Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PERNAFASAN

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

DISUSUN OLEH :

WIDURI JUNEID 200205006

AYUK ELISTRIANI 200205026

DOSEN PENGAMPU : apt. Ayu Rahmawati, M.Farm

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

FAKULTAS MIPA & KESEHATAN

PRODI FARMASI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul sistem pernafasan ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibuk dosen apt.
Ayu Rahmawati, M. Farm pada bidang studi anatomi fisiologi manusia II. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sistem pernafasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada buk dosen apt. Ayu Rahmawati, M. Farm , selaku
dosen bidang studi anatomi fisiologi manusia II yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 05 april 2021

Penulis

Widuri Juneid dan Ayuk Elistriani


DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................................5
C. TUJUAN..........................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
Pengertian dan Fungsi Sistem Pernapasan........................................................................................6
Pengertian Saluran Pernapasan dan Bagian-Bagian nya....................................................................6
Pengertian Saluran Pernapasan.....................................................................................................6
Bagian saluran pernapasan............................................................................................................7
Organ penyusun sistem pernapasan.................................................................................................9
Berikut ini organ pernapasan manusia secara berurutan:...........................................................9
1. Rongga Hidung........................................................................................................................9
2. Pangkal Tenggorokan (Laring)..............................................................................................9
3. Trakea (Batang Tenggorokan)...............................................................................................9
4. Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan).............................................................................10
5. Bronkiolus (Anak Cabang Tenggorokan)............................................................................10
6. Paru-paru...............................................................................................................................10
1.3.1. Proses Pernapasan Manusia..............................................................................................10
Gangguan Organ pada Sistem Pernapasan......................................................................................11
Bahaya Merokok Bagi Sistem Pernapasan...................................................................................12
Definisi paru-paru............................................................................................................................13
Anatomi Paru-Paru......................................................................................................................13
Fungsi Paru-Paru..........................................................................................................................14
Struktur Paru-Paru.......................................................................................................................15
BAB III..................................................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................................................17
KESIMPULAN...................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pernafasan atau yang sering disebut system respirasi merupakan sistem organ yang
digunakan untuk proses pertukaran gas, dimana sistem pernafasan ini merupakan salah satu
sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup.
Sistem pernafasan dibentuk oleh beberapa struktur, seluruh struktur tersebut terlibat didalam
proses respirasi eksternal yaitu pertukaran oksigen antara atmosfer dan darah serta pertukaran
karbon dioksida antara darah dan atmosfer, selain itu terdapat juga respirasi internal yaitu
proses pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel jaringan dimana system respirasi internal
ini terjadi pada seluruh system tubuh.

Struktur utama dalam sistem pernafasan adalah saluran udara pernafasan, saluran-saluran ini
terdiri dari jalan napas, saluran napas, serta paru-paru. Struktur saluran napas dibagi menjadi
beberapa bagian diantaranya system penafasan bagian atas dan bawah. Pada system
pernafasan bagian atas terdiri dari hidung, faring, laring dan trakhea.

Organ-organ pernafasan seperti hidung, dan yang lainnya sangat berperan penting dalam
proses pertukaran gas, yang mana proses pertukaran gas ini yang memerlukan empat proses
yang mempunyai ketergantungan satu sama lainnya, 2 dimana proses tersebut terdiri dari
proses yang berkaitan dengan volume udara napas dan distribusi ventilasi, proses yang
berkaitan dengan volume darah di paruparu dan distribusi aliran darah, proses yang berkaitan
dengan difusi oksigen dan karbon dioksida, serta proses yang berkaitan dengan regulasi
pernafasan. Sama seperti system dan struktur tubuh lainnya, system pernafasan juga sering
mengalami masalah dan gangguan dalam menjalankan fungsinya, baik yang disebabkan oleh
infeksi baik yang disebabkan oleh virus maupun bakteri.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah sistem pernafasan :

1. bagaimana fungsi dan pengertian dari sistem pernafasan?

2. apa itu saluran pernapasan dan bagian-bagian nya?

3. apa organ penyusun sistem pernapasan?

4. apa gangguan organ pada sistem pernapasan?

5. apa definisi dari paru-paru?

C. TUJUAN

Dari rumusan masalah diatas, terdapat 3 tujuan, yaitu :

1. Untuk mengetahui fungsi dari sistem pernapasan.


2. Untuk mengetahui apa itu saluran pernapasan dan macam-macam nya.
3. Untuk mengetahui organ penyusun sistem pernapasan.
4. Untuk mengetahui gangguan pada sistem pernapasan.
5. Untuk mengetahui definisi paru-paru.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian dan Fungsi Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan adalah sekumpulan jaringan organ yang membantu tubuh bernapas.
Sistem pernapasan membantu tubuh menyerap oksigen dari udara dan membuang gas sisa
seperti karbondioksida dari darah. Dengan dukungan oksigen, seluruh organ dapat berfungsi
dengan normal. Atau sistem pernapasan adalah organ-organ yang melibatkan proses
bernapas, bertanggung jawab dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Organ yang
paling bertanggung jawab dalam sistem pernapasan adalah paru-paru, yang mana paru-paru
ini sebagai pembawa pertukaran gas saat proses bernapas.

fungsi sistem pernapasan lainnya, yakni:

1. Bisa bicara dan membaui sesuatu, seperti aroma parfum, bangkai, ataupun masakan.
2. Mengalirkan udara sesuai suhu tubuh dan melembabkannya sesuai kondisi tubuh
3. Melindungi saluran udara dari zat berbahaya dan iritasi
4. Untuk bernapas (pertukaran oksigen dan karbon dioksida)

1.2. Pengertian Saluran Pernapasan dan Bagian-Bagian nya

1.2.1. Pengertian Saluran Pernapasan

Sistem pernapasan adalah sekumpulan jaringan organ yang membantu tubuh bernapas.
Sistem pernapasan membantu tubuh menyerap oksigen dari udara dan membuang gas sisa
seperti karbondioksida dari darah.Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir
pada paru-paru. Dalam buku Anatomi Tubuh Manusia (2008) karya Daniel S Wibowo, udara
yang diisap pada waktu menarik napas (inspirasi) biasanya masuk melalui hidung. Kemudian,
udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung. Setelah itu
udara pernapasan masuk ke dalam rongga hidung kiri dan kanan. Rongga hidung dipisahkan
oleh sekat atau septum nasi. Septum ini dibentuk oleh tulang di bagian sebelah dalam dan
oleh tulang rawan di sebelah luar.
Karena terbuat dari tulang rawan, hidung masih bisa digerakkan ke kiri dan ke kanan.
Namun, jika gerakan terlalu kasar, sekat atau septum akan bergeser dari tempatnya (deviatio
septi). Hal ini menyebabkan timbulnya gejala hidung tersumbat. Deviatio juga dapat terjadi
pada seseorang yang terkena pukulan keras, sehingga harus dilakukan operasi pencabutan
tulang rawan.

1.2.2. Bagian saluran pernapasan

Saluran pernapasan dalam manusia terbagi menjadi dua, yaitu:

Saluran pernapasan bagian atas Dalam buku Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan
Gangguan Sistem Pernapasan (2012) karya Arif Muttaqin, saluran pernapasan bagian atas
terbagi menjadi sebagai berikut:

Rongga hidung

 Hidung terdiri atas dua nostril yang menjadi pintu masuk menuju rongga hidung.
 Rongga hidung adalah dua kaanl sempit yang satu sama lain terpisah dengan septum.
 Dinding rongga hidung dilapisi mukosa respirasi serta sel epitel batang, bersilia, dan
berlapis semu.
 Vestibulum menjadi bagian dari rongga hidung yang berambut, serta berfungsi
menyaring partikel asing agar tidak masuk ke saluran pernapasan.
 Dalam hidung juga terdapat saluran yang menghubungkan antara rongga hidung
dengan kelenjar air mata. Bagian tersebut dikenal dengan kantung nasolakrimalis.
 Kantung ini yang mengalirkan air melalui hidung dari kelenjar air mata, jika
seseorang menangis.

Sinus paranasal

 Sinus paranasal berperan menyekresi mukus, membantu pengaliran air mata melalui
saluran nasolakrimalis.
 Selain itu membantu dalam menjaga permukaan rongga hidung tetap bersih dan
lembap.
 Sinus paranasal termasuk dalam wilayah pembau di bagian posterior rongga hidung,

Faring

Faring (tekak) adalah pipa berotot yang bermula dari dasar tengkorak dan berakhir sampai
persambungannya dengan esofagus dan batas tulang rawan krikoid.

Faring terdiri atas tiga bagian, yaitu:

 Nasofaring (di belakang hidung)


 Orofaring (di belakang mulut)
 Langiofaring (di belakang laring)
saluran pernapasan bagian bawah terbagi di antaranya sebagai berikut:

Laring

 Laring (tenggorokan) terletak di faring dan trakhea. Berdasarkan letaknya, laring


berada di ruas ke-4 dan ke-5. Berakhir di vertebrata servikalis ruas ke-6.
 Laring tersusun oleh sembilan kartilago yang disatukan oleh ligamen dan otot rangka
pada tulang hioid di bagian atas dan trakhea di bawahnya.
 Kartilago yang terbesar adalah kartilago tiroid. Di depannya terdapat benjolan
subkutaneus yang dikenal sebagai jakun. Jakun ini terlihat jelas pada pria.

Pita suara

 Pita suara terletak di dalam laring. Ujung posterior pita suara melekat pada kartilago
aritenoid.
 Pergerakan kartilago dilakukan otot laringeal yang membuat pita suara dapat
menegang dan mengendur sehingga menimbulkan beragam tekanan.

Trakhea

 Trakhea adalah sebuah tabung dengan diameter 2,5 sentimeter dengan panjang 11
sentimeter.
 Trakhea terletak setelah laring dan memanjang ke bawah setara dengan vertebrata
torakalis ke-5.
 Ujung trakhea bagian bawah bercabang menjadi dua, yaitu bronkhus kanan dan kiri.
Percabangan tersebut dikenal sebagai karina.
 Trakhea tersusun atas 16-20 kartilago hialin berbentuk huruf C melekat pada dinding
trakhea dan berfungsi untuk melindungi jalan udara.
 Kartilago ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya kolaps atau ekspansi
berlebihan akibat perubahan tekan an udara yang terjadi dalam sistem pernapasan.

Bronkhus

 Bronkhus memiliki struktur serupa dengan trakhea,. Bronkhus kiri dan kanan tidak
simetris, di mana kanan lebih pendek, lebar, dan arahnya hampir vertikal.
 Dibanding bronkhus kiri lebih panjang, semput, dan sudutnya lebih runcing.
 Bentuk anatomi yang khusus ini memiliki implikasi klinis tersendiri seperti jika ada
benda asing yang terhirup, maka benda tersebut akan berada di bronkhus kanan.

Alveoli dan membran respirasi

 Membran respirasi pada alveoli umumnya dilapisi oleh sel epitel pipih sederhana.
 Sel epitel pipih disebut dengan sel Tipe I. Makrofag elveolar bertugas berkeliling di
sekitar epitelium untuk memfagositosis partikel atau bakteri yang masuk ke
permukaan alveoli.
 Sel lain yang ada dalam membran respiratorius adalah sel septal atau disebut juga
dengan sel surfaktan dan sel Tipe II.
 Surfaktan bertugas untuk melapisi epitelium alveolar dan mengurangi tekanan
permukaan yang dapat membuat alveoli kolaps.

1.3. Organ penyusun sistem pernapasan

Organ pernapasan manusia adalah organ yang membantu proses udara masuk atau keluar dari
dalam saluran pernapasan. Proses pernapasan dibagi menjadi dua macam yaitu pernapasan
internal dan eksternal.

Pernapasan eksternal adalah pertukaran udara antara darah dan atmosfer, proses ini terjadi di
permukaan alveolus di dalam paru-paru. Sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran
udara yang terjadi antara darah dan sel-sel tubuh.

Sistem pernapasan manusia memiliki struktur dan fungsi yang kompleks.

Berikut ini organ pernapasan manusia secara berurutan:

1. Rongga Hidung

Organ pernapasan manusia yang pertama adalah rongga hidung. Hidung terdiri dari lubang
hidung dan rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat bulu hidung dan selaput lendir.

Bulu hidung berfungsi menyaring udara agar kotoran tidak masuk ke dalam saluran
pernapasan. Dan selaput lendir yang ada di dalam rongga hidung berguna untuk mengatur
suhu dan kelembaban udara sesuai dengan tubuh.

Pada rongga hidung udara yang masuk mengalami tiga proses yaitu penyaringan udara,
penghangatan udara dan pengaturan kelembaban udara. Rongga hidung juga memiliki ujung-
ujung saraf pembau.

2. Pangkal Tenggorokan (Laring)

Organ pernapasan manusia yang kedua adalah laring. Laring berfungsi untuk menempelnya
selaput atau pita suara.

3. Trakea (Batang Tenggorokan)

Trakea terletak di depan kerongkongan dan terdiri dari tulang-tulang rawan berbentuk cincin.
Saat sedang berbicara, katup yang ada di trakea akan menutup sehingga saluran makanan
tertutup dan saluran pernapasan terbuka. Dan ketika sedang menelan katup akan terbuka
kemudian saluran makanan terbuka dan saluran pernapasan tertutup.
4. Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan)

Bronkus merupakan organ pernapasan manusia yang berbentuk cabang tenggorokan yang
menyambung antara trakea dan paru-paru.

5. Bronkiolus (Anak Cabang Tenggorokan)

Bronkiolus adalah percabangan bronkus yang ada di dalam paru-paru. Bronkiolus paru-paru
sebelah kanan terdapat tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus.

6. Paru-paru

Organ pernapasan manusia yang terakhir adalah paru-paru. Paru-paru terletak di dalam
rongga dada manusia. Paru-paru terdiri dari bronkiolus, cabang dari bronkus dan alveolus
yang merupakan ujung dari bronkus yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan
karbondioksida.

1.3.1. Proses Pernapasan Manusia

Proses pernapasan manusia terdiri dari inspirasi (proses menghirup udara) dan ekspirasi
(proses mengembuskan udara). Udara masuk melalui hidung, melewati faring, laring, trakea
dan bronkus. Dari bronkus udara masuk ke paru-paru melalui bronkiolus. Udara akan
berakhir di alveolus, di sinilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Oksigen akan
diserap oleh darah dan karbondioksida akan dikeluarkan melalui hembusan nafas.

Teknik pernapasan manusia juga ada dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan dada terjadi karena gerakan tulang rusuk oleh oto-otot antar rusak, pengambilan
udara terjadi saat otot antar rusuk berkontraksi atau mengerut sehingga tulang rusuk terangkat
ke atas menyebabkan rongga dada dan paru-paru membesar.

Sedangkan pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Saat kita
bernapas dengan cara ini, perut akan membesar atau mengecil.
1.4. Gangguan Organ pada Sistem Pernapasan

Tingkat atau laju pernapasan tiap orang juga berbeda-beda tergantung dari berbagai
faktor, seperti tingkat usia, kondisi atau aktivitas, dan kesehatan. Kali ini, aku akan
mengajak kamu untuk mengenal gangguan-gangguan yang dapat terjadi pada organ
sistem pernapasan manusia.

Hernia Hiatus

Gangguan sistem pernapasan yang pertama ada hernia hiatus. Gangguan ini terjadi ketika
bagian organ perut menembus rongga dada melalui lubang diafragma. Biasanya penderita ini
mayoritas wanita. Penyebabnya diduga karena melemahnya diafragma akibat pertambahan
usia, obesitas, bawaan (perkembangan diafragma tidak baik sejak dalam kandungan),
kehamilan, batuk yang sering, dan mengejan saat buang air besar.

Asma

Asma merupakan peradangan kronis pada sistem pernapasan, khususnya paru-paru. Gejala
yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah batuk, sesak napas, nyeri dada. Orang yang
menderita asma akan semakin parah ketika di lingkungannya terdapat polusi udara, asap,
infeksi serbuk sari, udara dingin, obat-obatan, bahan kimia, dll. Hal ini karena penderita asma
memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif dibandingkan mereka yang normal.
Bronkitis

Gangguan sistem pernapasan selanjutnya adalah bronkitis. Ini merupakan peradangan yang
terjadi pada bronkus. Seperti yang kita ketahui bahwa bronkus itu membawa udara dari paru-
paru maupun sebaliknya. Gejala bronkitis adalah batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, nyeri
dada, bahkan kehilangan kesadaran.

TBC

TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit paru-paru akibat bakteri Mycobacterium


tuberculosis. bakteri ini tidak hanya menyerang paru-paru. Tetapi, bisa juga menyerang
tulang, usus, dan kelenjar. TBC bisa menular melalui percikan ludah, dan akan semakin
rentan bagi penderita dengan kekebalan tubuh rendah, seperti HIV. Gejala TBC berupa batuk
yang berlangsung lama, demam, lemas, nyeri dada, berat badan menurun, kehilangan nafsu
makan, dan berkeringat pada malam hari.

Pneumonia

Gangguan sistem pernapasan yang terakhir akan aku bahas di sini adalah pneumonia atau
paru-paru basah. Penyakit ini merupakan peradangan pada paru-paru akibat infeksi. Infeksi
tersebut menyebabkan peradangan pada kantung-kantung udara (alveolus) di salah satu atau
kedua paru-paru. alveolus yang harusnya berisi udara, tetapi justru dipenuhi cairan atau
nanah. Itulah mengapa penderita pneumonia mengalami kesulitan saat bernapas.

Berbagai masalah atau gangguan pada sistem pernapasan di atas bisa dicegah dan dihindari
dengan menerapkan gaya hidup sehat. Seperti menjalani vaksinasi, meningkatkan daya tahan
tubuh, memakai masker saat berada di tempat umum, menjaga kebersihan diri dengan rajin
mencuci tangan dan tidak menyentuh area wajah sebelum tangan dicuci, tidak merokok, tidak
mengonsumsi minuman beralkohol, menjaga jarak dari orang yang sedang sakit batuk atau
pilek, dll.

1.4.1. Bahaya Merokok Bagi Sistem Pernapasan

Untuk mencegah dan menghindari gangguan pada sistem pernapasan, salah satunya adalah
dengan menghindari rokok. Sebenarnya, apa bahaya dari merokok itu? Merokok dapat
menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan manusia, seperti pneumonia dan kanker.
Selain itu, rokok juga mengandung nikotin yang merupakan zat adiktif di dalam tembakau.
Fungsinya untuk apa? Tentu saja untuk membuat penggunanya merasa ketergantungan alias
kecanduan. Kalau udah kecanduan, maka akan sulit untuk menghentikannya.kalau udah sulit
dihentikan, efek buruknya akan semakin cepat dirasakan oleh perokok.

1. Asap Rokok Merusak Sel-sel Mucus (Lendir) pada Paru-paru

asap rokok dapat membuat bronkus iritasi, sehingga menyebabkan penyakit bronkitis. Ini
terjadi karena lendir yang terdapat pada saluran pernapasan (mucus) itu fungsinya sebagai
penyaring patogen dan pengatur suhu.asap rokok dapat merusak sel-sel mucus tersebut. Lalu,
kalau udah rusak berarti tidak ada lagi yang menghalangi patogen masuk ke dalam tubuh,
sehingga bisa menyebabkan perokok rentan terkena gangguan pernapasan.
2. Asap Rokok Merusak Dinding Alveolus

Selain itu, asap rokok juga bisa merusak dinding alveolus. Sehingga, akan terbentuk ruang
udara yang lebih besar di sana. Hal ini dapat mengurangi efektifitas pertukaran udara di
dalam paru-paru, khususnya pada alveolus.

3. Rokok Menyebabkan Kanker

Asap tembakau termasuk tar ternyata mengandung banyak karsinogen. Karsinogen adalah zat
penyebab kanker. Dengan kamu merokok, maka kamu akan meningkatkan risiko kanker
paru-paru, mulut, tenggorokan, dan kerongkongan.

1.5. Definisi paru-paru

Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru.) adalah organ


utama pada sistem pernapasan pada manusia (respirasi) dan berhubungan dengan sistem
peredaran darah (sirkulasi) dan juga sistem ekskresi. Fungsinya adalah untuk menukar
oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah atau sering disebut “bernapas”. Pada
umumnya paru-paru terdapat pada hewan mamalia termasuk juga manusia.

Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem
peredaran darah (sirkulasi) vertebrata dengan pernapasan. Fungsinya adalah untuk pertukaran
oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Proses ini disebut “pernapasan
eksternal” atau bernapas. Paru-paru juga memiliki fungsi nonrespirasi. Istilah medis yang
berkaitan dengan paru-paru sering mulai di paru-paru, dari kata Latin untuk pulmones paru-
paru.

1.5.1. Anatomi Paru-Paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh struktur


tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma.
Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram.
Masing-masing paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh-
pembuluh besar serta struktur-struktur lain di dalam rongga dada. Selaput yang
membungkus paru-paru disebut pleura. Paru-paru terbenam bebas dalam rongga
pleuranya sendiri. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura
dibagi menjadi dua yaitu:

 Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung
membungkus paru.
 Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.

Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan
normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan
juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura,
menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.
1.5.2. Fungsi Paru-Paru

Paru-paru merupakan organ vital yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan manusia.
Karena tanpa itu paru-paru manusia tidak bisa bernapas. Dalam sistem ekskresi, fungsi paru-
paru memancarkan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O).

Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan
tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga
keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi
dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. Dalam sistem
ekskresi, fungsi paru-paru adalah untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
Dalam sistem pernapasan, fungsi paru-paru adalah untuk proses pertukaran oksigen dan
karbondioksida di dalam darah. Dalam sistem peredaran darah, fungsi paru-paru adalah untuk
membuang karbondioksida di dalam darah dan menggantinya dengan oksigen.

Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah
membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil
metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air
dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.

1. Paru-paru merupakan organ respirasi untuk pertukaran gas pernapasan karbon dan
oksigen diaksida.
2. Karena ketika bernapas karbon kita memancarkan limbah dungsi diaksida paru
merupakan bagian dari sistem ekskresi.
3. Mengontrol pH darah dengan mengubah tekanan karbon dioksida.
4. Menyaring bekuan darah yang terbentuk di vena.
5. Mempengaruhi konsentrasi beberapa zat biologis dan obat yang digunakan dalam
pengobatan darah.
6. Mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II oleh enzim angiotensin-converting.
7. Dapat berfungsi sebagai lapisan pelindung shock jantung.
8. Memberikan aliran udara untuk membuat suara.
9. Fungsi paru-paru sebagai reservoir darah dalam tubuh. Volume darah paru adalah
rata-rata sekitar 450 mililiter, sekitar 9 persen dari total volume darah dari seluruh
sistem peredaran darah.
10. Eskalator adalah sistem pertahanan penting terhadap infeksi udara ditanggung.
Partikel debu dan bakteri di udara yang dihirup terperangkap di lapisan lendir hadir
pada permukaan mukosa dari saluran pernapasan dan naik menuju faring oleh
berirama ke atas pemukulan silia.
1.5.3. Struktur Paru-Paru

 Bronkus
Bronkus bercabang batang yang menghubungkan paru-paru kiri, paru-paru kanan, dan
trakea. Bronkial terdiri dari tulang rawan, lapisan mukosa dan otot polos. Cartilage
berfungsi sebagai kerangka bronkial lapisan mukosa menghasilkan lendir untuk
menjebak partikel asing memasuki paru-paru, dan otot polos memungkinkan kita
untuk bernapas secara otomatis tanpa disadari.

a) Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang bronkus yang bermuara di alveoli. Struktur bronkus
tidak memiliki tulang rawan, silia, dan akhirnya terdiri dari bersilia berbentuk
kubus jaringan epitel.
b) Alveolus
Alveoli yang mana pertukaran oksigen dan karbon dioksida difusi. Struktur
alveolar terdiri dari membran tipis dan ada banyak kapiler darah. Dalam
alveolar rilis darah karbon dioksida ke udara dan mengambil oksigen dari
udara.
c) Pleura
Pleura adalah selaput yang melapisi paru-paru. Struktur kantong-seperti juga
halus dan licin. Fungsi pleura adalah untuk mengurangi gesekan ketika paru-
paru mengembang atau mengempis. Pleura terdiri dari dua lapisan, pleura
parietalis dan pleura visceral. Ada cairan sedikit mengandung
glikosaminoglikan antara kedua daerah.
d) Diafragma
Diafragma adalah serat otot yang membentuk perbatasan antara rongga dada
dan rongga perut. Diafragma juga memainkan peran penting dalam proses
pernapasan perut. Diafragma terdiri dari otot, pembuluh darah, dan saraf yang
disebut saraf frenikus.
e) Trakea (Tenggorokan)
Trakea adalah tabung dengan panjang sekitar 5 inci yang menghubungkan
laring ke bronkus. Trakea terdiri dari tulang rawan hialin berbentuk seperti
huruf C dan dilapisi oleh epitel bersilia. Fungsi trakea adalah sebagai saluran
pernapasan. Silia ditemukan dalam sel-sel epitel berfungsi untuk menangkap
partikel asing dan membawanya ke faring sehingga dapat memasuki sistem
pencernaan.

1.5.4. Macam-Macam Penyakit Paru-Paru

1. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan kantung-kantung udara di dalam paru
menjadi meradang dan membengkak. Pneumonia sering kali disebut dengan paru-paru
basah, sebab pada kondisi ini, paru-paru bisa dipenuhi oleh cairan atau nanah.
Penyebab pneumonia adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penularan infeksi ini
terjadi melalui udara yang terkontaminasi kuman dari penderita yang bersin atau
batuk.
2. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga
bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf
pusat, dan ginjal. Bakteri TBC menyebar di udara melalui percikan dahak atau cairan
dari saluran pernapasan penderitanya, misalnya saat batuk atau bersin.
3. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada percabangan saluran udara yang
menuju ke paru-paru atau bronkus. Salah satu penyebab yang paling sering adalah
infeksi virus. Virus penyebab bronkitis biasanya ditularkan dari penderita melalui
percikan dahak yang dikeluarkannya. Jika percikan dahak terhirup atau tertelan oleh
orang lain, maka virus akan menginfeksi saluran bronkus orang tersebut.
4. Penyakit paru obstruktif kronis
Penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan paru kronis yang
menyebabkan terjadinya gangguan aliran udara baik menuju dan dari paru-paru. Ada
dua jenis gangguan yang terjadi pada PPOK, yaitu bronkitis kronis dan emfisema.
Pada bronkitis kronis, peradangan terjadi pada dinding bronkus (saluran yang
membawa udara dari dan menuju ke paru-paru). Sedangkan pada emfisema,
peradangan atau kerusakan terjadi pada aveoli (kantung kecil pada paru-paru). Faktor
utama yang meningkatkan risiko terjadinya PPOK adalah paparan asap rokok dalam
jangka panjang, baik secara aktif maupun pasif. Sedangkan faktor risiko lainnya
adalah paparan debu, asap bahan bakar, dan uap bahan kimia.
5. Asma
Asma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan
saluran pernapasan, sehingga menyebabkan sesak napas. Penderita asma umumnya
memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif. Saat penderita asma terpapar alergen
atau pemicu, saluran pernapasannya akan meradang, membengkak, dan menyempit.
Hal ini akan membuat aliran udara menjadi terhambat. Selain itu, akan terjadi
peningkatan produksi dahak yang membuat penderitanya semakin sulit bernapas. Ada
beberapa hal yang bisa memicu munculnya serangan asma, seperti paparan debu, asap
rokok, bulu binatang, udara dingin, virus, dan zat kimia.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem pernapasan adalah sekumpulan jaringan organ yang membantu tubuh bernapas.
Sistem pernapasan membantu tubuh menyerap oksigen dari udara dan membuang gas sisa
seperti karbondioksida dari darah. Sistem pernapasan adalah sekumpulan jaringan organ yang
membantu tubuh bernapas. Sistem pernapasan membantu tubuh menyerap oksigen dari udara
dan membuang gas sisa seperti karbondioksida dari darah. Saluran pernapasan dalam
manusia terbagi menjadi dua, yaitu:

Saluran pernapasan bagian atas Dalam buku Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan
Gangguan Sistem Pernapasan (2012) karya Arif Muttaqin, saluran pernapasan bagian atas.
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem
peredaran darah (sirkulasi) vertebrata dengan pernapasan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-paru-paru/

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5132523/6-organ-pernapasan-manusia- lengkap-
beserta-fungsinya

https://www.zenius.net/blog/sistem-pernapasan-manusia

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/27/163000569/saluran-pernapasan-dan-
bagiannya?page=all

Anda mungkin juga menyukai