Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di

Indonesia
PENGARUH SISTEM HUKUM COMMON LAW TERHADAP HUKUM
INVESTASI DAN PEMBIAYAAN DI INDONESIA

Dhaniswara K. Harjono
Pascasarjana FH UKI, Jakarta
Jl. Mayjen Sutoyo 2, Cawang, Jakarta 13630
dhaniswara@gmail.com

ABSTRACT
World jurisdictional system subdivided as Common Law's law system and Civil Law's law system
that deep its oftentimes implement impinging and interplay. Globalization has begat pranata's
input sentences investment and indigenous finances system sentences Common Law goes to
Indonesia that follow Civil Law's system. Its attending is trusts's institute, housings secondary
finances, capital market and sekuritisasi in forms EBA that its beginning just amends on State that
follow Common Law's law system have regarded investment and finances law at Indonesian one
bows the neck to Civil Law's law system, where for its implement require law update because is
not easily to do law adoption.

Keywords: Jurisdictional System Common Law Investment Law, Finances Law

Pendahuluan aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan tak


Abad 21 merupakan abad globalisasi terkecuali bidang hukum. Globalisasi telah memba-
yang ditandai dengan keterbukaan dan kebebasan wa pengaruh pada perubahan, baik ditingkat regio-
dalam berbagai bidang kehidupan. Globalisasai ada- nal, nasional, maupun internasional yang secara ti-
lah suatu perubahan zaman yang membawa peru- dak langsung berpengaruh terhadap perubahan hu-
bahan dalam segala aspek kehidupan manusia. De- kum, dimana terhadap setiap perubahan tersebut,
ngan arus globalisasi maka akan terjadi pengha- hukum harus mampu memberikan legalitas.
pusan batas-batas Negara dalam bidang ekonomi Sudah menjadi fenomena umum, bahwa
dan membiarkan segala persoalan yang berkaitan dari sekian banyak bidang yang terkena arus peru-
dengan persoalan ekonomi tersebut bergerak secara bahan globalisasi, bidang ekonomi merupakan bi-
bebas di dunia tanpa hambatan apapun yang meli- dang yang paling besar terpengaruh oleh adanya
puti seluruh penjuru dunia, sebagaimana dikemu- globalisasi, yang ditandai dengan masuknya bidang-
kakan oleh Abid Al- Jabiri yang mengatakan bah- bidang ekonomi yang sebelumnya tidak dikenal da-
wa kata globalisasi berasal dari bahasa Perancis lam sistem hukum Indonesia, seperti bidang inves-
“monodilisation” yang berarti menjadikan sesuatu tasi dan bidang pembiayaan.
pada level dunia, atau perubahan dari posisi yang Globalisasi dalam bidang ekonomi akan
terbatas dan terkontrol menjadi tidak terbatas (kon- membawa pengaruh dalam perubahan paradigma
derless) dan tidak terkontrol. (Abdul Manan, 2005) hukum karena setiap perubahan dalam bidang eko-
Indonesia sebagai negara yang turut aktif nomi, pasti akan membawa perubahan dalam hukum
dalam kegiatan perdagangan dunia tidak terlepas dan praktik hukum.(Gunawan Widjaya, 2008). Ka-
dari pengaruh globalisasi. Globalisasi merupakan rena globalisasi telah mengakibatkan masuknya
fenomena sosial yang masuk hampir pada semua berbagai macam pranata ekonomi asing yang me-

180 Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009 180


180
nganut sistem hukum Common Law ke dalam kan lembaga ekonomi yang berkembang di Negara
sistem hukum Indonesia yang menganut sistem hu- yang menganut sistem hukum Common Law dan
kum Civil Law. Perubahan tersebut secara tidak sebelumnya sama sekali tidak dikenal dalam sistem
langsung akan mengakibatkan konflik hukum yang hukum Indonesia yang menganut sistem hukum
disebabkan oleh adanya perbedaan sistem hukum. Civil Law.
Pengaruh masuknya sistem hukum asing Benturan tersebut terjadi karena perbedaan
dalam bidang ekonomi ke dalam sistem hukum sistem hukum, dimana sistem hukum yang ada
Indonesia tidaklah dapat dihindari dan oleh ka- (sistem hukum Indonesia) memiliki struktur, subs-
renanya kita tidak dapat menutup mata terhadap ma- tansi dan budaya tersendiri yang berbeda dengan
suknya unsur atau lembaga yang tunduk pada pra- sistem hukum yang lain (sistem hukum Common
nata hukum yang berbeda. Seminar Pembangunan Law). Hukum sebagai suatu sistem merupakan re-
Hukum Nasional VIII yang diselenggarakan di fleksi atau cermin dari budaya masyarakat, sehing-
Bali, tanggal 14 s/d 18 Juli 2003, khusus mengenai ga hukum tidaklah otonom dan dipengaruhi oleh
aspek masalah keuangan, mempertegas mengenai budaya yang ada dan hidup di masyarakat. Oleh ka-
adanya pengaruh sistem hukum asing dalam bi- renanya tidak semua pranata hukum cocok dengan
dang ekonomi, sebagaimana dinyatakan dalam tradisi dan nilai-nilai budaya yang ada dalam ma-
“Uraian Masalah Dan Rekomendasi Untuk Ran- syarakat kita, yang itu memerlukan perubahan dan
cang Tindak Bidang Ekuin”, sebagai berikut : pembaharuan hukum.
Kebijakan dalam bidang EKUIN pada umumnya Makalah ini dibuat dengan metode pen-
mengambil ketentuan dari sistem hukum Com-
mon Law, yang kadangkala tidak cocok diterapkan dekatan yuridis normatif, yaitu dengan melakukan
di Negara kita yang menganut Civil Law terutama penelitian bahan kepustakaan, baik bahan hukum
yang menyangkut prosedur yang dibentuk dari
sejarah, budaya, tradisi hukum masing-masing primer maupun bahan hukum sekunder. Penelitian
Negara yang berbeda. (BPHN, 2003) juga dilakukan terhadap asas-asas hukum dan kai-

Dengan rekomendasi tersebut, maka dah-kaidah hukum yang berkaitan sistem hukum,

Indonesia yang menganut sistem hukum Civil Law hukum investasi dan pembiayaan. Tujuan makalah

mendapat pengaruh dan benturan dari sistem hukum ini adalah untuk membahas secara teoritis menge-

Common Law, terutama dalam bidang ekonomi. nai pengaruh sistem hukum Common Law terhadap

