Anda di halaman 1dari 12

FROM IDEA TO REALTY

Entrepreneurship and New Venture Formation


Thomas W. Zimmerer & Norman M. Scarborough

• Fathia Alisha (2022210012)


• Yosep Bustomi (2022210022)
DEFINISI UMUM
• Idea : Menurut KKB, "Idea" diartikan sebagai gagasan, pikiran,
atau konsep yang muncul dalam pikiran seseorang, bisa berupa
rencana, pandangan, atau solusi yang dihasilkan dari pemikiran
kreatif atau proses berpikir.

• Reality : "Reality" merujuk pada keadaan atau kenyataan yang


ada, yang dapat diakui secara nyata. Ini merujuk pada hal-hal
yang benar-benar ada dalam dunia nyata, tidak hanya dalam
pikiran atau imajinasi seseorang.
• Idea to Realty : dapat diartikan sebagai proses mengubah ide menjadi kenyataan
atau mewujudkan ide tersebut dalam bentuk yang nyata. Ini mencerminkan
perjalanan dari konsepsi awal menjadi implementasi atau realisasi yang konkret.
IDEAS VS OPPORTUNITIES
• Ide ≠ Peluang
• Banyak pengusaha gagal karena menganggap setiap ide bagus
sebagai peluang, sementara pengusaha sukses dapat membedakan
keduanya.
• Untuk menentukan peluang pengusaha harus mengidentifikasi
pemangku kepentingan, mendefinisikan nilai bagi setiap pemangku
kepentingan, memperkirakan nilai yang diharapkan, memahami pasar
dan kebutuhan pelanggan, serta mengevaluasi potensi inovasi dan
permintaan pasar.
• Ide harus dapat memenuhi kebutuhan nyata di pasar untuk dianggap
sebagai peluang yang berpotensi.
SUMBER POTENSI PELUANG
• Kreativitas: Menghasilkan ide-ide baru untuk produk atau layanan.
• Ide internal: Ide-ide yang muncul dari dalam organisasi melalui perubahan operasional atau
modifikasi cara kerja yang ada.
• Lisensi paten: Menggunakan paten orang lain untuk menciptakan usaha baru.
• Kekayaan teknologi dari Laboratorium Federal: Memanfaatkan hasil penelitian dan teknologi dari
laboratorium nasional sebagai peluang bisnis.
• Jaringan formal: Bergabung dengan kelompok jaringan formal yang merangsang pengembangan
ide-ide bisnis baru.
• Profesional: Menghubungi pengacara, akuntan, bankir, dan pemodal ventura yang dapat
memberikan ide-ide baru berdasarkan kontak dan pengalaman mereka.
• Langkah-langkah analitis: Menggunakan langkah-langkah analitis untuk membedakan antara ide
dan peluang, dan memilih, mengembangkan, dan mengimplementasikan ide dengan tepat.
• Benih bisnis: Mengakui bahwa ide berfungsi sebagai benih bisnis yang harus dipilih, ditanam,
dikembangkan, dan dipanen dengan baik untuk menjadi peluang yang sukses.
• Keberhasilan bisnis: Sebagian besar bisnis sukses berasal dari satu atau dua ide yang telah
dikembangkan dengan baik.
• Pengecualian bunga liar wirausaha: Meskipun ada cerita sukses tentang bisnis yang tumbuh
tanpa ide produk khusus, hal itu umumnya merupakan pengecualian daripada aturan.
BERFOKUS PADA KONSEP “NILAI TAMBAH”,
BUKAN IDE HEBAT
► Fokus pada konsep "nilai tambah": Lebih penting untuk mengembangkan ide dasar yang memberikan nilai
tambah bagi konsumen daripada hanya mencari ide yang dianggap "hebat".
► Kesuksesan tidak hanya bergantung pada ide brilian: Memiliki ide yang hebat tidak menjamin kesuksesan
bisnis. Pentingnya mengidentifikasi nilai tambah yang dapat ditawarkan kepada konsumen.
► Perhatikan kebutuhan konsumen: Pertanyaan utama adalah sejauh mana bisnis dapat memenuhi
kebutuhan konsumen dengan menyediakan produk atau layanan yang diinginkan.
► Evaluasi objektif terhadap potensi bisnis: Jangan terlalu terikat secara emosional pada ide. Penting untuk
mampu mengevaluasi secara objektif potensi bisnis dari ide baru yang dihadirkan.
► Pemenuhan persyaratan bisnis: Selain memberikan nilai tambah, bisnis juga harus mampu memenuhi
persyaratan seperti pengiriman tepat waktu, kualitas yang diinginkan, harga yang bersaing, dan tetap
menghasilkan keuntungan yang wajar.
► Pentingnya pengembangan ide dasar: Fokus pada pengembangan ide dasar yang dapat dipertajam dan
memberikan nilai tambah kepada konsumen lebih penting daripada mencari ide yang sepenuhnya baru.
► Relevansi dengan pasar dan konsumen: Penting untuk memastikan bahwa ide dan produk yang ditawarkan
sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar yang ada.
► Mengenali potensi bisnis: Menilai dengan cermat potensi bisnis dari ide baru yang dihadirkan untuk
memastikan kemungkinan keberhasilan dalam jangka panjang.
IDE PENYARINGAN DALAM MENCARI
PELUANG
► Identifikasi perbedaan: Tentukan bagaimana ide Anda berbeda dengan produk atau layanan yang
sudah ada di pasar. Apa nilai tambah yang ditawarkan oleh ide Anda kepada pembeli atau pengguna
akhir?
► Evaluasi nilai tambah: Pertimbangkan apakah ide Anda secara signifikan lebih baik daripada yang
sudah ada di pasar. Apakah ide tersebut dapat menciptakan nilai yang berarti bagi pembeli? Jika iya,
maka peluang bisnis mungkin ada. Jika tidak, mungkin sulit untuk menarik konsumen yang sudah ada.
► Analisis penolakan dan kesulitan: Tinjau sumber penolakan terhadap perubahan dan prediksi tingkat
kesulitan dalam menghadapinya. Pikirkan tentang psikologi pasar dan perilaku pembeli dalam
memahami penolakan tersebut.
► Perkiraan permintaan: Prediksi permintaan dan waktu permintaan untuk produk atau layanan baru
Anda. Pertimbangkan apakah produk baru dapat meningkatkan efisiensi pengguna, menurunkan biaya
pengguna, atau memiliki pengaruh lain yang signifikan.
► Evaluasi faktor keberhasilan: Tinjau faktor-faktor kunci keberhasilan, seperti waktu, uang, dan risiko.
Pertimbangkan jendela peluang, aktivitas pesaing potensial, dukungan finansial, risiko teknis, dan risiko
keuangan.
► Analisis proses produksi: Pelajari proses produksi atau pembuatan produk Anda. Tinjau apakah produk
dapat diproduksi dalam jumlah yang memadai, bagaimana proses pembuatannya, dari mana bahan
dapat diperoleh, dan berapa biaya produksinya.
MANAJER DAN STRATEGI
WIRAUSAHA
► Pengusaha menggunakan inovasi untuk membuat nilai tambahan dari sumber daya.
► Kreativitas penting dalam inovasi, yaitu menemukan cara baru menggabungkan sumber
daya.
► Inovasi adalah mengubah ide menjadi sesuatu yang berguna di pasar.
► Inovasi menciptakan sumber daya baru yang sebelumnya tidak berguna.
► Memiliki ide kreatif tidak cukup, juga perlu bisa membedakan ide yang baik dan buruk.
► Manajemen dan strategi kewirausahaan penting untuk menjalankan ide inovatif.
► Manajemen dan strategi kewirausahaan membantu menggabungkan semua elemen
inovasi.
► Implementasi dan pemeliharaan inovasi yang baik penting agar bisnis tetap sukses.
ENTREPRENEURIAL MANAGER
AND STRATEGIST
● Individu yang memiliki keterampilan manajerial
dan strategis serta menerapkannya dalam
konteks kewirausahaan.
● Mereka bertanggung jawab atas pengawasan
dan pengarahkan operasi keseluruhan suatu
usaha bisnis sambil merumuskan dan
melaksanakan strategi untuk mencapai
kesuksesan jangka panjang.


