Anda di halaman 1dari 12

BAB 19 apa pun yang terkait atau diperburuk oleh

kehamilan atau penatalaksanaannya, tetapi


KEMATIAN TERKAIT bukan karena penyebab yang tidak
DENGAN KEHAMILAN disengaja atau insidental. Kematian terkait
kehamilan adalah definisi alternatif yang
Kematian Ibu termasuk dalam ICD-10 yang
Meskipun biasanya bukan masalah menggabungkan kematian ibu selama
forensik, kematian yang berhubungan kehamilan, persalinan atau masa nifas
dengan kehamilan (selain aborsi kriminal) karena apa pun, bahkan karena penyebab
merupakan masalah kesehatan utama di yang tidak disengaja atau insidental.
seluruh dunia; namun, angka ini menurun Definisi kematian ibu ditunjukkan pada
dari sekitar 536.000 kematian pada tahun Tabel 19.1.
2005 menjadi 289.000 pada tahun 2013. Kepentingan patologis forensik
Identifikasi jumlah sebenarnya dari dalam kehamilan berkisar di satu sisi pada
kematian ibu sulit karena perbedaan dalam kematian mendadak yang tidak terduga
sertifikasi medis tentang penyebab karena penyebab alami langsung atau tidak
kematian. Bahkan di negara maju, laporan langsung seperti tromboemboli,
tersebut sering kali tidak dilaporkan dan perdarahan subarachnoid, epilepsi atau
penyelidikan khusus mungkin diperlukan asma, dan komplikasi prosedur investigasi
untuk mendapatkan angka sebenernya atau terapeutik, atau di sisi lain kekerasan
(WHO, 2005; 2014) yang kebetulan, serta kematian yang
Di Inggris, keprihatinan tentang terkait dengan aborsi, baik secara kriminal
tingkat kematian ibu yang terus-menerus atau yang disebabkan oleh hukum.
tinggi mengarah pada penyelidikan lokal Ukuran statistik kematian ibu
utama tentang kematian ibu di Skotlandia, adalah: rasio kematian ibu (AKI) = jumlah
Inggris dan Wales pada tahun 1920-an dan kematian ibu selama periode waktu
1930-an; dari tahun 1952 dan seterusnya, tertentu per 100.000 kelahiran hidup
Departemen Kesehatan secara nasional selama periode waktu yang sama dan
telah melakukan 'Penyelidikan Rahasia angka kematian ibu = jumlah kematian ibu
tentang Kematian Ibu (CEMD)', yang selama periode waktu tertentu per 100.000
sekarang dilakukan oleh Pusat Pertanyaan wanita usia reproduksi selama periode
Ibu dan Anak (CMACE), menerbitkan waktu yang sama.
laporan berharga dalam interval 3 tahunan Ahli patologi memiliki peran
yang telah membantu menjelaskan aspek penting dalam memajukan pemahaman
klinis dan patologis dari masalah tersebut. tentang penyebab kematian pada
Investigasi baru-baru ini di Inggris kehamilan dan setelah melahirkan. Otopsi
mengidentifikasi 261 kematian ibu yang baik sangat penting, dengan
dibandingkan dengan 155 kematian. pemeriksaan histologis lengkap dan
Kematian dilaporkan dalam sistem pemeriksaan penunjang lainnya jika
pencatatan sipil rutin (Cantweel, et al., diperlukan. Hanya dengan cara ini
2011). penyebab lengkap kematian dapat dikenali,
Dalam Klasifikasi Statistik terutama emboli cairan ketuban, yang
Internasional Penyakit dan Masalah merupakan diagnosis histologis.
Kesehatan Terkait, Revisi Kesepuluh, Untuk memberikan contoh kisaran
1992 (ICD-10), Organisasi Kesehatan kondisi fatal yang terjadi sehubungan
Dunia (WHO) mendefinisikan kematian dengan kehamilan, penyebab berikut
ibu sebagai: kematian seorang wanita saat diambil dari CMACE, 3 angka yang
hamil atau dalam 42 hari setelah mengacu pada kematian selama kehamilan
penghentian kehamilan, terlepas dari dan dalam 6 minggu setelah melahirkan
durasi dan tempat kehamilan, dari sebab pada tahun 2006-2008. Secara keseluruhan,
261 kematian dilaporkan atau
diidentifikasi oleh penyelidikan di Inggris
selama periode itu. Dari 261, ada 107 (41 Tabel 19.2 Jumlah kematian ibu langsung
persen) kematian langsung dan 154 (59 menurut penyebabnya, Inggris 2006-2008
persen) kematian tidak langsung. Jumlah Rating per
Penyebab
penyebab utama kematian ibu langsung Jumlah 100.000
Kematian
ditunjukkan pada Tabel 19.2. Kelahiran
Istilah 'aborsi terapeutik' digunakan Sepsis* 26 1.13
di banyak negara, termasuk Inggris, di Pre-eklamsia dan
19 0.83
mana tidak ada aborsi berdasarkan Eklamsia
permintaan, seperti yang terdapat di Trombosis dan
18 0.79
sebagian besar negara maju (Tabel 19.3) Tromboembolis
(United Nations, 2013). Deskripsi Cairan ketuban
13 0.57
“penghentian kehamilan yang sah” adalah emboli
definisi yang lebih luas untuk semua Meninggal di
kecuali aborsi ilegal (yaitu, kriminal). awal 11 0.48
Investigasi otopsi kematian akibat aborsi kehamilan**
legal memiliki banyak kesamaan dengan Pendarahan 9 0.39
kematian yang terkait dengan prosedur Anastesi 7 0.31
pembedahan dan anestesi. Penyakit lemak
3 0.13
hati
Total 107 4.67
Keterangan:
*Termasuk kematian kehamilan dini akibat
sepsis.
**Kehamilan ektopik, keguguran spontan
atau legal penghentian kehamilan.
(Sumber: Catwell et al.,)

Tabel 19.3 Dasar-dasar aborsi


Gambar 19.1 Ruptur tuba pada kehamilan
(ektopik). Kematian akibat perdarahan
diperbolehkan (persentase negara)
intraperitoneal masif. (Gambar direproduksi Negara Negara
atas izin Profesor E. Lignitz.) Maju Berkembang
Untuk
menyelamatkan 96 97
nyawa pasien
Untuk menjaga
88 61
kesehatan fisik
Untuk menjaga
86 58
kesehatan mental
Pemerkosaan
86 39
atau inses
Gangguan janin 86 38
Gambar 19.2 Janin dan plasenta di rongga Alasan ekonomi
82 20
perut setelah ruptur kehamilan tuba (ektopik) dan sosial
Permintaan
71 16
pasien
(Sumber: United Nations)
Tabel 19.1 Definisi kematian ibu
Kematian Ibu Kematian wanita saat hamil atau dalam 42 hari setelah akhir kehamilan
† karena sebab apa pun yang terkait atau diperburuk oleh kehamilan
atau penanganannya, tetapi bukan karena sebab yang tidak disengaja
atau incidental
Langsung Kematian akibat komplikasi kebidanan pada keadaan hamil (kehamilan,
persalinan dan nifas), dari intervensi, kelalaian, pengobatan yang salah
atau dari rangkaian kejadian yang diakibatkan oleh hal-hal di atas
Tidak Langsung Kematian akibat penyakit yang sudah ada sebelumnya, atau penyakit
yang berkembang selama kehamilan dan bukan karena penyebab
langsung kebidanan, tetapi diperburuk oleh efek fisiologis kehamilan
Terlambat Kematian yang terjadi antara 42 hari dan 1 tahun setelah aborsi,
keguguran atau persalinan yang disebabkan oleh penyebab ibu
Langsung atau Kematian yang tidak disengaja (kebetulan) karena penyebab yang tidak
Tidak Langsung terkait, yang terjadi pada kehamilan atau masa nifas
Kematian terkait Kematian yang terjadi pada wanita saat hamil atau dalam 42 hari
Kehamilan setelah penghentian kehamilan, terlepas dari penyebab kematiannya

Kematian yang berkaitan dengan dengan membatasi tindakan terminasi


aborsi secara hukum atau masyarakat yang tidak
Data menunjukkan angka kejadian mau menggunakan ketentuan hukum untuk
aborsi pada tahun 2003 sebanyak 42 juta melegalkan indakan aborsi. Apapun
dan diantara jumlah tersebut, sebanyak 20 alasannya, tindakan aborsi secara kriminal
juta melakukan aborsi secara illegal; sangat berbahaya karena risiko terhadap
sekitar 70 ribu wanita diperkirakan terjaidnya morbiditas dan mortalitas
meninggal karena tindakan aborsi yang khususnya pada negara-negara dengan
illegal pada tahun 2005. WHO pelayanan dan perawatan fasilitas
mendefinisikan bahwa tindakan aborsi kesehatan yang rendah.
yang illegal adalah tindakan terminasi
kehamilan yang tidak diinginkan yang Terminasi kehamilan yang sah
dilakukan oleh orang yang tidak memiliki Ketika tenaga kesehatan melakukan
kemampuan/keahlian atau lingkungan tindakan aborsi pada fasilitas yang baik,
yang tidak sesuai standar operasional tindakan ini memberikan hasil mortalitas
dalam tindakan aborsi yang ditetapkan yang sangat rendah sesuai dengan
atau keduanya.6 penelitian yang dilakukan di Amerika
Gambaran umum mengenai angka Serikat menunjukkan tingkat mortalitas
kejadian dari tindakan aborsi terdapat pada aborsi yang sah sebanyak 0,6 per 100.000
table 19.3. Sebagian besar negara-negara pada tahun 1997.,7 lebih sedikit
mengizinkan tindakan aborsi untuk dibandingkan dengan kejadian kematian
kehamilan yang mengancam nyawa ibu yang disebabkan karena kehamilan.
atau tindakan yang dibawah naungan Metode induksi aborsi dilakukan
hukum pidana. Berbeda dengan berdasarkan usia kehamilan sesuai dengan
negara-negara seperti Chili, Elsavador, risiko aborsi meningkat sesuai dengan
Vatikan, Malta dan Nikaragua dimana lama waktu kehamilan; oleh karena itu,
negara-negara sangat membatasi tindakan metode tindakan aborsi berbeda di
aborsi bahkan beberapa negara ada yang berbagai belahan dunia.
melarang tindakan aborsi namun masih
tetap terjadi walaupun dengan persentase Metode kedokteran
kejadian yang kecil. Berbagai alasan demi Metode induksi dini pada aborsi
kelangsungan hidup dilakukan baik terdiri dari cairan salin hipertonik, urea
dan prostaglandin alami (PF2α and PGE2) demam.10 Sejauh ini TSS dari C. sordellii
atau prostaglandin analog seperti belum dilakukan obersavasi di benua
Carboprost (15-methyl PGF2α) yang Eropa terlepas dari peningkatan rasio
diinjeksikan ke kantong amnion atau kejadian aborsi di beberapa negara seperti
melalui kateter ke ruangan ekstra amnion di Swedia dan Finlandia pada trimester
untuk stimulasi kontraksi uterus sehingga kedua.11,12
menyebabkan ekspulsi pada fetus dan
plasenta. Komplikasi yang ditimbulkan Metode Operasi
setelah dilakukan injeksi salin hipertonik Prosedur yang paling sering
intramnion adalah:8 digunakan pada trimester pertama di
■ hipernatraemi; Amerika Serikat adalah aspirasi vakum
■ Gangguan koagulasi darah atau kuretase hisap Metode bedah yang
■ Perdarahan paling trimester kedua adalah dilatasi
■ Infeksi dan evakuasi (D&E) melibatkan dilatasi
■ Kerusakan serviks saluran serviks, evakuasi cairan ketuban
Rute administrasi seperti ini karena dengan aspirasi vakum dan ekstraksi janin
sifatnya infasif sehingga secara bertahap dan plasenta menggunakan forsep.
mulai ditinggalkan karena metode terbaru Komplikasi dengan risiko terjadinya
dengan prostaglandin analog yang dapat kematian seperti perdarahan, infeksi,
diberikan secara pervagina. Saat ini, WHO koagulasi intravaskular diseminata
memberikan rekomendasi mengenai koagulasi (DIC), emboli dan perforasi
metode tindakan aborsi dengan uterus serta insiden kecelakaan yang
menggunakan mifepristone (also known as terkait dengan anestesi atau lainnya
RU 486), sebuah antiprogestin yang penyebab iatrogenik.
melunakkan serviks dan meningkatkan Metode bedah histerotomi /
sensitifitas uterus terhadap prostaglandin, histerektomi memiliki memiliki angka
lalu dilanjutkan pemberian ulangan dari kematian tertinggi dan metode ini jarang
prostaglandin analog baik gemeprost (16, digunakan sebagai metode pertama pada
16-dimethyltrans-Δ2-PGE1 methyl ester) prosedur aborsi dan bahkan sudah tidak
atau misoprostol (synthetic PGE1 digunakan lagi 13,14
analogue). Terdapat tiga komplikasi fatal
yang berkaitan dengan mifepristone Mati karena aborsi yang illegal
sebagai induksi aborsi di Amerika Serikat Aborsi yang illegal memiliki
dan satu di Kanada pada tahun 2004, 4 penyebab yang jauh lebih luas. Risiko
tahun setelah obat ini disetujui untuk yang ditimbulkan sangat beragam sesuai
digunakan karena kehamilan ektopik yang dengan kemampuan, pengalaman dan
rupture termasuk di Kanada dan tiga fasilitas dari tenaga kesehatan yang
karena syok septik. Sejak bulan Juli 2005 memimpin proses aborsi. Apabila
Food and Drug Administration (FDA) dilakukan oleh dokter dengan menerapkan
Amerika Serikat mengetahui bahwa empat metode aseptik dengan antiseptik serta
kematian dikarekan sepsis.9 antibiotik spektrum luas jika diperlukan,
Karakteristik kematian pada empat wanita memberikan risiko kematian yang lebih
ini dikarekanan endometritis dan sindrom kecil dibandingkan dengan metode yang
syok toksik/toxic shock syndrome (TSS) dilakukan oleh orang yang tidak ahli
yang disebabkan oleh Clostridium sordellii dengan instrumen yang tidak sesuai
dalam satu minggu setelah dilakukan standar. Metode paling umum yang
induksi aborsi. Gambaran klinis yang digunakan sangat berbahaya bagi
ditemukan adalah takikardi, hipotensi, kesehatan dan kehidupan pasien adalah
edema, hemokonsentrasi, leukositosis sebagai berikut (Gbr. 19.3).
paling berart dan tidak ditemukan
penetrasi hingga ke uterus akan diteruskan
ke fundus dan dapat merusak rongga
peritoneum.
Bahaya dari penggunaan instrumen
yang tidak tepat adalah risiko terjadinya
perdarahan dan infeksi. Perforasi dari
dinding vagina atau uterus menyebabkan
perdarahan hebat baik internal maupun
eksternal. Sepsis dapat menyebar di
rongga peritoneum atau pelvis baik secara
langsung dari instrumen yang tidak aseptik
Gambar 19.3 Bahaya dari tindakan aborsi atau dari penjalarahan organisme dari
kriminal vagina, kulit atau usus.
Bahaya lain yang jarang terjadi dari
Gangguan instrumen penggunaan instrument yang tidak tepat
Tujuan dengan merusak kantong (termasuk jarum suntik) adalah syok
kehamilan sehingga sekali rusak akan serviks. Misalnya, tindakan melebarkan
dikeluarkan oleh kontraksi uterus. Kondisi serviks dengan instrumen pada pasien
ini biasanya ditandai dengan dilatasi kanal yang tidak dibius dapat menimbulkan
serviks yang mana menyebabkan refleks vagal melalui jalur eferen dari
keguguran pada kehamilan. Semua sistem saraf parasimpatis menyebabkan
alat-alat yang digunakan mulai dari dilator serangan jantung. Hal ini disebut sebagai
bedah hingga jari-jari sepeda. Alat yang mekanisme yang ditimbulkan karena
menjadi favorit oleh paramedis yang kondisi ketakutan dan gugup yang akan
melakukan tindakan aborsi adalah bougie sering dialami oleh para calon pelaku
atau kateter kaku. Ketika dokter atau aborsi kriminal.
perawat menggunakan pengetahuan
anatomi dan instrumen yang steril, risiko Insuflasi udara
kematian menjadi kecil namun orang yang Insuflasi udara menjadi sejarah yang
tidak ahli tidak akan menemukan cukup menarik di benua Eropa namun
hubungan antara uterus dan vagina. kasus-kasus seperti ini masih terjadi.
Instrumen yang sering dimasukan dengan Pompa karet yang biasanya digunakan
arah yang salah, yaitu kedalam hingga ke adalah sebuah jarum suntik enema
forniks posterior yang mana diyakini Higginson adalah untuk memasukkan
posisi dari serviks terletak secara aksial cairan di bawah tekanan ke dalam kavum
dengan posisi vagina sehingga karena uterus. Bagian strip dari kantung korionik
penggunaan instrumen yang salah ini dari dinding Rahim terpapar oleh tempat
menyebabkan bagian kubah vagina plasenta. Jika stimulus yang diberikan
mengalami perforasi dan instrumen dapat cukup menyebabkan terjadinya aborsi.
menetrasi hingga lipatan dari saluran Metode ini cukup sering digunakan
pencernaan bahkan sampai ke liver. sebelumnya baik oleh tenaga kesehatan
Penetrasi dari bagian rendah atau tengah maupun pelaku aborsi. Bahaya utama
dari vagina dapat terjadi jika bagian dari metode ini adalah terlepas dari
serviks dimasuki lalu bagian kanal terjadinya risiko pendarahan dan infeksi
tertusuk dan bagian instrumen muncul akibat dari kerusakan jaringan karena
pada sisi tersebut serta apabila kondisi ini penggunaan nosel kaku - adalah terjadinya
terjadi berulang dapat melukai os eksternal emboli udara dan hamper setengah abad
karena percobaan yang salah dalam menjadi penyebab utama kematian akibat
mengidentifikasi ketebalan objek melalui aborsi. Tujuannya adalah untuk
kanal yang belum mengalami dilatasi. Jika memasukkan cairan seperti larutan air
sabun atau sebagai desinfektan melalui Dilatasi serviks
serviks melalui jarum suntik nozzle Metode yang tidak tepat lainnya
sedangkan ujung lainnya dicelupkan ke adalah dengan memasukkan 'tenda/strip' ke
dalam wadah cairan. dalam saluran serviks. Strip ini dapat
Saat ketinggian di wadah turun, menyerap air dan dapat membesar, seperti
saluran tabung naik di atas permukaan dan Laminaria digitale atau slippery elm
jarum suntik mulai menyuntikkan udara (Ulmus fulva Michx). Bahan-bahan alami
bukan cairan, sering kali berupa busa seperti tumbuhan yang keras dan padat
sabun. Sebagai tambahan dari bahaya ini, saat kondisi kering sehingga strip dengan
kecuali bohlam pompa dalam keadaan ukuran 3–8 cm dapat masuk ke dalam
terisi degan cairan sebelum digunakan. leher rahim. Ketika air diserap dari
Karena injeksi pertama adalah volume jaringan sekitarnya, menyebabkan serviks
udara yang cukup pada ruang kosong di menjadi melebar dan berrisiko terjadinya
jarum suntik sehingga hal itu dapat aborsi. Risiko yang ditimbulkan adalah
menyebabkan emboli yang cukup fatal perforasi serviks serta infeksi, terutama
dengan sendirinya. Di bawah tekanan yang jika strip merobek jaringan. Seringkali zat
cukup besar dari instrumen yaitu dibawah yang digunakan adalah bahan alami yang
28 cm air raksa15 udara akan masuk ke tidak sesuai standard dan tidak steril
saluran vascular plasenta dan akan sehingga dapat menjadi sumber infeksi
diteruska ke sinus vena dan vena pelvis mikroorganisme termasuk anaerob.
sehingga menyebabkan emboli jantung.
Meskipun kondisi ini hampir sering Kekerasan fisik
terjadi dalam banyak kasus, beberapa Wanita sangat ingin menggugurkan
kasus lainnya mungkin dapat ditundai – kandungannya terpaksa melakukan
hal ini dikarenakan mungkin karena aktifitas fisik yang sangat ekstrim bahkan
pengaruh udara yang diikuti oleh kontraksi sampai membutuhkan kekerasan untuk
uterus. Beberapa korban dapat bertahan mengeluarkan janin. Olahraga yang berat
hingga dua jam atau sebelum terjadi seperti berkuda dan menggunakan obat
emboli (Gbr. 19.6) .16 Penambahan pencahar yang biasanya tidak efektif dan
berbagai zat, seperti fenol, formalin, beberapa pasien yang malang mencari cara
alkohol dan terpentin, ke dalam cairan dengan kekerasan dari suami atau selir.
membentuk unsur toksik dan dalam Dilaporkan bahwa pukulan dan tendangan
beberapa kasus cairan ini dialirkan ke ke perut adalah yang paling banyak
dalam rongga peritoneum melalui uterus dilakukan serta menimbulkan ruptur organ
yang menyebabkan peritonitis karena zat viseral seperti hati, limpa atau usus yang
kimiawi. menimbulkan kematian, namun dibalik
tindakan tersebut, kondisi uterus tidak
terganggu.

Aspirasi jarum suntik


Metode hisap paling sering
digunakan dalam terapi aborsi serta
digunakan untuk tindakan operasi illegal
khususnya oleh tenaga medis atau perawat.
Jarum suntik besar akan dihubungkan
dengan kateter atau tabung plastic yang
Gambar 19.6 Luka bakar akibat botol air panjang dapat menghisap uterus sehingga
panas pada bagian dalam paha atas sebagai berrisiko untuk ruptur kantong korionik
upaya untuk membangunkan korban aborsi dan memicu terjadinya aborsi. Metode
kriminal yang meninggal karena emboli udara. yang aman adalah selama metode
menggunakan prinsip aseptik, jika terlambat dan induksi persalinan saat janin
evakuasi tidak lengkap, beberapa hasil sudah mati. Pasta-pasta ini dimasukkan
konsepsi mungkin tertinggal yang dapat melalui serviks menggunakan aplikator
membentuk nidus sumber infeksi. dan unsur-unsur halogen berperan sebagai
zat iritan yang menyebabkan ruptur
Penggunaan obat-obatan dan bahan kantong korionik. Secara medis,
kimia penggunaan zat-zat ini relatif aman, 17,18
Berbagai macam zat yang tapi dapat berbahaya apabila terjadi emboli
diaplikasikan baik secara parenteral udara atau lemak atau dari efek toksik
maupun oral telah digunakan sejak jaman yang ditimbulkan karena telah diabsorbsi.
dahulu untuk menginduksi keguguran. Zat-zat yang diminum atau
Beberapa diantaranya memiliki dasar diinjeksikan disebut sebagai pasukan.
farmakologi yang baik namun, yang Klasifikasi lama terbagi menjadi 'ecbolics'
lainnya berrisiko berbahaya dan bahkan dan 'Emmenagog' yang sekarang cukup
pada obat tradisionalpun juga lebih berlebihan dan sebagian besar daftar
berbahaya. Zat yang digunakan secara zat-zat tersebut hanya memiliki
parenteral seperti fenol dan Lisol, merkuri kepentingan sejarah yang effikasi dari obat
klorida, kalium permanganat, arsenik, adalah tidak ada atau dosis yang
formaldehida dan asam oksalat. dibutuhkan untuk mengaborsi hampir fatal
Masing-masing mempunyai efek samping seperti pennyroyal, tansy, rue, savin,
yang berbahaya, baik efek korosi yang laburnum, colocynth, gaharu, minyak jarak,
lokal maupun efek sistemik jika pala, sejenis tumbuhan, cantharides, kapas
terabsorbsi. Pseudomembran nekrotik akar, wintergreen dan terpentin. Zat-zat
dapat terbentuk di vagina dan pada serviks tersebut menyebabkan pembersihan, iritasi
juga bisa terjadi kerusakan yang berat. gastrointestinal dan sakit jika dikonsumsi
Kalium permanganat adalah zat yang dalam jumlah banyak, tetapi tidak
digunakan selama Perang Dunia Kedua memiliki efek samping terhadap uterus.
untuk tindakan aborsi yang berlangsung Ada zat lain yang lebih berpotensi untuk
selama beberapa tahun, 650 kasus menyebabkan kontraksi uterus, walaupun
dilaporkan hingga tahun 1959, meskipun hanya efektif pada akhir-akhir masa
hanya beberapa yang berakibat fatal. Hal kehamilan, bukan pada trimester satu yang
ini dapat menyebabkan nekrosis lokal di sering dilakukan aborsi.
vagina dan jika terabsorbsi dapat Kina dapat berbahaya, karena
menyebabkan efek sistemik yang dosisnya memberikan efek pada uterus
berbahaya seperti gagal ginjal. yang menyebabkan cinchonism.
Permanganat dapat menyebabkan Ergometrine telah dikenal dari zaman
perdarahan vagina yang berat akibat dahulu dan dapat menyebabkan aborsi,
nekrosis yang memberikan gambaran meskipun seperti kebanyakan obat lainnya,
terjadinya aborsi dan dibawa ke dokter efektivitasnya lebih besar pada akhir
sehingga dicurigai karena paska kuretase. kehamilan. Dosis yang berlebihan dapat
'Utus paste' adalah campuran sabun, menyebabkan spasme vaskular perifer dan
myrrh-resinoid dan kalium iodida, dan gangren. Dokter dan bidan sering
sebelumnya digunakan sebagai zat untuk menggunakannya karena memberikan efek
tindakan aborsi yang sah, namun menjadi yang mirip dengan ekstrak hipofisis,
zat yang umum digunakan pada tindakan estrogen, dan - baru-baru ini - PG. Logam
aborsi yang illegal. Zat lainnya yang berat terutama timbal, digunakan untuk
menyerupai zat-zat di atas yang tindakan aborsi di masa lalu. Plester
mengandung unsur yodium, adalah dilapisi dengan senyawa timbal 'diachylon'
'Interruptin'; Zat ini digunakan pada bertujuan untuk untuk membersihkan zat
kasus-kasus tindakan aborsi yang logam yang tersisa dan tertelan. Walaupun
aborsi menjadi penyebab kematian, namun Gambar 19.4 Penampakan hasil otopsi dari
keracunan akibat timbal baik akut maupun uterus yang sepsis karena percobaan tindakan
subakut lebih sering menyebabkan aborsi menggunakan alat
kesakitan bahkan kematian; namun metode Uterus menjadi bengkak, kenyal dan
ini hanya menjadi catatan sejarah. Telah mengalami perubahan warna. Permukaan
disebutkan bahwa sebagian besar zat yang yang serous akan nampak pada otopsi
membunuh janin akan membunuh ibunya kecoklatan terutama pada infeksi bakteri
juga. clostridial dan endometrium tampak kasar
Berbagai macam bahan medis telah tidak rata, berbau dan terdapat pus.
digunakan untuk tindakan aborsi, seperti Tanda-tanda septikemia dapat timbul
aminopterin, kortikosteroid, obat dengan limpa yang menjadi lunak dan
antimitotik seperti vincristine dan membesar, kelenjar getah bening menonjol
ergokomin dan obat sitotoksik lainnya dan gagal pada liver dan renal. Nekrosis
yang digunakan untuk penyakit keganasan. dapat terjadi pada ginjal secara bilateral
Bahkan inhibitor monoamin oksidase telah pada kasus-kasus yang ekstrim. Dalam
dilaporkan sebagai abortifasien. Dalam hal infeksi karena clostridial kondisi
ini, semua hasil temuan pada otopsi septikemia ditandai dengan warnaan kulit
memberikan hasil yang tidak spesifik atau seperti perunggu dan berbintik-bintik
negative dan riwayat serta hasil kadang ditemukan gambaran seperti
toksikologi menyediakan hampir semua 'tetesan hujan'.
bukti yang tersedia.

Infeksi intrauterin
Metode apapun yang digunakan
untuk mengevakuasi uterus, meningkatkan
risiko perdarahan atau sepsis. Apapun
instrumen, tenda atau alat suntik yang
digunakan, menyebabkan fragmen
plasenta atau produk konsepsi lainnya
tersisa yang mana membentuk substrat
untuk infeksi. Organisme yang terlibat
dalam sepsis terdiri dari beranekaragam
organisme dan yang paling berbahaya
menjadi streptokokus non-hemolitik dan
Clostridium perfringens, meskipun
mungkin koliform dan stafilokokus juga
bertanggung jawab (Gambar 19.4, 19.5).
Gambar 19.5 Sepsis, uterus yang nekrosis
dikarenakan tindakan aborsi criminal karena
alat. Endometrium terdapat perlekatan dari
sisa-sisa hasil konsepsi yang berwarna
kecoklatan dan berbau busuk. Penyebab utama
adalah bakteri Clostridium perfringens.

Otopsi pada kematian akibat aborsi


Jika terjadi kematian dalam kehamilan
atau masa nifas, segala upaya harus
dilakukan untuk mendapatkan otopsi,
bahkan jika kematian tersebut tidak
termasuk dalam kategori kematian yang
biasa dilaporkan untuk penyelidikan bahan otopsi, hal ini dapat sangat
medico-legal. Pedoman nasional mungkin meningkatkan kemungkinan mendeteksi
berlaku; misalnya, Royal College of udara di pembuluh darah.
Pathologists di Inggris, telah menerbitkan Jika radiologi tidak memungkinkan,
Pedoman Praktik Otopsi dan serangkaian udara harus dicari dengan metode diseksi,
skenario praktik terbaik standar untuk yang tidak dapat diandalkan. Dada dibuka
mencakup situasi otopsi tertentu termasuk dengan hati-hati, memastikan bahwa
kematian ibu. Ketika dugaan aborsi pengangkatan kartilago kosta dan tulang
kriminal, maka hampir setiap yurisdiksi dada tidak merusak mediastinum yang
akan membutuhkan nekropsi. mendasari atau membuka salah satu vena
Otopsi lengkap biasanya dilakukan, di saluran masuk toraks. Sistem
tetapi sejumlah tindakan tambahan kardiovaskular pertama kali diperiksa
diperlukan, bervariasi untuk disesuaikan untuk mengetahui keberadaan udara.
dengan keadaan tertentu. Diperlukan Metode klasik, yang dibahas di bagian lain
riwayat yang selengkap mungkin dan, jika dalam buku ini adalah membuka ruang
kematian terjadi di bawah perawatan jantung in situ di bawah air yang
medis, diskusi sebelumnya dengan dokter dituangkan ke dalam kantung perikardial.
sangat penting. Pemeriksaan luar yang Gelembung yang keluar kemudian
hati-hati harus dilakukan, terutama dengan dikatakan sebagai indikasi emboli udara,
memperhatikan: meskipun teknik ini sama sekali tidak
■ Warna kulit yang tidak normal, seperti dapat diandalkan seperti yang diklaim oleh
bronzing septikemia klostridial dan ikterus penulis sebelumnya. Faktanya, jika
akibat kerusakan hati. interval post-mortem pendek, dalam
■ Tanda dan durasi kehamilan, seperti beberapa jam, emboli udara yang fatal
pembengkakan perut dan perubahan hampir selalu terlihat dari isi berbusa di
payudara. ventrikel kanan ketika dibuka dengan cara
■ Tanda-tanda cedera, termasuk memar biasa. Penundaan yang cukup berarti
atau abrasi pada vulva akibat instrumentasi, memungkinkan penyerapan udara, seperti
dan perdarahan vagina. yang dapat dibuktikan dengan kegagalan
■ Vagina harus diperiksa untuk untuk menemukan udara di jantung pada
mengetahui tanda-tanda kehamilan baru saat diseksi, bahkan setelah radiologi
atau saat ini, dan upaya atau keberhasilan secara jelas menunjukkan keberadaannya.
aborsi baru-baru ini. Cairan apa pun harus Tentu saja, di mana tingkat pembusukan
dikeluarkan dengan pipet dan dikirim telah terjadi, yang mungkin terjadi pada
untuk toksikologi. Usap harus diambil hari pertama setelah kematian di
untuk kultur mikrobiologi. negara-negara panas, gas pembusukan
■ Jika ada kemungkinan emboli udara benar-benar meniadakan peluang untuk
yang dipertimbangkan, radiologi membuktikan emboli udara.
pra-otopsi pada dada dan perut harus Sebelum organ terganggu, vena besar
dilakukan. Beberapa ahli patologi akan di perut harus diperiksa apakah ada
menganggap ini wajib dalam setiap gelembung, kemudian vena panggul.
kematian yang terkait dengan kehamilan, Rahim itu sendiri mungkin menjadi
karena ini adalah metode terbaik untuk krepitan dan gelembung dapat terlihat di
mendeteksi emboli udara dengan bawah permukaan serosal atau bahkan di
memvisualisasikan gelembung udara di bawah peritoneum parietal panggul. Saat
jantung, vena besar di dada, vena kava membuka rahim, gelembung gas mungkin
inferior, rongga peritoneum dan - mungkin terlihat di dinding atau tempat tidur
- vena panggul. Di beberapa pusat di mana plasenta, tapi ini nanti dalam pemeriksaan.
magnetic resonance imaging (MRI) atau Instruksi biasa di sebagian besar buku teks
computed tomography (CT) tersedia untuk forensik untuk membuka kepala terlebih
dahulu, dengan hati-hati melepaskan Jika ada janin, ini diperiksa secara terpisah
calvarium dan memeriksa vena serebral untuk kematangan dan kerusakannya.
dengan cermat untuk gelembung udara, Jika tidak ada janin, hasil konsepsi dicari
dapat sepenuhnya diabaikan, karena ini dan keadaan tempat tidur plasenta dicatat.
adalah contoh lain dari mitologi forensik Infeksi, perdarahan, dan krepitasi udara
yang diulang dari satu buku ke buku semuanya dicari, dan pemeriksaan
berikutnya, tanpa evaluasi kritis. penunjang yang sesuai dilakukan. Tabung
Sebagaimana dibahas di Bab 13, emboli kemudian dibuka dan cairan asing
udara tidak dapat terjadi di vena serebral dikumpulkan. Ovarium diperiksa dan
dan telah dibuktikan bertahun-tahun yang keadaan korpus luteum dicatat. Akhirnya,
lalu bahwa gelembung udara di vena spesimen histologis yang luas diambil dari
tersebut adalah artefak yang disebabkan semua organ dan noda khusus digunakan
oleh pengangkatan calvarium. jika diperlukan, seperti untuk mencari
Dada dan perut bagian atas harus skuam ketuban di paru-paru dan organ lain.
diperiksa seperti biasa, dengan perhatian Isi darah, urin, hati dan lambung disimpan
khusus pada tanda-tanda infeksi. Kultur untuk analisis, jika hal ini diindikasikan.
darah dan peritoneal serta usapan lainnya
harus diambil sesuai indikasi keadaan. Emboli cairan ketuban
Organ panggul harus dikeluarkan Beberapa kematian yang
secara bersamaan, seperti dalam berhubungan dengan persalinan atau
pemeriksaan korban perkosaan yang fatal. kehamilan disebabkan oleh masuknya
Sayatan ujung bawah perut dilakukan di cairan ketuban ke dalam sirkulasi ibu.
setiap sisi di sekitar labia dan masuk ke Cairan tersebut mengandung squames
celah bokong untuk bertemu di luar anus. janin, lanugo, lipoid dari verniks,
Diseksi diambil di sepanjang rami pubis mekonium, sel dari korion dan amnion dan
superior, yang kemudian digergaji dengan detritus seluler lainnya. Unsur padat
hati-hati beberapa sentimeter ke lateral ke biasanya berdampak pada kapiler paru,
simfisis di setiap sisi, pemotongan tetapi jarang ditemukan dalam sirkulasi
dilanjutkan ke bawah melalui rami inferior. sistemik, termasuk embolisasi ke ginjal,
Blok sentral tulang diangkat dan insisi hati dan otak. Selain padatan, cairan
perineum dibedah dalam, sehingga vagina, sebenarnya itu sendiri (yang secara
rektum dan anus, uterus, tuba dan ovarium histologis tidak dapat dideteksi secara
dapat diangkat keluar secara terus menerus, alami) disalahkan atas respons 'alergi' yang
dan diangkat untuk diseksi rinci. Vagina dapat menyebabkan kolaps yang parah,
dibuka dengan hati-hati di satu sisi untuk yang menyebabkan kematian. Emboli
menghindari cedera garis tengah yang cairan ketuban juga merupakan salah satu
berlebihan. Abrasi, memar, laserasi, dan penyebab paling kuat dari Disseminated
benda asing lainnya dicatat di dalam intravascular coagulation (DIC),
vagina, dan semua sampel disimpan untuk disebutkan juga di Bab 13.
pengujian kimia atau mikrobiologis. Setiap Berbagai penyebab ada selain
kelainan serviks dicatat, terutama tanda trauma pelvis saat proses melahirkan,
instrumen, seperti gigi forsep atau termasuk ruptur uterus, tetapi gangguan
volsellum. Keadaan dilatasi saluran instrumental di akhir kehamilan juga
serviks dicatat dan uterus dibuka, sekali memungkinkan terbukanya sinus di alas
lagi menjauhi garis tengah jika plasenta dengan akibat keluarnya cairan
memungkinkan. Warna, ukuran dan ketuban. Rincian lebih lanjut tentang
tekstur rahim diperhatikan, dan keadaan penyebab dan mekanisme harus dicari
interior secara alami sangat penting. Jika dalam pekerjaan kebidanan, tetapi dari
kantung korionik masih ada, integritasnya sudut pandang otopsi, penting untuk
dan keterikatannya pada desiduae dicatat. mengingat kemungkinan dan memiliki
teknik yang akan mengungkap emboli 4 United Nations. World Abortion Policies 2011.
Department of Economic and Social Afairs, Population
setelah otopsi. Diagnosisnya histologis dan Division. United Nations publication, Sales No.
tergantung pada identifikasi squam yang E.13.XIII.2). Data available online at
terlepas dari epidermis janin, yang keluar www.unpopulation.org.
5 Åhman E, Shah I. Unsafe Abortion: Global and
dengan bebas dalam cairan ketuban. Hal Regional Estimates of the Incidence of Unsafe Abortion
ini dapat dilihat pada bagian paru-paru and Associated Mortality in 2003. P. Butler (ed). Geneva,
yang diwarnai dengan hematoksilin dan 2007.
6 World Health Organization (WHO). The Prevention
eosin, tetapi visualisasi yang jauh lebih and Management of Unsafe Abortion: Report of a
baik dan hasil yang lebih besar diperoleh Technical Working Group. Geneva: WHO, 1992.
jika metode pewarnaan khusus digunakan 7 Bartlett LA, et al. Risk factors for legal induced
abortionrelated mortality in the United States. Obstet
(Gbr. 19.7). Gynecol 2004;103(4):729–37.
8 Bygdeman M, Gemzell-Danielsson K. An historical
overview of second trimester abortion methods. Reprod
Health Matters 2008; 16(31 Suppl):196–204.
9 Greene MF. Fatal infections associated with
mifepristoneinduced abortion. N Engl J Med
2005;353(22):2317–8.
10 Fischer M, et al. Fatal toxic shock syndrome
associated with Clostridium sordellii after medical
abortion. N Engl J Med 2005; 353(22):2352–60.
11 Lohr PA, Hayes JL, Gemzell-Danielsson K. Surgical
versus medical methods for second trimester induced
abortion. Cochrane Database Syst Rev
2008(1):CD006714.
12 STAKES. Induced abortions and sterilisations 2007.
Helsinki: Ofcial Statistics of Finland, 2008.
Gambar 19.7 Sel skuamosa di arteri 13 Binkin NJ. Trends in induced legal abortion morbidity
and mortality. Clin Obstet Gynaecol 1986;13(1):83–93.
pulmonalis pada emboli cairan ketuban. 14 Stubblefeld PG, Carr-Ellis S, Borgatta L. Methods for
Phloxin-tartrazine (A) versus cytokeratin-stain induced abortion. Obstet Gynecol 2004;104(1):174–85.
(B). (Sampel paru-paru milik Profesor A. 15 Teare D. Death in criminal abortion. Med Legal J
Sajantila, Institut Hjelt, Departemen 1958;26:132–4.
16 Simpson K. Air embolism. Med Legal J
Kedokteran Forensik, Universitas Helsinki.) 1951;19:81–5.
Penumpukan fibrin di banyak 17 Barns H. Therapeutic abortion by means of soft soap
organ dapat terjadi sebagai akibat dari DIC pastes. Lancet 1967;ii:825.
18 Berthelsen H, Ostervaard E. Techniques and
dan pencarian yang cermat untuk hal ini complications in therapeutic abortion. Dan Med Bull
harus dilakukan, menggunakan noda fbrin. 1959;6:105–10.
Teknik imunohistokimia juga telah 19 Fineschi V, et al. The diagnosis of amniotic fuid
embolism: an immunohistochemical study for the
digunakan di bagian paru-paru untuk quantifcation of pulmonary mast cell tryptase. Int J Legal
menunjukkan musin yang berasal dari Med 1998;111(5):238–43.
keratin, mekonium, dan amnion manusia 20 Fineschi V, et al. Complement C3a expression and
tryptase degranulation as promising histopathological
serta sel trofoblas terisolasi pada kematian tests for diagnosing fatal amniotic fuid embolism.
akibat sindrom emboli cairan amnion. Virchows Arch 2009;454(3):283–90.
21 Lunetta P, Penttila A. Immunohistochemical
identifcation of syncytiotrophoblastic cells and
megakaryocytes in pulmonary vessels in a fatal case of
REFERENSI amniotic fuid embolism. Int J Legal Med
1 World Health Organization. Maternal Mortality in 1996;108(4):210–4.
2005: Estimates Developed by WHO, UNICEF, UNFPA, 22 Sinicina I, et al. Forensic aspects of post-mortem
and the World Bank: WHO, UNICEF, UNFPA, and the histological detection of amniotic fuid embolism. Int J
World Bank. Geneva: World Health Organization, 2007. Legal Med 2010; 124(1):55–62.
2 World Health Organization. World Health Statistics 23 Wang J, et al. Evaluation of specifc marker CK13 and
2014. Geneva: World Health Organization, 2014, p. 177. CK10/13 combined with APM staining for the diagnosis
3 Cantwell R, et al. Saving Mothers’ Lives: Reviewing of amniotic fuid embolism and aspiration. Forensic Sci
maternal deaths to make motherhood safer: 2006–2008. Int 2014;238:108–12.
The Eighth Report of the Confdential Enquiries into
Maternal Deaths in the United Kingdom. BJOG
2011;118 Suppl 1:1–203.

Anda mungkin juga menyukai