Tugas Resume Akhlak
Tugas Resume Akhlak
Nim:1916040022
Sebagai sumber moral atau pedoman hidup dalam islam yang menjelaskan kritria baik
buruknya sesuatu perbuatan adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. Kedua dsar itulah
yang menjadi landasan dan sumber ajaran islam secara keseluruhan sebagai pola hidup dan
menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.
Jika telah jelas bahwa Al-qur’an dan Sunnah Rasul adalah pedoman hidup yang menjadi
azas bagi setiap Muslim ,maka teranglah keduanya sebagai sumber moral dalam Islam. Firman
Allah dan Sunnah Nabi-Nya adalah ajaran yang paling mulia dari ajaran maupun hasil renungan
dan ciptaan manusia,hingga telah menjadi keyakinan (aqidah) Islam bahwa akal dan naluri
manusia harus tunduk mengikuti petunjuk dan pengarahannya. Dari pedoman itulah diketahui
kriteria mana perbuatan yang baik dan jahat,mana yag halal dan mana yang haram.
Dengan apa seseorang itu bisa menentukan bahwa sesuatu itu “baik” atau “buruk”? Dengan akal,
intuisi atau dengan yang lain?Dalam beberapa kamus ensiklopedia diperoleh pengertian baik dan
buruk sebagai berikut :
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa baik itu adalah
sesuatu yang memberikan kesenangan, kepuasan, kenikmatan sesuai dengan yang
diharapkan, atau dengan kata lain sesuatu yang dinilai positif . sedangkan apa yang
dinilai tidak baik berarti buruk. nilai baik dan buruk itu relative dan subyektif, karena
tergantung pada individu dalam menilai sesuatu.
Pengertian menurut etika ( Ilmu akhlak ) ialah hal-hal yang sesuai dengan
peraturan-peraturan sebaliknya. Pengertian salah menurut etika hal yang tidak sesuai
dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Secara objektif “benar” adalah satu, tidak
ada dua benar yang bertentangan. Kebenaran yang objektif yang merupakan
kebenaran yang pasti dan satu itu adalah kebenaran yang didasarkan kepada peraturan
yang dibuat adalah kebenaran yang didasarkan kepada peraturan yang dibuat oleh
Yang Maha Satu, Yang Maha Mengetahui akan segala sesuatu yang Maha Benar.
Dan peraturan yang buat manusia yang bersifat relative itu adalah benar apabila tidak
bertentangan dengan peraturan yang objektif yang dibuat oleh Yang Maha Satu Yang
Maha Benar, yaitu peraturan yang bertentangan dengan wahyu, karena kebenaran
mutlak adalah kebenaran dari Yang Maha Benar.
Sesuatu itu dipandang baik jika mendatangkan kebahagiaan dan perbuatan itu buruk
jika mendatangkan penderitaan. Aliran hedonism terbagi menjadi dua:
d. Aliran Evolusionisme, berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada dialam ini
akan mengalami evolisi. Yaitu berkembang dari apa adanya menjadi sempurna
Dalam sejarah paham evolusi, Darwin (1809-1882) adalh seorang ahli ilmu
pengetahuan yang banyak mengemukakan teorinya. Dia menjelaskan tentang paham
ini dalam bukunya The Origin of species. Dikatakan bahwa perkembangan alam ini
didasari oleh ketentuan-ketentuan berikut:
Ketentuan alam (selection of nature)
Ketentuan hidup (struggle of life)
Kekal bagi yang lebih pantas (survival for the fittes).
Dan kekal bagi yang lebih pantas yaitu segala sesuatu yang berhak hidup
setelah mengalami perjuangan-perjuangan dalam berkompetisi dengan jenis-jenis
lainnya.
Ada sebuah hadis yang sesuai dengan pendapat ini, yaitu sebuah Hadis yang
menyebutkan bahwa sewaktu Naabi mengirim sahabat Muaz bin Jabal kenegeri Yaman
untuk menjabat Qadli (Hakim Islam), ketika itu Muaz di Tanya oleh Nabi SAW:
Sementara itu ulama ahli pikir Islam Abul A’la Maududi berpendapat agak lain lagi,
dalam arti lebih luas. Menurut pendapatnya , sumber nilai-nilai moral islam itu terdiri dari:
milik Allah SWT,bahkan tubuh dan kemampuan yang dimiliki oleh manusia
c) Kalau manusia menerima posisi yang telah ditentukan oleh Islam, maka secara
otomatis dapat diselesaikan bahwa sumber sesungguhnya dari pengetahuan
manusia tentang baik dan buruk dapat ditemui dalam bimbingn yang diberikan
oleh Tuhan dengan perantara Nabi-nabi-Nya, sedang sumber-sumber lain hanya
dapat digunakan sebagai tamahan dan pembantu, tetapi tidak ada yang patut
dijadikan penggantinya.
B. Pandangan etika islam terhadap akal dan naluri Etika
ialah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat tertentu, ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk
dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran.
Ada yang berpendapat bahwa etika sama dengan akhlak.persamaan itu memang
ada, karena kedua nya membahas masalah baik buruknya tingkah laku manusia. Adapun
pandangan etika islam terhadap akal dan naluri:
2. Akal pikiran manusia terbatas sehingga pengetahuan manusia tidak akan mampu
memecahkan semua masalah yang ada.
3. Naluri manusia pun harus mendapatkan pengarahan dari petunjuk Allah yang
dijelaskan dalam kitab-Nya. Jika tidak naluri itu akan salah dalam penyalurannya.
Misalnya naluri makan, naluri berjuang,naluri berusaha, jika diperturutkan akan
menimbulkan kerusakan, tetapi kalau diarahkan menurut petujuknya, maka akan
berjalan sesuai dengan semestinya.
1. Konsep kebiasaan
Suatu perbuatan apabila diulang ulang sehingga menjadi mudah dierjaka disebut
dengan “kebiasaan”. Kebanyakn pekerjaan manusia adalah perbuatan dari kebiasaan,
seperti berjalan, berlari, cara berpakain, berbicara, dll.
Membentuk adat kebiasaan segala perbuatan baik atau buruk menjadi kebiasaan
ada dua faktor yaitu “ kesukaan hati kepada suatu pekerjaan dan m enerima kesukaan itu,
dengan melahirkan kesukaan itu dengan suatu perbuatan, dan dengan diulang ulang
secukupnya”
Adapun berulangnya suatu kegiatan yakni menggerakan anggota dengan
perbuatan itu tidak ada gunanya dalam bentuk adat kebiasaan. Seperti seorang yang sakit
ia berulang ulang kali meminum obat yang sangat pahit yang sangat tidak disukai, alasan
dalam contoh ini tersebut ialah seorang yang sakit itu hatinya tidak suka minum obat,
hanya suka kalau ia sehat saja. Maka kaena kesukaan hati dalam suatu perbuatan
danmengulangnya tidak nyata adanya, maka tidak menjadi aadat kebisaan .
Mengulang kesukaan hati saja tidaak cukup, barang siapa yang yang berulang kali
maminum obat akan tetepi tidak menurutinya maka tidak menjadi kebiasaan. Dengan
demikian menjadi adat kebiasaan karena keinginan hati dan dilakukannya, dan keduanya
diulang ualng.
2. Kekuatan kebiasaan
Kebyakan orang mengibaratkan “ kekuatan kebiasaan “ dengan perkataan “ kebiasaan itu
natur (alam ) yang kedua” mereka bermaksud bahwa adat dan kebiasaan itu mempunyai
kekuatan yang mendekati pada “natur(alam) yang pertama”. Alam yang pertama ialah
apa yang dibawa manusiadiwaktu ia dilahirkan. Tiap tiap manusia dikeluarkan dalam
alam dalam wujud yang dilengkapi beberapa alat, mata yang dapat untuk melihat, telinga
untuk mendengar, dll. Dengan itu dan lain
sebagainya kita dilahirkan dan kita diwariskan dari orang tua kita dan nenek moyang kita
itulah yang disebut” natur(alam) yang pertama”. Ia mempunyai kekuasaan yang besar
bagi manusia, maka bila seseorang berusaha akan melihat dengan telinganya dan
mendengar dengan matanya tentu tidak dapat dan ia harus tunduk pada kekuasaan dan
segala kebaikan dan keburukan yang ditambahkan kepada alam yang pertama,.
Dianami natur kedua atau kebiasaan, natur yang kedua inipun mempunyai
kekuasaan yang besar, Karena jalan yang kita tempuh dalm penghiidupan dan yang kita
biasakan, mempunyai kekuasaan yang mendekati kekuasaan natur(alam).
Sebaiknya membina kebiasaan yang baik terhadap anak dimulai sejak dini, sebagaimana
kita amati bahwa seorang bayi pada hari pertama digendong. Jika ia slalu digendong maka
itu akan menjadi kebiasaannya. Demikian pula, jika seorang ibu slalu menggendongnya saat
menangis maka hal tersebut akan menjadi kebiasaan pula. Kadang kala Pembina atau orang
tua mereka heran dan tertawa jika mendengar anaknya mengatakan kata-kata yang dilarang.
Sehingga itu akan menjadi kebiasaan anak tanpa disadari, agar anak terbiasa melakukan
kebiasaan yang baik maka seorang pendidik harus melatihnya melalui
keteladanan,anjuran,perhatian,ceramah aga, dan sarana pendidikan lainnya”
Abdullah (2007;87) mengatakan cara mengubah kebiasaan jelek menjadi baik adalah
dengan :
Secara garis besar, Upaya untuk meninggalkan atau mengubah kebiasaan buruk
mnjdi baik yaitu: