Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“PARAGRAF”
Dosen Pengampu : Hafizah, M.Pd

Kelompok 5 :
1. Febri Dwiyanti (202010325067)
2. Angelina Simorangkir (202010325068)
3. Rini Permata Sari (202010325069)
4. Nabila Indah Safitri (202010325070)
5. Aprilia Rizki Utami (202010325071)
6. Visi Khumairah Madani (202010325072)
7. Sarifah Robbiatul Adawiah (202010325073)
8. Salsabila Putri Adhisty (202010325074)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan hidayahnya, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PARAGRAF” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan juga
inspirasi dari banyak pihak sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan lancar. Kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dan turut serta dalam
pembuatan makalah ini.

Tentunya kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini. Baik dalam pembahasan, tata bahasa maupun susunan kalimat. Oleh karena itu,
kami membuka pintu selebar lebarnya untuk saran dan masukan dari para pembaca dan juga
pembimbing agar kami bisa belajar dan membuat makalah yang lebih baik lagi.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bekasi, 11 Maret 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
2.1 Definisi Paragraf..............................................................................................................................3
2.2 Ciri – ciri Paragraf..........................................................................................................................3
2.3 Jenis Paragraf..................................................................................................................................4
2.3.1 Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi........................................................................................4
2.3.2 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama..............................................................4
2.3.3 Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya.........................................................................................5
2.4 Syarat Paragraf yang Baik..............................................................................................................6
2.5 Konjungsi dan Pengaplikasiannya.................................................................................................7
2.5.1 Konjungsi Antar Klausa/Intrakalimat........................................................................................7
2.5.2 Konjungsi Antar Kalimat.......................................................................................................10
2.5.3 Konjungsi Antar Paragraf.....................................................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam
tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk
paragraf. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpunn beberapa kalimat menjadi
paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dalam
membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalm sebuah
paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain.
Kepauan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-
ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita di tuntun agar mampu membuat suatu paragraf dan
mampu memahami paragraf dengan baik dan benar sesuai dengan kaidahnya. Oleh karna itu,
kami ingin membahas salah satu materi Bahasa Indonesia yang itu mengenai “Paragraf”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas , maka rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian paragraf ?
2. Bagaimana unsur-unsur paragraf ?
3. Apa saja yang menjadi syarat-syarat paragraf ?
4. Apa saja jenis-jenis paragraf ?
5. Apa saja konjungsi dan cara pengaplikasiannya ?

1
1.3 Tujuan
Setiap penelitian pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu juga dalam penelitian
ini.Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan penelitian sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering di gunakan dalam
kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan paragraf.
3. Mendeskripsikan pengertian paragraf
4. Mendeskripsikan unsur-unsur paragraf
5. Mendeskripsikan syarat-syarat paragraf
6. Mendeskripsikan jenis-jenis paragraf
7. Mendeskripsikan konjungsi serta mengaplikasikannya

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Paragraf


Definisi lain dari paragraf adalah seperti yang dikemukakan para ahli dalam bidang
kebahasaan dibawah ini:

 Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang
mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya (Ramlan).
 Paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membuat sebuah ide
atau gagasan baru (Handayani dkk).
 Paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama sama
menjelaskan satu unit pokok pikiran (Wiyanto).
Dapat disimpulkan bahwa pengertian paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling
berhubungan dan membentuk sebuah ide atau gagasan baru.

2.2 Ciri – ciri Paragraf


Paragraf memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Pada kalimat pertama atau utama paragraf harus masuk agak kedalam dengan beberapa
ketukan spasi. Ketukan spasi dalam paragraf sekitar lima ketukan, biasanya ketukan lima
spasi ini digunakan untuk jenis kalimat atau karangan yang biasa.
2. Paragraf biasanya digunakan sebagai pikiran utama dalam sebuah kalimat atau topik yang
telah ditentukan oleh penulis.
3. Kalimat topik dan kalimat pengembang dalam paragraf memiliki fungsi dalam penulisan
dimana fungsi tersebut dapat menjelaskan atau menerangkan pikiran utama dari penulis
dalam menuliskan sebuah karya atau karangan dalam sebuah kalimat topik.
4. Selain itu pada poin keempat paragraf juga memakai sebuah kalimat penjelas dalam
tulisan dimana kalimat penjelas tersebut berisikan tentang kedetailan dari kalimat topik.
Paragraf memang bukan kumpulan dari kalimat topik, tetapi paragraf disini berisi
beberapa kalimat penjelas dan hanya satu kalimat topik.

