Anda di halaman 1dari 4

1.

Doxorubicin  acute cardiac toxicity (atrial and ventricular dysrrhitmias), antidote nya adalah
desrazoxane. Masuk golongan antitumor antibiotics, tepatnya anthracyclin, non-spesific
2. Bleomycin  pulmo and skin toxicity, renal damage, sama yang paling parah adalah pulmo
fibrosis, darkening of the skin, skin rash  antitumor antibiotics, specific di G2, M phase
3. Vincristine, vinblastine  neuropathy perifer (stock and glove sensory deficits), specific di M
phase
4. Taxanes  neuropathy juga, golongan yang sama dengan vincristine yaitu mitotic spindle agent
(menyerang microtubules). Specific di M phase
5. Cisplatin  renal toxicity tinggi, neuropathy, vomit and nausea yang parah, hearing loss.
Alkylating agent (platinum analog, non-spesific)
6. Methotrexate  antimetabollites, bikin renal failure (bisa bikin kristalisasi di ginjal), hematuria,
myelosurpression, mucosal irritation
7. Rituximab  B cell neoplasm, targeted therapy buat CD20 antibody, side effect nya bisa
meningkatkan risiko infeksi (dan juga reccurence), tumor lysis syndrome
8. Trastuzumab  targeted therapy buat Her2/neu receptors, dipake buat pasien breast cancer
and GI cancer, side effect nya adalah bersifat cardiotoxic
9. Mesna  rasanya bener2 ga enak, perubahan rasa di mulut, vomit berulang, tapi jarang bikin
allergic reactions.
10. Imatinib (gleevec)  obat yang spesifik buat BCR/ABL gene, bisa menyebabkan perubahan gene
menjadi normal kembali. Merupakan obat paten untuk CML, obat ini menyebabkan CML jadi
cancer yang curable. Side effect nya adalah myelosurpression (pancytopenia), liver toxicity
11. Cyclophospamide  alkylating agents, dimetabolisme oleh liver, side effect nya cardiotoxicity
dan pulmonary fibrosis (terutama kalo dipake buat bone marrow malignancy)
12. Tamoxifene  side effect hot flush
1. Iron deficiency anemia
 Peripheral blood smear : microcytic, hypochromic anemia
 Lab tests
o Low serum iron
o Low serum ferritin
o High serum transferrin
o High TIBC
 DD dengan same lab results : Thalassemia minor  harus cek hemoglobin
electrophoresis buat bedain IDA dengan thalassemia minor
2. Chronic disease anemia
 Lab tests
o Serum iron : low, may be unmeasurable
o Transferrin saturation : Low
o Serum ferritin : normal or elevated  banyak cadangan Fe tapi gak bisa dipake
dengan baik di bone marrow
o TIBC : Low
3. Sideroblastic anemia
 Ga mampu mengubah heme jadi protophorpyrin  ga bisa bentuk hemoglobin  Fe
numpuk di mitochondria, ga bisa kepake buat hemoglobin
 Bone marrow stain shows sideroblast ring
 Peripheral blood smear: dimorphic, normocytic, hypochromic
 Lab tests : high iron level, high serum ferritin and high transferrin saturation
 Diagnosis pasti lihat di bone marrow  ada erythroid hyperplasia
4. Aplastic anemia
 Disebabkan ketidakmampuan dari bone marrow sendiri buat bikin sel2 darah
 Ciri khas  pancytopenia (bukan Cuma low RBC, tapi juga low WBC dan thrombocyte)
 Biasanya disebabkan oleh autoimmune yang menyerang bone marrow, atau bisa juga
karena paparan zat chemical atau obat2an tertentu yang merusak bone marrow.
 Ciri ciri/ gejala
o Tanda anemia  lemas, letih, lesu, lunglai, palpitasi
o Tanda thrombocytopenia  petechiae, bruising, high risk of bleeding
o Tanda leukopenia  sering terkena infeksi
o Reticulocytopenia
5. Hemolytic anemia
 Disebabkan oleh banyaknya kematian sel darah merah  produksi bone marrow normal
tapi ga bisa mengimbangi kematian sel nya
 Normalnya sel darah merah yang udah tua bakal pindah ke spleen buat diproses. Nanti
Hb di dalam darah dipecah lagi, dan heme akan di reuse buat pembentukan sel darah
merah yang baru. Terus dari hasil produksinya ada sisa metabolism yaitu bilirubin.
 Kalo banyak sel darah merah yang mati, maka bilirubin jadi tinggi! Muncullah gejala high
bilirubin yaitu jaundice, warna urine yang gelap (banyak urobilinogen). Splenomegaly
juga bisa terjadi, selain gejala2 anemia seperti pallor
 Bisa disebabkan oleh banyak penyakit, di antaranya thalassemia, sickle cell anemia,
immune mediated (hasil direct coombs test positif. contohnya SLE, rhesus disease) dan
non-immune mediated (penicillin-induced, liver disease, infeksi seperti malaria)
6. Thalassemia
 Merupakan hereditary disorder
 Adanya defect dalam production atau kualitas dari globulin chain (yang berguna untuk
bikin hemoglobin(.
 Major thalassemia  ga bisa bikin alpha-globulin, bisa digolongkan jadi 3
o Silent carrier  punya 3 alpha chains gene, normal hematology result, normal
life expectancy Cuma dia bisa nurunin ke anak
o Alpha thalassemia trait  punya 2 alpha chains gene (normalnya punya 4),
normal life expectancy Cuma di lab keliatan hematocrit sedikit rendah, MCV
sedikit rendah, di PBS ada mild microcytic hypochromic anemia
o Hb H disease  Cuma punya 1 alpha chains gene, keliatan ada pallor dan
splenomegaly, ada severe microcytic hypochromic anemia, Ht dan MCV rendah
o Hydrops fetalis  ga punya alpha chain sama sekali, pasti mati dalam
kandungan
 Minor thalassemia  ga bisa bikin beta-globulin, ada tipe2nya
o Heterozygous  normal life expectancy, PBS ada severe microcytic,
hypochromic anemia, ada elevated Hb A2 levels
o Homozygous
 Mild form  splenomegaly, bonny deformity, ada chronic hemolytic
anemia
 Severe form  biasanya muncul gejala pas masih bayi (6 bulan-1
tahun), gejalanya ada anemia, growth failure, hepatosplenomegaly,
jaundice
 Di PBS terlihat bizarre severe microcytic hypochromic anemia

7. Cold vs Warm Antibodies
 Cold antibodies  biasanya diinisiasi oleh IgM, kompleks antibody-antigen bisa aktif
pada suhu lebih rendah (28-31 derajat). Contoh penyebab IgM autoantibodies nya aktif
adalah lymphoma, mononucleosis. Kompleks ini mengikat dengan complement C3,
makanya bisa keliatan positif juga.
 Warm antibodies  most common type, diinisiasi oleh IgG, Kompleks antibody-antigen
terjadi pada suhu lebih tinggi (37 derajat Celsius). Contoh penyebab warm antibodies jd
aktif adalah non-Hodgkin, Hodgkin Lymphoma, autoimmune diseases (SLE, RA),
penggunaan obat tertentu (methyldopa)
 Lab tests untuk cold maupun warm antibodies mirip:
o RBC polychromasia, increased unconjugated bilirubin, decreased haptoglobin,
and hemoglobinuria), but usually yang cold antibodies dia lebih sedikit
spherocytosis.

Anda mungkin juga menyukai

  • Analisis Data Kategorik
    Analisis Data Kategorik
    Dokumen36 halaman
    Analisis Data Kategorik
    Martien Silviandy Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Lo 1
    Lo 1
    Dokumen13 halaman
    Lo 1
    Martien Silviandy Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Anatomy of Thyroid
    Anatomy of Thyroid
    Dokumen10 halaman
    Anatomy of Thyroid
    Martien Silviandy Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Lo Week 1-2
    Lo Week 1-2
    Dokumen6 halaman
    Lo Week 1-2
    Martien Silviandy Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Lo Week 5-1
    Lo Week 5-1
    Dokumen8 halaman
    Lo Week 5-1
    Martien Silviandy Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Lo Week 2-2
    Lo Week 2-2
    Dokumen4 halaman
    Lo Week 2-2
    Martien Silviandy Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi FMS 2
    Fisiologi FMS 2
    Dokumen24 halaman
    Fisiologi FMS 2
    Martien Silviandy Setiawan
    Belum ada peringkat