Anda di halaman 1dari 9

JOB SHEET

Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas

Nama Praktikum : Pap Smear

Unit : Keterampilan Dasar Praktik Klinik

Waktu : 100 Menit

REFERENSI

1. Questions and Answers About the Pap Test. CANCER FACTS National
Cancer Institute National Institutes of Health (NIH).
2. ACOG Technical Bulletin : Cervical Cytology : Evaluation and
Management of Abnormalities. No. 183, Aug 1993.
3. Krebs, HB. Premalignant lesions of the cerviks. In : Copeland, U, Jarrel,
JF. Text book of gynecology 2nd ed. Philadelphia : WB. Saunders
Company; 2000, p.1238.
4. MIAC, J.L. Penuntun Diagnostik Praktis Sitologi Hormonal Apusan Pap.
Bagian Sitologi Departemen Patologi Anatomi RSPAD Gatot Subroto,
Jakarta. 1995

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Mahasiswa dapat melakukan persiapan alat dan bahan dengan benar


2. Mahasiswa mampu memberikan penjelasan pada penderita atau
keluarganya tentang apa yang akan dilakukan, alat yang dipakai,
bagaimana melakukan, apa manfaatnya, serta jaminan atas aspek
keamanan dan kerahasiaan data penderita
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kepada penderita atau keluarganya
tentang hak-hak penderita, misalnya tentang hak penderita untuk menolak
tindakan yang akan dilakukan tanpa kehilangan hak atas pelayanan
4. Mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel Pap Smear dengan
benar
5. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan spesimen Pap Smear secara
benar dan tepat.

DASAR TEORI

1. Pengertian
Pemeriksaan Pap Smear merupakan prosedur klinik untuk memeriksa sel
yang berasal dan serviks. Pemeriksaaan mi adalah pemeriksaan yang aman dan
murah, pertama kali ditemukan oleh Dr. George Papanicolou. Tujuan utama dari
pemeriksaan ini untuk menilai adanya perubahan sel yang abnormal yang
mungkin berasal dan kanker serviks atau sebelum berkembang menjadi kanker
(lesi prakanker).
Didalam deteksi dini kanker serviks, ditekankan adanya modalitas utama
yang diperlukan untuk menjaga keakuratan pemeriksaan Pap Smear yaitu
keterampilan dalam pengambilan sampel, pembuatan, fiksasi dan pengiriman
spesimen ke Laboratorium Patologi Anatomi. Agar prosedur tersebut dapat
dihayati secara mendalam, juga perlu dipahami latar belakang anatomi, histologi,
serta penyebab kanker serviks.
2. Indikasi
Indikasi Pap Smear Skrining pada wanita yang sudah melakukan
hubungan seksual aktif, deteksi dini adanya keganasan pada serviks, pemantauan
setelah tindakan pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi kanker serviks
(Rasjidi, 2008: 45).
3. Tujuan
Tujuan dari tes Pap Smear adalah:
(a) Mencoba menememukan sel-sel yang tidak normal dan dapat
berkembang menjadi kanker serviks.
(b) Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi
seseorang yang belum menderita kanker.
(c) Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker
leher rahim.
(d) Mengetahui tingkat berapa keganasan kanker serviks (Sukaca, 2009:
89).

PETUNJUK

1. Siapkan alat-alat atau perlengkapan untuk melakukan pemeriksaan pap


smear
2. Baca dan pelajari lembar kerja/ job sheet/ daftar tilik
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan

KESELAMATAN KERJA

1. Melakukan tindakan dengan teknik pencegahan infeksi


2. Komunikasikan dengan klien prosedur tindakan
3. Letakkan alat-alat yang akan dipakai dengan meja atau tempat tidur
tindakan

PERALATAN DAN BAHAN

1. Baki/ bak instrument


2. Spekulum
3. Tampontang
4. Objek glass
5. Cytobrass
6. Label/ pena
7. Sarung tangan
8. Tempat rendam/ preparat
9. Alkohol 95%
10. Kapas sublimat
11. Spatula ayre
12. Albotyl
13. Lidi kapas
14. Lampu sorot
15. Bengkok
16. Tempat sampah

PERSIAPAN

1. Persiapan alat
2. Persiapan pasien (posisi litotomi)
3. Persiapan ruangan

PROSEDUR PELAKSANAAN TINDAKAN

No Langkah-Langkah Gambar
1 Lakukan informed consent pada
pasien

Key Point
 Sebelum melakukan
tindakan pemeriksaan Pap
Smear, sapa pasien dengan
ramah, komunikasikan
kepada pasien mengenai
prosedur tindakan dan
kemungkinan adanya
ketidaknyamanan selama
tindakan dengan bahasa
yang mudah dimengerti
pasien.

2 Menjaga privasi pasien

Key Point
 Tutup ruang pemeriksaan
atau menutup tirai agar
privasi pasien terjaga.
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien

Key Point
 Pastikan alat-alat dalam
keadaan bersih, susun
secara sistematis dan
dekatkan alat ke pasien agar
mudah di jangkau.

4 Mencuci tangan

Key Point
 Cuci tangan yang dilakukan
dengan tujuh langkah cuci
tangan di bawah air
mengalir dan menggunakan
sabun lalu keringkan.
Lepaskan semua perhiasan.

5 Mengatur posisi pasien

Key Point
 Persilahkan pasien untuk
berbaring di ranjang
ginekologi dan mengatur
pasien dalam posisi litotomi.

6 Memasang hanscoon

Key Point
 Gunakan handscoon DTT
dan tidak sobek, di
maksudkan untuk
melindungi diri petugas dari
infeksi.
7 Melakukan vulva hygiene

Key Point
 Bersihkan vulva dari depan
ke belakang mulai dari
bagian luar kemudian
bagian dalam
 Kapas digunakan sekali
pakai

8 Memasukkan speculum hingga


portio terlihat

Key Point
 Ambil speculum dengan
tangan kanan, masukkan
ujung telunjuk kiri pada
introitus vagina (agar
terbuka)
 Masukkan ujung spekulum
dengan arah sejajar
introitus dan dorong bilah
speculum ke dalam lumen
vagina
 Setelah masuk setengah
panjang bilah, putar
spekulum 90 derajat hingga
tangkainya ke arah bawah.
Atur bilah atas dan bawah
dengan membuka kunci
pengatur bilah atas bawah
(hingga masing-masing bila
menyentuh dinding atas dan
bawah vagina)
 Tekan pengungkit bilah
sehingga lumen vagina dan
serviks tampak jelas
(perhatikan ukuran dan
wama porsio, dinding dan
sekret vagina dan forniks)
9 Usap spatula ayre pada portio untuk
mengambil endoserviks

Key Point
 Gunakan spatula ayre yang
diputar 3600 untuk
mengambil sampel.

10 Letakkan hapusan di objek glass

Key Point
 Oleskan sampel pada objek
glass dengan menempel dan
menggeser spatula ayre
 Segera fiksasi sampel
sebelum mongering, dapat
menggunakan spray yang
disemprotkan dari jarak 20-
25 cm dan biarkan
mengering kemudian diberi
label.

11 Keluarkan spekulum

Key Point
 Lepaskan pengungkit dan
pengatur jarak bilah,
kemudian keluarkan
speculum

12 Merapikan pasien

Key Point
 Bersihkan pasien, kemudian
beritahu ibu bahwa
pemeriksaan sudah selesai
dan persilahkan ibu untuk
duduk.
13 Membereskan alat

Key Point
 Bereskan semua alat yang
digunakan dan sterilkan
kembali

14 Merendam handscoon dalam larutan


clorin 0.5%

Key Point
 Masukkan baskom berisi
larutan clorin 0.5%,
gosokkan kedua tangan
untuk membersihkan bercak-
bercak darah yang
menempel pada handscoon
 Lepaskan handscoon

15 Cuci tangan

Key Point
 Cuci tangan yang dilakukan
dengan tujuh langkah cuci
tangan di bawah air
mengalir dan menggunakan
sabun lalu keringkan.

16 Pendokumentasian

Key Point
 Catat semua tindakan yang
dilakukan dan kemudian di
dokumentasikan

EVALUASI

1. Seluruh langkah kerja dilakukan dengan urutan yang benar


2. Penempatan alat-alat yang digunakan harus mudah dijangkau dan telah
dicek fungsinya
3. Memperhatikan privasi dan kenyamanan pasien
4. Memperhatikan kebersihan dalam bekerja
5. Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi

Anda mungkin juga menyukai