ENTREPRENEURIAL MANAGER
AND STRATEGIST
➔ Tanggung jawab penting bagi seorang
manager dan strategis kewirausahaan:
◆ Memiliki visi kewirausahaan
◆ Mengelola risiko
◆ Inovatif dan kreatif
◆ Mengembangkan dan mengimplementasikan
strategi
◆ Memimpin dan menginspirasi
ENTREPRENEURIAL MANAGER
AND STRATEGIST
➔ Manager kewirausahaan harus memiliki 4
kompetensi agar berhasil dalam usaha nya:
◆ Berfokus pada pasar, bukan teknologi
◆ Wawasan keuangan untuk menghindari
pendanaan yang kurang memadai
◆ Membangun tim manajemen puncak, bukan
pertunjukan "satu orang"
◆ Menentukan peran khusus bagi pengusaha
pendiri dan tetap pada apa yang dia lakukan
dengan baik
Kesimpulan

"Idea to reality" dalam kewirausahaan adalah proses


mengubah ide kreatif menjadi kenyataan bisnis yang
berhasil. Proses ini melibatkan validasi ide, perencanaan
bisnis, implementasi, pengujian, skala dan pertumbuhan,
serta manajemen dan adaptasi. Selama proses ini,
pengusaha harus memiliki semangat inovasi, ketekunan,
kemampuan manajerial, dan kesiapan untuk mengambil
risiko. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan ide menjadi bisnis
yang sukses dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai