Bank Indonesia
Bank Indonesia
Medan, FE USU, 14 Februari 2008
OUTLINE
Review Konsep dan Teori Moneter
Kebijakan Moneter Periode Pra Krisis Ekonomi
1997
Kebijakan Moneter Periode Selama Krisis
Ekonomi 1997
Kebijakan Moneter Periode Pasca Krisis Ekonomi
1997
Paradigma Pengendalian Moneter Baru
Proses Perumusan Kebijakan Moneter
Mekanisme Pengendalian Moneter
Review Konsep dan Teori Moneter
KEBIJAKAN
EKONOMI MAKRO:
KEBIJAKAN MONETER
TUJUAN AKHIR:
KEBIJAKAN FISKAL SOCIAL
WELFARE
KEBIJAKAN PERDAGANGAN
KEBIJAKAN LAINNYA
Apa Tujuan Kebijakan Moneter?
Peran penting dari kebijakan moneter sebagai salah satu kebijakan ekonomi;
Mempengaruhi :
a. stabilitas harga
b. pertumbuhan ekonomi
c. perluasan kesempatan kerja
d. keseimbangan neraca pembayaran
(a) – (d) menjadi sasaran akhir (objectives/ final targets) kebijakan moneter
SEKTOR RIIL
Konsumsi
Investasi
Ekspor
Impor
SEKTOR EKSTERNAL
Otoritas Moneter
Aktiva Luar Negeri Bersih
Uang
Aktiva Domestik Bersih Primer
Net Claim on Government
Bank Umum
Aktiva Luar Negeri Bersih Uang
Aktiva Domestik Bersih Beredar
J enis Kerangka Kebijakan Moneter
Macam-macam Kerangka Kebijakan Moneter :
“Jangkar”
Nominal
- Nilai tukar
- Besaran moneter
- Inflasi (inflation targeting )
Penargetan - Output nominal
- No explicit nominal anchor
Kerangka Operasi Kebijakan Moneter
s
I Y
1. OPEN MARKET
N MONEY SUPPLY
OPERATION
F OR 2. DISCOUNT FACILITY
INTEREST RATE 3. RESERVE
L REQUIREMENT
A Yd 4. FOREIGN EXCHANGE
INTERVENTION
S
I
ECONOMIC
ACTIVITY
Investment
Consumption
Government Ex
Export
Import
Perbandingan Sistem Operasi Kebijakan Moneter
Sasaran Sasaran
Pendekatan Harga Instrumen Operasional Akhir
Variabel-variabel Informasi
• Langsung
• Sk.bunga PUAB • Stabilitas harga
• Tidak langsung
Sumber: Junggun Oh. “Inflation Targeting, Monetary Transmission Mechanism, and Policy Rules in Korea”,
Economic Pap er , Vol.2, No.1, March 1999, Bank of Korea (dimodifikasi).
Kerangka Kerja Quantity Targeting
Y Ms
1. OPEN MARKET
Inflasi s OPERATION
2. DISCOUNT FACILITY
Pertumb.
3. RESERVE
Ekonomi REQUIREMENT
Investment
Consumption
Government
Export
Import
Ilustrasi Teoritis Pelaksanaan Kebijakan Moneter
melalui quantity targeting
Operasi Pasar Terbuka dilakukan Bank Indonesia dengan tiga cara, yaitu :
1. Melalui lelang SBI
2. Melalui penggunaan FASBI di pasar uang rupiah, dan
3. Melalui sterilisasi/intervensi di pasar valuta asing
1. Lelang SBI
Besarnya lelang SBI (mingguan) dimaksudkan untuk mencapai besarnya target
uang primer yang ditetapkan. Untuk itu, tiap minggu Bank Indonesia akan
memperkirakan perkembangan uang primer dan, dengan membandingkan
target yang ditetapkan, menentukan besarnya kelebihan likuiditas pasar uang
yang harus diserap.
Hal ini dilakukan dengan menghitung berapa SBI yang jatuh tempo, berapa
ekspansi/konstraksi dari sisi fiskal (rekening Pemerintah di Bank Indonesia),
mutasi cadangan devisa, serta bagaimana kondisi likuiditas di pasar uang.
Mekanisme Pengendalian M0 Melalui
OPT
i
Penjualan Surat
Mo
Berharga
M1 & M2
Harga
OPT
stabil
i
Pembelian Surat
Mo
Berharga
M1 & M2
Mekanisme Pengendalian Moneter Melalui OPT
Operasi Pasar Terbuka dilakukan Bank Indonesia dengan tiga cara, yaitu :
1. Melalui lelang SBI
2. Melalui penggunaan FASBI/FTK di pasar uang rupiah, dan
3. Melalui sterilisasi/intervensi di pasar valuta asing
Operasi Pasar Terbuka dilakukan Bank Indonesia dengan tiga cara, yaitu :
1. Melalui lelang SBI
2. Melalui penggunaan FASBI/FTK di pasar uang rupiah, dan
3. Melalui sterilisasi/intervensi di pasar valuta asing
Dengan cara ini, dapat dicapai dua tujuan sekaligus. Pertama, penyerapan
kelebihan likuiditas di pasar uang. Kedua, bahwa langkah ini sekaligus dapat
membantu upaya untuk menstabilkan perkembangan nilai tukar rupiah di pasar.
Intervensi di pasar valuta asing dapat pula dilakukan Bank Indonesia pada waktu
sedang terjadi gejolak nilai tukar rupiah di pasar valuta asing
Pertimbangan BI Beralih ke Pendekatan Harga
1. Kebijakan dan perkembangan sektor-sektor lain (fiskal, nilai tukar, dan riil) akan berjalan
seperti yang ditetapkan.
2. Adanya hubungan yang stabil antara uang beredar (sebagai sasaran antara) dengan
kegiatan ekonomi riil (sebagai sasaran akhir) stabilitas fungsional income velocity dan
demand for money
3. Adanya hubungan yang stabil antara uang primer (sebagai sasaran operasional) dengan
uang beredar (sebagai sasaran antara) stabilitas fungsional angka pengganda uang
(money multiplier)
Bond (1994) menunjukkan secara empiris bahwa hubungan antara suku bunga
dengan laju inflasi jauh lebih kuat dibandingkan dengan hubungan antara uang
beredar dengan inflasi.
Di sisi lain, dalam ekonomi yang semakin terbuka dengan sistem nilai tukar
yang fleksibel, pergerakan nilai tukar rupiah juga dianggap sangat penting
dalam mempengaruhi permintaan agregat, pertumbuhan ekonomi, and inflasi.
Isu pokok yang sedang dikaji adalah apakah apakah cukup relevan apabila
manajemen moneter di Indonesia dibangun atas dasar jalur mekanisme
transmisi salah satu/kedua variabel tersebut; ataukah berdasarkan jalur
mekanisme transmisi kebijakan moneter yang lain?
Pertimbangan BI Beralih ke Pendekatan Harga
s
I Y
1. OPEN MARKET
N INTEREST RATE
OPERATION
F 2. DISCOUNT FACILITY
3. RESERVE
L REQUIREMENT
A Yd 4. FOREIGN EXCHANGE
INTERVENTION
S
I
ECONOMIC
ACTIVITY
Investment
Consumption
Government Ex
Export
Import
Mekanisme Transmisi Pendekatan Harga
Market
Interest rate
Credit
Domestic
demand
Domestic
Asset prices Total Inflationary
demand pressure
BI Interest Net external
Rate demand
Expectations/ Inflation
confidence
Import
prices
Exchange rate
Kerangka Kerja Kebijakan Moneter Indonesia s/d Juli 2005:
Lite Inflation Targeting
Penerbitan
PenerbitanSBI
SBI
Kontraksi FASBI/SWBI
FASBI/SWBI
OPT Reverse
ReverseRepo
RepoSUN
*)
OPTReguler
Reguler SUN*)
Ekspansi SBI/SUN
SBI/SUNRepo
Repo
OPT
OPT
Fine
FineTune
TuneKontraksi
Kontraksi
(FTK),
(FTK), Outrightjual
Outright jualSUN
SUN
Kontraksi Sterilisasi/Intervensi
Sterilisasi/Intervensi
(jual
(jualUSD/IDR)
USD/IDR)
OPT
OPTNon
NonReguler/
Reguler/
Fine Tune Operation
Fine Tune Operation Fine
FineTune
TuneEkspansi
Ekspansi
(FTE),
(FTE), OutrightBeli
Outright BeliSUN
SUN
Ekspansi Sterilisasi/Intervensi
Sterilisasi/Intervensi
(beli
(beliUSD/IDR)
USD/IDR)
OPT: Lelang SBI
• Bidding rates yang diajukan peserta lelang hari Rabu tergantung pada
interpretasi mereka terhadap indirect signal dari target indikatif yang
diumumkan hari Selasa.
Contoh:
Pada hari Selasa, BI mengumumkan target lelang Rp 10 triliun,
dengan jumlah jatuh waktu Rp 9 triliun.
Pasar akan menginterpretasikan pengumuman ini sebagai indirect
signal bahwa BI menginginkan kenaikan bid rate.
• Sedikit perubahan pada RRT SBI diinterpretasikan sebagai perubahan
sinyal kebijakan moneter.
Contoh:
Pada hari Rabu, BI mengumumkan hasil lelang 12,27% dibandingkan
minggu sebelumnya 12,25%.
Pasar akan menginterpretasikan ini sebagai trend peningkatan suku
bunga yang diinginkan BI, sehingga mereka akan mengajukan bid
yang lebih tinggi pada lelang berikutnya.
OPT: Lelang SBI
Sinyal Suku Bunga dengan BI-Rate
RDG Triwulanan
RDG Bulanan
Lebih diarahkan utk memantau pencapaian target inflasi & arah kebijakan satu
bulan berikutnya.
Penetapan BI Rate dan langkah pengendalian moneter satu bulan yang akan datang,
seperti OPT, dan sterilisasi/intervensi di pasar valas.
RDG Mingguan
Laporan-Laporan
Mata uang Hindia Belanda & Jepang BNI, BRI sebagai bank sirkulasi ORI
masih digunakan yg menggantikan peran uang Hindia
Belanda & Jepang
Belum terdapat bentuk bank sentral
secara formal ORI ditarik diganti dgn uang De
Javasche Bank yg ditunjuk sbg bank
UUD 1945 Ps.23: perlunya dibentuk
sirkulasi
sebuah bank yg disebut Bank
Indonesia, yg mengeluarkan & De Javasche Bank ditetapkan sebagai
mengatur uang kertas bank sentral pada pemerintah RIS
UU nasionalisasi De Javasche Bank Tindakan moneter sanering pada 1950
6/12/51 disahkan (Gunting Sjafruddin)
Dominasi dinamika perkembangan
politik terhadap permasalahan
ekonomi
Kebijakan Moneter Periode Pra Krisis Ekonomi 1997
Periode 1953 - 1967
Telah banyak mata uang yang beredar Bank Indonesia sbg bank sirkulasi
dan berbeda-beda di berbagai wilayah menerbitkan mata uang baru, rupiah,
di Indonesia sbg satu2nya alat pembayaran yg sah
di wilayah negara Indonesia
Lahir UU No.11/1953 tentang Pokok
Bank Indonesia sbg pengganti Dibentuk Dewan Moneter tdr dr
Javasche Bank Wet 1922 Menkeu (ketua), Menteri Ekonomi,
dan GBI.
Pemerintah membangun proyek2
‘mercu suar’ dan pengeluaran besar BI jg sbg bank komersial dgn
untuk militer memberi kredit kpd swasta,
pemerintah, yayasan pem., dll.
Jumlah uang beredar berlebihan
menyebabkan hyperinflation (+/- 600%) BI sbg agen pembangunan: (1). Cetak
pada pertengahan tahun 1960-an. uang u/ menutup defisit fiskal (2).
Pembiayaan scr lgs dlm keg. ekonomi
Kebijakan Moneter Periode Pra Krisis Ekonomi 1997
Periode 1968 - 1972
Awal dekade 80-an harga minyak Stl Pakjun 1983, kebijakan moneter
merosot krn kecenderungan tjdnya langsung melalui selective credit
resesi dunia. Penerimaan negara utk policy diganti dgn kebijakan moneter
pembiayaan APBN semakin terbatas. tidak langsung melalui OPT. SBI
Peran swasta dalam kehidupan diterbitkan thn 1984 sbg instrumen
ekonomi perlu ditingkatkan. utama OPT ditambah dgn intervensi
di pasar uang rupiah (1 s.d. 7 hari).
Pakjun 1983 menandai era liberalisasi
sektor perbankan dan keuangan. Jml ∆M0 dikendalikan M1& M2
bank, mobilisasi dana, bentuk kredit,
Pakto 1988 menurunkan RR dr 15%
jenis pembiayaan, vol. transaksi dan
jenis produk keuangan meningkat. mjd 2%, pelonggaran izin pendirian
bank shg perbankan tumbuh pesat.
Pakto 1988 mendorong kegiatan
RR ↓ ∆M0 M1 & M2
ekonomi DN dlm menghadapi
persaingan global. Scr umum mrp
paket penyempurnaan kebijakan di
bidang keu., moneter, & perbankan
Kebijakan Moneter Periode Pra Krisis Ekonomi 1997
Periode 1983 - 1997
( La n j u t a n . . . )
Pengendalian JUB (M1& M2) makin Besar dan mobilitas aliran dana LN
sulit krn operasi & produk perbankan mempersulit pelaksanaan kebijakan
makin beragam (CDs, CPs, promissory moneter oleh BI shg BI melakukan
notes, ATMs) . Produk pasar modal jg penyerapan likuiditas dlm
berkembang pesat baik dalam bentuk perekonomian. Hal ini mendorong
vol. transaksi maupun SSB yg suku bunga naik.
diperdagangkan. Tjd decoupling
Suku bunga tinggi semakin
(pemisahan) sektor keuangan & sektor
riil. mendorong aliran modal masuk
khususnya dlm bentuk SSB berjangka
Liberalisasi sektor keuangan pendek.
menyebabkan aliran dana LN
Prinsip good corporate governance
khususnya pinjaman LN swasta jgk
pendek semakin besar dan pesat. tdk dijalankan dgn baik shg mjd
penyebab utama krisis thn 1997.
Pinjaman ini tidak dilindungi dr risiko
nilai tukar, dimanfaatkan utk proyek ∆NFA ∆M0 OPT ∆M0 ↓ ,i
jgk panjang & tdk menghasilkan ∆NFA
devisa.
Kebijakan Moneter Periode Selama Krisis Ekonomi 1997
Periode 1997 - 1998