Anda di halaman 1dari 8

I i

Pengambilah Keputusan Dalam Kelu^rga


Sebuah Kbnsep dan Implementasinya

Oleh: Asmaf Ishak

Lahlr pada 26 Januarl 1959 di Barigkalan - Ma


dura, adalah Dosen tetep FE. UU sejak 1985..
Telah menyelesaikan Program Master of
Busfnness dl Curtfn Unlversity of Technology-.
Perth-Australia Barat pada tahun 1989

t ,

Pendahuluan (Kotler, 1988, hal. 28). Dengan demikian


Perilaku konsumen merupak^ bidang merupiakan suatu kewajaran jika para
yang relatif baru d^am ilmu pemasaran^ praktisi dan akademisi sangat
yaiig akhir-akhir ini banyak mendapat ihemperhatikan' perubahan perilaku
perhatian, baik dari para akademisi konsumeh. ' - .
maupun para praktisi. Hal ini sejalan Dalam literatur perilaku konsumen
dengan perkeiiibangan orientasi konsep banyak mengandung rujukaii-rujukan yang
yang dipakai oleh para perigusaha dalam• semakin berkembang tentaiig rumah
memasarkan hasil produksinya, yang tangga sebagai unit yang relevan untuk
bermula dari konsep produksi hihgga mempelajari perilaku konsumen.
konsep pemasaran yang berorientasikan Observasi sebab-akibat menunjukkan
sosial '(societal 'marketing concept). bahwa keluarga merupakan sebuah unit
Menurut konsep yang ' terakhir ini, konsumsi dan pembuatan keputusan yang
kontinuitas perusahaan sangatlah ter- penting.. . •
gantung pada' kemampuarinya d^am Sebagian besar pembelian barang yang'
meniuaskan kebutuhan dankeihginan paia teijadi dalam masyar^at seperti makanan,
konsumen. dan masyarakat sekitamya perumahan, dan transpprtasi adalah untuk

77
UNISIA N0:'13. TAHUN XIIITRIWLANII -1992

dikonsumsi bersama. Seorang ayah/suami faktor-faktor yang mempehgaruhi


memutuskan lebih baik membeli mobil penetapan anggota keluarga yang membuat
station wagon daripada mobil sport, yang keputusan. Secarakeseluruhan, penelitian
sebetulnya lebih disukainya, kafena dia tersebut mengisyaratkan bahwa beberapa
sadar mempunyai banyak anak. Para perubahan telah terjadi dalam sikap dan
suami membutuhkan dasi,. pakaian, orientasi perilaku laki-laki dan perempuan
bahkan kaos k^, tetapi keputus^ dari dalain keluarga masa kini.
pembeiian baraiig^barang yang dibutuh- Semula, penelitian Kehkel^ada tahuri
kannya itu sering dilakiikan oleh.isteri 1961 menunjUkkan r bahwa dalam
mereka. Keputusan-kcputusan, tentang keputusan keluarga, tertentu, "suami
pemilihan barangdan meik yang dilakuk^ diidentifikasikan. sebagai pengontrol
oleh seorang ibu rumah t^gga sering keputusan yang berkaitan dengan attribut
berdasaikan pesanan atau permintaandari fungsi dari produk yang akan dibeli
anggota keluarganya ataii berdasarkan sedangkanpihak istii lebih cenderung pada
pendapatnya tentangapa yang disukai atau sisi estetikanya. Klasifikasi tersebut
tidak disukai oleh keluarganya dan apa .berdasarkan pada keyakinan bahwa laki-
yang ia anggap baik untuk mereka.. laki pada dasamya-berorientasi pada
pekerjaan (task-oriented) dan
instrumentalis, sementara perempuan
Berdasarkan kenyataan, diatas, cenderung untuk lebih ekspressif seperti-
sebetulnya hanya sebagiankecil pembeiian yang dimanifestasikan dalam sikap
produk yang dil^ukan oleh seseorang . emosionalnya. Penemuanini mengarahkan
•uhtuk kepentingan dirinya. sendiri, para pemasar untuk mentargetkan hasil
Sebagian besar pengeluaran untuk prodiiksinya, khusus untuk jeniskelamin
konsumsi dalam masyarakat dilakukan tertentu, apakah lakj-laki atau perempuan.
untuk kepentingan bersama. Tulisan ini Namun demikianpenemuanKenkel ini
akan membahas tentang seluk beluk disanggah oleh Haas (1980) yang
pengambilan keputusan pembeiian dalam kemudian dipeikuat oleh Schaniriger dan
keluarga dan" implikasinya dalam Allen (1981). Penemuan mereka
penyusunan strategi pemasaran. menunjukkan bahwa telah terjadi beberapa
peiubalian dalam orientasi peranan yang '
Peranan KOluarga' dalam Pembuatan berdasarkan jenis kelamin (sex role
Keputusan Membeli. orientation) pada sejurnlah wanita yang
bekeija. Sebagai contoh, Schariinger dan
Beberapa penelitian tent^g perilaku Allen mendapatkan perbedaan yang
rumah tangga dalam mengambil keputusan , signifikan dalam perilaku belanja dan
(Davis & Rigaux, 1974; Kenkel, 1961; konsumsi antara keluarga yang ibu rumah
Quails, 1987; Schaniriger & Allen, 1981) tangg^ya bekeija dan konsumsi antara
pada dasamya memfokuskan pada tiga keluargayang ibu rumahtangganyah^ya
pokok permasalahannya yang penting diam di rum^.
yaitu : (1) anggota keluarga yangmembuat Selanjutnya, beberapa penelitian
keputusan, <2) hasil akhir(outcomes) dari mensinyalkan bahwa penganih suami dan
perilaku keputuszm rumah tangga, (3) istri dalam pengambilan keputusan

78
Asmai Ishak, Pengambilan Kepulusan Dalam Keluarga

ditentukan oleh tingkat struktur peranan tertentu. Selanjutnya, meskipun dl negara-


keluarga dan perta'nggung-jawaban negara berkembang, seperti Indonesia,
keputusan itu sendiri. Pengaruh keluarga juga muncul 'wanita-wanita karier,
disini didefinisikan sebagai tingkat usaha pengaplikasian penemuan diatas masih
suami dan istri untuk mendominasikan' perlu dipertanyakan atau paling tidak harus
keputusan yang akan diambil. Sehubungan dilakukan dengan hati-hati. Hal ini
. dengan Hal ini, Davis dan Rigaux serta mengingat kondisi sampel dari penelitian-
Green dan Cunningham mengindikasikan penelitian tersebut sangat berbeda dengan
bahwa tugas dan pertanggung-jawaban kondisi yang ada dalam masyarakat di
keputusan keluarga ' nampaknya Indonesia. Seperti yang ditemukan oleh
didistribusikan berdasaikan jenis kelamin. Asmai (1989) bahwa budaya dapat
Selain itu, Green dan Cunningham mempengaruhi perilaku pengambilan
menambahkan bahwa beberapa perbedaan keputusan keluarga.
juga terjadi dalam perilaku pengambilan
keputusan antara keluarga tradisional dan Proses Pengambilan ;Keputusan.
keluarga masa kini.
Perubahan peranan berdasarkan jenis Anggot^ keluarga cenderung untuk
kelamin (sex role) dan cara persepsi menspesialisasi dirinya pada produk yang
anggota keluarga pada peranan sangat mereka minati atau produk dimana mereka
mempengaruhi proses pengambilan dianggap ahli. Setiap keluarga biasanya
keputusan. Rosen dan Granbois (1983) mempunyai struktur peranan yang beibeda
menemukan bahwa orientasi peranan dalam menangani beberapa pengambilari
berdasaikan jenis kelamin menip^an alat keputusan pembelian. Namun demikian,
dalam mendefinisikan peranan per- secara garis besar, Davis dan Rigaux telah
tanggungjawaban suami dan istri atas mengidentifikasikan bahwa struktur
keputusan yang telah diambilnya, pengambilan keputusan dalam keluarga
Penemuan ini diperkuat oleh Quails yang dapat dikelompokkan menjadi empat
menyatak^ bahwa terdapat hubungan macam:
yang relatif kuat antara orientasi peranan 1. Wife dominat decision yaitu tipe
berdasarkan jenis kelamin (sex role keputusan yang sebagian besar diwamai
orientation) dengan tingkat pengaruh oleh pengaruh pihak istri daripada
keluarga, rujukan persetujuan, terjadinya pengaruh anggota keluaiga lairmya.
konriik, dan hasil akhir dari keputusan 2. Husband dominat decision yaitii tipe
yang dibuat. keputusan yang sebagian besar diwamai
Berdasarkan penemuan-penemuan oleh pengaruh pihak suami daripada
diatas, sangatlah tidak tepat jika para pengamh anggota keluarga lainnya.
pemasar masih tetap mengacu pada 3. Syncratic decision yaitu tipe keputusan
pendapat Kenkel dalam memasarkan hasil yang merupakan hasil kesepakatari suami
produksinya. Adanya perubahan dalam dan istri. Dalam bentuk keputusan ini
perilaku pengambilan keputusan dalam pengaruh suami dan istri adalah seimbang.
keluarga memaksa para pemasar untuk 4. Autonomic decision. Tipe keputusan ini
tidak lagi terlalu mengklasifikasikan terjadi jika ihasing-masing suami dan istri
produk mereka untuk jenis kelamin secara individual bertanggung jawab imtuk

79
UNISIA NO, 13. TAHUNXIIITRIWULANII • 1992

mengambil keputusan sesuai deng^ nilai pengaruh istri nampak sangat doming
tradisionalnya. dalam pembelian peralatan dapur.
Selanjutnya Davis dan Rigaux Fenomena ini nampaknya masih tetap
mengatakan bahwa pengaruh suami dan berlaku dalam keluarga masa kini,
istri sangat bervariasi dalam setiap tahap meskipun harus tetap disadari bahwa
proses pengambllan keputusan. Seorang intensitas pengaruh suami atau istri agak
istri, umpamanya berinisiMif mencari berkurang.
infomiasi yang relevan untuk pembelian Strategi Pemecahan Konflik.
baju suaminya, tetapi dia akan melibatkan Seperti yang telah disebutkan bahwa
suaminya dalam keputusan akhir sebelum salah satu keputusan yang dihasilkan
pembelian itu dilakukan. Contoh ini bersifat syncratic. Dari keputusan bersama
memperlihatkan adanya perubahan dalam ini akan muncul salah satu dari dua macam
proses pengambilan keputusan dari wife keputusan yaitu keputusan yang disetujui
autonomic pada tahap awal proses oleh salah satu atau semua keluarga.
(pencarian informasi) menjadi syricratic dl Konsesus terjadi jika seluruh anggota
akhir proses pengambilan keputusan menyetujui keputusan yang telah
sangat dimungkinkan intensitas pengaruh ditetapkan, tetapi apabila terjadi
suami dan i^tri tidak selalu sama. ketidaksepakatan diantara anggota keluarga
Selain fenomena-fenomena diatas, maka keputusan yang diambil hams
penelitian Davis dan Rigaux ini juga bersifat akomodatif untuk memastikan
menunjukkan bahwa karakteristik produk bahwa semua pihak terpuaskan.
mempunyai pengaruh dalam dominansi Tabel dibawah ini merupakan'deskripsi
pengaruh. Umpamanya, keputusan yang dikembangkan oleh Davis (1976)
pembelian jasa asuransi jiwa cenderting tent^g strategi yang dipakai oleh keluarga
menjadi dominasi suami, sementara dalam mencapai keputusan bersama.
Type of decision Strategy Ways of Implementing
Consensus Rorel Structure
(Family members
agree about Budgets The Controller
decision^
Problem Solving The Expert
The Belter Solution
The Multiple Purchases
The Irresponable Critic
Accommodation Reminine Intuition
(Family members Persuasion Shopping Together •
disagree about Coercion
decision> Coalitions

The Next Purchase


Bargaining The Impulse Purchase
The procrastinator .

Sumber : Davis(1976), hal. 225.

80
Asmai Ishak, Pengambilan Keputusan Da/am Keluarga

Dalam role structure strategy, salah tentang lokasi rekreasi (expert) akan
seorang anggota keluarga menganggap mempunyai pengaruh dalam pembuatan
dirinya adalah orang y&ng paling keputusan yang dapat menyenangkan
bertanggung jawab untuk mengambll semuapihak.
keputusan. Dla merasa dirinya mempunyai Untuk keputusan-keputusan yang
pengalaman dan pengetahuan yang cukup sifatnya akomodatif, dimana kata sepakat
mumpuni (expert) untuk itu sehingga diantara anggota lidak teijadi, strategi yang
konsensus/kata sepakat dari anggota dipergunakan pada umumnya adalah
keluarga yang lain dengan mudah dicapai.. bersifat persuasif atau bargaining. Kedua
Keputusan yang semacam ini sangat lazinv strategi ini akan membantu mereka dalam
dalam keluarga tradisional. meminimalkan atau mengurangi konflik
Budget strategy menghasilkan yang teijadi.
konsensus keluarga karena adanya batasan Irresponsible critic teijadi jika ada anggota
yang ditetapkan oleh controller. Pada keluarga yang sadar bahwa dirinya tidak
umumnya yang dijadikan batasan oleh bisa mempengaruhi keputusari akhir, tetapi
controller adalah harga dari produk yang merasa bebas untuk mengkritik keputusan
akan dibeli.'Umpamanya, pada saat yang telah diambil. Jika keputusan akhir
sebuah keluarga mempunyai dua pilihan yang ditetapkan temyata salah, maka dia
type rumah yang akan dibeli, anggaran akan berkqmentar, "Saya kan sudah bilang
tertinggi yang telah ditetapkan sebelurhnya bahwa hal itu tidak mungkin". Tetapi
ak^ membantu untuk tercapainya kata sebaliknya apabila keputusan yang diambil
sepakat/konsensus diantara anggota temyata betul dia merasa dimgikan.
keluarga. Feminine intuition merupakan strategi
Selanjumya, banyak keluarga yang yang dipakai oleh anggotia keluarga
menggunakan problem-solving strategy tertentu untuk melakukan pendekatan
melalui diskusi diantara anggota keluarga persuasif pada saat ada anggota keluarga
untuk mencapai keputusan yarig lebih yang lain akan tersinggung atas keputusan
baik, atau pembelian beberapa yang akandiambil. Pelaksanaan strategi ini
produk/merk sekaligus (multiple tidak terbatas pada wanita.
purchases) yang akan menyenangkan Shopping together strategy adalah suatu
seluruh anggota keluarga. Sebagai contoh, ,cara pengambilan keputusan dengan
setiap anggotakeluargasering mempunyai mengajak -orang lain ke lokasi, agar
kepentingan dan keinginan yang berbeda terpengaruh oleh suasana disekitamya.
dalam menentukan tuju^ liburan. Si ibu Umpamanya, pada saat suami istri
menginginkan tempat yang agak sepi dan berselisih pendapat tentang mobil yang
rilek, si ayah menginginkan lokasi yang akan dibelinya, sang suami mengajak
memungkinkannya untuk tetap bermain istrinya ke show room tempat penjualan
tennis, sementara anak-anaknya yang mobil tersebut, untuk kemudian diajak
sudah mulai • raenginjak remaja untuk mengendarainya. Pengalaman nyata
meninginkan lokasi yang ramai dikunjungi yang'dialami oldh si istri dapat merubah
orang. Dalam kondisi yang demikian ini, persepsi atas mobil pilihan sang suami.
pasti ada salah seorang anggota keluarga Coercion merupakan cara pengambilan
yang mempunyai banyak pengetahuan keputusan yang relatif berbau pemaksaan

81
UNISIA NO. 13. TAHUNXIIITRIWULANII • 1992

daripada persuasif, mengingat dalam anak .sebagai anggota keluarga dalam


strategi ini terdapat unsur pemaksaan. pengambilan keputusan pembelian. Fokus
Disini pengambil keputusan tanpa meiihat penelitian yang dilakukan pada umumnya
apakah keplitusannya dapat mengatasi tertabat^ pada pengaruhwtara suami dan
konflik yang ada atau tidak. istri, bukan keluarga secara keseluruhan. .
Coalition adalahstrategyyang didalamnya Penelitian yang mdibatkan/meniper-
beberapa anggota keluarga bergabung hituhgkan kehadiran anak dalam keluarga
untuk melawan anggota keluarga yang menunjukkan bahwa pengambilan
tidak setuju, dan sangat dimungkinkan .keputusan pada keluarga yang mempunyai
pendekatan y^g dipergunakan sangat anak berbeda dengan pengambilan
persuasif. keputusan pada keluarga yang tanpa anak
Strategy bargaining memerlukan (Filiatrault dan Richie, 1980). Meskipun
keterbukaan diantara anggota keluarga anak-anak tidak berperanan secara
untuk saling member! dan menerima (take lansung dalam pengambilan keputusan,
and give). Beberapa cara pengambilan tetapi kehadiran mereka dapat mengubah ,
keputusan yang bisa dikatagorikan dalam struktur pengaruh oran'g tuanya. Peranan
strategi'ini adaiah the next purchase yang potensial mereka dalam mempenganihi
dalam pengambilan keputusannya keputusan keluarga adalah dengan cara
teikandung janji bag! pihak yang mengalah mengadakan aliansi dengan ayah atau
untuk mengambil keputusan pada ibunya untuk membehtuk kelompok
pembelian" berikutnya. Impulse purchase mayoritas. ^
adalah strategi bargaining yang Selanjutnya, penelitian yang
pengambilan keputusarmya dilakukan memfokuskan interaksi antara orang tua
dengan mem-fait accompli (memojokkan) dan anak' mendapatkan bahwa pengaruh
pihak lain dengan harapan, mereka anak dalam' pengambilan keputusan
menerima keputusan tersebut tanpa teilalu semakin meningkat sejalan dengan
banyak mengganggu. Strategi batgaining peningkatan uihur, kemampuan dalain'
terakhir yang , sering dipakai untuk memberikan alasan pembelian yang logis,
menghindari konflik procrastina dan keinginan mereka untuk melakukan '
tion. Cara ini dilakukan dengan menunda. protes pada.saat permihtaannya tidak
.pengambilan keputusan dengan harapan terpenuhi (Ward and Wachman, 1972).
pihak-pihak yang terlibat.melupakan apa Semakin besar tingkat kemandirian
yang menjadi ke-inginarmya. Contoh yang anak-anak sebagai akibat kemajuan
paling sering dijumpai dari aplikasi cara ini pendidikan, semakin mpderatnya para
adalah penolakan seor^g ibu untuk orang tua,. dan semakin meningkatnya
memenlihi pemiintaan anaknya dengan jumlah keluarga karier (ayah dan iBu sama-
mengatakan, "Mungkin bes'ok .kita saina bekeija) yang meihberi tanggung
bicarakan lag! tentang hal itu" atau jawab lebih pada anaknya, mehgakibatkan
"tanyakan saja pada ayahmu"^ .anak-anak semakin mempunyai
4
kesempkan untuk ikut berbicara dalam
Peranah Anak - keluafganya. Dalam beberapa hal, karena
Area yang kurang mendapat perhatian peilcembangan:teknologi yang cepat, anak-
dari para peneliti adalah pentinghya anak- anak mempunyai pengaruh yang cukup

82
Asmaf Ishak, Pengambilan Keputusan Da/am Keluarga

signifikan dalam pembelian beberapa mmah tangga di saat mereka sedang


macam produk yang mereka lebih tahu dari bekerja di kantor. Hal ini akan
pada orangtuanya, umpamanya pembelian menghambat pemasaran produk konsumsi
sepeda motor, computer game (Assael, yang bersifat "instant" yang
1987, hal. 410). mengutamakan kecepatan memasak.
Akhimya, pelajaran yang sangat
Implikasi Pemasaran. penting bagi para pemasar adalah perlu
disadarinya bahwa stmktur pengambil^
Beberapa kesimpulan yang dapat keputusan dalam keluarga adalah dinamis
diambil dari uraian diatas adalah bahwa baik dalam kaitannya dengan waktu,
telah terjadi penibahan yang cukup keluarga secara individual, maupun lahap-
mendasar dalam konsep tradisional tentang tahap dalam- proses pengambilan
pengambilan keputusan dalam keluarga keputusan itu sendiri. Konsekwensinya,
selama dua dekade terakhir. Perubahan- strategi pemasaran yang dikembangkan
perubahan ini mengharuskan perusahaan harus selalu diadaptasikan dengan
untuk tidak hanya menggunakan konsep perubahan kondisi yang ada demi
keluarga tradisional dalam memasarkan tercapainya maksimalisasi keserapatan.
hasil produksinya. Pemahaman akan
kecendeningan bam ini akan membantu Daftar Pustaka
para pengusaha dalam mengembangkan
strategi pemasarannya baik dalam hal Asmai Ish'ak (1989), Husband-Wife Influence in
segmentasi pasar, formulasi strategi The Purchase Decision-Making for Some
Durable Goods", Thesis.
promosi, dan aspek pemasaran lainnya. Assael, H. (1987), Consumer Behavior and
Faktor-faktor demografi yang paling Marketing Action, PWS-KENT
relevan untuk diperhatikan oleh para Publishing Co., Malaysia, Edisi Ketiga.
pemasar adal^ adanya pembhaan orientasi Davis, H.L. (1976), "Decision Making'Within
peranan pria dan wanita dalam keluarga, Household", Journal of Consumer
jumlah keluarga kecil (dua anak cukup), Research, Vol. 2, Maret, hal. 241-260.
Davis, H.L. Dan Rigaux, B.P. (1974),
meningkatnya peranan anak dalam "Perception of Marital Roles in Decision
pengambilan keputusan, dan semakin Processes", Journal of Consumer
memudamya ikatan-ikatan keluarga Research, Vol. 1, Juni, hal. 51-62.
tradisional. Khusus untuk menghadapi Filiatrault, P. dan Ritchie, J.R.B. (1980), "Joint
perubahan peranan pria dan wanita sebagai Purchasing Decision ; a Comarison of
konsekwensi dari semakin banyaknya Influence Structure in Family an Couple
Decision-Making Units", Journal of
wanita (ibii mmah tangga) karier,
Consumer Research, Vol, 7, September,
pengusaha Indonesia hams hati-hati dalam hal. 131-140.
mengadopsi strategi pemasaranyang telah Green, R.f. dan Cunningham, I.C.M. (1975),
dilakukan pengusaha di negara maju yang "Feminine Role Perception and Family
dinilai beriiasil. Hal ini, mengingatkondisi Purchasing Decisions", Journal of
kebudayaan termasuk income per capita, Marketing Research, Vol. 12, Mei. Hal,
325-332.
yang berbeda. Salah satu contoh adalah
Haas, L."(1980), "Roles haring Couples : A Study
adanya peranan pembantu di Indonesia of Egalitarian Marriages", Family
yang dapat menggantikan peranan ibu Relations, Vol. 29, Juli, hal. 289-296.

83
UNISIA NO. 13. TAHUN Xlll TRIWULAN H• 1992

Kenkel, W.F. (1961), "Husband-Wife Interaction "Determinant of Role Structure in Family


in Decision Making and Decision Financial Mahagement", Journal
Choice", , The Journal of Social ConsumerResearch. Vol. 14, September,
Psychology, Vol 54. hal. 253-258.
Kotler, P. (1988), Marketing Management : Schaninger, C.M. dan Allen, C.T. (1981),
Analysis, Planning, Implementation, "Wives' occupational Status As a
and Contoll, Prentice Hall Inc., U.S.A., Consumer Vehavior Construct", Journal
Edisi Keenam. of Consumer Research, Vol. 8,
Quails, W (1987) "Household Decision Behavior September, hal. 189-196.
: The Impact of Husbands and Wives Sex Ward, S dan Wackman, D.B. (1972), "Children's
Role Orientation", Journal Consumer Purchase Influence Attempts and Prental
Research, Vol. 14, September, hal. 264- Yielding", Journal of Marketing
278. Research, Vol. 9, Agustus. hal. 316-319.
Rosen, D.L. dan Granbois, D.H. (1983),

84

Anda mungkin juga menyukai