Anda di halaman 1dari 21

1.

1 Latar Belakang Masalah


Pada masa ini Indonesia sedang menghadapi era globalisasi yaitu dimana teknologi
sedang berkembang dengan pesat, ditambah lagi dengan semakin berkembangnya sistem
perekonomian online yang menembus batasan wilayah daerah , provinsi bahkan antar
negara membuat persaingan dagang semakin ketat. Situasi yang demikian mengharuskan
Indonesia untuk terus membangun industrinya supaya dapat bersaing dengan negara-
negara lain sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Begitu juga dengan
Surabaya yang merupakan salah satu daerah Industri Dagang di Indonesia. Perkembangan
Industri Dagang di surabaya. Industri Dagang juga empunyai tujuan yang sama yaitu
mencari keuntungan atau laba. Dengan kondisi yang demikian tersebut maka setiap usaha
yang ingin bertahan harus memiliki daya saing jangka panjang atas produk-produk yang
dihasilkan. Persaingan tentu membuat suatu perusahaan harus mempunyai suatu metode
dalam menghadapi kompetitor salah satunya metode harga jual produk.
Perhitungan pada harga pokok produksi sangat penting pada setiap perusahaan dagang.
Harga pokok produksi merupakan dasar dalam penentuan laba perusahaan dan juga
sebagai dasar dalam menentukan harga jual produk dan oleh karena itu jadi pentingnya
setiap perusahaan diharapkan dapat menghitung harga pokok produksi secara akurat
berdasarkan prosedur akuntansi yang umum digunakan. UD. MineCraft merupakan
industri Dagang yang kegiatan nya adalah menjual barang barang interior rumah, yang
dimana interior rumah tersebut didapatkan dari suppliyer / pengerajin home industri
disekitar sidoarjo , surabaya dan gresik. Lokasi ( pengegerjaan / kegiatan industri ini
berada di surabaya tepat nya di JL wonorejo 3 gang sakura nomor 67. Akuntansi
pembiayaan dalam perhitungan harga pokok produksi berperan untuk menetapkan,
menganalisa dan melaporkan pos-pos untuk biaya yang mendukung laporan keuangan
sehingga dapat menunjukkan data yang wajar. Akuntansi biaya menyediakan data-data
biaya untuk berbagai tujuan maka biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan harus
melakukan kegiatan pengekelompokkan dan pencatatan dengan sebenarnya, sehingga
memungkinkan untuk menghitungan harga pokok produksi secara teliti. Adapun harga
pokok produksi dihitung berdasarkan biaya kegiatan dalam memproses barang
Biaya yang dapat dimasukkan dalam harga pokok produksi adalah berupa biaya bahan
langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan beban overhead pabrik. Biaya selain ketiga
biaya ini dimasukkan ke dalam biaya non produksi yang berhubungan dengan biaya
operasional yang bukan merupakan unsur biaya produksi. Pada UD MineCraft,
perhitungan harga pokok produksi adalah berdasarkan catatan historical perusahaan,
sehingga ditemukan bahwa ada sebagian dari biaya nonproduksi dimasukkan dalam biaya
produksi. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan mempengaruhi harga pokok produksi.
Sehingga Harga pokok produksi yang ditetapkan menjadi tidak akurat dan dapat
menyebabkan ketidaksesuaian dalam memberikan informasi keuangan bagi perusahaan,
baik dalam hal penentuan laba maupun penetapan harga jual.Dengan adanya masalah
seperti yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut dan oleh karena itu peneliti memilih judul “Analisis Perhitungan Harga
Pokok Produksi pada UD. MineCraft ”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pada UD. Mine Craft, “ Apakah
Perhitungan Harga Pokok Produksi Terasi telah sesuai dengan prosedur Akuntansi
Biaya?”
Tujuan Penelitian

1.3 Tujuan penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perhitungan harga
pokok produksi telah sesuai dengan teori-teori sehingga harga pokok produksi yang
dihasilkan akurat

1.4 Manfaat Penelitian

A. Bagi Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan dan
mempraktekkan teori secara nyata khususnya untuk mengetahui secara pasti bagaimana
menetapkan harga pokok produk dalam kaitannya dengan penetapan harga jual produk.
Dan diharapkan dapat bermanfaat untuk melakukan penelitian lebih mendalam, sebagai
bahan referensi dan sebagai penambah wawasan bagi para pembaca pada khususnya.

B.Bagi penyelesaian operasional dan kebijakan perusahaan


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan lebih lanjut, terutama yang menyangkut
masalah penentuan harga produk.

C.Bagi Fakultas Ekonomi


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran, masukan maupun
bahan referensi dalam mengembangkan institusi pendidikan tersebut menjadi lebih baik
kedepannya sehingga dapat menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam segi pendidikan
serta memberikan masukan dalam rangka menyempurnakan sistem yang diterapkan
dalam jurusan atau program studi akuntansi tersebut dalam menciptakan seorang akuntan
yang berkualitas

1.5 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, masalah yang akan dikaji pada
penelitian ini adalah : 1. Unsur-unsur biaya produksi yang digunakan dalam perhitungan
harga pokok produksi dari setiap jenis produk Interior yang diproduksi oleh Suppliyer /
pengerajin

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 6 (enam) bab yaitu sebagai berikut.
BAB I : : PENDAHULUAN
Bab I merupakan pendahuluan, diuraikan mengenai latar belakang
masalah, perumusan masalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, serta
sistematika masalah.
BAB II: : TINJAUAN PUSTAKA
Bab II merupakan tinjauan pustaka terdiri dari landasan teori, publikasi p
enelitian sebelumnya dan kerangka pemikiran.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari tempat dan objek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
Bab IV terdiri dari gambaran umum tempat perusahaan yang terdiri dari
sejarah singkat tempat penelitian dan struktur organisasi.
BAB V : DATA DAN PEMBAHASAN
Bab V akan diuraikan mengenai deskripsi data, analisis data dan
pembahasan.

BAB VI : PENUTUP
Bab VI:merupakan penutup terdiri dari simpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian serta saran-saran yang dipandang perlu atas simpulan yang
dikemukakan

Bab 2

2.1 Grand Theory


Hubungan antara unsur biaya produksi terhadap harga pokok produksi dapat dikatakan
saling mempengaruhi seperti yang dinyatakan Mulyadi (2009:196) digunakan sebagai
grand theory oleh penulis. 9 “ Apabila harga – harga bahan, baik bahan baku maupun
bahan penolong, serta tarif upah, baik upah tenaga kerja langsung maupun tidak langsung
mengalami kenaikan, maka wajar juga apabila terdapat kenaikan harga pokok produksi
per satuan dalam bulan terjadinya kenaikan tesebut. Naik turunnya harga pokok produksi
per satuan tidaklah dikehendaki bilamana penyebabnya adalah karena terjadinya ketidak
efisienan, terjadi biaya yang tidak normal, dan turunya kegiatan produksi yang sifatnya
sementara ”. Dari theory tersebut maka dapat disimpulkan bahwa apabila unsur biaya
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik
variabel ( bahan penolong, perawatan

2.2 Definisi Harga Pokok Produk


Menurut Kharizma Dianti (2011) Harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba
yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh
perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan
cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah
harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat
memberikan kepuasan terhadap konsumen.
.
2.3 Rasio Keuangan
Penentuan harga pokok produk bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya biaya yang
dikorbankan dalam hubungannya dengan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi
yang siap untuk dipakai dan dijual. Adapun tujuan perhitungan atas penentuan harga
pokok produksi didalam suatu perusahaan, menurut Mulyadi (2005:65) adalah :

- Menentukan harga jual produk


Perusahaan yang berproduksi massa memproses produknya untuk memenuhi persediaan
digudang dengan demikian biaya produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu, untuk
menghasilkan informasi biaya produksi persatuan produk.

