Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Pemahaman Materi

Topik : Hubungan Industrial

Nama : Adinda Arum Mawarni


NIM : 19417141037
Program Studi : Administrasi Publik A 2019

Menurut Bennet (1999), hubungan industrial merupakan sebuah sistem peraturan, praktek
dan kovensi yang berhubungan dengan perundingan, pencegahan dan penyelesaiian perselisihan
industrial. Menurut Suwarto (2003) tujuan dari hubungan industrial adalah terciptanya
produktivitas serta kesejahteraan bagi pekerja/buruh dan pengusaha secara adil. Dalam hubungan
industrial menyangkut dua pihak yaitu serikat pekerja dan manajemen yang diatur oleh peraturan
perusahaan dan diikat oleh perjanjian kerja bersama.
Hubungan dari pegawai denagn organisasi merupakan sesuatu yang dinamis, hubungan
tersebut akan terus berubah sebab setiap pihak akan menyesuaikan baik harapan terhadap yang
lain dan sumbangan yang akan diberikannya sebagai imbalan. Dalam organisasi, pegawai publik
memiliki beberapa hak yaitu hak unutk berhimpun dalam korp pegawai, menyampaikan aspirasi
politik dan berserikat, berbeda ideologi, kebebasan moral, penampilan, serta hak kerahasiaan
pegawai dan kebebasan informasi.
Kepentingan pekerja termasuk pada terpenuhinya kebutuhan hidup, jaminan pelayanan
kesehatan, cuti dan libur. Sementara itu, kepentinan manajemen berfokus kepada
keberlangsungan dan peningkatan bisnis, stabilitas organisasi dan penegakan aturan dalam
organisasi. Perbedaan kepentingan tersebut sering menimbulkan perselisihan hubungan industrial
contohnya adalah perselisishan hak, kepentingan, PHK dan perselisihan antar pekerja.
Perselisihan yang tidak diselesaikan denganbaik dapat menyebabkan kerusuhan yang lebih besar
yang berdampak negatif dan kerugian kepada perusahaan sontohnya adalah kerugian finansial
dan pemutusan hubungan kerja. Perselisihan dalam hubungan industrial dapat diselesaikan
dengan mediasi, konsiliasi, arbitrasi hingga pengadilan hubungan industrial. Mengatasi konflik
dengan empat paradigma komunikasi:
1. The encoding decoding paradigm yang memandang pesan hanya memiliki satu arti.
2. The intentionalist paradigm memandang arti dari pesan tergantun maksud dari penyampai
pesan.
3. The prespective taking paradigm memandang pesan yang disampaikan tergantung dari sudut
pandang penerima pesan.
4. The dialogic paradigm memandang pesan yang disampaikan adalah proses timbal balikyang
saling melengkapi atanra penyampai pesan dan penerima.
Dengan keempat paradigma komunikasi dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan
hubungan industrial dengan cara memilih waktu dan tempat untuk berkomunikasi, memilih juru
bicara yang berpengalaman, memastikan sudut pandnagn dan mengedepankan timbal balik.

Sumber :

https://youtu.be/LofoxpjArXU

Ambar Teguh S, Rosidah..2018. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.Yogyakarta: Gava


Media.

Paraf Dosen

Anda mungkin juga menyukai