3
2.3 Jenis Paragraf
Paragraf digolongkan menjadi beberapa jenis. Diantaranya adalah jenis paragraf berdasarkan
fungsinya, letak gagasan utama dan isinya. 

2.3.1 Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi


1. Paragraf Pembuka
Dalam sebuah karangan (kecuali karangan ilmiah). Paragraf pembuka umumnya ditulis
untuk memancing rasa keingintahuan pembaca terhadap isi artikel secara keseluruhan.
2. Paragraf Isi
Paragraf ini berisi bagian-bagian pokok dalam suatu karangan.
3. ParagrafPenutup
Paragraf ini biasanya berisi kesimpulan, saran, harapan, ringkasan dan penekanan
kembali hal-hal penting yang terdapat dalam setiap karangan.
4. Paragraf Penghubung
Paragraf ini fungsinya adalah untuk mengubungkan antara paragraf satu ke paragraf
lainnya atau karangan satu ke karangan lainnya.

2.3.2 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama


1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di awal
paragraf.
2. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada di akhir
paragraf
3. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada ditengah
paragraf
4. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada di awal dan
juga akhir paragraf.

4
2.3.3 Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya
Berikut ini adalah jenis paragraf ditinjau dari isinya:

1. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang isinya bertujuan untuk memberikan
penjelasan atau pengertian secara singkat dan padat.
Contohnya: kegiatan dalam merayakan ulang tahun TNI ke 72 tanggal 5 Oktober
2017 di lapangan blang padang banda aceh. Semua warga banda aceh turut hadir
menyaksikan serangkaian acara ulang tahun TNI ke 72 dengan berbagai ragam acara
seperti : Drumband, Tari Saman dan acara lainnya.
2. Paragraf Deskripsi
Paragraf ini adalah suatu kalimat yang memaparkan isi gambaran pada suatu
keadaan atau sebuah peristiwa yang bentuk tulisan sehingga pembaca seolah-olah dapat
melihat, mendengar dan merasakan serta mengalami peristiwa tersebut.
Contohnya: saat brownis coklat buatan ibuku dihidangkan untukku, wangi
brownis coklatnya langsung tercium enak oleh hidungku. Saat aku mencoba
memakannya, bentuk dan rasa manisnya langsung membuat lidahku bergoyang.
Sungguh, ibuku sangat pandai sekali membuat brownis coklat ini.
3. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang dimana isinya dapat mempengaruhi atau
membujuk pembaca untuk tertarik dengan gagasan atau ajakan yang dibuat.
Contohnya: membaca memang merupakan faktor penting dalam menguasai
berbagai ilmu pengetahuan. sebab seseorang tak memiliki niat untuk membaca pasti tidak
banyak memiliki tingkat pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan biasanya bersumber dari
buku.
Misalnya anak yang pandai dalam pelajaran, biasanya dia akan menjadi kutu
buku. Bagi siapa saja yang tidak memiliki niat untuk membaca pasti pengetahuannya
tidak luas dan terbatas. Oleh karena itu membaca menjadi hal yang penting dan
biasakanlah membaca buku.

5
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf ini adalah suatu kalimat paragraf dimana isinya dapat menyakinkan
pembaca sehingga memperoleh dan menerima gagasan dalam sebuah karya yang ditulis
oleh penulis.
Contohnya: membaca memang merupakan faktor penting dalam menguasai
berbagai ilmu pengetahuan. Seorang penasihat hukum pasti selalu membaca buku-buku
yang terkait dengan hukum, sebab jika tidak membaca buku hukum pasti ia akan merasa
kesulitan dan tidak tahu apa saja pasal-pasal yang tertera dibuku hukum.
Seorang mahasiswa, tidak mau membaca buku maka akan mengalami kesulitan
dalam menjawab soal-soal dari dosen.
5. Paragraf Narasi
Paragraf ini adalah suatu kalimat paragraf dimana isinya menceritakan suatu
peristiwa atau sebuah masalah, sehingga membuat pembaca menjadi tehibur atau terharu.
Contohnya: beberapa hari yang lalu kami pergi ke sebuah pusat wisata yang
berada di Jakarta. Kami pergi dengan 2 mobil pribadi. Mobil kami melaju cukup cepat
secara beriringan dengan mobil lainnya. Perjalanan menjadi sangat menyenangkan,
semua orang tampak gembira. Cahaya sinar matahari menyinari kami sehingga membuat
pemandangan dari dalam kacamata mobil cukup indah.

2.4 Syarat Paragraf yang Baik


Paragraf yang baik merupakan paragraf yang dapat menyampaikan pikiran dengan baik
kepada para pembaca. Adapun syarat dari paragraf yakni harus mempunyai syarat-syarat sebagai
berikut:

1. Kesatuan (Kohesi )
Yang dimaksud dengan kesatuan dalam paragraf adalah bahwa sebuah paragraf
yang baik, hanya boleh mengandung satu gagasan. Jika kalimat-kalimat yang ada dalam
sebuah paragraf saling berhubungan dan saling mendukung dalam menjelaskan gagasan
pokok paragraf, maka paragraf tersebut dapat dikatakan memiliki kesatuan gagasan.
Sebuah paragraf  yang memiliki lebih dari satu gagasan akan menimbulkan
ketidakjelasan sehingga paragraf tersebut tidak bisa menyatu. 

6
2. Kepaduan (Koherensi)
Kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf yang terangkai secara logis dan saling
mendukung gagasan utama disebut dengan kepaduan atau koherensi. Kepaduan ini bisa
kita dapatkan dengan penggunaan konjungsi baik intra kalimat maupun antar kalimat.
3. Kelengkapan
Kelengkapan sebuah paragraf diwujudkan dengan terpenuhinya semua unsur
pembentuk paragraf, yaitu :
 Gagasan utama
Tema atau ide yang menjadi dasar pengembangan paragraph
 Kalimat utama
Setelah mendapatkan ide atau gagasan utama, langkah selanjutnya adalah
menuangkan gagasan utama tersebut ke dalam sebuah kalimat utama. Jadi dalam
kalimat utama tersirat gagasan utama. Kita bisa meletakkan kalimat utama di awal, di
akhir ataupun di awal dan di akhir sebuah paragraph
 Kalimat Penjelas
Sebuah kalimat utama yang mengandung gagasan utama belum bisa dikatakan
sebuah paragraf, karena itu paragraf membutuhkan kalimat penjelas. Kalimat penjelas
ini berfungsi menjelaskan ide dari kalimat utama sehingga menjadi jelas, rinci dan
lengkap. Yang harus diperhatikan dalam membuat kalimat penjelas adalah, jangan
sampai kalimat penjelas tersebut menyimpang dari ide pokok. Semua kalimat
penjelas harus saling mendukung gagasan utama.

2.5 Konjungsi dan Pengaplikasiannya


2.5.1 Konjungsi Antar Klausa/Intrakalimat
Konjungsi antar klausa atau konjungsi intrakalimat adalah kata yang digunakan untuk
menghubungkan klausa dengan klausa dalam sebuah kalimat.

Konjungsi antar klausa dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu konjungsi


korelatif, koordinatif, dan subordinatif.

