Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID 19

Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan tentang cucitangan


Sasaran : Pengunjung Puskesmas Pahandut
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang Tunggu Puskesmas Pahandut
Hari dan tanggal : Jumat, 9 April 2021

I. Latar Belakang
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama SARS-
COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona (Satgas COVID-19 UGM, 2020). COVID-19
dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO dan ditetapkan Pemerintah sebagai bencana non
alam berupa wabah penyakit yang perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan terpadu
termasuk keterlibatan seluruh komponen masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2020).
Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel corona virus pada
manusia ini dengan sebutan Corona Virus Disease (COVID-19). COVID-19 disebabkan oleh
SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab
SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun
angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang dari 5%),
walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga
memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SAR (Safrizal,
Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020).
Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi
penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Sampai dengan 16 Februari 2020, secara
global dilaporkan 51.857 kasus konfimasi di 25 negara dengan 1.669 kematian (CFR 3,2%).
Rincian negara dan jumlah kasus sebagai berikut: China 51.174 kasus konfirmasi dengan 1.666
kematian, Jepang (53 kasus, 1 Kematian dan 355 kasus di cruise ship Pelabuhan Jepang),
Thailand (34 kasus), Korea Selatan (29 kasus), Vietnam (16 kasus), Singapura (72 kasus),
Amerika Serikat (15 kasus), Kamboja (1 kasus), Nepal (1 kasus), Perancis (12 kasus), Australia
(15 kasus), Malaysia (22 ka- sus), Filipina (3 kasus, 1 kematian), Sri Lanka (1 kasus), Kanada (7
kasus), Jerman (16 kasus), Perancis (12 kasus), Italia (3 kasus), Rusia (2 kasus), United
Kingdom (9 kasus), Belgia (1 kasus), Finlandia (1 kasus), Spanyol (2 kasus), Swedia (1 kasus),
UEA (8 kasus), dan Mesir (1 Kasus) (World Health Organization, 2020).
Menurut Kementerian Kesehatan RI. 2020. Kematian COVID-19 pada 10 Provinsi dengan
Kasus Positif Tertinggi di Indonesia pada tanggal 3 Juni 2020 yaitunya Kalimantan Selatan
dengan kasus 1.033 kematian 90, Jawa Timur dengan kasus 5.318 kematian 429, Banten dengan
kasus 954 kematian 69, DKI Jakarta dengan kasus 7.623 kematian 523, Jawa Barat dengan
kasus 2.319 kematian 154, Jawa Tengah dengan kasus 1.455 kematian 71, Sulawesi Selatan
dengan kasus 1.668 kematian 75, Sumatera Selatan dengan kasus 1.029 kematian 35, Nusa
Tenggara Barat dengan kasus 685 dan kematian 13, Papua dengan kasus 858 kematian 7.
COVID-19 jika dibiarkan saja akan berdampak penurunan fungsi paru-paru bahkan
berakibat kematian. Oleh karena itu perlunya pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan
COVID-19. Pemberian informasi dengan mengedukasi supaya masyarakat mampu berperan
serta dalam melakukan pencegahan terhadap penularan COVID-19.

II. TIU ( Tujuan Intruksional Umum)


Setelah mengikuti penyuluhan berharap audiens mengetahui COVID-19 dan cara
pencegahan Covid 19.

III. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus)


Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan mampu mengetahui:
1. Mengetahui Pengertian COVID-19
2. Mengetahui Penularan COVID-19
3. Mengetahui Masa inkubasi COVID-19
4. Mengetahui Tanda gejala COVID-19
5. Mengetahui Cara Pencegahan COVID-19

IV. Materi Penyuluhan


(Terlampir)

V. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. Media
1. Poster
2. Leaflet
VII. Kegiatan Penyuluhan

Respon
No Waktu Kegiatan penyuluhan
Audience
1 2 Menit Pembukaan
1. Moderator mengucapkan salam 1. Menjawab
2. Moderator memperkenalkan diri dan anggota salam
3. Moderator menjelaskan tentang topik 2. Memperhatika
penyuluhan n
4. Moderator membuat kontrak waktu dan bahasa
5. Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan

2 10 Menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan Pengertian COVID-19 1. Mendengar
2. Menjelaskan Penularan COVID-19 kan dan
3. Menjelaskan Masa Inkubasi COVID-19 memperhatika
4. Menjelaskan Tanda gejala COVID-19 n
5. Menjelaskan Cara Pencegahan COVID-19 2. Mengajukan
6. Memberi kesempatan pada peserta untuk pertanyaan
bertanya
7. Memberikan reinforcement positif pada peserta
yang bertanya
8. Memberikan kesempatan pada peserta yang lain
untuk memberikan pendapat
3 3 Menit Evaluasi:
1. Mengevaluasi atau menanyakan kembali materi 1. Menjawab
yang telah disampaikan pada peserta. pertanyaan
2. Menyimpulkan kembali materi yang telah 2. Mendengarkan
disampaikan. dan
3. Memberikan motivasi kepada keluarga agar memperhatika
selalu optimis dalam menjalani aktifitas dalam n
wabah covid-19 3. Menjawab
4. Mengakhiri kegiatan dan mengucapkan salam salam

VIII. Evaluasi
1. Mengetahui Pengertian COVID-19
2. Mengetahui Penularan COVID-19
3. Mengetahui Masa inkubasi COVID-19
4. Mengetahui Tanda gejala COVID-19
5. Mengetahui Cara Pencegahan COVID-19

Materi

A. Pengertian COVID-19
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama SARS-
COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona (Satgas COVID-19 UGM, 2020).
COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO dan ditetapkan Peme- rintah
sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang perlu dilakukan langkah-langkah
penanggu- langan terpadu termasuk keterlibatan seluruh komponen masyarakat
(Kementerian Kesehatan RI, 2020)
B. Penularan COVID-19
Menurut Satgas COVID-19 UGM. 2020 ada beberapa cara penularan COVID-19 sebagai
berikut :
1. Droplet : COVID-19 ditularkan melalui DROPLET (percikan ketika orang
batuk/bersin/berbicara) orang dengan COVID-19.
2. Kontak erat : Seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan, cipika-cipiki.
3. Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi : Virus Corona dapat bertahan
pada permukaan benda mati selama berjam-jam sampai berhari-hari

C. Masa inkubasi COVID-19


Masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 1 hingga 14 hari, dan umumnya akan terjadi
dalam 3 hingga 7 hari (Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020).

D. Tanda gejala COVID-19


Demam, kelelahan dan batuk kering dianggap sebagai manifestasi klinis utama.
Gejala seperti hidung tersumbat, pilek, pharyngalgia, mialgia dan diare relatif jarang
terjadi pada kasus yang parah, dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi setelah satu
minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan cepat berkembang
menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik, asidosis metabolik sulit untuk
dikoreksi dan disfungsi perdarahan dan batuk (Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo,
2020).
Menurut Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020. Beberapa gejala yang
mungkin terjadi, antara lain:
1. Penyakit Sederhana (ringan) Pasien-pasien ini biasanya hadir dengan gejala infeksi
virus saluran pernapasan bagian atas, termasuk demam ringan, batuk (kering), sakit
tenggorokan, hidung tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri otot, atau malaise. Tanda
dan gejala pen- yakit yang lebih serius, seperti dispnea, tidak ada. Dibandingkan
dengan infeksi HCoV sebelumnya, gejala non-pernapasan seperti diare sulit
ditemukan.
2. Pneumonia Sedang Gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas (atau takipnea
pada anak-anak) hadir tanpa tanda-tanda pneumonia berat.
3. Pneumonia Parah Demam berhubungan dengan dispnea berat, gangguan pernapasan,
takipnea (> 30 napas / menit), dan hipoksia (SpO2 <90% pada udara kamar). Namun,
gejala demam harus ditafsirkan dengan hati-hati karena bahkan dalam bentuk penyakit
yang parah, bisa sedang atau bahkan tidak ada. Sianosis dapat terjadi pada anak- anak.
Dalam definisi ini, diagnosis adalah klinis, dan pencitraan radiologis digu- nakan
untuk mengecualikan komplikasi.
4. Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS) Diagnosis memerlukan kriteria klinis
dan ventilasi. Sindrom ini menunjukkan keg- agalan pernapasan baru-awal yang serius
atau memburuknya gambaran perna- pasan yang sudah diidentifikasi. Berbagai bentuk
ARDS dibedakan berdasarkan derajat hipoksia.

E. Cara Pencegahan COVID-19


Menurut Kementerian Kesehatan RI. 2020 didalam Pedoman Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Pencegahan Covid 19 Di RT/RW/DESA. ada cara penegahan yang
dapat dilakukan seperti :

1. Kebersihan personal dan rumah


a. Lebih sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau gunakan hand
sanitizer.
b. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum di cuci.
c. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit.
d. Menerapkan etika batuk dan bersin

2. Peningkatan imunitas diri


a. Memakai masker
b. Tetap di rumah dan menjaga jarak sosial/fisik (social/ physical distancing)
c. Tidak berjabat tangan
d. Segera mengganti baju/mandi sesampai di rumah setelah bepergian.
e. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda yang sering disentuh.
f. Konsumsi gizi seimbang.
g. Lakukan aktifitas fisik/senam ringan.
h. Berjemur di pagi hari selama 15 menit.
i. Istirahat cukup
j. Tidak merokok
k. Suplemen vitamin (jika diperlukan)
l. Kendalikan penyakit penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi, asma.
m. Tetap tenang menyikapi informasi dan situasi.

Anda mungkin juga menyukai