Bidang hukum investasi dan pembiayaan bidang hukum investasi dan pembiayaan di

merupakan salah satu bidang ekonomi yang Indonesia yang menganut sistem hukum Civil Law.

mendapat pengaruh dari sistem hukum Common


Law yang dalam pelaksanaanya seringkali menim- Pembahasan
bulkan benturan. Bidang–bidang hukum investasi Dalam suatu sistem, peraturan-peraturan hu-
dan pembiayaan tersebut antara lain adalah lem- kum tidak berdiri sendiri, tetapi mempunyai hubu-

baga pasar modal, lembaga trusts, dan lembaga ngan satu sama lain, sebagai konsekuensi adanya
pembiayaan perumahan (Secondary Mortgage keterkaitan antara aspek-aspek kehidupan dalam

Facility/SMF), dan securitisasi aset, yang merupa- masyarakat. Malahan keseluruhan peraturan hu-
kum dalam masyarakat merupakan suatu sistem hu- ma-norma dan pola perilaku setiap anggota masya-
kum. rakat yang berada dalam sistem itu. Substansi ini
Bellefroid menyebutkan bahwa sistem hukum se- berkaitan dengan produk hukum positif yang
bagai suatu rangkaian kesatuan peraturan hukum berkaitan dengan produk legislatif. Substansi hukum
yang disusun secara tertib menurut asasnya. inilah yang mengisi sistem hukum, yang menen-
Sudikno Mertokusumo mengatakan, sistem hukum tukan bagaimana suatu masyarakat dapat dan harus
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur berjalan, mana yang boleh dilakukan mana yang
yang mempunyai interaksi satu sama lain dan be- tidak boleh dilakukan. Unsur yang ketiga adalah bu-
kerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan ter- daya hukum, yaitu sikap-sikap dan nilai-nilai yang
sebut. (Titik Triwulan, 2006) berhubungan dengan hukum, bersama-sama dengan
Dari pengertian-pengertian tersebut, maka sikap-sikap dan nilai-nilai yang terkait dengan ting-
sistem hukum adalah merupakan suatu kesatuan kah laku yang berhubungan dengan hukum dan lem-
peraturan-peraturan hukum, yang terdiri atas ba- baga-lembaganya baik secara positif maupun ne-
gian-bagian (hukum) yang mempunyai kaitan inte- gatif.(Friedman, 2002) Friedmann dalam bukunya
raksi antara satu dengan yang lainnya, tersusun se- Legal Theory menyatakan bahwa budaya hukum
demikian rupa menurut asas-asasnya, yang ber- merupakan orientasi, pandangan dan perasaan serta
fungsi untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga me- perilaku seseorang dalam masyarakat terhadap hu-
nurut Scholten, sistem hukum merupakan kesatuan kum dengan segala kongkretisasinya. Budaya hu-
dalam sistem hukum, tidak ada peraturan hukum kum ini oleh Friedmann, disebut sebagai bensinnya
yang bertentangan dengan peraturan–peraturan hu- motor keadilan (the legal culture provides fuel for
kum lain dari sistem itu. motor of justice).
Menurut Lawrence M. Friedman (2002), Seluruh peraturan-peraturan hukum dalam
sistem hukum merupakan satu sistem yang meliputi suatu Negara dapat dikatakan sebagai sistem hu-
elemen-elemen struktur hukum, substansi hukum kum. Sistem hukum Indonesia, terdapat berbagai
dan budaya hukum. Unsur pertama dari pandangan macam bidang hukum yang masing-masing mem-
Friedman ini adalah struktur hukum. Struktur punyai sistem sendiri-sendiri sehingga terdapat sis-
hukum merupakan kerangka dari sistem hukum tem hukum perdata, pidana, sistem hukum tata Ne-
tersebut secara keseluruhan. Struktur hukum gara, sistem hukum ekonomi, dan sebagainya, yang
memberi bentuk pada sistem hukum, yang meno- kemudian masing-masing terbagi menjadi beberapa
pang sistem hukum tersebut. Bagaimana selanjutnya sistem hukum. Sehingga dalam suatu Negara ter-
pendelegasian wewenang pada masing-masing dapat tingkatan sistem hukum. Keseluruhan pera-
lembaga dalam negara, apa yang menjadi hak dan turan posistif di Indonesia adalah merupakan sistem
wewenang masing-masing, termasuk sistem pera- hukum Indonesia.
dilan yang berjalan di suatu negara. Sistem hukum merupakan sistem yang
Unsur kedua adalah substansi hukum yang terbuka karena peraturan-peraturan hukum karena
merupakan aturan-aturan hukum yang berlaku, nor- istilah-istilahnya yang bersifat umum, terbuka untuk
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di
Indonesia
penafsiran yang berbeda dan untuk penafsiran yang penyelenggaran Negara yang baik ialah yang
luas. Hukum akan dapat disebut sebagai sistem hu- didasarkan pada pengaturan (hukum) yang baik
kum apabila memenuhi principles of legality, yang disebut dengan istilah “nomoi”. Satjipto,
yaitu: 1986). Konsep Negara hukum tersebut selanjutnya
1) Suatu sistem harus mengandung peraturan-pe- berkembang dalam dua sistem hukum besar, yaitu
raturan yang tidak boleh mengandung sekedar sistem hukum Eropa Kontinental (sistem hukum
keputusan ad hoc; Civil Law) dengan istilah Rechtstaat dan sistem hu-
2) Peraturan-peraturan yang telah dibuat harus kum Anglo-Saxon (sistem hukum Common Law)
diumumkan; dengan istilah Rule of Law.
3) Peraturan-peraturan tidak boleh ada yang ber- Sistem hukum Eropa Kontinental yang bia-
laku surut; sa disebut dengan Civil Law berkembang di Ne-
4) Peraturan-peraturan harus disusun dalam ru- gara-negara Eropa daratan (Barat). Pertama kali di
musan yang dapat dimengerti; Perancis, kemudian diikuti oleh Negara-negara
5) Suatu sistem tidak boleh mengandung pe- Eropa Barat lainnya seperti Belanda, Jerman,
raturan-peraturan yang bertentangan satu sama Belgia, Swiss dan Italia, selanjutnya berkembang ke
lain; Amerika Latin dan Asia (termasuk Indonesia pada
6) Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung masa penjajahan pemerintah Hindia Belanda). Se-
tuntutan yang melebihi apa yang dapat dila- dangkan sistem Anglo-Saxon yang biasa disebut
kukan; Common Law berkembang di Negara-negara Anglo-
7) Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering me- Saxon, seperti Inggris dengan Negara-negara jaja-
ngubah-ubah peraturan sehingga menyebab- hannya, seperti Amerika, Australia, India, Pakistan,
kan orang kehilangan konsentrasi; Malaysia, dan sebagainya.
8) Harus ada kecocokan antara peraturan yang Civil Law adalah sistem hukum Barat yang
diundangkan dengan pelaksanaannya sehari merupakan sistem hukum modern yang diadopsi
hari. hampir oleh mayoritas bangsa-bangsa di dunia. Prin-
sip utama yang mendasari sistem hukum Eropa
Mengenai sistem hukum, selain sistem Kontinental atau Civil Law adalah bahwa hukum
hukum asli yang dimiliki oleh setiap masyarakat memperoleh kekuatan mengikat karena diwujud-
hukum, sistem hukum dunia juga telah dipengaruhi kan. Menurut Frederich Julius Stahl, konsep sistem
sistem hukum besar dunia yang saling berpengaruh hukum ini ditandai oleh empat unsur pokok, yaitu :
sama kuatnya. Sehingga sistem hukum yang berlaku 1) Pengakuan dan perlindungan terhadap hak-
pada suatu Negara akan dipengaruhi oleh sistem hak asasi manusia;
hukum lainnya. 2) Negara di dasarkan pada teori trias politika;
Terbentuknya sistem hukum dunia bertitik 3) Pemerintahan diselenggarakan berdasarkan un-
tolak dari pemikiran mengenai Negara hukum di dang-undang (wetmatig bertuur);
dunia barat dari Plato dengan konsepnya, “bahwa
4) ada peradilan adminitrasi Negara yang ber- vil Law dengan skala prioritas Civil Law diiringi
tugas menangani kasus perbuatan melanggar Common Law.
hukum oleh pemerintah (onrechtmatige over- Sedangkan sistem hukum Common Law,
heidsdaad). merupakan sistem hukum yang berkembang di
bawah pengaruh sistem yang bersifat adversarial
Kekuatan mengikat karena diwujudkan ar- dalam sejarah England berdasarkan keputusan pe-
tinya bahwa hukum memperoleh kekuatan me- ngadilan yang berdasarkan tradisi, custom, dan pre-
ngikat karena diwujudkan dalam peraturan yang seden. Bentuk reasoning yang digunakan dalam
berbentuk undang-undang dan tersusun secara sis- Common Law dikenal dengan casuistry atau case
tematis di dalam kodifikasi dan kompilasi tertentu based reasoning. Common Law dapat juga ber-
semata-mata untuk kepastian hukum. Kepastian bentuk hukum tak tertulis ataupun hukum tertulis
hukum hanya dapat diwujudkan kalau pergaulan seperti tertuang dalam statutes maupun codes.
atau hubungan dalam masyarakat di atur dalam Sistem Common Law merupakan sistem
peraturan-peraturan tertulis. Sehingga Hakim me- hukum yang memakai logika berpikir induktif dan
nurut sistem hukum Civil Law tidak leluasa untuk analogi. Sistem hukum Common Law memiliki
menciptakan hukum yang mengikat masyarakat, konsep Rule of Law yang menekankan pada tiga
putusan Hakim dalam suatu perkara, hanyalah me- tolak ukur : 1) supremasi hukum (supremacy of
ngikat pihak yang berperkara saja (doctrins Rea law); 2) persamaan di hadapan hukum (equality
Ajudicata). before the law); 3) konstitusi yang didasarkan atas
Sumber hukum pada sistem Civil Law me- hak-hak perorangan (the constitution based on
liputi : 1) Undang-undang yang dibentuk pemegang individual rights).
kekuasaan legislatif; 2) Peraturan-peraturan yang Sumber hukum sistem hukum Common
dibuat pegangan kekuasaan eksekutif berdasarkan Law adalah : 1) putusan-putusan pengadilan atau
wewenang yang telah ditetapkan oleh undang- hakim (judicial decision), yaitu hakim tidak hanya
undang; 3) Kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berfungsi sebagai pihak yang bertugas menetapkan
diterima sebagai hukum oleh masyarakat selama dan menafsirkan peraturan-peraturan hukum, tetapi
tidak bertentangan dengan undang-undang. tidak juga membentuk seluruh tata kehidupan dan
Berdasarkan sumber hukum tersebut, maka menciptakan prinsip-prinsip baru (yurisprudensi);
kaidah hukum dalam sistem Civil Law adalah : 1) 2) kebiasaan-kebiasaan dan peraturan-peraturan ter-
hukum bersifat konservatif; 2) hakim hanya mene- tulis undang-undang dan peraturan administrasi Ne-
rapkan isi rumusan hukum tertulis; 3) hakim hanya gara. Dengan berdasarkan sumber hukum tersebut,
sebagai cerobong undang-undang; 4) jika terjadi kaidah hukum dalam sistem Common Law adalah :
pertentangan antara undang-undang dengan yuris- 1) hukum merupakan lembaga kebudayaan yang te-
pruensi, maka dimenangkan undang-undangnya; 5) rus mengalami perkembangan; 2) hukum merupakan
Indonesia menganut sistem Common Law dan Ci- hasil daya cipta manusia; 3) hukum tidak memer-
lukan kodifikasi, karena hukum yang terkodifikasi
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di
Indonesia
hanyalah sebagian saja dari hukum; 4) putusan pe- Bidang Hukum Investasi dan Pembiayaan
ngadilan adalah hukum.(Kamil, 2004) yang berasal dari sistem hukum Common
Dengan mengutip ulasan Friedmann, bahwa
Law
pada dasarnya perbedaan fundamental antara kedua
Masuknya sistem hukum asing dalam bi-
sistem hukum tersebut adalah dalam sistem hukum
dang ekonomi ke dalam sistem hukum Indonesia ti-
Civil Law mengambil bentuk tertulis yang
daklah dapat dihindari dan kita tidak dapat menutup
dikodifi-kasikan dalam perundang-undangan,
mata terhadap masuknya unsur atau lembaga yang
sehingga rigid dalam perubahan. Segi positifnya
tunduk pada pranata hukum yang berbeda. Bahkan
lebih menjamin kepastian hukum. Sedangkan sistem
kebijakan dalam bidang EKUIN pada umumnya
hukum Com-mon Law lebih mengacu kepada
mengambil ketentuan dari sistem hukum Common
hukum kebiasaan (customary law) yang cenderung
Law, yang kadangkala tidak cocok diterapkan di
tidak tertulis. Sehingga sumber hukum utama dari
Negara kita yang menganut Civil Law terutama
Civil Law ada-lah peraturan perundang-undangan
yang menyangkut prosedur yang dibentuk dari
walaupun terda-pat sumber hukum lain, seperti
sejarah, budaya, tradisi hukum masing-masing Ne-
kebiasaan, yuris-prudensi dan doktrin. Ahli hukum
gara yang berbeda.
di negara Eropa Kontinental lebih kuat dalam hal
Pranata hukum Common Law di bidang
penafsiran karena terbiasa mengacu kepada
hukum investasi dan pembiayaan yang masuk ke
peraturan perundang-un-dangan, disamping itu juga
dalam sistem hukum kita yang menganut sistem
membutuhkan penaf-siran hukum, antara lain
Civil Law adalah antara lain :
penafsiran gramatikal, historis, otentik dan
a. Trusts
konstruksi hukum.
Lembaga trusts merupakan suatu lembaga yang
Hal ini berbeda dengan sistem hukum
hubungannya berdasarkan kepercayaan (fiduciary
Common Law yang sumber hukum utamanya ada-
relationship) dimana didalamnya seseorang ada-
lah yurisprudensi (judge made by law/binding force
lah sebagai pemegang hak atas harta kekayaan
of precedent), dimana masalah-masalah hukum
yang tunduk pada kewajiban berdasarkan equity
diselesaikan kasus perkasus dan hasilnya tercermin
untuk memelihara atau menggunakan harta ke-
dalam putusan-putusan hakim (yurisprudensi).
kayaan itu untuk kepentingan orang lain. Dengan
Oleh karenanya kemampuan analisis yang kuat dari
pranata trusts, kepemilikan dibagi kepada hak
para hakim negara-negara Anglo Saxon menjadi
berdasarkan hukum dan hak berdasarkan equity.
salah satu ciri positif, karena mereka sudah terbia-
Dalam pandangan sistem hukum Common Law,
sa memecahkan masalah dengan melihat kasus-
trusts is created where the absolute owner of
kasus terdahulu. Proses peradilan dengan sistem juri
property (the settlor) passes the legal title in
dikenal dalam sistem hukum Common Law tidak
that property to a person (the trustee) to hold
dikenal dalam sistem Civil Law.
that property on trusts for the benefit of another
person (the benificiary) in acordance with terms
set out by the settlor. (Gunawan Widjaya, 2008)
Sebagai pranata yang berkembang dalam sistem mon Law, equity merupakan sumber hukum
equity, yang melibatkan eksistensi 3 pihak yaitu yang kedudukannya sejajar dengan hukum yang
settlor, trustee dan benificiary, trusts pada awalnya muncul akibat hukum tidak mam-
merupakan suatu pranata yang unik. Dalam hal pu menyelesaikan permasalahan.
yang demi-kian, trusts merupakan suatu konsep b. Pembiayaan Sekunder Perumahan (Secondary
dimana settlor menyerahkan hak milik Mortgage Facilitiy/SMF)
sejatinya (domi-nium) kepada trusts dalam Lembaga Secondary Mortgage Facility (SMF)
bentuk kepemilikan terdaftar (legal owner) dan merupakan lembaga pembiayaan yang dikenal
benificiary dalam bentuk kenikmatan sebagai Housing Finance System yang dikenal di
(equitable owner). Sehingga jelas dengan negara Amerika dan Negara yang menganut sis-
diserahkannya benda dalam trusts oleh settlor tem Common Law /Anglo Saxon dan disebut de-
kepada trustee, settlor tidak lagi memiliki ngan Mortgage Backed Securities.
sesuatu kepentingan atau hak apapun lagi atas Kegiatan SMF pada dasarnya adalah kegiatan
benda yang diserahkan dalam trusts (kecuali membeli tagihan kredit pemilikan rumah (KPR)
dalam resulting trusts). dari bank penerbit KPR (originator), kemudian
Sebagai pranata hukum yang unik, trusts tidak- menerbitkan efek atau sekuritas untuk dijual ke-
lah berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian pada investor dengan jaminan tagihan KPR yang
dari suatu sistem yang lebih besar yang disebut didukung oleh jaminan kebendaan yang dina-
sebagai equity. Sehingga dalam hal ini trusts makan mortgage yang dibebankan atas tanah
lahir dari equity, trusts merupakan salah satu yang dibeli melalui KPR. Sehingga jaminan se-
kontribusi terbesar dalam equity. Dalam tradisi kunder (second mortgage) merupakan penja-
hukum anglo saxon, trustee selain sebagai pe- minan dimana suatu benda dijaminkan kepada
milik juga merupakan pengurus dalam hukum dua kreditor, kreditor awal dan kreditor akhir. Se-
dari trusts corpus. condary Mortgage Facility is a mortgage that’s
Hukum Indonesia (Civil Law) tidak mengenal a junior to first mortgage on the same property,
istilah trustee. Pranata hukum trusts yang berda- but the senior to any later mortgage Dalam hal
sarkan pada adanya dual ownership, yaitu legal ini objek jaminan yang sudah dijaminkan dalam
owner dan beneficial owner tidak dikenal dalam perjanjian kredit dijaminkan kembali. Sehingga
sistem hukum Civil Law. Dalam sistem ini legal tanah dan bangunan/rumah yang sudah dija-
dan beneficial owner berada dalam satu tangan, minkan dalam pembiayaan rumah dijaminkan la-
dengan kata lain pemilik adalah mereka yang gi untuk mendapatkan dana pembiayaan peru-
mempunyai hak milik terhadap sesuatu benda. mahan tersebut.
Sebaliknya dalam sistem hukum Common Law, Jaminan mortgage tersebut dikumpulkan oleh
trusts merupakan pranata hukum yang di dasar- bank dan diserahkan pada suatu lembaga trusts
kan pada equity atau kepatutan. Konsep trusts untuk penerbitan sekuritas untuk dijual kepada
ini banyak digunakan dalam bisnis. Dalam Com- investor. Sedangkan originator sebagai bank
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di
Indonesia
pemberi kredit akan melakukan fungsinya seba- kuponnya tidak tetap dan jadwal pembayarannya
gai pemberi kredit dengan memantau kelang- pun tidak jelas.
sungan pembayaran kredit dan apabila terjadi ke-
macetan, sebagai originator, bank akan mena- Pengaruh Sistem Hukum Common Law Ter-
langi pembayaran kewajiban debitor. hadap Hukum Investasi dan Pembiayaan
Berlakunya pranata hukum yang berasal
c. Sekuritisasi Aset dalam bentuk Efek Beragun dari sistem hukum Common Law di Indonesia yang
Aset (EBA) menganut sistem hukum Civil Law menunjukkan
Sekuritisasi sebagai konsep yang lahir dan per- adanya situasi percampuran sistem hukum (mixed
tama berkembang di Amerika Serikat, diartikan jurisdiction), dimana di Indonesia berlaku kaidah
sebagai transformasi aset yang tidak liquid (ta- hukum sistem Common Law walaupun mengu-
gihan-tagihan yang semula sulit diperjualbelikan) tamakan sistem hukum Civil Law. Hal ini menun-
menjadi liquid (mudah diperjualbelikan) dengan jukkan tren perkembangan hukum positif di
cara pembelian Aset Keuangan dari kreditor asal Indonesia.
dan penerbitan EBA berupa : a) Surat Utang (mi- Kecenderungan eksistensi sistem hukum
salnya obligasi) yang dijamin pembayarannya Common Law dalam sistem hukum Indonesia me-
dengan portofolio tagihan-tagihan terhadap de- rupakan konsekuensi dari peran Amerika sebagai
bitor yang di dalamnya melekat jaminan Hak adidaya ekonomi. Sejumlah pencangkokan dan
Tanggungan; dan b) Sertifikat partisipasi yang pengenalan hukum Amerika telah berjalan secara
dijual kepada/ dimiliki investor sebagai bukti sistematis, disamping kenyataan bahwa para elit le-
kepemilikan secara proporsional atas portofolio gal expert dan ahli ekonomi Indonesia pada umum-
tagihan-tagihan portofolio adalah kumpulan nya merupakan alumni Universitas di Amerika,
tagihan-tagihan terpilih dari bank pemberi kredit Inggris dan Australia. (Ade Manan, 2004)
(origionator) terhadap debitor/pembeli rumah. Kebijakan Amerika dalam pembangunan
Suatu sekuritisasi akan menghasilkan Asset hukum di Negara-negara berkembang, sebagaimana
Backed Securities atau disebut Efek Beragun diulas oleh Thomas Franck dalam tulisan “ Dapat-
Aset (EBA), karena setiap pemenuhan kewa- kah Hukum Amerika dan Insitusi Hukumnya Mem-
jiban yang ada dalam sekuritas atau efek ter- bantu Negara Berkembang” yang merujuk pada
sebut dijamin dengan aset. Oleh karenanya pro- Foreign Assistance Act 1966, bahwa kongres me-
duk dari sekuritisasi aset dinamakan Asset nyetujui Lembaga Pembangunan Internasional
Backed Securities (ABS) atau Efek Beragun (AID) :
Aset. EBA terdiri dari dua bentuk, yakni : 1) Fi- To emphasize the assurance of Maximum Parti-
xed income securities yang menerbitkan/ mem- cipaton in the task of economic development on the
part of the people of the developing countries
berikan kupon dalam jumlah tetap dan dise- through the encourage went of democratic private
butkan pula jadwal pembayaran yang jelas; dan and local governmental institution.

2) Floating income securities yang pembayaran


Sebagai implikasinya telah dikirim peneliti, satuan berbeda dengan konsep hak kebendaan
khususnya para pakar hukum ke Negara-negara yang duplikasi dan dapat dibagi-bagi, konsep
berkembang di Asia dan Afrika. pelengkap (suplementary nation). Konsep yang
Pengaruh sistem hukum Common Law ke dikembangkan di Jerman ini menyatakan bahwa
dalam sistem hukum Indonesia yang menganut sis- registrasi publik atas hak kebendaan termasuk
tem hukum Civil Law ditandai dengan masuknya juga kodifikasi hak tersebut dari segi
pranata ekonomi dan pranata hukum asing sebagai perpajakan. Ini disebut dengan numerus
akibat pergaulan perdagangan dunia. Sehingga Clausus, dan perkembangan beberapa instru-
mengakibatkan benturan tradisi hukum Indonesia men hukum yang mempunyai tujuan yang sa-
dengan tradisi hukum Anglo Saxon. ma dengan konsep.
Pengaruh sistem hukum Common Law Penghalang pertama yang merupakan peng-
dengan sistem hukum Civil Law yang dianut halang utama terhadap adopsi konsep trusts
Indonesia dalam bidang hukum investasi dan pem- ke dalam Civil Law adalah adalah konsep kepe-
biayaan juga masih menimbulkan benturan, karena milikan yang mandiri tidak dapat dibagi. Yang
bidang hukum dimaksud tidak dikenal dalam sistem merupakan konsep kepemilikan seperti yang
hukum Civil Law, yaitu : pertama kali diperkenalkan oleh Code Justian,
a. Persoalan Hukum Penggunaan Lembaga kemudian diperkenalkan kembali oleh Code
Trusts Napoleon Pasal 544. Kemudian terdapat per-
Lembaga trusts merupakan lembaga yang kembangan terhadap struktur sosial. Per-
dipercayakan oleh seseorang atas harta keka- kembangan tersebut termasuk juga perubahan
yaannya demi kepentingan benificiery. Lem- formulasi kepemilikan yang otonom dan
baga ini dalam tradisi hukum Common Law eksklusif menjadikan konsep kepemilikan yang
adalah legal relationship created under the laws lebih luas yang lebih dapat beradaptasi dan lu-
of equity whereby property (the corpus) is held wes. Akibat dari proses liberalisasi bahwa hak
by one party (the trustee) for the benefit of other untuk hidup, hak untuk bekerja, atau hak atas
(cestui que trust or beneficiaries. Dari rumusan pendidikan yang dipandang sebagai hak milik
tersebut memperlihatkan bahwa trusts adalah komersial, kultural atau hak koletif pekerja di
produk dari equity yang berada di luar court of industri-industri.
Common Law. Syarat kedua adalah prinsip terbuka untuk u-
Terdapat beberapa karakteristik Civil Law mo- mum yang mensyaratkan numerus clausus atau
dern yang yang menjadi penghalang terhadap perhitungan pajak atas hak kepemilikan. Menu-
resepsi/ adopsi konsep trusts yang merupakan rut doktrin ini : a) semua transaksi yang me-
bagian elemen dari pranata hukum, dimana nimbulkan iura in rem mesti dicatat dengan
konsep trusts merupakan bagian esensi dari resmi; b) bentuk-bentuk transaksi in rem di
pranata hukum investasi dan pembiayaan yang perinci dalam kodifikasi; c) transaksi yang tidak
meliputi, konsep kepemilikan dalam satu ke- disebut dalam kodifikasi tidak dapat dilakukan;
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di
Indonesia
d) jumlah transaksi ius in rem tidak dapat di- diberikan oleh masing-masing Debitor
ubah-ubah. harus melalui proses balik nama secara
Dasar dari konsep publisitas kepemilikan adalah bertahap, yaitu balik nama ke Secon-
pemisahan antara aura in rem dan aura in dary Mortgage Company (Tahap I), ba-
personam, yakni pemisahan antara hukum ke- ru kemudian dibalik nama atas nama
bendaan dengan hukum tentang obligasi. Se- Wali Amanat yang mewakili para in-
hingga otonomi para pihak diperkenankan vestor/pemegang EBA (Tahap II).
dalam bidang ini dengan konsep trusts, karena Mengingat transaksi sekuritisasi hanya
sebenarnya setiap transaksi tentang trusts akan menguntungkan bilamana mencakup
melibatkan kepemilikan in rem yang akan debitor-debitor dan tagihan-tagihan da-
memperluas konsep kepemilikan kepada klaim lam jumlah besar agar dapat menutup
dan future interst dan beneficiaries, tetapi biaya-biaya yang cukup tinggi untuk
transaksi seperti ini dalam konsep Civil Law melakukan sekuritisasi, maka porto-
pada prinsipnya dianggap tidak mempunyai folio tagihan KPR yang terdiri dari ra-
akibat in rem. tusan atau bahkan ribuan tagihan akan
b. Persoalan Hukum pembiyaan sekunder menjadi kendala besar dalam efisiensi
perumahan (secondary mortgage facilitiy/ waktu dan biaya dalam proses balik
SMF) nama yang sekarang dilakukan secara
Sebagai suatu bentuk yang baru, SMF manual (satu persatu dan tidak secara
menghadapi hambatan sebagai akibat kontinyu/global). Untuk itu harus di-
perbeda-an sistem hukum yang terkait dengan mungkinkan Tahap I dan Tahap II di-
jaminan kredit berupa tanah dan rumitnya lakukan secara serentak dan kolektif
ketentuan hukum pertanahan khususnya (balik nama) dapat langsung terjadi dari
masalah Hak Tanggungan yang ternyata tidak bank pemberi KPR (originator) kepada
cukup adaptif terhadap pelaksanaan SMF ini Wali Amanat.
merupakan ken-dala utama. Atas dasar hal b. Tidak ditentukannya pendaftaran Hak
tersebut, maka per-masalahan hukum yang Tanggungan atas nama Wali Amanat
menjadi kendala tran-saksi sekuritisasi SMF dalam Undang Undang Hak Tang-
saat ini adalah sebagai berikut : gungan. Dalam Hipotik yang didasarkan
1. Hak Tanggungan, terdapat 2 permasalahan, pada Ordonansi op de Vergadering

yaitu: van Hounders van Schuldbrieeven aan


Toonder (Ordonansi Rapat Para Pe-
a. Syarat balik nama jaminan Hak Tang-
megang Surat Utang Atas Tunjuk), Stb
gungan. Jaminan Hak Tanggungan
1937 – 545 tanggal 25 September 1937,
yang semula terdaftar atas nama bank
berlaku sejak 4 November 1937 yang
pemberi kredit KPR (originator) yang
masih berlaku hingga saat ini, Hipotik
dapat didaftarkan atas nama Wali Ama- takan bahwa hukum merupakan sarana pembaha-
nat. Sementara dalam Undang Undang ruan dan pembangunan masyarakat.
Hak Tanggungan tidak ada pengaturan Adopsi hukum sebagai akibat masuknya
seperti itu. Padahal ketentuan pranata hukum asing yang mempunyai sistem hu-
Ordonansi tersebut tidak dapat kum yang berbeda merujuk pada perpindahan nor-
diabaikan dan di-hentikan dalam ma-norma hukum atau ketentuan hukum tertentu
perkembangan peratu-ran perundang- dari suatu Negara tertentu ke Negara lain selama
undangan. suatu proses pembuatan hukum (undang-undang).
c. Permasalahan yang berkaitan dengan Oleh karenanya adopsi hukum menunjuk pada pro-
perpindahan hak milik yang terjadi. ses pembuatan peraturan perundang-undangan,
Dikaitkan dengan Pasal 613 KUH dimana legislatif mempunyai 2 (dua) opsi pilihan,
Perdata, penyerahan hak-hak atas piu- yaitu meminjam atau mengambil alih hukum atau
tang tersebut harus melalui proses pem- undang-undang yang telah ada dan berlaku pada
beritahuan kepada debitor KPR atau se- Negara lain, atau karena tiap-tiap Negara memiliki
cara tertulis disetujui dan diakuinya. tradisi, budaya, sejarah, dan identitas yang berbeda
Hal ini akan relatif sulit dalam pelaksa- antara satu dengan yang lainnya, maka tiap-tiap
naanya mengingat portofolio yang akan Negara melakukan sendiri proses pencarian nor-
dijual adalah milik ribuan debitor. ma-norma dan kaidah-kaidah hukum yang dianggap
cocok dan sesuai dengan identitas bangsa dan
Pembaharuan Hukum negara tersebut yang sejalan dengan tradisi, budaya,
Dengan masuknya sistem hukum Common dan sejarahnya.
Law dalam pranata ekonomi Indonesia, hukum me- Masuknya pranata hukum yang berasal
merlukan penyesuaian karena hukum harus mem- dari tradisi hukum Anglo Saxon dengan sistem
berikan legalitas terhadap segala perubahan yang hukumnya Common Law ke seluruh dunia mem-
terjadi, agar lalu lintas pergaulan manusia akibat berikan alasan dilakukannya adopsi pranata hukum
masuknya pranata hukum asing tersebut tidak ter- asing karena : 1) Transplantasi hukum dilakukan
ganggu dan saling bertabrakan. Untuk itu reformasi dengan mudah, cepat, dan merupakan sumber hu-
di bidang hukum sebagai akibat masuknya pranata kum baru yang potensial; 2) Transplantasi hukum
hukum asing di Indonesia merupakan hal yang sa- seringkali mengikuti suatu masa pejajahan (kolo-
ngat penting dan mendesak untuk dilakukan. Peru- nialisme); dan 3) Transplantasi hukum tidak lepas
bahan hukum tersebut mencakup pembaharuan da- dari peran serta kalangan ahli hukum, yang cende-
lam cara berpikir, tingkah laku, pola hidup yang se- rung mencontoh hukum-hukum yang bagi mereka
suai dengan tuntutan perkembangan. Perbedaan diangap baik dan bagus.
sistem hukum ini harus dapat diatasi dengan cara Pada prinsipnya, hukum sebagai suatu sis-
pembaharuan hukum sebagaimana konsep dan tem adalah refleksi atau cermin dari budaya ma-
pendapat Mochtar Kusumaatmaja, yang menya- syarakat, bahwa hukum tidaklah otonom, bahwa hu-
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di
Indonesia
kum ada dan dipengaruhi oleh budaya yang hidup rumahan dan sekuritisasi aset dapat diterapkan
dalam masyarakat, bahwa substansi hukum yang dalam sistem hukum Indonesia yang menganut sis-
dibuat tidak berdasarkan norma-norma atau kai- tem hukum Civil Law, maka harus diadakan pem-
dah-kaidah yang cocok yang sesuai dengan nilai-ni- baharuan hukum melalui sarana pembangunan yang
lai budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat memenuhi syarat-syarat kerangka pemba-ngunan
tidaklah dapat hidup dan bertahan dalam masya- hukum menurut Mochtar Kusumaatmadja, yang
rakat tersebut. Dengan dasar ini seolah-olah pranata meliputi :
hukum asing sulit untuk diadopsi. 1) Hukum tidak merupakan aturan-aturan yang
Namun demikian sesungguhnya, adopsi bersifat ad hoc, akan tetapi merupakan aturan-
ter-hadap pranata hukum asing dapat dilakukan aturan umum dan tetap. Dalam hal ini aturan
dengan bergantung pada kuat lemahnya hubungan dalam mekanisme hukum harus merupakan
antara hukum atau undang-undang yang hendak peraturan yang sifatnya tetap bukan bersifat
diadopsi dengan keadaan politik, sosial, budaya insidentil sesaat.
dari masya-rakat suatu negara dimana hukum atau 2) Hukum tadi harus diketahui dan jelas bagi
undang-un-dang tersebut hendak diadopsi. Dalam warga masyarakat yang kepentingan-kepen-
hal de-mikian, maka pelaksanaan dari hukum yang tingannya diatur oleh hukum. Hukum menge-
diadopsi dari suatu sistem hukum ke sistem hukum nai mekanisme investasi dan pembiayaan
lain pasti berbeda dengan hukum negara asalnya. tersebut harus disosialisasikan pemberla-
Mengenai masuknya pranata hukum asing kuannya sehingga dapat efektif dalam pelak-
di bidang investasi dan pembiayaan seperti pasar sanaannya.
modal, lembaga trusts, pembiayaan sekunder peru- 3) Dihindari penterapan peraturan-peraturan
mahan dan sekuritisasi aset memerlukan adanya yang bersifat retroaktif (berlaku surut);
pembaruan hukum yang memungkinkan dilakukan 4) Hukum tersebut harus dimengerti oleh umum;
adopsi dan penerapannya yang sesuai dengan sistem 5) Tidak ada peraturan-peraturan yang saling
hukum kita yang menganut sistem Civil Law. bertentangan, baik mengenai satu bidang kehi-
Sehingga Indonesia tidak lagi mengalami benturan dupan tertentu, maupun untuk pelbagai bidang
dengan tradisi hukum Anglo Saxon atau Common kehidupan (konsisten);
Law. Apalagi kebijakan dalam bidang EKUIN 6) Pembentukan hukum harus memperhatikan
umumnya mengambil ketentuan dari sistem hu- kemampuan para warga masyarakat untuk me-
kum Common Law yang kadang kala tidak cocok matuhi hukum tersebut;
diterapkan di negara kita yang menganut Civil Law, 7) Perlu dihindari terlalu banyak dan seringnya
terutama yang berkaitan dengan prosedur yang frekwensi perubahan-perubahan pada hukum,
dibentuk dari sejarah, budaya masing-masing ne- oleh karena warga-warga masyarakat dapat
gara yang berbeda. kehilangan ukuran dan pedoman bagi kegiatan-
Oleh karenanya agar konsep pranata hu- kegiatannya;
kum pasar modal, trusts, pembiayaan sekunder pe-
8) Adanya korelasi antara hukum dengan pelak- tem hukum Anglo Saxon dapat dilakukan. Namun
sanaan atau penerapan hukum tersebut; demikian pembentukan hukum tersebut dengan
9) Hukum mempunyai landasan yuridis, filosofis menggunakan sarana peraturan perundang-unda-
maupun sosiologis; ngan harus dilakukan dengan memperhatikan kon-
10) Perlu diusahakan agar hukum tersebut diberi sep pemikiran sistem hukum Indonesia. Pemba-
bentuk tertulis. haruan dan pembinaan hukum melalui pembentukan
perundang-undangan baru sangatlah memegang pe-

Menurut Mochtar Kusumaatmadja, ukuran ranan yang terpenting. Namun demikian tidaklah

dapat dilakukan pengembangan/pembaharuan bi- mengecilkan pembentukan hukum melalui sarana

dang hukum adalah : 1) Ukuran keperluan yang putusan pengadilan.

mendesak.; 2) Feasibility, bidang hukum yang me- Atas dasar teori Mochtar Kusumaatmdja

ngandung terlalu banyak halangan ditangguhkan; 3) tersebut, maka pembaharuan terhadap hukum

Perubahan yang pokok, dimana perubahan di- investasi dan pembiayaan yang berasal dari pra-

perlukan karena pertimbangan politik, ekonomi dan nata hukum asing dengan sistem hukumnya

sosial; 4) Penggunaan model asing, walaupun ada- Common Law, dalam penerapan tetaplah dimung-

kalanya menguntungkan juga harus memperhatikan kinkan dan dapat dilakukan, karena lembaga ini ma-

hambatan terhadap penggunaan model asing ter- suk dalam bidang hukum netral yang memung-

sebut. (Mochtar Kusumaatmadja, 2002) kinkan diadakan pembaharuan hukum sebagaimana

Untuk itu sesuai dengan teori Mochtar konsep pembangunan hukum dari Mochtar

Kusumaatmadja, perubahan pembangunan hukum Kusumaatmadja yang menyatakan, bahwa hukum

berkaitan dengan adopsi pranata hukum trusts, lem- dapat dipilah antar bidang hukum netral dan bidang

baga pembiayaan sekunder perumahan, sekuritisasi hukum tidak netral. Sehingga untuk pembaharuan

dan Pasar Modal harus dilakukan dengan pemba- hukum harus ditentukan bidang hukum mana yang

ngunan secara menyeluruh melalui pembentukan dapat diperbaharui dan bidang hukum mana yang

hukum positif atau peraturan perundang-undangan sebaiknya dibiarkan dulu. Bidang hukum yang

yang disesuaikan dengan nilai-nilai dan kenyataan sangat erat kaitannya dengan kehidupan budaya dan

yang hidup di dalam masyarakat. Menurut Mochtar spiritual masyarakat (bidang hukum tidak ne-tral)

Kusumaatmadja, “Di Indonesia, undang- undang sementara harus dibiarkan, seperti bidang-bidang

merupakan cara pengaturan hukum yang utama”. hukum kekeluargaan, perkawinan, perce-raian serta

Sejalan dengan teori Mochtar Kususmaatmadja ter- waris. Sebaliknya bidang-bidang lain, seperti hukum

sebut, dengan sarana hukum melalui legalisasi perjanjian, perseroan, dan hukum perniagaan pada

Pemerintah dengan cara pembentukan peraturan umumnya merupakan bidang hu-kum yang tepat

perundang-undangan, adopsi terhadap lembaga hu- untuk usaha pembaharuan (bidang hukum netral).

kum investasi dan pembiayaan seperti pasar modal, terhadap bidang hukum netral dapat digunakan

trusts, pembiayaan sekunder perumahan dan seku- hukum negara lain. Sedangkan bidang hukum tidak

ritisasi aset yang merupakan lembaga dalam sis-


Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di
Indonesia
netral harus selalu memperhatikan asas hukum hukum, yang memungkinkan lembaga eko-
dalam sistem hukum Indonesia. nomi yang berasal dari sistem hukum Common
Pranata hukum investasi dan pembiayaan Law tersebut diberlakukan di Indonesia yang
merupakan bidang hukum perikatan dan harta tentunya disesuaikan dengan budaya, tradisi dan
kekayaan yang menganut asas kebebasan hukum yang berlaku di Indonesia.
berkontrak dan sistem terbuka serta merupakan 5. Lembaga-lembaga hukum investasi dan pem-
hukum peleng-kap yang memungkinkan untuk biayaan yang berasal dari sistem hukum Com-
dilakukan peru-bahan. mon Law dimungkinkan untuk dilakukan
adopsi dengan diikuti perubahan dan pem-
Kesimpulan baharuan karena lembaga investasi dan pem-
Berdasarkan uraian di atas, dapat diperoleh biayaan tersebut merupakan bidang hukum
kesimpulan yang merupakan sebagai berikut: netral yang masuk dalam hukum perikatan dan
1. Globalisasi sebagai fenomena pembaharuan hukum kekayaan yang bersifat terbuka.
membawa pengaruh cukup besar terhadap bi-
dang ekonomi yang harus diikuti dengan peru-
bahan dan pembaharuan hukum karena hukum Daftar Pustaka
harus selalu memberikan kepastian. Abdul Manan, “Aspek-Aspek Pengubah Hukum”,
Ed. 1. Cet. 1, Kencana, Jakarta, 2005.
2. Globalisasi telah mengakibatkan masuknya pra-
nata ekonomi dan hukum asing ke dalam suatu Ahmad Kamil dan M. Fauzan, “Kaidah-Kaidah
Hukum Yurisprudensi”, Ed. 1. Kencana,
negara yang memiliki sistem hukum yang ber- Jakarta, 2004.
beda, yaitu masuknya lembaga ekonomi yang
AR. Fullarton. The Common Law and Taxation of
hanya ada pada sistem Common Law ke Trusts in Australia in The Twenty-First
Century.
Indonesia yang menganut sistem hukum Civil
Law yang pelaksanaannya seringkali menim- BPHN. Seminar Pembangunan Nasional VIII Buku
1, BPHN, Jakarta, 2003.
bulkan benturan.
3. Lembaga trusts, pembiayaan sekunder peru- Gunawan Widjaya”, “Transplantasi Trusts Dalam
KUH Perdata, KUHD dan Undang Undang
mahan, sekuritisasi aset dengan EBA dan Pasar Pasar Modal”, Ed. 1. Cet.1, PT.
Modal merupakan pranata ekonomi yang ber- RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008.
asal dari Negara dengan sistem hukum yang se- Lawrence M. Friedman, “American Law : as an
mula tidak dikenal dalam sistem hukum Introduction”, Jurnal Keadilan Vol. 2 No. 1
Tahun 2002.
Indonesia yang menganut sistem hukum Civil
Law, dimana pada kenyataan keberadaan Lawrence M. Friedmann, “American Law”, Norton
Company, New York, 1984.
lembaga-lembaga ekonomi tersebut tidak
mungkin dihindari keberadaannya. Lawrence M. Friedmann Wolfgang, “Legal
Theory”, Steven & Son, London, 1953.
4. Agar tidak terjadi benturan dalam pelaksa-
naannya, maka perlu dilakukan pembaharuan
Mochtar Kusumaatmadja, ”Hukum Masyarakat dan Munir Fuady, ”Hukum Bisnis dalam Teori dan
perkembangan Hukum Nasional”, Praktik”, Buku Ketiga, PT. Citra Aditya
Binacipta, Bandung, 1976. Bakti, Bandung, 1996.

Mochtar Kusumaatmadja, “Konsep-Konsep Hukum Satjipto Raharjo, “Ilmu Hukum”, Alumni, Bandung,
Dalam Pembangunan”, Alumni, Jakarta, 1986.
2002.
Titik Triwulan Tutik, “Pengantar Ilmu Hukum”,
Cet. Pertama, Prestasi Pustaka Publisher,
Jakarta, 2006.

Anda mungkin juga menyukai