Anda di halaman 1dari 4

NAMA: IDA AYU ANOM TRI LAKSMI

NIM: D1A018131
KELAS: A.2
UTS HUKUM JAMSOSTEK DOSEN PENGAMPU: H. ZAENI ASYHADIE,S.H.M.Hum
MATKUL: HUKUM JAMSOSTEK

1. Sebutkan jenis dan lamanya cuti yang dapat diberikan kepada

pekerja/ buruh!

Jawaban:

Waktu istirahat (Cuti) pekerja/buruh:

1. Istirahat (cuti) mingguan.

Istirahat mingguan ditetapkan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1
(satu) minggu, atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu.

2. Istirahat (cuti) tahunan.

Pasal 79 ayat (2) hurup c UU. No. 13 Tahun 2003 menentukan, bahwa cuti
tahunan, sekurang-kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh
yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus
menerus.

3. Istirahat (cuti) panjang.

Istirahat (cuti) panjang  sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan


pada tahun ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 (satu) bulan bagi
pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun berturut-turut.

4. istirahat (cuti) haid, hamil/bersalin


a. Bagi pekerja/buruh perempuan yang merasa sakit sewaktu mengalami
“datang bulan” harus memberitahukan kepada pengusaha.

b. Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat (cuti) 1,5 (satu


setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu
setengah) bulan setelah melahirkan menurut perhitungan dokter atau
bidan.

c. Pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak


untuk istirahat (cuti) 1,5 (satu setengah) bulan sesuai dengan surat
keterangan dokter kandungan atau bidan.

2. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan asas “employer’s

Liability”!

Jawaban:

Prinsip tanggungjawab pengusaha (employer’s liability), bahwa “barang siapa


yang berani mempekerjakan tenaga kerja (pekerja/buruh) maka dia harus berani
pula menanggung resiko akibat keberaniannya itu.”

3. Sebut dan jelaskan perbedaan antara Asuransi Sosial dan

Asuransi Komersial (Harus dibuat dalam bentuk tabel)!

Jawaban:

Tabel perbedaan antara Asuransi Sosial dan Asuransi Komersial:

A S  P E K ASURANSI KOMERSIAL ASURANSI SOSIAL


1. Kepesertaan Sukarela bagi setiap orang Wajib secara nasional bagi mereka
atau unit organisasi. yang ditentukan.
2. Besarnya Besarnya perlindungan sesuai Hanya memberikan perlindungan
Hak kebutuhan dan kemampuan  dasar yang ditentukan dalam
tertanggung yang ditentukan peraturan perundangan.
dalam polis (perjanjian).
3. Dilakukan oleh berbagai peru- Dilakukan oleh Peme-rintah secara
Penyelenggara sahaan yang saling bersaing. nasional.
4. Seleksi    Biasanya dilakukan pembeda- Tidak diadakan pem-bedaan dan
an dan seleksi terutama bagi seleksi.
    Peserta
yang menyangkut kesehatan
dan umur.
 

4. Sebutkan kelemahan-kelemahan metode tanggung jawab

pengusaha sebagai bentuk jaminan sosial tenaga kerja!

Jawaban:

Metode tanggung jawab pengusaha mempunyai beberapa kelemahan sebagai


berikut :

1.     Kemampuan pengusaha untuk memberikan jaminan sosial kepada


pekerja/buruhnya yang terkena resiko tergantung dari besar kecilnya
perusahaan.

2.     Metode tanggung jawab pengusaha umumnya dikaitkan dengan resiko


kecelakaan. Dengan demikian resiko-resiko sosial dan/atau ekonomis yang
terjadi bukan disebabkan oleh kecelakaan tidak menjadi tanggung jawab
pengusaha.

3.     Pekerja/buruh yang tertimpa kecelakaan biasanya diharuskan mengajukan


permohonan (klaim) atas tanggung jawab pengusaha.

5. Sebutkan nomor dan nama peraturan perundang-undangan yang

mengatur Jaminan Sosial setelah kemerdekaan sebelum BPJS!

Jawaban:
  Peraturan perundang-undangan yang mengatur Jaminan Sosial setelah kemerdekaan
sebelum BPJS adalah :

1.     Undang-undang Nomor 33 Tahun 1947 tentang Kecelakaan.

2.      Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 3 Tahun 1967 tentang Pertanggungan


Sakit, Hamil dan Bersalin.

3.     Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 tentang Asuransi Sosial Tenaga


Kerja.

4.     Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Anda mungkin juga menyukai