7
A. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua klausa atau
lebih yang memiliki kedudukan sederajat.

Konjungsi koordinatif sendiri bisa dikelompokkan menjadi beberapa macam berdasarkan


hubungannya yaitu:

1. Hubungan Penambahan
Konjungsi: dan, serta
Contoh Kalimat:
Shani dan Feni bermain bola basket
2. Hubungan Pemilihan
Konjungsi: atau
Contoh Kalimat:
Amel bingung mendahulukan makan atau belajar terlebih dahulu
3. Hubungan Perlawanan/Pertentangan
Konjungsi: tetapi, sedangkan, melainkan, padahal, meski
Contoh Kalimat:
Vany adalah anak yang malas tetapi cerdas.
B. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa
atau lebih yang tidak sama derajatnya.Salah satu klausa akan menjadi induk kalimat,
sedangkan klausa yang lain akan menjadi anak kalimat, Konjungsi ini akan sangat sering
digunakan dalam penulisan kalimat majemuk bertingkat.

Konjungsi subordinatif juga bisa dikelompokkan menjadi beberapa macam berdasarkan


hubungannya, yaitu:

1. Hubungan Syarat
Konjungsi: jika, kalau, asalkan, apabila
Contoh Kalimat:
Cindy tidak akan dihukum jika datang tepat waktu.

8
2. Hubungan Waktu/Urutan (Konjungsi Temporal)
Konjungsi: sesudah, sebelum, setelah, sejak, sementara, sewaktu, ketika, sampai, lalu
, hinggaContoh Kalimat:
Sejak tinggal di Jakarta, ia menjadi anak pekerja keras.
3. Hubungan Tujuan
Konjungsi: agar, supaya
Contoh Kalimat:
Indah olahraga setiap pagi agar semangat menjalani aktivitas.
4. Hubungan Cara
Konjungsi: dengan
Contoh Kalimat:
Freya menyelesaikan tugasnya dengan sangat cepat.
5. Hubungan Penjelasan
Konjungsi: bahwa
Contoh Kalimat:
Bu Melody mengatakan bahwa hari ini latihan diliburkan.
6. Hubungan Pemiripan
Konjungsi: seolah-olah, seakan-akan, seperti
Contoh Kalimat:
Aroma parfumnya terasa sangat harum seperti bunga melati.
7. Hubungan Kausalitas (Sebab)
Konjungsi: sebab, karena, oleh karena
Contoh Kalimat:
Oleh karena kecerdasannya, ia berhasil meraih peringkat 1.
8. Hubungan Konsesif
Konjungsi: meskipun, walaupun, sekalipun, biarpun
Contoh Kalimat:
Dia masih berusaha menyelesaikan tugasnya biarpun sudah larut malam.

9
C. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau
lebih yang memiliki makna yang setara.Ciri-ciri dari konjungsi korelatif adalah memiliki kata
hubung yang berpasangan.

Contoh:

 Konjungsi: Baik… maupun…

Contoh Kalimat:Baik aku maupun dia sama-sama berasal dari kota Bandung.

 Konjungsi: Jangankan… pun…

Contoh Kalimat:Jangankan lari 100 meter, lari marathon pun aku masih


sanggup.

 Konjungsi: Tidak hanya… tetapi juga…

Contoh Kalimat:Tidak hanya mahasiswa, tetapi juga para alumni.

2.5.2 Konjungsi Antar Kalimat


Konjungsi antar kalimat adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kalimat satu
dengan kalimat yang lain.

Konjungsi ini biasanya terletak di awal kalimat berikutnya.Kata hubung yang digunakan
pun sebenarnya juga tidak jauh berbeda dengan konjungsi intrakalimat. Hanya berbeda di
peletakannya saja.

Macam-macam contoh kalimat yang menggunakan konjungsi jenis ini adalah sebagai
berikut.

1. Hubungan Pertentangan
Vivi tidak suka makan sayur. Walaupun begitu, ia tetap harus memakannya.
2. Hubungan Waktu (Temporal)
Hari ini kita akan belajar tentang manajemen keuangan. Setelah itu, kita akan langsung
melaksanakan ujian tengah semester.

10
3. Hubungan Sebab Akibat (Kausalitas)
Lisa lupa belum mengerjakan tugas. Oleh karena itu, ia mendapatkan nilai yang rendah.

2.5.3 Konjungsi Antar Paragraf


Konjungsi antar paragraf adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan sebuah
paragraf dengan paragraf sebelumnya.

Paragraf ini dihubungkan dengan konjungsi karena memiliki kandungan makna yang
berkaitan dengan paragraf sebelumnya.

Konjungsi jenis ini biasanya terdapat pada awal kalimat.

2.5.4 Konjungsi Berdasarkan Fungsinya

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf adalah bagian dari suatu karngan yang terdiri dari kumpulan kalimat yang saling
berhubungan untuk menjelaskan sebuah ide atau gagasan baru. Paragraf mempunyai ciri-ciri
diantaranya: kalimat pertama pada paragraf sedikit masuk kedalam, paragraf digunakan sebagai
pikiran utama dalam sebuah kalimat, kalimat topik dan kalimat pengembang dalam paragraf
berfungsi menjelaskan pikiran utama, dan paragraf juga memakai sebuah kalimat penjelas yang
berisikan kedetailan dari kalimat topik. Jenis paragraf digolongkan menjadi 3 jenis yaitu
berdasarkan fungsi, berdasarkan letak gagasan utama, dan berdasarkan isinya. Lalu, paragraf
juga berkaitan dengan konjungsi dan konjungsi tersebut dibagi lagi menjadi beberapa macam,
seperti konjungsi antarklausa, konjungsi subordinatif, konjungsi korelatif, dan kausalitas.

Paragraf yang baik merupakan paragraf yang dapat menyampaikan pikiran dengan baik,
serta memenuhi syarat diantaranya adanya kesatuan dalam paragraf, terbentuknya kepaduan,
serta terpenuhinya semua unsur-unsur pembentuk paragraf.

3.2 Saran
Kita sebagai masyarakat Indonesia memanglah sudah terbiasa berbahasa Indonesia. Tapi,
apakah kita cukup mengenal bahasa Indonesia yang baik dan benar? Oleh karena itu, kita harus
banyak belajar lagi mengenai bahasa Indonesia, terutama dalam segi penulisan. Karena, cukup
banyak aturan-aturan yang berlaku dalam menulis sesuatu. Salah satu yang berhubungan erat
dengan hal ini adalah paragraf. Kita harus mengetahui bagaimana paragraf yang baik itu.
Misalnya dengan mencari tahu pada jurnal-jurnal yang ada atau bahkan kita sendiri yang
melakukan riset tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA
“Syarat Paragraf yang Baik”. https://web-bahasaindonesia.blogspot.com/2015/09/syarat-
paragraf-yang-baik.html, diakses pada 22 Maret pukul 14.21 WIB.
Amalia, Febri, Bambang Hartanto, dan Santi Pratiwi. 2018. “Konjungsi Wacana Bahasa
Indonesia pada Wacana Media Tulis (Online), Buku Teks (Pelajaran), dan Artikel Ilmiah” dalam
Jurnal Sastra Indonesia (hal. 76-79). Semarang.
Lidwina, Soeisniwati. 2013. “Penulisan Paragraf dalam Karya Ilmiah Mahasiswa” dalam Jurnal
STIE Semarang, Vol 5, No 1, Edisi Februari 2013 (hal. 40-43). Semarang.
Pratama, Rizki. “Macam-Macam Konjungsi dan Contoh Kalimatnya (LENGKAP)”.
https://bocahkampus.com/contoh-konjungsi, diakses pada 23 Maret 2021 pukul 08.19 WIB.
Salamadian. 2018. “Pengertian Paragraf : Fungsi, Ciri, Jenis-Jenis Paragraf dan Penjelasannya”,
https://salamadian.com/pengertian-paragraf/, diakses pada 22 Maret 2021 pukul 13.37 WIB.

13

Anda mungkin juga menyukai