Anda di halaman 1dari 24

FISIOLOGI – FMS 2

Week 1

Bentuk tulang ada 4:


- Tulang panjang  Salah satu tulang paling banyak di anggota gerak, tempat
pelekatan otot aktif. Salah satu jenis tulang panjang femur, tibia, fibula, humerus,
radius, ulna.
- Tulang pendek  Tulang yang pendek contohnya tulang-tulang jari tangan dan kaki.
- Tulang pipih atau flat bones  tulang yang fungsinya melindungi organ organ.
Contohnya tulang rusuk, sternum, calvaria.
- Tulang tak beraturan/ireguler bone contohnya tulang vertebra, tulang wajah, basis
carni.

Tulang Panjang terdiri dari:


- Periosteum  Peri artinya luar, osteum tulang. Jadi lapisan tulang paling luar.
Periosteum mengandung serat serat fibrosa (connective tissue) dan osteoblas.
- Compact bone Bagian tulang yang padat sehingga tulang bisa keras. Compact
bone terdiri dari susunan osteon. Dalam satu osteon, terdapat saluran havers.
Saluran havers berisi pembuluh darah dan saraf. Saluran havers di kelilingi lamel
havers (garis garis yang muter muter). Lamel havers terdiri dari lakuna (berupa
bolongan yang mengandung osteosit) dan canaliculi (yang menghubungkan antar
lakuna).
- Marrow Cavity  bagian dalam tulang yang mengandung bone marrow.
- Bone marrow  adalah jaringan lunak yang mengandung jaringan adiposa (sum sum
kuning) dan jaringan hematopoeitic (sumsum merah). Sum sum kuning kebanyakan
jaringan lemak. Sum sum merah terdapat di pelvis, ribs, skull, head of femur dan
humerus (bongol). Sum sum merah terdapat hemato, yang berfungsi untuk
pembentukan sel darah.
- Endosteum  pelapis bagian dalam tulang yang menghadap marrow cavity.
Mengandung osteogenik dan terdiri dari jaringan ikat retikular.
- Spongy Bone / tulang spon  lapisan yang terdapat di dalam compact bone dan
periosteum. Ga selalu ada spongy bone, bisa jadi kosong (marrow cavity). di dalam
nya ada trabekel yang tesusun rapi
- Diafisis  bagian tengah. Tempat pelekatan otot (umumnya)
- Epifisis  ujung dari tulang, nempel sama tulang lain membentuk sendi (umumnya)
- Cakra epifisis / lempeng epifisis  Lapisan kartilago hialin yang memisahkan epifisis
diafisis. Fungsi utamanya adalah pemanjangan tulang (sampai 17 dan 21)
- Nutrien foramina  tempat pembuluh darah masuk ke tulang. Foramina adalah
lobang, jadi dia lombang yang menbembus periosteum atau compact bone untuk
masuk ke pembuluh darah.

Tulang pipih terdiri dari:


- Compact bone
- Spongy bone dan bone marrow
- Compact bone
Ada 3 jenis osteoprogenitor sel (sel bakal tulang):
- Osteosit  sel tulang
- Osteoblas  pembentuk osteosit
- Osteoklas  penghancur osteosit serta matrix nya.

Semua osteoprogenitor sel di turunkan dari mesenkim stem sel. Mesenkim stem sel
akan mitosis dan diferensiasi menjadi osteoblas yang akan membentuk osteosit.

Penjelasan lebih dalamnya,


Osteoblas
- Sel pembentuk tulang
- Di temukan di permukaan tulang
- Tidak bisa melakukan mitosis
- Menghasilkan / sekresi kolagen
- Pada awal-awal osifikasi, tugas osteoblas adalah sekresi kolagen terlebih dahulu baru
membentuk tulang.
- Osteoblas di kelilingi oleh osteoid, yang fungsinya untuk memberikan nutrisi bagi
osteoblas.

Osteosit
- Hasil pembentukan dari osteoblas yang di kelilingi osteoit. Osteoblas masih acak-
acak, dia keluarin kolagen, jadi bareng serta menyatukan dengan osteoblas dengan
osteoit.
- Sel tulang yang sudah dewasa, tidak lagi mensekresi matrix dan kolagen.
- Berfungsi sebagai pertukaran nutrisi dan zat sisa darah.

Osteoklas
- Di bentuk di bone marrow
- Gabungan dari 3 sampai 50 stem sel
- Reside in pits that they ate into the bone
- Berfungsi untuk makan jaringan tulang (resorbsi)
- Berperan dalam pertumbuhan, maintenance, perbaikan tulang.

Mineral deposition / mineralisasi / pengerasan tulang:


Tujuan umum: 1. Membentuk tulang
- Definisinya adalah proses dimana kalsium fosfat dan ion ion lain diambil dari plasma
darah dan di deposit di jaringan tulang.
- Proses deposisi di pengaruhi oleh kalsium fosfat dan ion ion lain. Kalsium fosfat yang
sebelum nya berada di plasma darah, akan di ambil untuk pengerasan tulang.
Mengapa kalsium fosfat yang beredar melalui darah tidak mengeraskan sel yang di
lewatinya? Karena pada umumnya, sel dalam tubuh memiliki senyawa pirofosfat
yang menghambat proses pengerasan sel (osifikasi). Tetapi osteoblas menghasilkan
suatu senyawa yang dapat mentralkan efek pirofosfat. Sehingga sel sel yang mau di
kerasin (untuk pembuatan tulang) dapat berjalan dengan baik tanpa di inhibit.
- Setelah pirofosfat di netralkan, afinitas dari serat kolagen terhadap kalsium salt akan
menyebabkan presipitasi/pengendapan di bagian permukaan tulang. Kalsium salt
mengalami berbagai rekasi kimia sehingga menjadi hidroxi apatit.

Mineral Resorption
Tujuan secara umum : 1. Meningkatkan kalsium dalam darah 2. Mencegah penebalan
tulang yang berlebihan
- Adalah proses pemecahan/pelarutan tulang dan pelepasan mineral ke dalam darah.
- Osteoklas menempel di ruffeld border (pinggir tulang yang ingin di pecah)
- Osteoklas mengaktivkan H-ATPase pump yang akan memompa Hidrogen yang akan
masuk kedalam tulang
- Lalu Cl yang terdapat dari luar akan masuk ke dalam tulang melalui osteoklas dengan
di tukar dengan HCO3
- Di dalam tulang berarti ada H dan Cl, berarti suasana menjadi asam. Asam tersebut
melarutkan tulang.
- Karena tulang telah terlarut, maka tersisa serat kolagen yang setelah itu di cerna
oleh enzim acid fosfatase.

Bone Growth
Dibagi menjadi 2 arah: Length dan Wide

Length
- Proses pemanjangan tulang terjadi di cakra epifisis yang memiliki hialin cartilage.
Ibarat burger, metafisis rotinya dan daging hialin cartilage. Dan burger itu adalah
cakra epifisis.
- Tulang rawan (hilain cartilage) akan berubah menjadi tulang keras. Namun stock
hilain cartilage seadanya, gabisa re stock.
- Pengerasan berlangsung terus hingga hialin cartilage habis.

Wide
- Osteoklas bekerja dari dalam untuk mengikis ( biar ga terlalu tebel ). Rongga yang di
hasilkan osteoklas di jadikan tempat masuknya saraf, pembuluh darah, dan nutrisi.
- Osteoklas mengkisis dan osteoblas menebal.

Dibagi menjadi 2 jenis: intramembranous dan endochondral

Intramembranous
- Di daerah yang akan terbentuk nya tulang, ada MSC. MSC akan berdiferensiasi
menjadi osteoblas.
- Osteoblas akan sekresi kolagen dan osteoid yang akan membentuk osteosit
- Osteosit kan banyak jumlahnya. Akibatnya proses penebalan tulang terus
berlangsung
- Osteosit-osteosit ini membentuk trabekel. Trabekel ini mulai membentuk
periosteum.
- Trabekel trabekel satu sama lain membentuk struktur yang honey comb (spongy
bone)
- Pada bagian pinggir tulang, terjadi re-modeling oleh osteoklas dan osteoblas
- Remodeling merupakan gabungan dari resorpsi dan deposisi
- Pinggir-pinggir spongybone yang di re modeling di jadikan compact bone.

Endochondral
- Endochondral osi sering di tulang panjang.
- Muncul bone collar di hialin cartilage. Kemudian hialin cartilage mati (yang di tengah
aja) membentuk suatu lubang yang merupakan tempat pembuluh darah masuk.
- Pembuluh darah masuk berarti bisa memberikan nutrisi masuk.
- Sel-sel mulai ber diferensiasi
- Yang mulainya dari tengah akan melebar ke pinggir-pinggir.
- Primary osi center (pusat pembentukan tulang) merupakan proses diatas. Spongy
bone di proses ini dapat mengeras.
- Lalu ujung atas dan bawah bagian tulang kemasukan pembuluh darah lagi
- Mulailah sec osi center
- Kemasukan pembuluh darah kemudian lalu terbentuklah spongy bone. Spongy bone
di proses ini tidak bisa mengeras. Kenapa? Biar dia masih bisa memperpanjang
panjang tulang dan menyisakan epifisis plate/ cakra epifisis.

Faktor-faktor yang memengaruhi proses osifikasi:


- Hormon
- Vitamin
- Growth factor

Kenapa saat pubertas pertumbuhan dapat cepat?


Karena hormon menstimulasi sel osteogenik, kondrosit, dan deposisi matrix. Lalu cewe
tumbuh lebih awal. Karena esterogen punya efek yang lebih kuat di bandingkan
dengan testosteron.
Kapan pertumbuhan tulang berhenti?
Pada saat cakra epifisis habis.

Remodeling (Deposisi + Resorpsi)


- Bertujuan untuk stabilisasi. Menyeimbangkan osteoblas dan osteoklas.
- Apa pentingnya? Tulang manusia sering mengalami mikro fracture, namun di
perbaiki sendiri oleh proses remodeling. Lalu berguna untuk pertumbuhan. Yang
terakhir berfungsi untuk menjaga homeostasis. Kalsium dan fosfat punyak banyak
fungsi. Dari remodeling, jangan sampe kalsium dalam darah kita kebanyakan dan
kekurangan.

Osteoblasts SYNTHESIZE bone matrix, creating more osseous tissue = BONE


DEPOSITION
Osteoclasts DISSOLVE bone matrix, removing osseous tissue = BONE RESORPTION

- Wolf berkata.....
“Tulang punya bentuk sendiri berdasarkan tugasnya”
- Use it or lose it.....
“Makin di pake makin kuat”
- Stress line......
“Trabekula spongy bone yang mengalami tekanan besar akan menebal dan
menyesuaikan diri untuk menerima tekanan tersebut”
- Kalau kalsium dalam darah dikit (hipokalsemi) berarti bisa tremor, spasm, tetanus.
Efek dari tetanus adalah Carpopedal spasm / Trousseau’s sign
- Kalau kalsium dalam darah kebanyakan (hiperkalsemi) berarti bisa unresponsive.

Regulasi dari Kalsium


1. Kalsium Homeostasis
- Homeostasis berhubungan dengan resorpsis dan deposisi. Homeostasis
merupakan kadar kalsium dalam darah normal.
2. Kalsium Balance
- Yang masuk sama dengan yang keluar

Regulasi dari kalsium di atur oleh 3 hormon penting


1. Paratiroid Hormon (PTH)
- PTH di sekresi oleh kelenjar paratiroid saat kalsium dalam darah rendah
- Tugas PTH untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah
- SECARA LANGSUNG KE GINJAL, ginjal melakukan penyaringan darah. PTH
memengaruhi ginjal, untuk meningkatkan reabsorpsi agar kencing tidak
mengandung kalsium. Bersamaan dengan menurunkan reabsorpsi fosfat. Why?
Mencegah untuk pembentukan hidroxi apatit (untuk bentuk tulang keras).
- SECARA TIDAK LANGSUNG KE GINJAL, PTH merangsang ginjal menghasilkan
calcitriol. Calcitriol punya kerja yang sama dengan PTH dengan bantuan enzim 1
alpha hisroksilase.
- SECARA LANGSUNG KE TULANG, PTH meningkatkan resorpsi, osteoklas di
tingkatkan dan osteblas di kurangin
2. Calcitriol
- Vitamin D3 (kole kalsiferol) di kulit + OH di hati = 25 hidroxi kole kalsiferol. 25
hidroxi kole kalsiferol di tambah lagi 1 gugus OH menjadi 1,25 dihidroxi kole
kalsiferol = Calcitriol
- Punya kerja yang sama dengan PTH.
- Meningkatkan absorpsi di dalam usus dan reabsorpsi di ginjal.
- Menstimulasi pertukaran ECF dalam darah dengan kalsium dalam tulang.
3. Calcitonin
- Calcitonin memiliki fungsi yang terbalik dengan PTH
- Calcitonin bekerja saat kalsium dalam darah berlebihan.
- Calcitonin SECARA LANGSUNG KE TULANG meningkatkan osteoblas dan
menurunkan osteoklas.
- SECARA LANGSUNG KE GINJAL, meningkatkan ekskresi kalsium agar kalsium
dalam darah berkurang melalui pembuangan urin.
Intestinal Absorption of Calcium (Penyerapan kalsium dalam usus)
- Pada saat kita makan, di olah makanan menjadi kecil-kecil. Jika kalsium sudah siap
diserap, ada dua cara: Channel dan Gated
- Channel, kalsium langsung masuk ke dalam darah lalu beredar dan di pakai
- Gated, kalsium masuk ke sel epitel lalu di bawa oleh protein bernama calbindin
(Cuma nganter). Calbindin bisa bawa ke dua gate yang berbeda
- Gate pertama adalah Ca ATPase Pump
- Untuk membuka gate, menggunakan ATP, lalu calbindin masuk
- Gate kedua adalah NaCa2 Anti Porter
- Natrium dari darah masuk ke sel epitel. Di saat yang bersamaan kalsium keluar lalu
ke darah.
Week 2

- Otot secara garis besar di bagi jadi 3 jenis

Striations artinya bercorak


Branched artinya bercabang

Struktur otot di bagi menjadi 3 (dari luar ke dalam):


- Epimisium  lapisan otot paling luar, mengandung jaringan ikat padat kolagen,
menempel pada tendon
- Perimisium  Buletan-buletan kecil di epimisium yang berkelompok dan
membungkus endomisium
- Endomisium  Pembungkus serat otot (bagian terkecil otot)
- Sarkoplasma berada di dalam serat otot, memiliki banyak mitokondria.
- Serat otot di bungkus oleh plasma membran yaitu sarkolema
- Inti dari serat otot berdekatan dengan sarkolema.
- Bagian dalam dari sarkolema terdapat terowongan yang menyeberangi serat otot
yaitu T Tubules
- Myofibril adalah komponen dari otot rangka. Di dalam myofibril terdapat aktin dan
myosin

Myosin – Thick Filament


Actin – Thin Filament
Neuromuscular Junctions
- NJ adalah pertemuan antara neuron dengan otot.
- Antara neuron dengan neuron (sinaps) terdapat sinaptik cleft (berupa jalan)
- Tipe-tipe reseptor ada ionotropic (ion channel langsung terbuka dan cepat terbuka
namun cepet ketutup. Brian hanya sendiri) dan metabotropic (memengaruhi reaksi
agar ion channel terbuka dan lama terbuka namun tahan lama).
- Brian adalah neurotransmiter, gelas ungu brian adalah pesan, pintu kosan adalah ion
channel, martien adalah G protein.
- Neuromodulator merupakan reaksi berantai, neurotransmiter banyak. Satu pesan
namun banyak yang nganterin. Brian, martien, dan seterusnya adalah
neuromodulator.

Sifat persarafan otot rangka/innervation of skeleton muscle


- Sadar
- Somatic nervous system
- Ionotropic / Nicotonic  gerakan sadar, harus cepat
- Brian = Acetylcholine = Neurotransmitter
- Acetylcholine  Terdiri dari dua zat yaitu kolin dan asetil koa dibantu dengan kolin
asetil transferase dalam pembentukannya. Asetilkolin yang sudah di bentuk di
simpan di dalam vesikel. Saat impuls sudah sampai ujung saraf, berarti posisi impuls
sudah di sinaps. Ca masuk ke saraf ujung. Ca bersifat membantu eksositosis sehingga
asetilkolin terbebas dari presinaps melalui sinaptik cleft ke pos sinaps (reseptor).
Vesikel pecah di presinaps. Pintu kebuka, Na masuk, pintu di tutup. Yang buka pintu
asetilkolin. Asetilkolin harus di pecah dengan asetilkolin esterase akhirnya menjadi
kolin dan asetic acid agar asetilkolin dapat kembali ke presinaps. Kolin di bantu oleh
Na plus masuk ke presinaps. Acetic acid ngambang.

Perbedaan otot rangka dengan otot usus?


Otot di usus lambat namun longlasting. Otot rangka cepat namun cepat habis. Reseptor
di otot usus metabotropic. Reseptor di otot rangka ionotropic.
Kontraksi Otot Rangka

- Di NJ (antara neuron dengan otot), asetilkolin nempel di


reseptor yang berada di otot
- Reseptor tepatnya berada di sarkolema.
- Impuls tidak bisa langsung nembus, namun gerak ke
samping cari terwongan yaitu T Tubules untuk masuk
lewat situ
- Di T tubules, jalan ke sarkoplasmic retikulum (tempat
penyimpanan Ca dalam otot)
- Ca bisa bikin kontraksi otot. Gimana cara kontraksinya?
- Impuls yang sudah tiba di SR, dia akan membuka Ca
Gate sehingga Ca akan lepas dari SR.
- Setelah Ca lepas, Ca berkeliaran. Ca akan mencari Ca
binding site.
- Setelah menempel, tropomyosin geser
- Myosin binding site akan terbuka secara otomatis
- Head dari myosin nempel dengan myosin binding site
- Myosin narik aktin seperti pada gambar
- Kontraksi ini mencapai maximal sehingga zona H nya
hilang
- Kenapa myosin bisa kobel? Gerak? Karena myosin harus
fosforilasi ATP sehingga ATP pecah menjadi ADP + P +
energi. Energi dipakai untuk menggerakan aktin.
- Untuk relaksasi, ATP bebas menempel di myosin,
langsung myosin copot dengan aktin

Kontraksi Otot Polos


- Otot polos ga punya T Tubules
- Ca bisa masuk lewat Ca channel (non impuls) dan perlu berikatan dengan reseptor
(impuls). Berarti ada 2 gate.
- IP3 akan buka Ca channel di SR.
- Di SR banyak kalsium, sehingga Ca yang datang melalui gate yang berbeda akan
bertemu, lalu Ca berikatan dengan calmodulin. Calmodulin aktif.
- Calmodulin yang aktif tadi akan mengaktivkan MLC kinase.
- MLC kinase aktiv, dia akan fosforilasi ATP.
- Aktin dan myosin bakal kontraksi
- DI SAAT YANG BERSAMAAN, ada senyawa Rho Kinase aktif dengan batuan ATP
- Fungsi Rho kinase adalah mencegah relaksasi terlalu cepat. Karena otot polos slow
acting dan long lasting. Kalo relaksasi kecepetan, bisa kacau. Contoh usus, bisa diare.

Relaksasi Otot Polos


- Cara relaksasi nya adalah tutup gate 1, maka Ca ga masuk.
- Ca yang di luar SR dapat di kurangin dengan cara Ca-Mg ATP ase dan Ca-Na ATP ase.
Tinggal di tuker-tuker.
- Ca yang di luar SR namun dalam otot, bisa dimasukin ke SR.

Penyakit Otot yang bermasalah di Saraf


- Twitch  Otot relaksasi dan kontraksi secara cepat dan tanpa terkontrol namun
gerakan otot konstan. Contoh mata kedut
- Summation  Otot kontraksi secara cepat, pada saat relaksasi, otot yang lain
kontraksi. Ada otot lain yang kena dampaknya. Contoh dua mata twitch.
- Incomplete tetanus  relaksasi antara twitch di persingkat
- Complete tetanus tidak ada relaksasi antara twitch
- Treppe  Gerakan yang di hasilkan semakin banyak dan cepat. Tidak konstan.

Penyakit Otot yang bermasalah di Otot itu sendiri


- Atrophy  Pengecilan otot.
- Dissue Atrophy  Otot tidak di pakai dalam waktu yang lama. Gara gara cedera dll
- Denervation Atrophy  Gara-gara saraf nya tidak menggerakkan otot. Sehingga
impuls cupu sehingga otot ngecil
- Cramp  Kontrasi sendiri (volun jadi involuntery) yang tidak berpola
- Pain  Nyeri otot
- Fibrositis  peradangan serat jaringan ikat di otot
- Muscle Fatigue  Otot over used
- Myositis  Peradangan pada sel otot
- Spasm  Kontrasi sendiri (volun jadi involuntery) yang berpola
- Sprain  Kesalahan pada ligamen. Bisa putus, robek, dll.
- Strain  Kesalahan pada tendon. Bisa putus, robek, dll.
- Mystenia Gravis  Otot melemah karena genetik. Namun bisa recovery. Contoh
mata sayup.

Week 3

Neurotransmiter
- Neurotransmiter adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh neuron (sel saraf) yang
melintasi sinaptik gaps dan menempel ke reseptor di pos sinaptik atau organ lain.
- Kriteria Neurotransmiter adalah
1. Senyawa kimia harus di produksi di neuron
2. Senyawa kimia harus dapat di temukan di dalam neuron
3. Kalau presinaptik mendapatkan rangsang, senyawa kimia tersebut harus di
lepaskan ke sinaptik cleft
4. Ketika senyawa kimia di lepaskan ke sinaptik cleft, senyawa tersebut harus bisa
bereaksi dengan reseptor di pos sinaptik dan menghasilkan efek biologis tertentu
5. Ketika senyawa kimia lepas dari reseptor, dia harus dapat di non aktifkan. Men
non aktifkan ada 3 cara
- Saraf di kelilingi oleh astrosit. Jumlah astrosit 5x lebih banyak. Fungsinya
sebagai penyokong ekstraseluler dari neuron. Yang di ambil adalah
neurotransmiter yang tidak berguna lagi. Contoh Glutamat
- Neurotransmiter yang tidak berguna lagi itu langsung masuk ke pre sinaps.
Ga di pecah. Contoh nor epinefrin dan dopamin.
- Asetilkolin dengan enzim asetilkolin esterase di pecah menjadi asetil acid +
kolin. Contoh asetilkolin
6. Saat senyawa kimia bekerja di lokasi (neuron) tertentu dan berpindah ke lokasi
lain, senyawa kimia harus memiliki efek yang sama.
-

Intestinal Neurotransmiter
- IN dihasilkan oleh central nervous system
- Dibagi 2 somatic (disadari) dan autonomic (tidak di sadari)
- Autonomic di bagi dua smooth muscle dan cardiac muscle
- Smooth muscle di bagi dua menjadi multi unit dan unitary unit
- Unitary unit bisa di atur oleh 3 hal yaitu lokal, hormon, dan neuron
- Neuronal control di bagi 2 parasimpatetik dan simpatetik
- Parasimpatetik kerjanya untuk menurunkan kinerja sesuatu. Contoh asetilkolin (ACH)
- Simpatetik kerjanya untuk meningkatkan kinerja sesuatu. Contoh nor ephinefrin
(adrenalin)

Karakteristik Otot Polos


- Inti satu di tengah
- Tidak ada corak
- Bentuk spindel
- Ukuran paling kecil dibandingkan otot otot yang lain
- Serat serat fibre di otot polos lebih kecil dibandingkan otot rangka
- Di temukan di organ organ yang berongga
- Terdapat dua lapisan yakni lapisan longitudinal (sesuai sumbu panjang) dan lapisan
sirkular (di sekeliling organ). Contoh nyata adalah lambung dengan gerakan
peristaltik
- Aktin lebih banyak dari pada myosin
- Aktinnya tidak ada troponin hanya ada tropomiosin
- Myosinnya jenis MLC (miosin light chain)
- Tidak ada sarkomer.
- Terdapat calveoli. Calveoli pengganti T Tubules. Tempat penghantar impuls
- Punya non contractile intermediate filament

Unitary Unit
- Satu grup terdiri dari banyak sel otot. Saraf tidak perlu impul ke setiap sel otot. Kok
bisa? Karena impuls dapat tersebar melalui Gap Junction, GJ penghubung antar sel
otot.
- Impuls menyebar, berarti mendapat perintah yang sama setiap sel ototnya
(Synctium)
- Ritme setiap sel otot sama. Depolarisasi secara spontan.
- Siap melar / stretch reflex

Multi Unit
- Antar sel otot tidak ada GJ, jadi impuls harus di berikan ke masing-masing sel otot
one by one
- Contohnya adalah arteri, iris mata, dan arector pili (bikin bulu kuduk naik)
- Jarang terjadinya deporalisasi secara spontan
- Struktur sendiri-sendiri
- Kaya akan nerves supply, sehingga dapat membentuk motor units

Persarafan / Innervation dari Intestine Smooth Muscle


- Jenis nya adalah unitary
- Sudah pasti involuntery
- Neurotransmiternya asetilkolin dan nor epinefrin
- Kalo di otot rangka NJ, di otot polos adalah difuse junction (DJ)
- Kalo di otot rangka sarkolema, di otot polos adalah plasma membrang
- Punya bulbous swelling, tempat penyimpanan neurotransmiter. Nama bulbous
swellingnya adalah varicocity

Sintesis Catecolamine
- Katekolamine di bentuk oleh fenol alanine
- Fenol alanine pertama-tama akan di tambahin gugus OH jadi eltirosin.
- Lalu eltirosin dihidroksilasi lagi menjadi el-dopa
- Lalu dekarboksilasi (pengurangan karbon). El dopa di kurangin karbonnya jadi
dopamin.
- Lalu Hidroksilasi lagi (penambahan OH). Dopamin plus OH jadi nor – epinefrin. Proses
bisa stop disini. Namun bisa lanjut lagi. Lanjutnya gimana? Untuk membentuk
epinferin, nor epinefrin di tambah gugus CH3.

Inaktivasi Norepinephrine
- Nor epinefrin di inaktiv oleh COMT (catechol o metil transferase)
- Nor epinefrin keluar dari pos sinaps melalui sirkulasi di ambil kembali ke pre sinaps
dan di non aktifi in lagi oleh mono amine oxidase (MAO).

Week 4

Sirkulasi Pulmonik dan Sirkulasi Sistemik


- Darah dari superior dan inferior vena cava masuk ke atrium kanan
- Melalui valvula trikuspid, darah masuk ke ventrikel kanan
- Darah di pompa melalui katub pulmonary menuju arteri pulmonari
- Sampai di paru-paru ada pertukaran udara
- Darah kaya akan oksigen di bawa melalui vena pulmonari masuk ke atrium kiri
- Lalu melalui valvulus bikuspid, darah masuk ke ventrikel kiri untuk di pompa melalui
aorta menuju seluruh tubuh
- Aorta di teruskan ke arteri, lalu ke arteriole (cabang terkecil arteri), menuju kapiler.
Disini terjadi pertukaran gas pada organ
- Darah yang kaya akan CO2 di bawa melalui venula, lalu ke vena, lalu masuk ke vena
cava superior dan inferior, lalu kembali ke atrium kanan.

Portal Circulation
- Vena yang dari sistem pencernaan masuk ke Vena Porta Hepatica
- Dari VPH masuk ke liver, disini terjadi pengolahan detoksifikasi (biar tidak terlalu
bahaya)
- Setelah liver bisa masuk dua cabang, yaitu dua vena hepatica
- Lalu menuju ke inferior vena cava
- Darah kotor sampai ke atrium kanan

- Fungsi portal circulation adalah tempat penyimpanan nutrien, konversi nutrien


(contoh glukosa jadi glikogen), dan detoxifikasi

Sirkulasi Limfatik
- Limfatik bertugas untuk membawa nutrisi nutrisi yang tidak terbawa kapiler darah
- Limfo nodus berisi sel darah putih, makanya kalau kanker bengkak di bagian limfo
nodus kebanyakan sel darah putih numpuk

Paru Paru
- Lobus kanan 3, Lobus kiri 2 (karena di kiri ada jantung)
- Hanya di vena pulmonari yang membawa darah bersih

Fetal Circulation
- Penernaan dan paru paru tidak dapat bekerja sepenuhnya. Sehingga bergantung
dengan ibu
- Darah bersih ibu di alirkan melalui plasenta menuju vena umbilicalis
- Darah bersih tersebut menuju hati namun VPH di bypass oleh duktus venosus. Why?
Karena hati belum bekerja sepenuhnya
- Setelah melewati duktus venosus, darah menuju IVC lalu ke atrium kanan (darah VU
bercampur dengan IVC)
- Ada 3 jalur yang dapat di lewati oleh darah,
1. Atrium kanan ke ventrikel kanan ke paru paru (bukan untuk pertukaran gas
melainkan pemberian nutrisi saja ke paru paru)
2. Atrium kanan langsung nembus ke atrium kiri melalui foramen ovale ke ventrikel
kiri lalu ke seluruh tubuh
3. Di antara arteri pulomari dan aorta terdapat celah yaitu duktus arteriosus
- Setelah darah bersirkulasi ke seluruh tubuh satu kali, 45% dari darah tersebut
kembali di edarkan. Namun 55% nya di keluarkan, di kembalikan ke plasenta melalui
arteri umbilikalis
- Di plasenta ada pertukaran gas dan nutrien

Ada 5 perubahan struktur dari janin ke bayi yang baru lahir


Embriologi Menjadi Apa
- Vena umbilicalis  Ligamentum teres
- Duktus Venosus  Ligamentum venosum
- Foramen ovale  Fossa ovalis
- Duktus arteriosus  Ligamentum arteriosum
- Arteri umbilicalis  Ligamentum Medial Umbilical

Perubahan dari Sistem Pulmonari dan Sistemik


- Pada saat fetus, aliran darah masuk melalui plasenta. Pada saat lahir, sang bayi
bernafas sendiri melalui paru paru. Berarti paru paru harus bekerja lebih keras
sehingga tekanan aorta jadi lebih tinggi di ventrikel kiri dan atrium kiri.
- Ukuran paru paru membesar
- Paru paru awal nya dapet nutrisi dikit oksigen dikit karena paru paru belom kerja
kerja amat. Saat lahir paru paru daya tahan berkurang (karena hipoxia). Karena paru
paru harus bekerja 100% secara mendadak saat lahir.
- Segala pembuluh darah di daerah paru paru, mengalirkan oksigen. Pembuluh darah
mengalami fase konstriksi, pembuluh darah menyempit, sehingga pembuluh darah
tidak dapat menampung oksigen terlalu banyak
- Kalau di pembuluh darah tidak bisa nyimpan, di paru paru lah tempat menyimpan
oksigen cukup
- Udah adaptasi, fase dilatasi, semua berjalan normal.
- Alveoli isinya fluid, pada saat nafas pertama kapiler sudah ada oksigen.
- Oksigen kan mau masuk ke alveoli, sehingga o2 mendorong fluid yang ada di alveoli
keluar ke kapiler. Sehingga di kapiler menyempit
- Terjadi fase dilatasi di kapiler biar ga sempit

Penutupan Foramen Ovale (±1 Tahun)


- Kenapa FO menutup? Karena pada saat fetus, darah bersih lewat dari IVC masuk ke
atrium kanan. Ada 3 jalur yang dapat di lewati. Itu Dulu.
- Sekarang, tekanan aorta meningkat, tekanan atrium kiri dan ventrikel kiri meningkat,
sedangkan atrium kanan dan ventrikel kanan berkurang
- Otomatis, tekanan atrium kiri lebih tinggi di bandingkan tekanan atrium kanan. FO
harus di tutup agar darah tidak tercampur, dan di gantikan jadi fossa ovalis
- Gimana cara di tutupnya? Pada saat jantung terbentuk ruang-ruang, ada septum
primum dan septum sekundum
- Primum duluan dan sekundum belakangan
- Septum primum dari atas mendekati tengah tengah jantung (endocardial cushion).
Saat sampai di tengah, septum primum absorpsi di bagian proximal. Sehingga
menyisakan ruang di bagian proximal.
- Sambil proximal absorbsi, muncul septum sekundum dari atas. Ketika sekundum
tiba, absorbsi bagian distal
- Kondisi ini adalah FO
- Pada saat lahir, celah antar septum harus di tutup (tutup FO)
- Karena tekanan atrium kiri lebih tinggi, menyebabkan septum primum terdorong
menuju septum sekundum.
- Saat tertutup, namanya jadi Fossa Ovalis

Penutupan Duktus Venosus


- Pada saat fetal, hati belom bekerja sepenuhnya
- 3 proses penting hati, yang kerja adalah hati ibu
- Makanya bypass ke duktus venosus
- Pada saat lahir, bayi akan makan. DV harus di tutup, karena mau makan dan darah
bisa di olah di hati bayi sendiri
- Darah di vena umbilikalis pada saat lahir pasti berkurang banyak, pasti lubang nya
masih ada sisa
- Sehingga darah lewat liver sedikit, masih lewat bypass
- 1-3 jam pertama kehidupan pertama kelahiran, otot dinding DV akan berkontraksi
- Lobang DV akan mengecil dan lama lama ketutup
- Sehingga darah langsung di alihkan ke VPH. Tekanan di VPH bisa sampai 6-10 mmHg
- DV pun berubah menjadi ligamentum venosum

Penutupan Duktus Arteriosus


- Aorta di penuhi oleh darah bersih, dan arteri pulmonaris di penuhi oleh darah kotor
- Aorta tekanan tinggi dan arteri pulmonaris tekanan rendah
- Tali pusar di potong, setelah beberapa jam terjadi reaksi kimia yang menyebabkan
kadar Prostal Glandin turun
- DA akan kontraksi dan menutup di sebabkan oleh tekanan oksigen yang tinggi di
aorta.

Faktor yang menyebabkan tinggi rendanya tekanan darah


- Jumlah darah banyak yang di bawa vena = jumlah darah banyak yang di bawa arteri.
Otomatis jantung memompa lebih kuat menyebabkan tekanan darah tinggi
- Heart rate  Jumlah pompa jantung dalam satu menit
- Stroke volume  jumlah darah dalam satu kali pompa
- HR x SV  Cardiac Output (jumlah darah yang di pompa dalam satu menit)
- Darah kentel  butuh ekstra tenaga untuk di alirkan ke seluruh tubuh
- Periferal Resistence  Jumlah darah yang di butuhkan jaringan tersebut.
- Kotak kotak itu saling ber-relasi, di regulasi adalah otak dan kelenjar adrenal
- Contoh soal  Otak perintah untuk naikin jumlah darah, akibatnya CO meningkat.
- CO meningkat sehingga tekanan darah arteri meningkat, periferal resistence
meningkat, tekanan kapiler meningkat, tekanan vena meningkat.

Teori Dasar dari Fungsi Sirkulasi


- Jumlah darah yang mengalir di setiap jaringan, itu di pengaruhi oleh kebutuhan
jaringan itu sendiri (dikenal dengan local control)
- CO yang mengalir di jantung merupakan resume dari seluruh local control di seluruh
tubuh.
- Secara umum, tekanan arteri di pengaruhi secara menyeluruh CO  local control 
independen (dari jantung  jaringan  kapiler)

Struktur Arteri
- Dari luar ke dalam, tunika adventitia  tunika media  tunika intima
- Tunika adventitia  berfungsi untuk bergabung dengan jaringan ikat di sekitarnya
- Tunika media  berfungsi untuk fase konstriksi dan fase dilatasi. Sebab tunika media
punya banyak sel otot
- Tunika intima  punya banyak endotel, berguna untuk pertukaran darah

3 jenis Pembuluh darah


- Arteri  elastis (biasanya aorta, karena darah yang di masukan ke aorta banyak jadi
harus siap melar)

muscular (biasanya arteri sedang, karena harus siap fase konstriksi dan fase dilatasi)

akan bercabang menjadi arteriole arteriole (banyak mengandung otot polos, banyak
membantu regulasi aliran darah dari arteriole ke kapiler)

- Kapiler  setelah arteriole arteriole adalah kapiler. Di kapiler paling sering terjadi
pertukaran darah
- Vena  hasil pembesaran kapiler. Urutannya venule, vena kecil, vena sedang, vena
Regulasi dari aliran darah di Kapiler
3 faktor yang menentukan
- Ukuran Kapiler  Ukuran kapiler kecil berarti aliran darah meningkat cepat
- Kekentalan darah  kekentalan darah tinggi maka tekanan darah meningkat
- Panjang dari pembuluh darah kecil
Kapur

Lemak

Arteriole mengeras

Jenis-Jenis Reflex Singkat


1. Baroreceptor Reflex
- Berfungsi untuk mengatur kerja seluruh pembuluh darah
- Regulasi berjalan ketika tekanan darah naik, baroreceptor akan di stimulasi untuk
menginhibit cardio axel ratory dan vaso motor serta menstimulasi cardio
inhibitory center
- Berakibat pembuluh darah dilatasi
- Homeostasis berjalan
- Jika tekanan rendah, kerja SEBALIKNYA. Cardio axel ratory dan vaso motor di
stimulasi dan cardio inhibitory center di inhibit

2. Cemoreceptor Reflex
- Men detect kadar keasaman darah, kadar oksigen, kadar CO2
- Bekerja ketika pH dan O2 menurun dalam darah, dan CO2 dalam darah meningkat
- Lokasi stimulasi pertama  respiratory center di stimulasi sehingga meningkatkan
respiratory rate
- Lokasi stimulasi kedua  cardio axel ratory di stimulasi dan cardio inhibitory di
inhibit  menyebabkan fase konstriksi  sehingga meningkatnya CO
- Lokasi stimulasi ketiga  vaso motor di stimulasi sehingga fase konstriksi
- CO meningkat, RR meningkat  meningkat nya kadar pH dan O2 serta
menurunnya kadar CO2

3. CNS Ischemic Response


- CNS bekerja kalau CO2 tinggi dan kadar keasaman tinggi
- Diawali dengan otak menstimulasi medula oblongata
- Stimulasi tersebut di teruskan ke spinal cord (saraf tulang belakang)
- Dari spinal cord di teruskan ke saraf simpatik yaitu epinefrin dan nor epinefrin
yang berada di adrenal medula (bagian dari spinal cord)
- Adrenal medula meningkatkan produksi epinefrin dan nor epinefrin
- Akibatnya CO2 menurun dan kadar keasaman menurun
v
v
v

Jenis Jenis Reflex Long Term

1. Renin-Angiotensin-Aldosterone Mechanism
- Angiotensinogen kalau aktif jadi angiotensin
- Ketika ginjal merasakan adanya kekurangan cairan di tubulus ginjal, maka ginjal akan
mensekresikan renin
- Renin membantu mengaktifkan angiotensinogen menjadi angiotensin 1. Proses ini
terjadi di pembuluh darah
- Aliran darah menuju ke paru paru. Di paru paru ada enzim namanya angiotensin
convertin enzym (ACE). Enzim ini mengaktifkan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2.
- Angiotensin 2 punya 3 dampak yakni
Meningkatkan rasa haus pada seseorang
Menyebabkan fase konstriksi di pembuluh darah. Akibatnya tekanan darah
meningkat serta aliran darah yang mengarah ke ginal semakin banyak
Angiotensin 2 memacu aktivasi aldosteron. Fungsi aldosteron adalah untuk
reabsorpsi sodium. Jika reabsorpsi sodium (Na) meningkat, reabsorpsi H2O juga ikut
meningkat

2. Vasopressin (ADH) Mechanism


- ADH di sekresi oleh kelenjar pituitari atau hipofisis dimana sekresi terjadi ketika
dehidrasi
- Ada 2 faktor sekresi ADH
Osmo reseptor : men detect tekanan osmotik. Kalau tekanan osmotik terlalu
tinggi, osmo reseptor akan memberi sinyal ke kelenjar pituitari untuk sekresi ADH
Baro reseptor : men detect turunnya tekanan darah. Turunnya tekanan
darah di indikasikan dengan turunnya kadar cairan dalam tubuh. Saat cairan tubuh
kurang, baro reseptor kasih sinyal ke kelenjar pituitari untuk sekresi ADH

Kentel  kurang cairan dan trombosit kebanyak

- Fungsi ADH adalah


Meningkatkan reabsorpsi air di ginjal dalam rangka untuk meningkatakan volume
darah
Fase konstriksi di pembuluh darah

3. Atrial Natriuretic Peptide Mechanism


- Adalah hormon yang di lepaskan ketika tekanan darah naik
- Di hasilkan oleh otot jantung bagian atrium
- Fungsinya adalah merangsang pelepasan natrium dalam tubuh melalui ginjal
- Gimana caranya? Faso Dilatasi Ginjal
- Pembuluh darah di ginjal mengalami faso dilatasi yang menyebabkan banyak darah
bisa melewati ginjal
- Akan banyak natrium yang akan di lepas di ginjal, sehingga air dan natrium akan di
buang yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan tekanan darah

Anda mungkin juga menyukai