Biasanya suatu bisnis yg sukses adalah tepat dalam memilih suatu ide
bisnis. Ide bisnis bisa berasal dari : hoby, ilmu yg dipelajari, pengalaman
usaha selama ini yg telah dijalani walaupun kecil2an. Dari sekian sumber ide
yg bakal sukses umumnya berasal dari hoby plus dikuasai ilmu bisnisnya
plus mudah akses bahan bakunya.
Membuat suatu ide bisnis atau produk biasanya kalau dahulu dengan studi
kelayakan, tapi saat ini hanya perlu dengan ilmu bmc (business model
canvas), yaitu suatu analisis cepat yang dituangkan atau dilakukan di atas
kanvas atau papan tulis yang menganalisis tentang 9 hal pokok bahasan
agar ide produk kita bisa diterima oleh calon customer..
Kenapa kita tidak memakai kelayakan usaha spt dulu saat membuat suatu
bisnis? Karena dengan memakai studi kelayakan akan memakan waktu yg
lama, shg kita tertinggal dengan kondisi saat ini yg serba cepat berubah.
Kalau semua data cepat berubah, maka semua asumsi kita akan
kadaluwarsa dan ditolak oleh calon customer. Untuk itu kita perlu tindakan
cepat dalam memutuskan suatu ide bisnis yg baru yaitu dengan memakai
ilmu BMC tadi agar data-data asumsi tetap valid dan bisa diterima oleh
calon customer .
Gambar bmc
BMC itu meliputi 9 hal bahasan sbb :
3. Channel, yaitu chanel pemasaran kita bisa direct atau indirect selling
5. Revenue stream, yaitu pendapatan penjualan kita dari jualan apa saja,
harganya, volumenya dan labanya
6. Key activity, yaitu kegiatan produksi sampai pemasaran kita seperti apa?
7. Key resources, yaitu sumber daya apa saja yg kita perlukan untuk
memproduksi usaha kita?
8. Key partnership, yaitu di hulu ada supplier, ditengah ada mitra, di hilir
ada distributor, dll
Semua hal tsb dibahas dengan singkat dan cepat, shg kita bisa putuskan
ide produk dalam waktu cepat, shg semua asumsi kita tetap valid. Namun
sebelum kita mulai memproduksi ide produk kita tersebut secara masal,
maka kita perlu melakukan validasi produk kita dengan cara kita membuat
beberapa sampel produk lalu kita bagikan kepada calon customer, lalu kita
minta responnya. Jika responnya baik berarti produk kita sudah tepat. Tapi
jika responnya negatip, berarti produk kita belum memenuhi keinginan
customer, sehingga perlu dilakukan perubahan terhadap asumsi-asumsi
BMC tersebut sampai produk kita bisa dapatkan respon yang positip dari
calon customer. Yang berarti produk kita dapat diterima oleh customer kita
nantinya di pasar.
Jadi membuat studi kelayakan bisnis itu dilakukan setelah kita yakin bahwa
produk kita tsb diatas sdh tervalidasi artinya bisa diterima khalayak ramai.
Nah fungsi studi kelayakan atau disebut juga fs (feasibility study) adalah
dalam rangka untuk mengembangkan bisnis kita menjadi lebih luas
jangkauan pemasarannya hingga nasional bahkan global dunia.
1. Kata pengantar
2. Executive summary
3. Pendahuluan : latar blkg, tujuan fs
4. Pembahasan isi fs yg membahas tentang aspek2 : pemasaran, teknis
produksi, manajemen pengelola bisnis, legalitas dan perijinan usaha,
keuangan, sosial dan lingkungan
5. Kesimpulan yg menyatakan apakah bisnis kita layak utk
dikembangkan dg indikator : irr>bunga bank, npv positip, b/c
ratio>1.
6. Dengan layaknya bisnis kita tsb, maka akan ada pemodal yg akan
berminat ngajak kerjasama. Ok
7. Demikian pembahasan kita sampai jumpa di topik bisnis selanjutnya.
Terimaksih dan mohon sarannya dikotak komentar di bawah
https://docs.google.com/presentation/d/1cgGL-
OudODd7AWQGpZcxSVm6c2UBhMbm/edit?
usp=drivesdk&ouid=118439549039047229275&rtpof=true&sd=true
Contoh ke 2
BMC https://drive.google.com/file/d/1CHpWMToWzdVHb4KiCHYBkdvJZpq
w0QCO/view?usp=drivesdk