- Memantau realisasi biaya produksi


Jika rencana produksi untuk jangka panjang waktu tertentu telah diputuskan untuk
dilaksanakan manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya
dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakah proses produksi
mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya.

- Menghitung laba atau rugi tiap periode


Untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode
tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto, manajemen
memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk
dalam periode tertentu.

- Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
yang disajikan dalam neraca
Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan
periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan
laporan laba-rugi. Didalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok
persediaan produk jadi dan harga pokok yang pada tanggal neraca masih diproses.

Menurut Mulyadi (2005:17) dalam bukunya Akuntansi Biaya, Metode penentuan


harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam
harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam
harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan : full costing dan variable costing.
1) Metode full costing
Pengertian Full Costing diuraikan dalam buku “Akuntansi Biaya”
Mulyadi (2005:17) “Adalah metode penentuan harga pokok produksi, yang
membebankan seluruh biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku
tetap maupun variabel kepada produk.”
Dalam metode full costing, biaya overhead pabrik, baik yang
berperilaku tetap maupun variabel, dibebankan kepada produk yang
diproduksi atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal
atau atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya.

2) Metode variable costing


Variable Costing dalam buku Akuntansi Biaya Mulyadi (2005:18)
diuraikan sebagai berikut: “Adalah metode penentuan harga pokok produksi
yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga
pokok produk.”
Harga pokok produksi yang dihitung dengan menggunakan
pendekatan Variable Costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel
(biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik)
ditambah dengan biaya non-produksi variabel (biaya pemasaran dan biaya
administrasi & umum) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik, biaya
pemasaran dan biaya administrai &
2.4 nilai perusahaan / nilai kapastias produksi penghitungan hpp

Menurut Mulyadi (dalam Aldhika Darajat, 2008:28) Laporan laba/rugi


yang disusun dengan metode full costing menitikberatkan pada penyajian
unsur-unsur biaya menurut hubungan biaya dengan fungsi-fungsi pokok yang
ada dalam perusahaan. Dengan demikian laporan laba/rugi metode full
costing adalah sebagai berikut:
Hasil penjualan xx
Harga pokok penjualan
(termasuk BOP tetap) xx
Laba/rugi bruto xx –
Biaya pemasaran xx
Biaya administrasi dan umum xx +
xx -
Laba/rugi bersih xx
Laporan laba/rugi tersebut menyajikan biaya-biaya menurut hubungan
biaya dengan fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur, yaitu fungsi
produksi, pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum.

2) Metode Variable Costing


Laporan laba/rugi metode variable costing lebih menitikberatkan pada
penyajian biaya sesuai dengan perilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan menurut Mulyadi (dalam Aldhika Darajat,
2008:29). Laporan laba/rugi dengan metode variable costing adalah sebagai
berikut:
Hasil penjualan xx
Dikurangi biaya-biaya variabel:
Biaya produksi variabel xx
Biaya pemasaran variabel xx
Biaya administrasi&umum variabel xx +
xx -
Laba/rugi kontribusi xx
Dikurangi biaya-biaya tetap:
Biaya produksi tetap xx
Biaya pemasaran tetap xx
Biaya administrasi&umum tetap xx +
xx -
Laba/rugi bersih xx
Dalam laporan laba/rugi variable costing tersebut biaya tetap disajikan dalam kelompok
tersendiri yang harus ditutup dari laba kontribusi yang diperoleh perusahaan, sebelum
timbul laba bersih. Dengan menyajikan semua biaya tetap dalam satu kelompok tersendiri
dalam laporan laba/rugi ini, manajemen dapat memusatkan perhatian pada perilaku biaya
tetap ini dan dapat melakukan pengawasan terhadap biaya tersebut, baik dalam
perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.

2.5 hub variable dengan biaya harga pokok penjualan


Menurut Mulyadi (2005 : 199) ada berbagai macam dasar yang dapat dipakai
untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk diantaranya adalah :
1. Satuan produk
Metode ini adalah yang paling sederhana dan langsung membebankan kepada
produk sebab biaya overhead pabrik setiap produk harus dihitung tarif biaya
overhead pabrik per saham dapat dihitung dengan rumus debagai berikut :

Taksiran biaya overhead pabrik


Taksiran jumlah produk yang dihasilkan

2. Biaya tenaga kerja langsung


Apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan
jumlah upah tenaga kerja langsung maka dasar yang dipakai untuk
membebankan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung
tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus sebagai berikut :
biaya
Taksiran ead pabrik
h
x 100 %
biaya
Taksiran ead pabrik tenaga kerja
h

3. Menghitung tarif biaya overhead pabrik.


Setelah tingkat kapasitas yang akan dipakai dalam periode budget ditentukan
dan budget biaya overhead pabrik telah disusun serta pembebanannya
terakhir adalah menghitung tarif biaya overhead pabrik. Tarif biaya overhead
pabrik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Biaya overhead pabrik yang dibudgetkan
Taksiran dasar pembebanan
2.5 kerangka konseptual

SHAPPIRE BAR

HARGA POKOK
PENJUALAN

PENENTUAN HARGA
POKOK PENJUALAN

METODE FULL METODE VARIABLE


COSTING COSTING

PERBANDINGAN

PENENTUAN HARGA
POKOK PENJUALAN
YANG TEPAT

REKOMENDASI
2.6 Hipotesis Penelitian

Penetapan harga pokok produksi akan mempengaruhi tehadap tingkat keuntungan sebuah
perushaan. Karena dengan menentukan harga pokok produk dengan metode yang tepat,
maka  perusahaan akan mudah dalam menetapkan harga jual suatu produk.

Dengan demikian, tujuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan akan tercapai dan dengan
penetapan harga pokok produk tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan
oleh perusahaan sebagai dasar penentuan harga jual, Sebagai dasar untuk menentukan
besarnya keuntungan, Sebagai dasar untuk pengawasan terhadap efisiensi perusahaan, Sebagai
alat untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan, dan Sebagai dasar untuk
menyusun laporan keuanga

2.7 Penelitian terdahulu

Nama Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan


Gunawan dkk Analisi Sistem yang Sama Tidak
Perhitungan dibuat menggunakan memberikan
HPP untuk berdasarkan metode full metode variasi
menentukan metode full costing dan yang lain
harga jual yang costing dimana seluruh biaya di seperti metode
terbaik untuk dalam metode ini bebankan pada variable cost
ukm menghitung penjualan yang bisa jadi
seluruh biaya produk memiliki opsi
penuh dalam keuntungan
pembuatan yang lebih baik
produk. Dengan
adanya sistem,
penentuan harga
pokok produksi
menjadi stabil,
tidak terlalu
tinggi atau terlalu
rendah. Sistem
mempermudah
cara kerja
sehingga
pemanfaatan
waktu dilakukan
secara efisien.
Sistem
mendukung
kualitas sumber
daya manusia
dalam
perkembangan
teknologi,
informasi dan
komunikasi
Yana dkk Pengaruh Dengan demikian Sama Tidak
Perhitungan hipotesis yang menggunakan memberikan
Harga Pokok penulis ajukan metode full metode variasi
Produksi dengan yang menyatakan costing dan yang lain
Metode Full ada pengaruh seluruh biaya di seperti metode
Costing signifikan pada bebankan pada variable cost
Terhadap Harga perhitungan penjualan yang bisa jadi
Jual pada PT harga pokok produk memiliki opsi
Totum Diba produksi dengan keuntungan
Ciwaringin metode full yang lebih baik
Cirebon costing terhadap
penentuan harga
jual sehingga
hipotesis yang
diajukan penulis
diterima. Dari
keadaan tersebut
penulis dapat
menyimpulkan
bahwa PT.Totum
Diba Cirebon
menganggap
bahwa
perhitungan
harga pokok
produksi dengan
metode full
costing
merupakan suatu
hal yang perlu
dilaksanakan
pada akhirnya,
karena dengan
adanya
perhitungan
harga pokok
produksi dengan
metode full
costing ini
dilaksanakan,
maka
perhitungan
untuk
menentukan
harga jual akan
menunjukan hasil
informasi harga
jual yang akurat.
Prasetowati APLIKASI Penelitian ini Membahas Menggunakan
dkk PENENTUAN difokuskan pada lebih dari satu metode ABC
HARGA POKOK perhitungan HPP metode yang di (Activated Base
PRODUKSI BATIK batik jabarkan jadi Costing)s
MADURA menggunakan pembaca
DENGAN Metode ABC memliki opsi
METODE (Activated Base untuk meneliti
ACTIVITY BASED Costing) dan opsi yang lain
COSTING DAN Regresi Linier.
ANALISIS Berdasarkan
REGRESI LINIER lingkup
pembahasannya,
penelitian ini
memiliki
beberapa
keterbatasan.
Oleh sebab itu
diharapkan
penelitian-
penelitian
selanjutnya dapat
melengkapi atau
memberikan
solusi cara
pemecahan
lainnya yang
lebih baik, efektif
dan efisien.
Lingkup
pembahasannya
dapat ditambah
dengan
menambahkan
laporan rugi laba
pada sistem
sehingga
kontribusi yang
diberikan dapat
lebih banyak lagi.
Selain itu, jumlah
jenis produk
serta prosesnya
dapat lebih
divariasikan
mengingat setiap
pelaku usaha
khususnya usaha
di bidang seni,
memiliki bahan,
teknik dan
peralatan yang
berbeda.
Erni Rosiani ANALISIS Kesimpulan dari Sama Tidak
Salindeho PERHITUNGAN penelitian ini menggunakan memberikan
HARGA POKOK adalah metode full metode variasi
PRODUK PADA perhitungan costing dan yang lain
UD. THE (HPP) pada seluruh biaya di seperti metode
SWEETETS UD.The Sweetest bebankan pada variable cost
COOKIE Cookietelah penjualan yang bisa jadi
MANADO memadai hal ini produk memiliki opsi
dapat dilihat dari keuntungan
hal-hal berikut : yang lebih baik
1. Menerapkan
metode full
costing dalam
menentukan
(HPP) dimana
dalam
menghitung
(HPP) perusahaan
mebebankan
semua unsur
biaya produksi
dengan
berdasarkan
biaya yang terjadi
dalam proses
produksi. 2.
Perhitungan
berdasarkan
metode variabel
costing yang
dibuat penulis
didapatkan hasil
yang berbeda
dengan
perhitungan
perusahaan
menggunakan full
costing yang
digunakan
dengan metode
variabel terletak
pada perlakuan
biaya overhead
pabrik. Dimana
dalam metode
full costing
menggunakan
biaya overhead
tetap dan dan
biaya variabel,
sedangkan
dimetode
variabel costing
hanya
menggunakan
biaya overhead
variabel.
Satria , Hendy PENERAPAN Metode activity Sama Tidak
METODE based costing menggunakan memberikan
ACTIVITY BASED sangat berperan metode full metode variasi
COSTING UNTUK terutama dalam costing dan yang lain
MENENTUKAN menghitung seluruh biaya di seperti metode
HARGA POKOK keakuratan biaya bebankan pada variable cost
PRODUKSI overhead pabrik . penjualan yang bisa jadi
hal ini produk memiliki opsi
disebabkan karna keuntungan
metode activity yang lebih baik
based costing
lebih fokus pada
dasar alokasi
biaya dan
penentuan cost
driver .

Bab 3 Metodologi Penelitian

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, penelitian ini dapat


diklasifikasikan kedalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
deskriptif. Model penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau
pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang
tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya
(Moleong, 2006: 5-6).

