Week 1
Semua osteoprogenitor sel di turunkan dari mesenkim stem sel. Mesenkim stem sel
akan mitosis dan diferensiasi menjadi osteoblas yang akan membentuk osteosit.
Osteosit
- Hasil pembentukan dari osteoblas yang di kelilingi osteoit. Osteoblas masih acak-
acak, dia keluarin kolagen, jadi bareng serta menyatukan dengan osteoblas dengan
osteoit.
- Sel tulang yang sudah dewasa, tidak lagi mensekresi matrix dan kolagen.
- Berfungsi sebagai pertukaran nutrisi dan zat sisa darah.
Osteoklas
- Di bentuk di bone marrow
- Gabungan dari 3 sampai 50 stem sel
- Reside in pits that they ate into the bone
- Berfungsi untuk makan jaringan tulang (resorbsi)
- Berperan dalam pertumbuhan, maintenance, perbaikan tulang.
Mineral Resorption
Tujuan secara umum : 1. Meningkatkan kalsium dalam darah 2. Mencegah penebalan
tulang yang berlebihan
- Adalah proses pemecahan/pelarutan tulang dan pelepasan mineral ke dalam darah.
- Osteoklas menempel di ruffeld border (pinggir tulang yang ingin di pecah)
- Osteoklas mengaktivkan H-ATPase pump yang akan memompa Hidrogen yang akan
masuk kedalam tulang
- Lalu Cl yang terdapat dari luar akan masuk ke dalam tulang melalui osteoklas dengan
di tukar dengan HCO3
- Di dalam tulang berarti ada H dan Cl, berarti suasana menjadi asam. Asam tersebut
melarutkan tulang.
- Karena tulang telah terlarut, maka tersisa serat kolagen yang setelah itu di cerna
oleh enzim acid fosfatase.
Bone Growth
Dibagi menjadi 2 arah: Length dan Wide
Length
- Proses pemanjangan tulang terjadi di cakra epifisis yang memiliki hialin cartilage.
Ibarat burger, metafisis rotinya dan daging hialin cartilage. Dan burger itu adalah
cakra epifisis.
- Tulang rawan (hilain cartilage) akan berubah menjadi tulang keras. Namun stock
hilain cartilage seadanya, gabisa re stock.
- Pengerasan berlangsung terus hingga hialin cartilage habis.
Wide
- Osteoklas bekerja dari dalam untuk mengikis ( biar ga terlalu tebel ). Rongga yang di
hasilkan osteoklas di jadikan tempat masuknya saraf, pembuluh darah, dan nutrisi.
- Osteoklas mengkisis dan osteoblas menebal.
Intramembranous
- Di daerah yang akan terbentuk nya tulang, ada MSC. MSC akan berdiferensiasi
menjadi osteoblas.
- Osteoblas akan sekresi kolagen dan osteoid yang akan membentuk osteosit
- Osteosit kan banyak jumlahnya. Akibatnya proses penebalan tulang terus
berlangsung
- Osteosit-osteosit ini membentuk trabekel. Trabekel ini mulai membentuk
periosteum.
- Trabekel trabekel satu sama lain membentuk struktur yang honey comb (spongy
bone)
- Pada bagian pinggir tulang, terjadi re-modeling oleh osteoklas dan osteoblas
- Remodeling merupakan gabungan dari resorpsi dan deposisi
- Pinggir-pinggir spongybone yang di re modeling di jadikan compact bone.
Endochondral
- Endochondral osi sering di tulang panjang.
- Muncul bone collar di hialin cartilage. Kemudian hialin cartilage mati (yang di tengah
aja) membentuk suatu lubang yang merupakan tempat pembuluh darah masuk.
- Pembuluh darah masuk berarti bisa memberikan nutrisi masuk.
- Sel-sel mulai ber diferensiasi
- Yang mulainya dari tengah akan melebar ke pinggir-pinggir.
- Primary osi center (pusat pembentukan tulang) merupakan proses diatas. Spongy
bone di proses ini dapat mengeras.
- Lalu ujung atas dan bawah bagian tulang kemasukan pembuluh darah lagi
- Mulailah sec osi center
- Kemasukan pembuluh darah kemudian lalu terbentuklah spongy bone. Spongy bone
di proses ini tidak bisa mengeras. Kenapa? Biar dia masih bisa memperpanjang
panjang tulang dan menyisakan epifisis plate/ cakra epifisis.
- Wolf berkata.....
“Tulang punya bentuk sendiri berdasarkan tugasnya”
- Use it or lose it.....
“Makin di pake makin kuat”
- Stress line......
“Trabekula spongy bone yang mengalami tekanan besar akan menebal dan
menyesuaikan diri untuk menerima tekanan tersebut”
- Kalau kalsium dalam darah dikit (hipokalsemi) berarti bisa tremor, spasm, tetanus.
Efek dari tetanus adalah Carpopedal spasm / Trousseau’s sign
- Kalau kalsium dalam darah kebanyakan (hiperkalsemi) berarti bisa unresponsive.
Week 3
Neurotransmiter
- Neurotransmiter adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh neuron (sel saraf) yang
melintasi sinaptik gaps dan menempel ke reseptor di pos sinaptik atau organ lain.
- Kriteria Neurotransmiter adalah
1. Senyawa kimia harus di produksi di neuron
2. Senyawa kimia harus dapat di temukan di dalam neuron
3. Kalau presinaptik mendapatkan rangsang, senyawa kimia tersebut harus di
lepaskan ke sinaptik cleft
4. Ketika senyawa kimia di lepaskan ke sinaptik cleft, senyawa tersebut harus bisa
bereaksi dengan reseptor di pos sinaptik dan menghasilkan efek biologis tertentu
5. Ketika senyawa kimia lepas dari reseptor, dia harus dapat di non aktifkan. Men
non aktifkan ada 3 cara
- Saraf di kelilingi oleh astrosit. Jumlah astrosit 5x lebih banyak. Fungsinya
sebagai penyokong ekstraseluler dari neuron. Yang di ambil adalah
neurotransmiter yang tidak berguna lagi. Contoh Glutamat
- Neurotransmiter yang tidak berguna lagi itu langsung masuk ke pre sinaps.
Ga di pecah. Contoh nor epinefrin dan dopamin.
- Asetilkolin dengan enzim asetilkolin esterase di pecah menjadi asetil acid +
kolin. Contoh asetilkolin
6. Saat senyawa kimia bekerja di lokasi (neuron) tertentu dan berpindah ke lokasi
lain, senyawa kimia harus memiliki efek yang sama.
-
Intestinal Neurotransmiter
- IN dihasilkan oleh central nervous system
- Dibagi 2 somatic (disadari) dan autonomic (tidak di sadari)
- Autonomic di bagi dua smooth muscle dan cardiac muscle
- Smooth muscle di bagi dua menjadi multi unit dan unitary unit
- Unitary unit bisa di atur oleh 3 hal yaitu lokal, hormon, dan neuron
- Neuronal control di bagi 2 parasimpatetik dan simpatetik
- Parasimpatetik kerjanya untuk menurunkan kinerja sesuatu. Contoh asetilkolin (ACH)
- Simpatetik kerjanya untuk meningkatkan kinerja sesuatu. Contoh nor ephinefrin
(adrenalin)
Unitary Unit
- Satu grup terdiri dari banyak sel otot. Saraf tidak perlu impul ke setiap sel otot. Kok
bisa? Karena impuls dapat tersebar melalui Gap Junction, GJ penghubung antar sel
otot.
- Impuls menyebar, berarti mendapat perintah yang sama setiap sel ototnya
(Synctium)
- Ritme setiap sel otot sama. Depolarisasi secara spontan.
- Siap melar / stretch reflex
Multi Unit
- Antar sel otot tidak ada GJ, jadi impuls harus di berikan ke masing-masing sel otot
one by one
- Contohnya adalah arteri, iris mata, dan arector pili (bikin bulu kuduk naik)
- Jarang terjadinya deporalisasi secara spontan
- Struktur sendiri-sendiri
- Kaya akan nerves supply, sehingga dapat membentuk motor units
Sintesis Catecolamine
- Katekolamine di bentuk oleh fenol alanine
- Fenol alanine pertama-tama akan di tambahin gugus OH jadi eltirosin.
- Lalu eltirosin dihidroksilasi lagi menjadi el-dopa
- Lalu dekarboksilasi (pengurangan karbon). El dopa di kurangin karbonnya jadi
dopamin.
- Lalu Hidroksilasi lagi (penambahan OH). Dopamin plus OH jadi nor – epinefrin. Proses
bisa stop disini. Namun bisa lanjut lagi. Lanjutnya gimana? Untuk membentuk
epinferin, nor epinefrin di tambah gugus CH3.
Inaktivasi Norepinephrine
- Nor epinefrin di inaktiv oleh COMT (catechol o metil transferase)
- Nor epinefrin keluar dari pos sinaps melalui sirkulasi di ambil kembali ke pre sinaps
dan di non aktifi in lagi oleh mono amine oxidase (MAO).
Week 4
Portal Circulation
- Vena yang dari sistem pencernaan masuk ke Vena Porta Hepatica
- Dari VPH masuk ke liver, disini terjadi pengolahan detoksifikasi (biar tidak terlalu
bahaya)
- Setelah liver bisa masuk dua cabang, yaitu dua vena hepatica
- Lalu menuju ke inferior vena cava
- Darah kotor sampai ke atrium kanan
Sirkulasi Limfatik
- Limfatik bertugas untuk membawa nutrisi nutrisi yang tidak terbawa kapiler darah
- Limfo nodus berisi sel darah putih, makanya kalau kanker bengkak di bagian limfo
nodus kebanyakan sel darah putih numpuk
Paru Paru
- Lobus kanan 3, Lobus kiri 2 (karena di kiri ada jantung)
- Hanya di vena pulmonari yang membawa darah bersih
Fetal Circulation
- Penernaan dan paru paru tidak dapat bekerja sepenuhnya. Sehingga bergantung
dengan ibu
- Darah bersih ibu di alirkan melalui plasenta menuju vena umbilicalis
- Darah bersih tersebut menuju hati namun VPH di bypass oleh duktus venosus. Why?
Karena hati belum bekerja sepenuhnya
- Setelah melewati duktus venosus, darah menuju IVC lalu ke atrium kanan (darah VU
bercampur dengan IVC)
- Ada 3 jalur yang dapat di lewati oleh darah,
1. Atrium kanan ke ventrikel kanan ke paru paru (bukan untuk pertukaran gas
melainkan pemberian nutrisi saja ke paru paru)
2. Atrium kanan langsung nembus ke atrium kiri melalui foramen ovale ke ventrikel
kiri lalu ke seluruh tubuh
3. Di antara arteri pulomari dan aorta terdapat celah yaitu duktus arteriosus
- Setelah darah bersirkulasi ke seluruh tubuh satu kali, 45% dari darah tersebut
kembali di edarkan. Namun 55% nya di keluarkan, di kembalikan ke plasenta melalui
arteri umbilikalis
- Di plasenta ada pertukaran gas dan nutrien
Struktur Arteri
- Dari luar ke dalam, tunika adventitia tunika media tunika intima
- Tunika adventitia berfungsi untuk bergabung dengan jaringan ikat di sekitarnya
- Tunika media berfungsi untuk fase konstriksi dan fase dilatasi. Sebab tunika media
punya banyak sel otot
- Tunika intima punya banyak endotel, berguna untuk pertukaran darah
muscular (biasanya arteri sedang, karena harus siap fase konstriksi dan fase dilatasi)
akan bercabang menjadi arteriole arteriole (banyak mengandung otot polos, banyak
membantu regulasi aliran darah dari arteriole ke kapiler)
- Kapiler setelah arteriole arteriole adalah kapiler. Di kapiler paling sering terjadi
pertukaran darah
- Vena hasil pembesaran kapiler. Urutannya venule, vena kecil, vena sedang, vena
Regulasi dari aliran darah di Kapiler
3 faktor yang menentukan
- Ukuran Kapiler Ukuran kapiler kecil berarti aliran darah meningkat cepat
- Kekentalan darah kekentalan darah tinggi maka tekanan darah meningkat
- Panjang dari pembuluh darah kecil
Kapur
Lemak
Arteriole mengeras
2. Cemoreceptor Reflex
- Men detect kadar keasaman darah, kadar oksigen, kadar CO2
- Bekerja ketika pH dan O2 menurun dalam darah, dan CO2 dalam darah meningkat
- Lokasi stimulasi pertama respiratory center di stimulasi sehingga meningkatkan
respiratory rate
- Lokasi stimulasi kedua cardio axel ratory di stimulasi dan cardio inhibitory di
inhibit menyebabkan fase konstriksi sehingga meningkatnya CO
- Lokasi stimulasi ketiga vaso motor di stimulasi sehingga fase konstriksi
- CO meningkat, RR meningkat meningkat nya kadar pH dan O2 serta
menurunnya kadar CO2
1. Renin-Angiotensin-Aldosterone Mechanism
- Angiotensinogen kalau aktif jadi angiotensin
- Ketika ginjal merasakan adanya kekurangan cairan di tubulus ginjal, maka ginjal akan
mensekresikan renin
- Renin membantu mengaktifkan angiotensinogen menjadi angiotensin 1. Proses ini
terjadi di pembuluh darah
- Aliran darah menuju ke paru paru. Di paru paru ada enzim namanya angiotensin
convertin enzym (ACE). Enzim ini mengaktifkan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2.
- Angiotensin 2 punya 3 dampak yakni
Meningkatkan rasa haus pada seseorang
Menyebabkan fase konstriksi di pembuluh darah. Akibatnya tekanan darah
meningkat serta aliran darah yang mengarah ke ginal semakin banyak
Angiotensin 2 memacu aktivasi aldosteron. Fungsi aldosteron adalah untuk
reabsorpsi sodium. Jika reabsorpsi sodium (Na) meningkat, reabsorpsi H2O juga ikut
meningkat