Anda di halaman 1dari 16

MATERI PERTEMUAN

1 SAMPAI 6
DOA KIRANTI BAHAGIA
1812000022
Apa itu Start Up ?
• Startup dapat diartikan sebagai usaha rintisan atau usaha baru yang sedang
dikembangkan. Jika dilihat dari struktur bahasanya start berarti memulai dan up
berarti naik, yang bermakna perusahaan yang baru memulai dan langsung mengalami
pertumbuhan yang pesat. Startup juga identik dengan penggunaan teknologi, tentunya
teknologi berperan untuk membantu mempercepat pertumbuhan dan menjangkau
pasar dengan lebih efektif dan efisien.
• Startup adalah perwujudan dari mimpi seorang founder yang merepresentasikan
perjalanan mulai dari konsep hingga menjadi kenyataan. Ini adalah suatu saat ketika
kamu bisa membuat sesuatu yang hanya mimpi dan menjadikannya kenyataan, bukan
hanya untuk dirimu sendiri, tapi untuk manfaat seluruh dunia.
Pola Pikir Kewirausahaan dan Kepemimpinan

1. Selalu Mencari dan Melihat KesempatanMenjadi entrepreneur artinya harus mau selalu berada
di depan, mampu memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki, menyukai tantangan, dan
terbuka terhadap perubahan.
2. Memahami Bahwa Inovasi Adalah Kunci Sukses Entrepreneur memahami dengan baik bahwa
bisnis dapat berkembang kalau terus melakukan inovasi, yang membuatnya dapat menciptakan
produk dan jasa yang bisa mengikuti tren dan selera pasar.
3. Selalu Menciptakan Nilai = Entrepreneur tahu kalau kesuksesan bisnis bukan sekadar
meluncurkan produk baru, melainkan menciptakan nilai suatu produk (maupun jasa) agar
mampu memenuhi kebutuhan pasar, termasuk meningkatkan nilai jual.
4. Menerima Diri Apa Adanya = Entrepreneur harus mengenal dan menerima dirinya apa adanya,
termasuk kelebihan dan kekurangannya. Hal itu akan sa ngat membantu dalam menghadapi
rasa takut, khawatir, bahkan menghadapi kegagalan.
5. Membangun Jaringan = Entrepreneur akan mengelilingi diri mereka dengan
orang-orang positif, yang mampu memberi masukan, dukungan, dan
menginspirasi. Semakin besar jaringan yang dibangun, semakin banyak
peluang-peluang terbaik yang bisa mereka dapatkan.
6. Memiliki Rencana dan Tujuan Jangka Panjang = Entrepreneur
mempersiapkan diri dengan rencana-rencana yang sistematis dan terukur, yang
telah disusun dengan matang. Kemudian, akan fokus menjalankan setiap
rencana, satu per satu, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
7. Optimis dan Berani = Kebanyakan orang senang berpikiran negatif yang
jauh lebih mudah, sementara entrepreneur tidak membiarkan pikiran tersebut
memenuhi kepalanya. lebih memilih berpikiran positif yang dapat
membangkitkan rasa optimis di dalam dirinya sehingga bisa menjalani hidup
dan bisnisnya dengan lebih berani, termasuk berani menerima dan menghadapi
tantangan, risiko, dan kegagalan sekaligus mencari solusi untuk meng atasinya.
Ide dan Inovasi
Prinsip-prinsip yang menjadi dasar munculnya ide dan pola berfikir kreatif :
Prinsip Pertama : Pola Pikir Kreatif Diawali dari Teori Ketidaksempurnaan.
Prinsip Kedua : Bisnis yang ‘Isi tetapi Kosong’ dan yang ‘Kosong tetapi Berisi’. Bisnis itu pada hakikatnya
merebut pasar, baik dalam menciptakan produk, membuat inovasi, meningkatkan atribut produk, dan lain-lain.
Prinsip Ketiga : Think Differently with Opposite Position. Prinsipnya ialah :Start from different position.
Prinsip Keempat : Think More Detail
Prinsip Kelima : Have a Perfect Result. Prinsip ini membuat anda lebih bekerja dengan giat dan dituntut untuk
lebih dari sekedar puas, karena anda tidak mengenal hasil yang biasa-biasa saja.
Prinsip Keenam : There Must Be a Solution. Prinsip ini hanya berpikir untuk mencari solusinya saja.
Prinsip Ketujuh : Kesulitan dan Insprirasi Saling Melekat Satu dengan yang Lain. Jika di satu sisi itu adalah
kesulitan, maka di sisi yang lain hal itu adalah inspirasi atau peluang bisnis.
Prinsip Kedelapan : Pengetahuan adalah Alat, Imajinasi adalah Cara untuk Menemukan Inspirasi. Imajinasi
membuat anda berangan-angan dan menemukan solusinya,
Ada tujuh prinsip di dalam Pola Pikir Kreatif, yaitu :

1) Posisikan diri anda berlawanan atau berbeda dengan yang lain (opposite atau think
differently)
2) The innovation theory : Think differently dari nothing to give a spectacular result.
3) Think more detail :Berpikirlah lebih detail daripada yang lain atau biasanya
4) Have a perfect result :Berpikirlah bahwa apa yang ingin dicapai itu sempurna dan tidak
mungkin terlampaui yang lain
5) Berpikirlah :There must be a solution, bahwa apapun kesulitannya pasti ada jalan keluarnya.
6) Kesulitan dan inspirasi saling mendekatkan diri, satu di depan satu dibelakang.
7) Knowledge only 1%, imagination 99%. Sebagian besar penemu dunia memiliki pola pikir
imajinasi yang kuat. Einstein memiliki imajinasi yang sangat kuat.
Framework dan Metode dalam
menjalankan bisnis startup
• Lean Startup adalah sebuah perusahaan rintisan yang berfokus pada cepatnya
proses penciptaan prototype agar dapat segera dilakukan pengujian langsung pada
user atau wakil dari target pasar.
• Sebelum melakukan eksperimen startup perlu mengembangkan hipotesis, yaitu :
1. Value Hypotheses (hipotesis nilai)
Value hypothesis adalah untuk menanyakan apakah suatu produk atau layanan punya
nilai manfaat bagi pelanggan.
2. Growth hypothesis adalah hipotesis pertumbuhan menanyakan bagaimana
perusahaan nantinya akan tumbuh.
3 jenis mesin pertumbuhan atau Engines of Growth yang bisa dipakai :
1. Sticky engine yaitu sampai sejauh apa kita mampu menarik customer dan
membuatnya lengket dan tidak berpindah ke lain hati.
2. Viral engine : virus oral pertumbuhan ekponensial yang didorong oleh customer
yang menyebarkanluaskan kebaikan produk kita dari mulut ke mulut.
3. Paid engine atau mesin berbayar, ini terkait seberap banyak uang yang kita
keluarkan untuk mendapatkan customer baru.
Membangun lean start up dapat disimpulkan dengan 3 kata, yaitu
Build, Measure dan Learn.
• Build artinya segera bangun ide kamu dari mimpi dan bergerak untuk
membuat produk dengan murah dan cepat.
• Measure atau ukur, artinya semua inisiatif itu harus ada ukurannya,
bagaimana customer merespon produk kita.
• Learn artinya terus belajar dan memperbaiki diri dari setiap masukan
customer. Jangan ragu-ragu untuk melakukan pivot atau balik arah
jika ternyata produk kita tidak benar benar disukai customer.
Traditional Startup :
 Startegi : Business model berdasarkan implementasi
 Proses produk baru : menyiapkan penawaran ke pasar langka demi langkah
 Organisasi : karyawan yang diperkerjakan berdasarkan pengalaman dan
kemampuan
 Laporan finansial : angka data akutansi, cash flow, statement, income statement
 Kegagalan : diatasi dengan memecat karyawan dan mencari pengganti baru
 Kecepatan : agak lambat dan data harus lengkap semua