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah sebuah usaha Rengginang Sari Ikan yang


berlokasi di JL wonorejo 3 gang sakura nomor 67. Desa wonorejo, Kecamatan
Tegal Sari, Kota Surabaya. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja karena
industri dagang di kota surabaya tergolong banyak di minati dan banyak
konsumen yang membutuhkan nya sehingga cocok sebagai tempat penelitian
mengenai harga pokok produk. Selain itu adanya kesediaan dari Bapak Wachid
sebagai pemilik sekaligus pimpinan untuk memberikan data yang dibutuhkan
dalam melakukan penelitian, yang akan sangat berguna untuk melengkapi data
penelitian.
3.3 Data dan jenis Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun
angka. Dari sumber SK Menteri P dan K No. 0259/U/1997 tanggal 11 Juli 1977
disebutkan bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun suatu informasi sedangkan informasi adalah hasil pengolahan
data yang dipakai untuk suatu keperluan (Arikunto, 1998: 99-100).
Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data primer dan data skunder. Data
primer diperoleh peneliti dengan melakukan wawancara langsung dengan pemilik
perusahaan. Maksudnya untuk mengetahui proses pemesanan barang , pengepackan
sampai proses penjualan. Yang nantinya akan di gunakan untuk melengkapi data
yang tidak ada pada data sekunder. Sedangkan data sekunder diperoleh dari
dokumen-dokumen, buku-buku, dan catatan atau laporan historis yang ada pada
perusahaan tersebut

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk menentukan data yang digunakan, maka dibutuhkan teknik


pengumpulan data agar bukti atau fakta yang diperoleh berfungsi sebagai data
objektif dan tidak terjadi penyimpangan dari data yang sebenarnya.
Pengumpulan data merupakan bagian dari proses pengujian data yang
berkaitan dengan sumber dan cara untuk memperoleh data penelitian. Tekhnik
pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu
a) Observasi (pengamatan)

Observasi adalah mengamati gejala-gejala sosial dalam kategori yang


tepat, mengamati berkali-kali dan mencatat segera dengan alat bantu seperti alat
pencatat, formulir dan lain sebagainya.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan langsung
terhadap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi serta
informasi-informasi lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Variabel-variabel
yang akan diamati adalah kegiatan atau aktivitas yang berlangsung pada saat
proses produksi.
b) Metode Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti


ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam. Tekhnik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan
tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan
atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2008:317).
Wawancara dilakukan dengan pemilik sekaligus pimpinan di UD
MINECRAFT. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi mengenai kegiatan produksi di UD MINECRAFT biaya-
biaya apa saja yang dikeluarkan untuk melakukan proses pemesanan ,
pengepackan hingga proses pengiriman kepada pelanggaan / customer
c) Metode Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang


tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-
benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen
rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 1999:149).
Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
tentang biaya-biaya yang berhubungan dengan penentuan harga pokok produksi
pada UKM Rengginang Sari Ikan

3.5 Analisis Data

Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap
pemilihan dan pengumpulan data penelitian (Indriantoro, 1999:166).
Sugiyono (2008:337) mengemukakan langkah-langkah analisis data
selamaa di lapangan, sebagai berikut:
a) Reduksi Data (Data Reduction).

Makin lama peneliti ke lapangan maka data yang di dapat akan semakin
banyak, maka perlu adanya reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang yang tidak perlu.
Peneliti terjun langsung ke lapangan dengan melihat proses produksi dari
proses awal hingga proses akhir. Karena perusahaan ini tidak memiliki laporan
keuangan yang sesuai dengan akuntansi yang berlaku umum maka data di dapat
dengan bertanya langsung (wawancara) kepada pemilik perusahaan kemudian
mencatat yang di perlukan untuk melengkapi data. Dari data yang di dapat akan di
rangkum untuk memfokuskan pada hal-hal yang di anggap penting.

b) Penyajian Data.

Data yang telah didapat dari penelitian akan diuji dengan menggunakan perhitungan
harga pokok produksi metode full costing untuk menentukan harga jual pada
konsumen. Hal ini dilakukan untuk menelusuri objek biaya langsung dan tidak
langsung serta mengetahui biaya overhead pabrik dari perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai