Anda di halaman 1dari 2

D.

Deklarasi Djuanda
Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda pada tanggal 13
Desember 1957, yang berisi bahwa laut territorial Indonesia berjarak
12 mil laut diukur dari garis garis dasar yang menghubungkan titik
terluar dari pulau terluar. Keputusan Mahkamah Internasional Dalam
anglo Norwegian fisheries case dan diterapkan pada konsep
nusantara. Saat itu Indonesia berjuang melalui konfensi hukum laut
internasional pada 24 februari sampai 24 april 1958,akan tetapi
belom berhasil
Kemudian meningkatkan prinsip wawasan nusantara agar
dapat menjadi hukum laut yang kuat dengan perpu No 4 tahun
1960.perpu itu berisi jaminan hak lintas laut damai melalui
pedalaman Indonesia yang dilanjutkan dengan PP No 89 Tahun 1992
tentang pelarayan laut damai dan laut dalam
Pada tanggal 17 februari 1969 pemerintah mengeluarkan lagi
pengumuman bahwa landasan wiilayah laut sebagai usaha
perjuangan untuk memperoleh pengakuan
internasional.pengumuman ini memmuat hal hal sebagai berikut
1. segala sumber kekayaan yang terdapat di dalam landas continen
Indonesia adalah milik eksklusif milik Negara RI
2. pemerintah RI bersedia menyelesaikan garis batas kontinen
dengan Negara Negara tetangga melalui perundingan
3. jika tidak ada perjanjian garis batas ,maka batas garis kontinennya
adalah suaatu garis yang ditarik di tengah tengah antara pulau
terluar Indonesia dengan titik luar wilayah Negara tetangga.
4. Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status perairan
diatas landas continen Indonesia maupun ruang udara diatasnya

Dalam GBHN dengan Tap MPR No ll/MPR/1988 bahwa selain


merupakan kesatuan wilayah Negara RI Yang Berdasar Wawasan
Nusantara Mencakup Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai
kesatuan politik, ekonomi dan HAMKAM yang utuh dan tidak dapat
dipisahkan. Sejak masa pemerintahan MEGAWATI dan
SBY,dibentuk departemen kelautan dan perikanan yang dipimpin
oleh menteri.

Anda mungkin juga menyukai