Lean Startup :
 Startegi : business model berdasarkan hipotesa
 Proses produk baru : keluar dari gedung kantor dan menguji hipotesa langsung
 Organisasi : Agile Development Teams yang diperkerjakan berdasarkan kecepatan
belajar dan kreativitas
 Laporan finansial : metric keuangan, penilaian customer, kepercayaan customer,
viralness
 Kegagalan : diatasi dengan mengganti cara kerja dan pencarian solusi lain terhadap
subyek
 Kecepatan : sangat cepat aslakan data sudah cukup
Langkah-langkah taktis menghasilkan
produk yang siap dipasarkan
Langkah-langkah dalam metode pengujian MPV :
• Most critical leap of faith assumption : pengumpulan data atau asumsi atas
permasalahan yang ada.
• Hypothesis statement : statement yang dibuat atas dasar hasil uji hipotesis untuk
menjawab persoalan yang ada.
• Brainstrom a series of potential MVP : pemetaan atas segementasi dan pembuatan
langkah-langkah yang akan dilakukan untuk pengembangan.
• MVP SCORING CHART : proses scoring antara data masalah yang ada pada Most
critical leap of faith assumption dan langkah-langkah yang akan diambil pada
tahapan Brainstrom a series of potential MVP.
Business Model StartUp

Tahapan-tahapan model bisnis startup yaitu :


1. Customer segments
2. Value propositions
3. Channels
4. Customer relationship
5. Revenue streams
6. Key activities
7. Key resources
8. Key partnership
9. Cost structure
Strategi Pemasaran StartUp

tahapan menyusun startegi pemasaran dengan bugdet yg minim


1. mempelajari pelanggan (customer journey) : langkah-langkah yg diambil ketika
pelanggan ingin membeli suatu produk dalam jangka waktu tertentu. Mulai dari
mengamati sampai membeli produk dan perjalanannya berapa lama
2. Susun kata kunci : ketika sudah mengetahui customer journey nya. Untuk
permudahkan pelanggan mencari tahu, misalkan merek mencari promo, merek bisa
search "discount kendaraan"
3. Membuat solusi kreatif atas permasalahan yang ada di pasaran : cari solusi yang
kreatif dan jangan memberikan atau menawarkan solusi yangg sama dengan
permasalahan yang beda.
Langkah-langkah pemasaran di bisnis startup :
• Menggunakan sistem reverals: memanfaatkan pelanggan untuk melakukan rekomendasi
produk pd pelanggan lain
• Siaran pers dan berita : mengkaitkan produk dengan berita yg dijadi topik utama atau
melalui konten/artikel.
• Konten marketing : promosi dengan menginformasikan hal-hal baru dan unik bagi
pelanggan (benefitnya apa, uniknya apa)
• Membuat atau mengoptimalkan search engine optimation : membuat bisnis menjadi
populer di mesin pencari manapun degan membuat kata kunci yg sedang trending atau
viral.
• Sosial media : mengadakan promosi di media sosial
• Melalui email marketing : dengan menyebarkan informasi atau penawarkan produk
jasa/layanan kepada masyarakat melalui email
• Iklan pay per click tetapi mengeluarkan modalnya gede
• Personal branding : mempromosikan/mengiklankan keahlian/produk secara mandiri
• Forum dan kelompok : manfaatnya untuk berkumpul degan pembisnis lainnya
Pengelolaan StartUp dalam menghadapi masa kritis

Mengidentifikasi Krisis
Tahap pertama merupakan penetapan untuk mengetahui suatu masalah krisis. Mengidentifikasi faktor penyebab
terjadinya krisis berfungsi untuk mengetahui, apakah public relations (PR) atau perusahaan dapat menangani krisis
yang terjadi itu dengan segera atau tidak.
Menganalisis Krisis
Diperlukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi krisis. Langkah tersebut diperoleh dengan
menganalisis krisis secara mendalam, sistematis, informatif dan deskriptif terhadap krisis yang terjadi melalui suatu
laporan yang mendalam (in-depth reporting).
Mengatasi dan Menanggulangi Krisis
Tahapan ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan siapa-siapa personel yang mampu diikutsertakan dalam suatu
tim penanggulangan krisis.
Mengevaluasi Krisis
Tindakan terakhir adalah mengevaluasi krisis yang terjadi. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana
perkembangan krisis itu di dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai