OLEH
NAMA : YEREMIAS TAMO AMA
NIM : 1722311003
SEMESTER :VI(6)
Bab II
PEMBAHASAN
Etnomatematika merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam
kebudayaan tertentu (Yusuf dkk, 2010). Budaya yang dimaksud disini mengacu pada
kumpulan norma atau aturan umum yang berlaku di masyarakat, kepercayaan, dan nilai
yang diakui pada kelompok masyarakat yang berada pada suku atau kelompok bangsa
yang sama (Hammond, 2000).
Istilah etnomatematika berasal dari kata ethnomathematics, yang terbentuk dari
kata ethno, mathema, dan tics (Yusuf dkk, 2010) Awalan ethno mengacu pada kelompok
kebudayaan yang dapat dikenali, seperti perkumpulan suku di suatu negara dan kelas-
kelas profesi di masyarakat, termasuk pula bahasa dan kebiasaan mereka sehari-hari.
Kemudian, mathema disini berarti menjelaskan, mengerti, dan mengelola hal-hal nyata
secara spesifik dengan menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mengurutkan, dan
memodelkan suatu pola yang muncul pada suatu lingkungan. Akhiran tics mengandung
arti seni dalam teknik.
Oleh karena tumbuh dan berkembang dari budaya, keberadaan etnomatematika
seringkali tidak disadari oleh masyarakat penggunanya. Hal ini disebabkan,
etnomatematika seringkali terlihat lebih “sederhana” dari bentuk forma matematika yang
dijumpai di sekolah. Masyarakat daerah yang biasa menggunakan etnomatematika
mungkin merasa tidak percaya diri dengan warisan nenek moyangnya, karena matematika
dalam budaya ini, tidak dilengkapi definisi, teorema, dan rumus-rumus seperti yang biasa
ditemui di matematika akademik.
Salah satu contoh etnomatematika dengan kaitan budaya sumba barat daya adalah GONG
Dari kedua gong di atas terbuat dari besi yang dibentuk menyerupai kerucut
terpancung dan setengah bola ditengahnya. Pembuatan gong tidak dapat dibuat
secara bebas karena akan mempengaruhi kekhasannya. Oleh karena itu bola dan
kerucut terpancung memiliki rumus masing-masing
1.Bola
• Luas bola ¿ 4 πr 2
1
• Luas setengah bola¿ x 4 πr 2
2
¿ 2 πr 2
2.kerucut terpancung
Luas permukaan¿ π r (s +r )
1 2
volume ¿ πr t
3
dengan :
r = jari-jari alas kerucut
t = tinggi kerucut
s= panjang garis pelukis kerucut.
1
Volume kerucut terpancung ¿ π t ( R2 + Rr +r 2 )
3
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan terdapat
Etnomatematika pada alat musik tradisional Sumba barat daya yaitu. Pada alat
musik tersebut terdapat unsur matematika yaitu setengah bola dan kerucut
terpancung.