Selama ini kita hidup selalu berdampingan dengan namanya logam terutama logam keras.
Dari kehidupan tersebut kita bertanya, bagaimana logam keras tersebut dapat dibentuk
sedemikian rupa ? . Proses pembentukan tersebut tidak bias lepas dari dua mesin yaitu mesin
bubut dan mesin frais. Di kedua mesin tersebut terdeapat perbedaan yang mencolok serta
kelengkapannya yang berbeda. Mesin frais yang memiliki 3 sumbu sedangkan mesin bubut
memiliki 2 sumbu saja. Pada makalah ini akan di bahas mengenai bagaimana proses pembuatan
roda gigi di mesin frais, membuat tirus di mesin bubut dan proses membuat ulir di mesin bubut,
serta menjelaskan kelengkapannya saat proses tersebut dilakukan
PENDAHULUAN
Saat ini Indonesia sedang memasuki tahap revolusi industry 4.0 di mana semua serba
menggunakan internet. Yang menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia adalah munculnya
teknologi teknologi canggih. Dari sana peran mesin mulai terancam, dan mulai digantikan
dengan teknolgi canggih tersebut. Jurusan teknik mesin khususnya mulai dituntut untuk mulai
mempelajari teknologi canggih tersebut. Namun setiap teknologi canggih tersebut awalnya
adalah teknolgi yang sangat sederhana yang mampu dikembangkan oleh manusia. Denagn
belajar teknologi dasarnya maka kitadapat mengetahui prinsip kerja teknologi canggih tersebut
Tujuan
Untuk mengetahui tentang dasar-dasar pemesinan khususnya pada mesin bubut dan frais,
juga pula untuk mengetahui beberapa pekerjaan yang dapat dilakukan dengan proses pemesinan
tersebut, beserta langkah kerjanya. Tujuan yang terakhir yaitu sebagai salah satu pemenuhan tugas
akhir dalam mata kuliah Teknologi Mekanik yang diampu oleh bapak Rusyanto, S.Pd, M.T.
Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk proses pemotongan benda
kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda kerja dimana pahat digerakkan secara translasi
dan sejajar dengan sumbu dari benda kerja yang berputar.
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar di dunia ini dibandingkan mesin
perkakas lain seperti mesin freis, drill, sekrap dan mesin perkakas lainnya.
1. Meja mesin
2. Headstock
3. Tailstock
4. Compound slide
5. Across slide
6. Toolpost
7. Leadscrew
8. dan lain-lain.
Gambar berikut ini diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang umum dari mesin bubut:
Fungsi masing-masing bagian mesin bubut ialah sebagai berikut:
1. Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang berseberangan
dengan chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut.
2. Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar dengan bangku,
memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap
dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir
pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.
3. Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari kotak
pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang
atau memanjang.
4. Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat karena harus
menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua cross slide untuk
mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas mengendalikan gerakan dudukan
pahat dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa sepanjang landasan.
5. Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan pemegang
pahat.
6. Headstock adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang mengatur putaran
yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut
Pilihlah pahat yang akan digunakan , kemudian dilakukan setting posisi pahat terhadap
benda kerja. Setting ini dilakukan terutama untuk mengecek posisi ujung pahat bubut terhadap
sumbu mesin bubut/ sumbu benda kerja. Setelah itu dicek posisi pahat terhadap
permukaan benda kerja , supaya diperoleh sudut ulir yang simetris terhadap sumbu yang tegak
lurus terhadap sumbu benda kerja (Gambar 5).
Gambar 5. Setting pahat bubut untuk proses pembuatan ulir luar
Parameter pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan bubut rata. Hal
tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir gerak makan (f) adalah kisar (pitch) ulir
tersebut, sehingga putaran spindel tidak terlalu tinggi (secara kasar sekitar setengah dari putaran
spindel untuk proses bubut rata). Perbandingan harga kecepatan potong untuk proses bubut
rata (Stright turning) dan proses bubut ulit (threading) . Untuk RPM pada saat membuat
sepertiga dari RPM normal
Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu dihindari kedalaman potong
yang relatif besar. Walaupun kedalaman ulir kecil (misalnya untuk ulir M10x1,5 ,
dalamnya ulir 0,934 mm) proses penyayatan tidak dilakukan sekali potong, biasanya dilakukan
penyayatan antara 5 sampai 10 kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali penyayatan kosong
(penyayatan pada diameter terdalam). Hal tersebut karena pahat ulir melakukan penyayatan
berbentuk V. Agar diperoleh hasil yang presisi dengan proses yang tidak membahayakan
operator mesin, maka sebaiknya pahat hanya menyayat pada satu sisi saja (sisi potong pahat
sebelah kiri untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat sebelah kanan untuk ulir kiri). Proses
tersebut dilakukan dengan cara memiringkan eretan atas dengan sudut 29o. (Gambar 6) untuk
ulir metris. Sedang untuk ulir Acme dan ulir cacing dengan sudut 29 o, eretan atas dimiringkan
14,5o.
Gambar 6. Eretan atas diatur menyudut terhadap sumbu tegak lurus benda kerja dan arah
pemakanan pahat bubut
Proses penambahan kedalaman potong (dept of cut) dilakukan oleh eretan atas .
Proses bubut ulir dilakukan dengan cara :
a. Memajukan pahat pada diameter luar ulir.
b. Setting ukuran pada eretan atas menjadi 0 mm.
c. Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak
bebas sekitar 10 mm.
d. Atur handel kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handel gerakan
eretan bawah untuk pembuatan ulir.
e. Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
f. Jalankan mesin sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian
hentikan mesin dan tarik pahat keluar.
g. Periksa kisar ulir yang dibuat (Gambar 7) dengan menggunakan kaliber ulir (screw pitch
gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar
belum sesuai periksa posisi handel pilihan kisar pada mesin bubut.
Pembagian tidak langsung dilakukan bila pembagian langsung tidak dapat dilakukan. Pembagian
tidak langsung dilakukan dengan tangan pada waktu masuknya penggerak
cacing. Piringan pembagi d dipasangkan pada rangkanya.
Cacing (ulir) yang menggerakkan berulir tunggal (z1 = 1) dan roda cacing yang digerakkan
mempunyai 40 gigi, (z = 40) perpindahan Iv antar cacing dan roda-roda cacing ialah:
Seperti yang sudah dijelaskan di artikel bagian utama mesin bubut, eretan atas dapat diputar atau
digeser. Di eretan atas tercantum sudut-sudut untuk mempermudah operator menghitung
pergeseran eretan atas.
rumus tirus
Keterangan
D = diameter besar
d = diameter kecil
Ketika membubut tirus dengan langkah ini, benda kerja harus ditopang dengan bantuan kepala
lepas. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, posisi senter pada kepala lepas harus benar-
benar senter terhadap kepala tetap.
Berikut ini secara lebih detail panduan langkah kerja untuk melakukan teknik membubut tirus
dengan memutar eretan atas:
1. Mencermati gambar kerja, terutama pada bagian yang akan dikerjakan tirus.
2. Melakukan perhitungan besar sudut dengan menggunakan rumus di atas sesuai ukuran
benda kerja yang terdapat pada gambar kerja.
3. Menyetel posisi eretan atas sesuai dengan besar sudut hasil perhitungan tersebut.
4. Memasang pahat bubut setinggi senter benda kerja dengan prosedur yang sudah diajarkan
sebelumnya.
5. Memasang benda benda kerja pada cekam sebagaimana pencekaman pada proses
pembubutan lainnya. Pastikan pencekaman kuat, aman dan putaran sentris.
6. Memutar benda kerja serta mengatur titik nol penyayatan pahat terhadap benda kerja,
khususnya posisi eretan atas dan eretan lintang.
7. Melakukan penyayatan benda kerja dengan menggerakkan eretan atas.
8. Mengatur kedalaman penyayatan dengan menggunakan eretan lintang, yang sebelumnya
sudah diatur posisi titik nol-nya.
9. Mengulangi penyayatan sebagaimana langkah (7) dan (8) di atas sampai dengan tercapai
ukuran diameter dan panjang bagian tirus yang diinginkan sesuai gambar kerja.
Tidak bisa menggunakan pemakanan otomatis. Karena eretan atas tidak terhubung dengan poros
pembawa. Sehingga dilakukan secara manual.
Tidak dapat membuat tirus yang panjang. Karena keterbatasan panjang eretan atas.
Kepala lepas memiliki bagian yang dapat digeser untuk keperluan membubut tirus. Di bagian
bawah eretan kepala lepas terdapat garis-garis yang dapat digunakan operator untuk mengatur
pergeserannya.
D = diameter besar
d = diameter kecil
I = panjang tirus
1. Mundurkan kepala lepas sampai pada posisi paling kanan di meja mesin.
2. Kendorkan baut pengikat antara bagian upper casting dan lower casting pada kepala
lepas.
3. Kemudian atur sedemikian rupa sehingga diperoleh pergeseran antara bagian upper
casting dan lower casting kepala lepas sebesar 2 mm sesuai hasil perhitungan di atas.
4. Kencangkan kembali baut pengikatnya.
5. Periksa dan pastikan ukuran bahan sesuai dengan kebutuhan pada gambar kerja.
6. Periksa dan pastikan peralatan bantu yang akan digunakan dalam kondisi siap pakai.
7. Pada saat pemasangan pahat bubut harus dipastikan setinggi center benda kerja.
8. Pasang benda kerja pada cekam mesin bubut dengan pencekaman yang kuat dan benar
sehingga putarannya centris.
1. Atur putaran mesin (rpm) sesuai dengan diameter benda kerja yang sedang dikerjakan.
2. Atur dan posisikan pencekaman benda kerja sehingga dapat mengerjakan sisi bagian
sebelah kanan terlebih dahulu. Lakukan bubut facing sampai memperoleh permukaan yang halus
dan buat lubang center bor pada sisi tersebut.
3. Kemudian lakukan pembubutan rata sampai dengan memperoleh Ø 30 mm dengan
panjang lebih dari setengah ukuran panjang keseluruhan.
4. Balik posisi benda kerja untuk dapat mengerjakan ujung sisi sebelahnya.
5. Atur dan posisikan pencekaman benda kerja sehingga dapat mengerjakan sisi bagian
sebelah kiri. Lakukan bubut facing sampai memperoleh panjang keseluruhan benda kerja sebesar
100 mm dengan permukaan yang halus kemudian dibuat luang center bor.
6. Kemudian lakukan pembubutan rata untuk bagian ujung sehingga memperoleh Ø 30 mm
sepanjang benda kerja yang ada.
7. Kemudian lakukan pencekaman benda kerja dengan menggunakan dua center seperti
yang ditunjukkan pada gambar di atas. Pastikan pencekaman benda kerja kuat dan benar demi
alasan keamanan dan keselamatan kerja.
8. Lakukan proses pembubutan rata seperti biasa menggunakan eretan bawah, sampai
tercapai ukuran diameter bagian ujung kanan sebesar 25 mm.
9. Lepaskan benda kerja dan proses pembubutan selesai dilakukan.
Dapat menggunakan pemakanan otomatis. Karena pemakanannya menggunakan eretan alas yang
dapat dihubungkan dengan poros pembawa.
taper attachment
mikesworkshop.weebly.com
Untuk memudahkan operator membubut tirus, dapat juga menggunakan peralatan tambahan
seperti taper attachment. Alat ini dipasang pada meja mesin bubut di bagian atas.
rumus tirus
Keterangan
D = diameter besar
d = diameter kecil
mikesworkshop.weebly.com
Pasang dan ikatkan taper attachment pada meja mesin bubut. Pastikan batang pemandu sejajar
dengan meja mesin bubut.
Lepaskan feed screw pada eretan lintang. Karena pergerakan pahat akan memanfaatkan batang
pemandu pada taper attachment.
Pasang benda kerja dengan bantuan kepala lepas agar terpasang dengan kencang.
Lakukan pembubutan tirus dengan memanfaatkan eretan alas dan eretan atas untuk mengatur
besar pemakanan.
Dapat menggunakan pemakanan otomatis karena menggunakan eretan alas yang dapat
dihubungkan dengan poros pembawa.
Tidak dapat membuat tirus yang panjang karena keterbatasan batang pemandu.
http://mprabowo19.blogspot.com/2013/02/soal-dan-pembahasan-mesin-frais.html
https://agungtamba.wordpress.com/2014/10/27/dividing-head-kepla-pembagi/
https://www.academia.edu/34964238/Langkah_Ulir_segiempat
http://hazismn.blogspot.com/2015/06/bagian-bagian-mesin-bubut.html
https://docplayer.info/30541324-Modul-pembelajaran-bidang-keahlian-teknik-mesin-program-
keahlian-teknik-mesin-perkakas-program-diklat-pekerjaan-permesinan-tingkat-ii-dua.html
http://cherikaziyasafira.blogspot.com/2019/01/fungsi-lonceng-ulir.html
https://teknikece.com/membubut-tirus/
https://achmadarifin.com/teknik-membubut-tirus-dengan-eretan-atas
http://achmadarifin.com/cara-membubut-tirus-menggeser-kepala-lepas
http://mesinnews.blogspot.com/2015/05/pengertian-mesin-bubut-lengkap.html
Pembuatan Roda Gigi Lurus