Oleh:
Dhya Nadia Laowe
Dosen Pengampu:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Strategi E-bisnis” ini
dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder
yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan materi.
Tidak lupa penulis ucapkan Terima Kasih kepada dosen pengajar, atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga rekan-rekan mahasiswa
yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Kami harap,
dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini
dapat menambah wawasan kita mengenai “Strategi E-bisnis” khususnya bagi penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Strategi E-bisnis.
2. Untuk Mengetahui Ketepatan Menganalisis Menjadi Pengusaha Yang Tangguh.
3. Untuk Mengetahui Ketepatan Meningkatkan Semangat Mengembangkan
Kewirausahaan.
4. Untuk Mengetahui Mengimplementasi Kelolaan Kewirausahaan Yang Stagmen.
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu tujuan dari bisnis adalah memproduksi barang yang sesuai dengan
permintaan market tanpa mengurangi kemungkinan nilai barang dan juga
kegunaannya. Hal tersebut juga perlu ditunjang dengan adanya sistem marketing
yang cukup matang sehingga mampu produk mampu bertahan dengan kompetitor
lainnya. Tidak hanya itu, strategis bisnis juga perlu di jalannya beriringan untuk
mendapatkan peluang menguasai blue market terlebih dahulu.
Dalam E-Business tidak ada bedanya dengan bisnis pada umumnya, hanya saja
yang membedakan hanyalah pada cara kerja yang menggunakan perangkat
elektronik dalam segala bidang pengerjaannya. E-Business strategy sendiri dalam
prakteknya selalu menganalisis mengenai 4P+3P, 5 Porter Forces, beserta analisis
SWOT yang mana akan di analisis dengan beberapa tools tersebut untuk mencari
kelemahan dan kekurangan apa saja yang akan menjadi penghalang kelancaran
dari bisnis kita. Sedangkan secara garis besar mengelolah bisnis dengan
menggunakan secara elektronik memberikan keuntungan besar dimana akan
menekan kecurangan dalam proses pengadaan (e-procurement).
2.2. Ketepatan Menganalisis Menjadi Pengusaha Yang Tangguh
a. Menjalin networking
b. Mengeksplorasi pengetahuan
Banyak perusahaan besar lahir dari bisnis yang kecil, kemudian secara
bertahap mulai tumbuh menjadi perusahaan yang besar. Usaha yang
tumbuh dan berkembang dari unit skala kecil, akan cukup mendapat
tempaan dalam proses perjalanannya sehingga pada akhirnya mampu
bertumbuh menjadi besar dan akhirnya berhasil. Dengan memulai bisnis
dari yang sederhana terlebih dahulu, kita akan banyak belajar dalam
mengelola system dari usaha kecil terlebih dahulu sehingga bisa dijadikan
bekal untuk mengelola lingkup system usaha yang lebih besar.
Mindset yang selalu positif merupakan salah satu kiat sukses dalam
menjalankan sebuah usaha. Paradigma berfikir yang dimiliki oleh
wirausahawan harus dibangun dengan rasa optimisme yang tinggi bahwa
dengan membuka usaha, akan mampu memiliki penghasilan setiap
harinya bahkan bisa jadi akan lebih besar daripada yang sebelumnya.
Hilangkan jauh-jauh pikiran negative dalam diri yang bisa menjadi
penghalang akan kemajuan dalam berbisnis, selalu tanamkan kesabaran,
sikap pantang menyerah, mau terus belajar & selalu melihat setiap
permasalahan secara positif.
Jatuh bangun dalam berwirausaha itu merupakan suatu hal yang lumrah
dan biasa terjadi. Namun sekali kita jatuh, kita akan bangkit kembali
dengan energy yang lebih kuat. kita mungkin saja akan mengalami
kurang tidur, kekhawatiran gagal, dll. Namun setelah melewati itu semua,
percayalah kita akan mulai jadi terbiasa. Bersamaan dengan pengalaman
dan proses belajar tersebut, kita akan lebih matang dan percaya diri
menghadapi berbagai kondisi apapun. Wirausahawan yang sukses adalah
mereka yang berhasil melewati beberapa kendala ketika bisnis mereka
baru dimulai. Namun, ketika mereka sudah mampu untuk membesarkan
usahanya, mereka menjadi orang yang pantang menyerah , tangguh dan
tahan banting terhadap segala kondisi apapun.
Mulailah wirausaha dengan niat dan keyakinan terlebih dahulu, karena hal
ini merupakan acuan dasar yang harus dimiliki seorang wirausahawan.
Bagaimana tidak? Jika kita membuka sebuah usaha namun tanpa didasari
oleh niat dan keyakinan, maka usaha tersebut tidak mungkin akan berjalan
dengan optimal dan sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu, jadikan niat dan
keyakinan sebagai pondasi dalam membangun dan mendirikan sebuah
usaha.
d. Modal/Capital
Masalah stagnan di dalam bisnis atau usaha menjadi salah satu masalah yang
sering dihadapi oleh para pengusaha. Kondisi seperti ini jika tidak segera
diperbaiki, maka semakin lama dapat mengganggu kesehatan bisnis. Berikut
penyebab-penyebab usaha bisa stagnan dan bagaimana cara untuk
mengatasinya:
a. Kekurangan modal
Modal akan selalu senantiasa dibutuhkan oleh pengusaha, baik ketika memulai
bisnis, maupun ketika menjalankan bisnis. Salah satu penyebab usaha stagnan
adalah karena modal yang terbatas. Kurangnya modal akan menghambat proses
jalannya bisnis. Misalnya, ingin memperluas strategi lewat promosi berbayar.
b. Kurang inovasi
Saat ini, perubahan tren di pasar semakin bergerak dengan cepat. Produk yang
kurang inovasi dan tidak mengikuti tren bisa ditinggalkan begitu saja.
Pengusaha perlu membuat produk yang unik dan bermanfaat bagi pelanggan.
Tidak lupa juga, pengusaha harus bisa membaca permintaan pasar.
Jangkauan bisnis yang kecil tentunya juga bisa menyebabkan bisnis stagnan,
terutama pelaku bisnis offline yang belum menerapkan kemajuan teknologi
pada usahanya. Di zaman yang canggih ini, sudah banyak cara yang bisa
dilakukan untuk menjangkau pasar lebih luas, contohnya dengan berjualan di
marketplace, memasang iklan di media sosial, hingga melakukan promosi seperti
live streaming, giveaway.
Kebanyakan pelaku usaha bekerja sendirian saat memulai bisnisnya. Ini salah
satu penyebab usaha stagnan yang seharusnya dihindari. Padahal, untuk
mencapai kemajuan usaha, tentu diperlukan bantuan dari pihak lain untuk
membantu menjalankan usaha. Jika semua sudah tidak bisa Anda pegang
sendirian, sebaiknya buatlah sebuah tim untuk membantu mengembangkan
usaha.
Ketika kalah bersaing dengan kompetitor, pelanggan akan lebih tertarik untuk
membeli produk kompetitor. Hal ini akan menyebabkan usaha stagnan bahkan
bisa mengalami kerugian. Walau setiap bisnis memiliki persaingan yang cukup
ketat, sebagai pebisnis harus tidak mau kalah. Pengusaha juga perlu melirik dan
memperhatikan inovasi produk kompetitor agar bisa mengetahui apa yang
membuat mereka berhasil.
f. Kurang promosi
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
pada sistem ini, serta dapat mengembangkan strategi e-bisnis lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://i-kuliah.blogspot.com/2016/04/infrastruktur-e-business.html