAMPLING
Non-probability Sampling
Pemilihan sampel secara subyektif
Non-probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yg tidak
dipilih secara acak
Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena
kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan
oleh peneliti
Dalam non-probability sampling, pengetahuan, kepercayaan dan
pengalaman seseorang seringkali dijadikan pertimbangan untuk
menentukan anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel
SAMPLING (NON-PROBABILITY SAMPLING)
Purposive Sampling
Disebut juga judgement sampling
Yaitu suatu teknik penetapan sampel diantara populasi
sesuai dengan yg dikehendaki peneliti dengan pertimbangan
tujuan dan masalah dalam penelitian
Purposive Sampling merupakan satuan sampling yang dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu dari peneliti dengan
tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki vs
karakteristik yang dikehendaki
Hampir sama dengan probability sampling, besar populasi
mungkin sudah diketahui, namun pengambilannya tidak
secara acak
Convenience sampling Populasi tidak diketahui dan menemui sampel insidental atau
kebetulan bertemu
SAMPLING (NON-PROBABILITY SAMPLING)
Peneliti memilih secara sistematis tidak accidental Peneliti memilih karena Kebetulan bertemu (accidental)
Kapan menggunakan Probability atau Non-
probability sampling?
• Kembali pada masing-masing peneliti,
mempertimbangkan tujuan, design dan rancangan
penelitian
• Para peneliti umumnya menggunakan non-probability
sampling ketika mereka bertujuan melakukan
penelitian kualitatif, studi percontohan (pilot study),
atau penelitian eksplorasi (deskriptif)
• Peneliti menggunakan non-probability sampling ketika
mereka memiliki waktu terbatas untuk melakukan
penelitian atau memiliki keterbatasan anggaran
• Probability sampling umumnya digunakan untuk
populasi yg sudah diketahui (tersedia sampling frame/
list seluruh populasi beserta nomor urutnya), cukup
homogen dan dalam jumlah yg cukup besar
Teknik sampling Pertimbangan
kriteria inklusi eksklusi
Proses
pengambilan
data
Sampel
drop out
(jika ada)
Hasil
penelitian
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT